Bab 14 : Pergi menjauh

Karena Fajar sudah tidak bisa mengontrol lagi amarahnya, ia pun tanpa aba-aba langsung memukul Agung di tempat, dengan kondisi yang masih telanjang bulat. Fajar memberikan bogem mentah bertubi-tubi kepada pria itu, sementara Ratna ia terlihat berusaha untuk memisah Fajar.

"Rasakan ini, bajingan! Dasar laki-laki brengsek, aku tidak akan mengampunimu!" seru Fajar disela-sela dirinya memukuli wajah Agung tiada henti.

"Cukup, Mas! Jangan pukul dia! Lepaskan Agung!" ucap Ratna sambil menarik badan Fajar agar pria itu menyingkir dari tubuh Agung. Meskipun Agung sudah teler dan tidak berdaya. Fajar terus menghujamkan pukulannya pada pria yang sudah mengambil haknya itu.

Setelah Fajar cukup puas sudah menghajar Agung, jurus terakhir adalah ia menendang pusat inti tubuh Agung yang sudah teler itu.

'Buggg'

"Aaaa ... Mas Fajar cukup, Mas! Kamu bisa membunuhnya!" teriak Ratna dengan dua semangka yang masih bergelantungan serta lembah basah yang masih rimbun tidak terawat itu terlihat begitu menjijikkan bagi Fajar, meski Ratna istrinya sendiri. Rasanya Fajar muak melihat kelakuan bejat mereka berdua.

"Kamu! Mulai saat ini aku talak kamu dan aku akan segera mengurus surat-surat perceraian kita. Sungguh bodoh sekali aku selama ini, kalian berdua memang pecundang yang hebat. Kurang apa aku, Ratna? Aku sudah memberikan segalanya untukmu, apapun yang kamu minta aku selalu penuhi. Apa ini balasannya? Kamu benar-benar wanita murahan!" kali ini Fajar tidak bisa lagi menahan kata-kata mutiaranya untuk sang istri.

Ratna hanya terdiam dan menundukkan wajahnya, ia benar-benar tidak bisa lagi mengelak, Ratna tertunduk lemas. Sedangkan Agung terlihat sudah tidak tidak berdaya, ia hanya merasakan tubuhnya yang terasa remuk akibat pukulan Fajar, belum lagi burung perkutut yang sepertinya sangat pusing karena Fajar menendangnya cukup keras. Melihat dua pendosa itu, Fajar merasa risih ia pun melemparkan baju ke arah Ratna.

"Tutupi tubuhmu yang najis itu! Aku tidak sudi untuk melihatnya, aku sangat bersyukur tidak pernah menyentuhmu, ternyata Allah sudah memberikan firasat dibalik tabir kebohonganmu selama ini, sekarang kamu bukan istriku. Tunggu surat keputusan dari pengadilan agama, secepatnya aku akan mengurusnya. Dan kamu tidak akan mendapatkan apapun dariku. Selamat tinggal, Ratna!" ucapan terakhir sebelum Fajar meninggalkan rumah itu.

Perasaan Fajar saat itu sangat terluka, Ratna adalah istri pilihannya sendiri, ternyata ia sudah mengabaikan peringatan dari sang Mama. Untuk sejenak, Fajar melupakan adik iparnya. Rasa sakit hatinya benar-benar dalam, karena bagaimanapun juga Ratna adalah cinta pertamanya.

*

*

*

Sementara itu di tempat lain, Laila tiba di sebuah rumah kontrakan sederhana, ia memutuskan untuk tidak lagi mencampuri urusan rumah tangga Ratna dan Fajar, setelah Fajar sudah tahu kenyataannya. Laila bisa pergi tanpa beban.

Ia ingin menenangkan dirinya tanpa ada bayang-bayang Fajar, karena semakin ia berada di dekat Fajar, perasaan itu semakin kuat.

Seorang wanita mempersilakan Laila untuk tinggal di rumah kontrakannya, wanita itu memberikan kunci kepada Laila sambil berkata, "Ini kuncinya, Mbak! Semua perlengkapan ada di dalam. Semoga Mbak Laila betah tinggal di sini!"

Laila tersenyum, "Terima kasih banyak, Bu! Insyaallah saya pasti betah tinggal di sini." Balas Laila sembari menerima kunci tersebut.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu, Mbak! Jika ada sesuatu yang Mbak Laila tanyakan, silakan cari saya!" ucap wanita yang bernama Bu Uun itu.

"Terima kasih banyak, Bu Uun. Tentu saja."

Setelah itu, Bu Uun kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah kontrakan Laila. Laila pun segera membuka pintu rumah kontrakan itu. Sebuah rumah kecil yang sederhana, tapi masih layak dan nyaman. Setidaknya Laila bisa menjauh dari Ratna dan Fajar tentunya.

Laila melihat-lihat kondisi ruangan, dengan sebuah kasur yang terhampar di lantai. Laila pun meletakkan tasnya, setelah itu ia beristirahat dengan duduk di sebuah kasur sederhana dengan sprei berwarna merah jambu. Dengan menyandarkan punggungnya pada tembok, Laila terlihat menghela nafasnya, entah bagaimana kondisi di rumahnya sekarang. Laila sudah tidak mau perduli, tuduhan Ratna pada dirinya membuat Laila terpaksa memblokir nomor Fajar.

Laila memblokir nomor Fajar dengan alasan dirinya sudah tidak ingin mengganggu rumah tangga Kakaknya lagi, dan Laila berharap perselingkuhan Ratna segera terbongkar, apapun keputusan Fajar dirinya tidak ingin lagi di curhati macam-macam oleh kakak iparnya itu.

"Maafkan aku, Mas Fajar! Sebaiknya kita jaga jarak, selesaikanlah permasalahanmu dengan Mbak Ratna secara baik-baik, aku tidak mau terjadi fitnah diantara kita, semoga kamu bisa memutuskan masalah secara dewasa, dan semoga saja kalian berdua selalu dalam lindungan Nya," lirih Laila yang kini berada di suatu tempat. Sebuah tempat yang letaknya tidak jauh dari lokasi tempat kerjanya, sehingga memudahkan Laila untuk tetap bekerja.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

untung laila udh kabur....syukur deh

2024-03-17

0

Tari

Tari

lanjut

2023-04-14

1

Dwi ratna

Dwi ratna

cie...cie udh dblokir tp hati mna bsa dblokir untuk berhenti mencintai fajar,laila

2023-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!