Bab 17 : Laila pergi

Terpaksa, hanya satu kata itulah yang membuat Laila tinggal di rumah itu. Rengekan dari kakaknya yang meminta maaf kepadanya dan berjanji akan merubah diri, membuat Laila luluh. Tentu saja yang paling bahagia Laila tinggal lagi di rumah itu adalah Agung. Pria itu sengaja membujuk istrinya untuk mengajak Laila datang kembali.

Hari-hari pertama mereka tinggal belum ada kejanggalan karena pada waktu itu Ratna belum bekerja. Membuat Agung belum berani macam-macam kepada adik iparnya itu. Namun sekarang, Ratna mulai bekerja lagi di sebuah perusahaan, mau tidak mau Ratna harus meninggalkan rumah.

Hingga suatu ketika, kebetulan Laila merasa tidak enak badan, ia minta cuti dua hari untuk istirahat, kondisi itu dimanfaatkan oleh Agung untuk mendekati Laila.

"Laila, Mbak berangkat dulu! Kamu istirahat saja di rumah, nanti kamu bisa minta Bibi untuk membelikan sesuatu, jangan berangkat sendiri, kamu masih lemas!" pamit Ratna sebelum dirinya berangkat bekerja.

"Benar kata Ratna, kamu harus banyak istirahat. Kami berdua berangkat dulu, kalau ada apa-apa kamu bisa menghubungi kami, bukan begitu, Ratna!" timpal Agung sambil merangkul istrinya.

"Tentu saja, Agung benar. Ya sudah, kami berangkat dulu. Assalamualaikum!"

"Waalaikum salam!" balas Laila dengan wajah pucatnya.

Disaat Ratna berangkat bekerja, Agung pun ikut berangkat bersama. Sehingga Laila sedikit lega karena Ia berada di rumah tanpa ada Agung di rumah, selama Agung di rumah, Laila tidak bisa bebas saat tinggal bersama Ratna dulu.

"Alhamdulillah, setidaknya aku bisa istirahat dengan nyenyak, kepalaku pusing sekali ya Allah!" keluh Laila sambil melepas jilbabnya, hanya meninggalkan ciput jilbab saja, meskipun rambutnya tidak terlihat, tapi area leher nan putih itu terlihat begitu mulus tanpa tersentuh. Laila memiliki tekstur kulit yang kenyal dan berwarna cerah, apalagi ia menyembunyikan kecantikannya di balik jilbab panjangnya, dan itulah yang membuat Agung sangat penasaran akan bentuk dari dalam seorang Laila.

Laila merebahkan kepalanya pada bantal yang cukup tinggi, kemudian ia memejamkan matanya, Laila tidak akan khawatir Agung melihatnya, karena pria itu pasti pulang sore atau malam.

Tiba-tiba saja, mobil Agung datang dan masuk ke halaman rumah, Bibi yang sedang berada di teras melihat kedatangan Agung yang baru satu jam berangkat bersama Ratna, rupanya pria itu sengaja pulang alih-alih ingin mengambil berkas yang tertinggal. Sang asisten rumah tangga melihat kedatangan Agung dan bertanya. "Loh Pak Agung! Kok sudah pulang? Lalu Bu Ratna kemana?"

"Aku mampir sebentar, mau ambil sesuatu yang tertinggal, setelah itu aku kembali ke kantor," jawab Agung sembari tersenyum smirk.

"Oh begitu!" balas Bibi. Kemudian Agung segera masuk ke dalam rumah. Setelah Agung masuk ke dalam rumah, mendadak telepon rumah berbunyi. Sang asisten langsung berlari masuk untuk mengangkat telepon itu.

"Halo!"

"Halo, Bi! Bagaimana keadaan Laila? Apa dia baik-baik saja?" tanya Ratna yang rupanya masih mengkhawatirkan keadaan sang adik.

"Alhamdulillah Mbak Laila sudah agak mendingan, Bu! Sekarang Mbak Laila sedang istirahat di kamarnya," balas Bibi.

"Syukurlah! Aku sekarang mau ke rumah, aku mau mengambil berkas yang tertinggal sekalian melihat kondisi Laila," seru Ratna yang saat itu sedang perjalanan menuju ke rumah.

"Waduh! Bapak dan ibu kok barengan gitu ya lupanya, baru saja Pak Agung pulang dan katanya mau mengambil berkas yang tertinggal, dan sekarang Ibu juga!" ungkap bibi.

"Apa? Agung pulang?" seketika Ratna mulai tidak enak, ia pun segera menutup ponselnya dan segera meminta sopir untuk mempercepat mobilnya.

