Bab 4: Putus

"Apa yang sedang kalian lakukan? Mbak Ratna, Mas Agung! Aku nggak nyangka kalian tega melakukan hal ini padaku!" ucap Laila dengan derai air matanya saat melihat sang pacar bercinta dengan kakak kandungnya di dalam kamar.

Akhirnya, karena sudah tidak tahan dengan kelakuan bejat mereka. Laila pun mengambil sesuatu untuk membuat mereka berdua keluar dari kamar. Laila melempar vas bunga dan memecahkannya.

'Praaangggg' suara vas bunga yang terlempar itu menciptakan suara yang keras.

Benar saja, suara itu membuat Agung dan Ratna sangat terkejut, mereka berdua pun menghentikan aktivitasnya. Agung tampak beranjak pergi dari tubuh Ratna dan memakai kembali pakaiannya dan Ratna pun juga mengambil kembali semua pakaiannya yang dilepaskan oleh Agung saat itu.

"Apa Laila pulang?" seru Agung yang mulai panik.

"Entahlah, padahal lagi enak-enaknya, sialan!" umpat Ratna sambil memakai bajunya. Agung yang masih terlihat berkeringat, ia pun langsung keluar dari kamar Ratna dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Kedua insan itu keluar dari kamar secara bersamaan, tentu saja keduanya tak bisa berkata-kata saat melihat Laila yang sedang berdiri di samping kamar mereka dengan tatapan penuh kemarahan.

"Laila! Kamu sudah pulang, adikku!" seru Ratna yang pura-pura tidak tahu apa-apa.

"Cukup, Mbak! Tidak usah berpura-pura! Kalian berdua benar-benar membuat hati Laila hancur, jijik tahu nggak dan kamu Mas! Aku ngga nyangka kamu itu ternyata seorang pengkhianat, kalian sudah melakukan perzinahan. Astaghfirullah! Sadar nggak sih apa yang sudah kalian lakukan itu!" seru Laila dengan derai air matanya.

Perasaan gadis itu hancur berkeping-keping, rencana pernikahannya yang tinggal menghitung hari, terpaksa kandas di tengah jalan karena ulah bejat sang pacar dan sang kakak yang teramat fatal.

Ratna pun hanya diam, mau bagaimana lagi dirinya sudah terlanjur basah menikmatinya. Saat itu juga, Laila memutuskan hubungan secara langsung tanpa basa-basi.

"Mulai saat ini, hubungan kita putus! Lupakan semua tentang rencana pernikahan kita, ternyata Allah masih sayang padaku, aku bersyukur sudah dibukakan pintu hatiku melihat kenyataan jika calon suamiku bukanlah imam yang baik, setidaknya kejadian ini membuatku sangat bersyukur sudah ditunjukkan laki-laki macam apa kamu, Mas! Dan Mbak Ratna, apakah Mbak Ratna tidak membayangkan bagaimana perasaan Mas Fajar jika dia tahu calon istrinya selingkuh dengan calon adik iparnya? Mbak sendiri juga akan menikah dengan dia, Mbak Ratna sudah mengkhianati kepercayaan Mas Fajar, kalian berdua tuh benar-benar gila tahu nggak sih!" Laila menangis sejadi-jadinya. Mendapati kenyataan yang benar-benar tidak bisa dipercaya.

Bukannya menyesal, Agung justru berkata kepada Laila, "Oke kita putus, lagipula aku sudah bosan sama kamu, kamu tidak bisa memenuhi keinginanku, kamu egois, La! Dan kamu juga yang menyebabkan aku melakukan ini kepada kakakmu, aku kan cuma meminta untuk melihat wajahmu tanpa hijab sebentar saja, tapi kamu menolaknya mentah-mentah. Ya sudah! Jadi, jangan salahkan aku jika aku melampiaskan kekecewaanku dengan mendekati Ratna. Lagipula, Ratna ternyata lebih seksi daripada kamu dan lebih cantik, dia lebih segalanya," ungkap Agung yang justru memanas-manasi Laila dengan membandingkan dirinya dengan kakaknya sendiri.

