"Kali ini aku harus bicara dengan Laila, dia harus bungkam masalah ini, aku harus mencari cara untuk membuatnya diam," pikir Ratna sambil berjalan menuju ke kamar adiknya.
'Braaakkk' suara pintu yang dibuka paksa oleh Ratna. Laila spontan melihat ke arah pintu dan Ratna tampak sedang berjalan menghampiri Laila.
"Sekarang Mbak Ratna puas! Mbak sudah tega banget sama adikmu sendiri, Mas Agung itu calon adik iparmu, Mbak! Setan apa yang sudah membuat kalian melakukan hal sekeji itu," ucap Laila dengan penuh kekecewaan.
Tiba-tiba saja Ratna memeluk adiknya sembari berpura-pura menangis tersedu-sedu.
"Aku tahu apa yang Mbak lakukan sangat menyakiti hatimu, adikku! Aku minta maaf, Mbak khilaf. Agung sengaja merayuku, dia benar-benar laki-laki brengsek!" ucap Ratna dengan air mata buayanya.
"Tapi Mbak Ratna udah mengkhianati Mas Fajar. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri jika Mbak Ratna juga menikmatinya, itu bukan paksaan, Mbak! Kalian melakukannya suka sama suka," ucap Laila yang mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Ratna pun terus berusaha meyakinkan adiknya untuk tidak bilang kepada Fajar. Jika Laila berani mengatakan hal itu kepada Fajar. Maka, Ratna pun berpura-pura akan bunuh diri jika adiknya tetap ingin mengatakannya kepada Fajar. Ratna melihat sebuah gunting yang terletak di atas meja. Dengan cepat Ratna mengambil gunting itu dan mengancam akan memutus urat nadinya sembari berkata.
"Baiklah! Sekarang hidup Mbak sudah hancur. Mbak sangat menyesal, sepertinya tidak ada gunanya lagi Mbak hidup. Lebih baik Mbak mati saja, daripada kamu harus mengatakannya kepada Mas Fajar, Mbak tidak mau aib ini diketahui oleh orang banyak, lebih baik Mbak pergi saja dari kehidupan ini," ucapan sembari meletakkan bagian gunting yang tajam itu pada pergelangan tangannya.
Spontan Laila mengambil paksa gunting itu dan membuangnya.
"Mbak Ratna apa-apaan sih! Mbak Ratna sudah gila, ya! Bunuh diri itu sangat dibenci Allah. Oke baiklah aku janji tidak akan mengatakannya kepada Mas Fajar. Asalkan Mbak Ratna harus segera bertaubat dan jauhi Mas Agung. Jangan pernah bertemu dengannya lagi, berjanjilah pada adikmu, Mbak!" seru Laila sembari melihat wajah Ratna yang dipenuhi air mata.
"Iya Mbak janji akan bertaubat dan Mbak janji tidak akan bertemu dengan Agung lagi, Mbak tidak tahu, Laila. Kenapa Mbak bisa tergoda dengan Agung. Mbak benar-benar menyesal," ucap Ratna dengan sedu sedannya yang perlahan membuat Laila kasihan.
Laila menghela nafasnya dan berusaha untuk menerima kenyataan. Ia harus ikhlas dengan semua ini. Kenyataan yang benar-benar pahit.
"Entahlah, Mbak. Hari ini adalah hari sial untukku, semoga ada hikmah dibalik semua ini, aku harus kuat," ucap Laila yang berusaha untuk tegar.
"Benarkah kamu tidak akan memberi tahukan masalah ini kepada Mas Fajar?" tanya Ratna memelas. Dengan sangat terpaksa dan tidak ingin melihat sang kakak melakukan hal senekat itu. Maka terpaksa Laila harus tutup mulut.
"Iya, aku tidak akan memberi tahukan kepada Mas Fajar. Dengan catatan Mbak Ratna harus benar-benar bertaubat. Tapi Mbak, apa Mbak tidak khawatir jika suatu hari nanti Mas Fajar tahu jika Mbak sudah tidak suci lagi, Mas Fajar pasti kecewa sama, Mbak! Lebih baik bicara jujur sekarang saja dari sekarang, atau Mbak menikah saja dengan Mas Agung, karena dia yang sudah mendahului Mas Fajar, jika Mbak Ratna tetap memaksa menikah dengan Mas Fajar, sama saja dengan Mbak Ratna udah bohongi dia," ucap Laila yang ditanggapi sinis oleh Ratna.
"Itu tidak mungkin Laila, jika aku bicara terus terang dia pasti akan meninggalkan Mbak. Aku mohon adikku jangan katakan padanya! Mbak sangat mencintai Mas Fajar, kami saling mencintai, apa kamu tega melihat hidup Mbak menderita, ini semua gara-gara Agung, aku sangat menyesal sekali, dan jika kamu tetap memaksa mengatakannya kepada Fajar, maka kamu tidak akan pernah melihat kakakmu lagi, Laila. Kakakmu akan mati," rengek Ratna.
Laila hanya bisa beristighfar, melihat dengan mata kepala sendiri Kakak kandungnya berzina dengan calon suaminya. Sungguh sangat membuat hati Laila hancur. Apalagi sang kakak meminta dirinya untuk menutup rapat-rapat rahasia itu dari Fajar. Jika tidak, Ratna mengancam akan bunuh diri.
"Mbak Ratna memaksaku untuk menutupi bangkai ini? Demi Allah, ini sangat bertentangan dengan hati nuraniku. Karena aku sayang padamu, Mbak! Aku tidak akan mengatakannya kepada Mas Fajar," ucapan Laila sontak membuat Ratna kembali memeluk adiknya. "Terima kasih banyak, adikku!" seru Ratna sambil berkata dalam hati.
"Ck! Tidak semudah itu aku melepaskan Mas Fajar begitu saja, Bodoh sekali jika aku membuka aibku sendiri, aku harus menutup mulut adikku ini, aku tidak mau dia ember dengan mengatakannya kepada Mas Fajar, bisa-bisa aku tetap hidup kere seperti sekarang, aku tahu Mas Fajar adalah pewaris tunggal perusahaan, Mas Fajar harus tetap menikah denganku, dan Agung sepertinya aku harus berhati-hati." batin Ratna dengan tatapan yang tajam.
Ratna terus berusaha untuk meyakinkan Laila jika dirinya tidak akan melakukan hal yang tak senonoh lagi dengan Agung. Dan dia berjanji tidak akan bertemu dengan Agung lagi.
"Laila! Mbak berjanji padamu untuk bertobat. Dan Mbak tidak akan bertemu dengan Agung lagi, kamu bisa pegang kata-kata Mbak! Jika Mbak berbohong maka Mbak siap mendapatkan hukuman dari Allah," seru Ratna dengan air mata buayanya sebagai senjata paling ampuh untuk mendapatkan simpati dari adiknya.
"Aku pegang janji Mbak Ratna. Ingat, Mbak! Allah maha tahu, apa yang Mbak katakan adalah dengan menyebut nama Allah, semoga Mbak Ratna segera mendapatkan pengampunan dari Nya," balas sang adik dengan mengingatkan Ratna akan janjinya yang tidak main-main itu.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Erina Munir
astagfirullah...berbohong dengan menyebut nm Allah....waduuh...bner berat taruhanya ratna...😱😱😱
2024-03-17
0
Misk Kakti
astaga mba Ratna koq nggak sadar dengan yg dia lakukan itu. Agung itu sangat berbahaya loh.
2023-04-18
0
Dwi ratna
sepandai²ny menyimpan bangkai, pst akn tercium jg
2023-04-07
0