Benar saja, rupanya Agung cuma berpura-pura mengambil berkas, ia hanya ingin mengintip Laila dari pintu kamar Laila yang belum tertutup sempurna, sehingga Agung bisa melihat Laila yang saat itu sedang beristirahat.

"Laila! Sudah lama aku menunggu waktu seperti ini, dari dulu kamu selalu membuatku penasaran. Sekarang, tidak ada Ratna di rumah, aku bebas mendekatimu."

Agung dengan senyum jahatnya mencoba membuka pintu kamar Laila. Agung masuk ke dalam kamar Laila dengan mengendap-endap agar Laila tidak terbangun.

Sungguh mata keranjang Agung dibuat kelabakan saat melihat wajah polos Laila yang hanya memakai ciput jilbab.

"Ahhh gila si Laila, dia cantik parah, lebih cantik dari Ratna, pasti dalamnya lebih fresh dan lebih aduhai dari Kakaknya. Ah ... aku sudah tidak sabar ingin segera membuka semuanya," ucap Agung lirih, hingga tanpa sadar, kaki Agung menyandung sebuah kaki meja, alhasil suara gesekan kaki meja yang bergeser, membuat Laila kaget dan terbangun.

"Astaghfirullah aladzim, Mas Agung? Ngapain kamu di sini? Keluar kamu!" pekik Laila sambil meraih jilbabnya dan menutupkan pada kepalanya.

Agung pun terkekeh, ia justru tertawa melihat Laila yang sedang kebingungan.

"Ayolah, Laila! Sekarang kamu tidak bisa lari lagi dariku, Ratna tidak ada di rumah. Kita bebas melakukan apapun di rumah ini tanpa ketahuan oleh Kakakmu, sudah lama aku ingin merasakan momen seperti ini, sedari dulu aku masih sangat mencintaimu, Laila. Datanglah, Sayang!" ucap Agung sambil melebarkan kedua tangannya, berharap Laila datang ke dalam pelukannya.

"Ciihhh! Nggak usah mimpi kamu, Mas! Aku tidak akan pernah menyerahkan diriku pada laki-laki bejat seperti dirimu, sekarang keluar dari kamarku, atau aku akan teriak!!" ancam Laila dengan ekspresi marah.

Di saat yang bersamaan, pintu kamar Laila dibuka oleh Ratna yang saat itu melihat sang suami dan Laila sedang berduaan.

"Agung, Laila! Apa-apaan Kalian!" seru Ratna yang terlihat begitu marah kepada keduanya.

"Brengsek! Ngapain sih Ratna pakai masuk ke kamar, kali ini aku gagal sialan!" umpat Agung. Melihat istrinya datang Agung pun mengeluarkan jurus playing victim yang tentunya akan membuat Laila tersudut.

"Sayang! Itu adikmu, dia sudah memaksaku untuk masuk ke kamarnya, ternyata adikmu itu tidak seperti yang kuduga, aku kira dia gadis baik-baik, tapi ternyata dia ingin merayu Kakak iparnya sendiri," ucap Agung yang tentu saja membuat Ratna mulai terbakar emosi dan cemburu.

"Tidak, Mbak! Mas Agung bohong! Dia sendiri yang masuk ke kamar Laila, dia laki-laki brengsek, Mbak! Percayalah padaku!" sahut Laila yang berharap agar Ratna percaya padanya.

"Cukup! Kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatanmu, Laila. Mbak sangat kecewa padamu, ternyata kamu memiliki sifat perebut suami orang, kelakuanmu tidak sepadan dengan jilbabmu, kamu murahan sekali, kamu sengaja menggoda Agung hanya karena Agung lebih memilih Mbak, iya?" umpat Ratna sambil menunjuk wajah Laila.

Kali ini, Laila benar-benar yakin tidak akan tinggal di rumah itu lagi. Saat itu juga Laila tanpa basa-basi ia mengemasi barang-barangnya dan segera keluar dari rumah yang selama ini menjadi kenangan antara dirinya dengan sang kakak.

"Mbak Ratna tidak usah khawatir, Laila sendiri juga sudah muak tinggal bersama pria itu, Laila akan pergi, Laila akan pergi jauh dari kalian berdua, semoga Mbak Ratna bisa bahagia dengan pria bajingan seperti dia, selamat tinggal, Assalamualaikum!" pamit Laila yang saat itu juga ia keluar dari rumah yang sudah banyak memberikan kenangan indah bersama keluarganya.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

naah...mendingan begitu laila...dri pda masuk kandang macan

2024-03-17

0

bunda s'as

bunda s'as

bagus laila meski suatu hari nanti si ratna minta kamu kembali jangan mau kamu

2023-04-16

2

Ati Pct

Ati Pct

selameeet Laila mending pergi ajaaaa aduuuh udah dag dig dug deer akuuuh 😒😒

2023-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!