"Sekarang, aku minta kamu pergi dari rumah ini, pergi!!" Laila spontan mengusir Agung dari rumah mereka. Agung pun segera pergi, namun sebelum dirinya meninggalkan rumah Laila, pemuda itu berkata kepada Laila, "Selamat tinggal Laila, aku tidak akan pernah menyesali ini semua, karena aku mulai mencintai Ratna, aku tidak perduli meskipun Ratna memiliki calon suami."

"Dasar pecundang kamu, Mas! Pergi sana jangan pernah datang lagi ke rumah ini, aku muak melihatmu!" teriak Laila yang pada akhirnya, Agung keluar juga dari rumah Laila. Bukannya menenangkan sang adik. Ratna justru mengikuti Agung yang sedang berjalan menuju keluar rumah.

"Agung tunggu!" seru Ratna yang memaksa Agung untuk membalikkan badannya.

"Iya!" Agung tampak tersenyum saat melihat Ratna memanggilnya.

"Jangan dengarkan adikku! Dia memang begitu, emm ... apa kita masih bisa bertemu lagi?" seru Ratna sambil berbisik dengan tatapan mata yang nakal.

"Tentu saja, kita pasti bertemu lagi. Aku sudah terlanjur suka denganmu, kamu benar-benar wanita yang pintar!" puji Agung kepada Ratna atas kepintarannya memuaskan Agung di atas ranjang.

"Jangan bilang-bilang kalau kita ada main, aku tidak mau mas Fajar sampai mendengarnya," sahut Ratna.

"Kenapa? Kalian putus saja! Dan menikahlah denganku," ucap Agung penuh harap. Ratna pun tidak bisa mengabulkan keinginan Agung, karena Ratna sudah dari dulu mengincar untuk bisa menikah dengan Fajar. Karena Fajar adalah laki-laki kaya yang Ratna impikan.

"Maaf, aku tidak bisa berpisah dengan Mas Fajar, aku hanya membutuhkan hartanya saja, kamu bisa mengerti, kan?" ucap Ratna yang pada akhirnya bisa Agung mengerti.

"Oke! Kamu boleh melanjutkan hubunganmu dengan Fajar. Tapi ingat! Tubuhmu hanya milikku, laki-laki itu tidak boleh memilikimu!" ucap Agung dengan serius.

"Iya iya, aku janji!"

Agung pun akhirnya bisa tersenyum dan ia pun mulai pergi dari rumah kedua Kakak beradik itu.

Disaat Ratna dan Agung sedang bahagia, ada hati yang sangat terluka. Laila masuk ke dalam kamar, ia menangis menumpahkan segala kekecewaannya kepada Agung, laki-laki yang ia harapkan menjadi suaminya ternyata sudah membuatnya begitu sakit.

"Astaghfirullah! Apa yang terjadi hari ini ya Allah! kuatkan iman ku ini ya Allah! Berikan hamba kesabaran dan keikhlasan, hamba sangat yakin ada hikmah dibalik setiap kejadian, meskipun semuanya terasa sesak." Doa Laila disela-sela tangisnya yang memilukan hati.

Sementara di tempat lain, Fajar yang saat itu sedang tidur, tiba-tiba terbangun karena mimpi buruk. Seolah Fajar melihat rumah yang ditempati oleh Ratna dan adiknya ambruk tiba-tiba. Pria itu pun spontan bangun dan mencoba mengatur nafasnya.

"Ya Tuhan! Apa yang sebenarnya terjadi? Ratna, Laila? Apa yang terjadi pada kalian berdua, perasaanku benar-benar tidak enak," seru Fajar yang tiba-tiba mengkhawatirkan keadaan Ratna dan Laila.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

bagus tuh fajar...punya firasat jelek...semoga aja cepet ketauan...semoga ratna cepet hamidun...jdi selesai deh urusannya sama ratna

2024-03-17

0

Misk Kakti

Misk Kakti

ternyata firasat itu dirasakan juga yah oleh mas Fajar. kasihan calon istrinya selingkuh

2023-04-18

0

Dwi ratna

Dwi ratna

ya ampun kesian bgd km jar

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!