Fajar Untuk Laila

Fajar Untuk Laila

Bab 1 : Tidak mau melepas hijab

Dua bulan lagi, Agung Barata seorang pemuda tampan akan mempersunting seorang gadis pujaan hatinya, mereka sudah dua tahun berpacaran dan akhirnya memutuskan untuk menikah karena Agung merasa sudah saatnya Agung mengesahkan hubungannya dengan sang kekasih.

Laila Zahira, gadis manis yang selalu memakai hijab di kesehariannya itu adalah gadis yang sudah lama ingin Agung nikahi, mereka berdua jatuh cinta dan berpacaran sejak bertemu di tempat kerja, dan Agung sangat menghormati Laila dimana gadis itu membuatnya selalu penasaran.

Hari itu, Agung datang ke rumah Laila, seperti biasa acara malam Minggu Agung selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah calon istri dan membawakan Laila sebuah martabak manis.

Laila mempersilahkan Agung masuk, mereka berdua pun berbincang-bincang di teras rumah.

"Oh ya Laila, tumben rumahmu sepi? Kakakmu kemana?" tanya Agung sambil melihat sekeliling.

"Oh ... Mbak Ratna sedang keluar dengan Mas Fajar, biasalah malam Minggu mereka selalu pergi nonton," balas Laila.

"Oh ... kamu nggak takut sendirian di rumah?" tanya Agung sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dengan satu kaki ia angkat ke atas pahanya.

"Enggak lah ngapain takut kan ada kamu, Mas! Aku percaya kok kalau kamu bakalan melindungi aku," jawaban Laila membuat Agung ingin mengetes kesetiaan calon istrinya.

Agung tersenyum smirk sembari berkata kepada Laila yang saat itu terlihat cantik dengan jilbab warna hitam.

"Laila, ada sesuatu yang ingin aku omongin sama kamu," ucap pemuda itu penuh harap.

"Ada apa, Mas? Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Laila penasaran. Agung mulai mendekati Laila dengan menggeser tempat duduknya di samping gadis itu. Namun, Laila terus berusaha untuk menghindari Agung dengan menggeser tempat duduknya, karena Laila merasa tidak enak mereka belum resmi menjadi suami istri, apa jadinya jika tetangga melihatnya meskipun sebenarnya mereka akan menikah.

"Maaf, Mas! Sebaiknya kamu jangan terlalu dekat, aku takut menjadi fitnah," ucap Laila dengan sopan. Agung pun mengerti maksud Laila berkata demikian, ia pun berusaha untuk membuat Laila percaya jika dirinya tidak akan berbuat macam-macam, karena nantinya Laila juga akan menjadi istrinya.

"Kamu jangan takut! Aku tidak akan berani menyentuhmu sebelum kita resmi menikah, ada sesuatu yang ingin aku ketahui dari kamu, cuma satu permintaanku dan aku berharap kamu mau mengabulkannya, La!" ucap Agung dengan tersenyum.

Laila mengerutkan keningnya dan masih belum mengerti apa yang diinginkan oleh calon suaminya itu.

"Memangnya Mas Agung ingin apa dari Laila?" tanya Laila sungguh-sungguh.

Agung menatap wajah Laila dan berkata, "Aku hanya ingin melihat wajahmu tanpa hijab sebentar saja, aku sangat ingin melihatmu tanpa penutup kepala, karena nggak tahu kenapa aku sangat penasaran dan tidak sabar lagi ingin melihatnya. Bukankah sebentar lagi kita akan menikah! Jadi, pasti ini bukanlah permintaan yang berat, bukan? Jika kamu mencintaiku, kamu pasti mau melakukannya untukku, kan?" seru Agung yang tentunya tidak mungkin Laila lakukan.

"Apa, Mas? Kamu ingin melihat rambutku? Astaghfirullah! Bagaimana bisa Mas katakan hal itu, aku memang sangat mencintaimu, tentu saja aku akan perlihatkan semuanya kepadamu, jika sudah tiba saatnya nanti aku resmi menjadi istrimu. Tapi maaf, untuk saat ini aku tidak bisa, Mas. Kita belum menikah dan tentu saja rambutku adalah aurat, kamu bukan muhrim ku dan aku takut akan dosa dan fitnah, dan kamu tidak bisa memaksaku untuk melakukan hal itu, meskipun aku mencintaimu," Laila menolak mentah-mentah permintaan Agung.

Ada sedikit kekecewaan pada wajah pria itu, Agung pun kembali ke tempat duduknya semula sembari mengumpat, "Sialan! Keras kepala juga si Laila, tinggal buka sedikit saja apa susahnya sih, bikin kesel aja!"

Suasana hangat pun berubah menjadi dingin, tiba-tiba saja Agung pamitan pulang.

"Em ... ya sudah, aku minta maaf. Tidak seharusnya aku berkata seperti itu padamu, kalau begitu aku pulang dulu, sepertinya sudah larut malam, istirahatlah!" pamit Agung sembari beranjak pergi.

Laila pun tersenyum dan tidak bisa memaksa Agung untuk tinggal lama-lama, karena bagaimanapun juga mereka berdua masih belum resmi menjadi suami istri, ia takut akan menyebabkan fitnah jika ada tetangga yang sedang melihat mereka sedang berduaan, karena saat itu sang Kakak juga tidak ada di rumah.

Laila mengantar Agung sampai ke halaman rumah, dan disaat yang bersamaan Ratna datang bersama Fajar tunangannya. Agung melihat kedatangan keduanya yang terlihat bahagia.

"Agung! Sudah pulang saja?" sapa Ratna kepada calon adik iparnya itu. Agung melihat penampilan Ratna itu sangat berbeda sekali dengan Laila, Ratna cenderung lebih suka berpenampilan casual dan energik, kakak Laila itu tidak berhijab seperti sang adik yang selalu tampil tertutup, karena tuntutan pekerjaan yang menyebabkan Ratna tidak mengenakan hijab.

Ratna bekerja sebagai teller di sebuah Bank swasta dan memaksanya harus berpenampilan menarik dan cantik.

"Gila nih cewek! Beruntung banget cowoknya dapat cewek secantik dan modern seperti Ratna, beda sekali dengan Laila, selalu itu-itu saja bajunya, bosen!" batin Agung yang mulai memuji kecantikan kakak Laila itu.

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

ohhh...begitu ya sifat agung...nmnya ga sesuai sama sifatnya kayaknya niih

2024-03-17

0

guntur 1609

guntur 1609

dari simi sj agung gakbpantas sm laila. sdh ada niat yg tdk baik

2023-06-25

1

🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸

🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸

yg betul MAHROM ~~~ hub. saudara /orang yg memjadi wali

sedang Muhrim -‐- orang yg melaksanakan ihrom pd ibadah haji / umroh
maaf jika salah🙏🏻

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2 Naksir kakaknya juga
3 Kenyataan yang benar-benar pahit
4 VISUAL
5 Bab 4: Putus
6 PENGUMUMAN GIVEAWAY
7 Bab 5: Janji Ratna
8 Bab 6: Nggak pernah berubah
9 Bab 7 : Nguping
10 Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11 Bab 9 : Dilema berat
12 Bab 10: Tabir kebohongan
13 Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14 Bab 12 : Mengusir Agung
15 Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16 Bab 14 : Pergi menjauh
17 Bab 15 : Ke luar kota
18 Bab 16 : Pulang ke rumah
19 Bab 17 : Laila pergi
20 Bab 18 : Tempat tinggal baru
21 Bab 19 : Interview
22 Bab 20 : Bertemu Lagi
23 Siap, Mas!
24 Malu-malu meong
25 PENGUMUMAN
26 Bulan
27 Sholat berjamaah
28 Sedang lucu-lucunya
29 Berdoa dulu
30 Aku cinta kepadanya
31 Aku cinta kamu, Laila.
32 Apa dia marah
33 Jangan menyebut nama pria itu
34 Salah sendiri kamu nggak mau
35 Bertemu Tuan Cheng
36 Taksi
37 Pisau
38 Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39 Pura-pura pingsan
40 Mendapatkan sebuah berlian
41 Duda perjaka
42 Sebuah karma
43 Bertemu calon mertua
44 Menikah hari ini
45 Obat anti grogi
46 Sah
47 Tidur di kamar Fajar
48 Menggendong Laila
49 Kamu lebih berhak atas diriku
50 Tegang semuanya
51 Wajib genit
52 Andai saja
53 Besar sekali
54 Remote AC
55 Aku milikmu, Mas!
56 Digigit nyamuk
57 Tempat healing baru
58 Vampir dadakan
59 Menjadi orang yang pertama
60 Terong balado
61 Di kantor
62 Jangan pikirkan mereka
63 Mega Utami
64 Fajar Untuk Laila
65 Sebuah Blazer
66 Punya anak banyak
67 Pingsan
68 Sop buntut
69 Minyak kayu putih
70 Menabung
71 Licin
72 Karunia terbesar
73 Ratna Salsabila
74 Ratna meninggal
75 Selamat tinggal
76 Pesan terakhir
77 Hukum cambuk
78 Pengumuman
79 Menyelamatkan seorang wanita
80 Lela
81 Dua puluh tahun kemudian
82 Terlalu semangat
83 Jambak-jambakan
84 Abi adalah cinta pertama kami
85 Dosen baru
86 Pura-pura
87 Lemparan bola kertas
88 Bidadari hatiku
89 Sumpah serapah Citra
90 Ide cemerlang
91 Ummi, jangan nangis!
92 Menawarkan pahala
93 Di pusara Ratna
94 Mulai tergila-gila
95 Salah satu diantara mereka
96 Karena Ratna
97 Mood booster dari ibu
98 OTW halal
99 Anak bungsu
100 Salah tunjuk
101 Bisik-bisik
102 Bawa dia pulang
103 Saaaahhhhhhhh
104 Punya PR
105 Ada ular
106 Menyatukan raga
107 Serangan tengah malam.
108 PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 : Tidak mau melepas hijab
2
Naksir kakaknya juga
3
Kenyataan yang benar-benar pahit
4
VISUAL
5
Bab 4: Putus
6
PENGUMUMAN GIVEAWAY
7
Bab 5: Janji Ratna
8
Bab 6: Nggak pernah berubah
9
Bab 7 : Nguping
10
Bab 8 : buku Kahlil Gibran
11
Bab 9 : Dilema berat
12
Bab 10: Tabir kebohongan
13
Bab 11: Mimpi menyebut nama Laila
14
Bab 12 : Mengusir Agung
15
Bab 13 : Memergoki Ratna dan Agung
16
Bab 14 : Pergi menjauh
17
Bab 15 : Ke luar kota
18
Bab 16 : Pulang ke rumah
19
Bab 17 : Laila pergi
20
Bab 18 : Tempat tinggal baru
21
Bab 19 : Interview
22
Bab 20 : Bertemu Lagi
23
Siap, Mas!
24
Malu-malu meong
25
PENGUMUMAN
26
Bulan
27
Sholat berjamaah
28
Sedang lucu-lucunya
29
Berdoa dulu
30
Aku cinta kepadanya
31
Aku cinta kamu, Laila.
32
Apa dia marah
33
Jangan menyebut nama pria itu
34
Salah sendiri kamu nggak mau
35
Bertemu Tuan Cheng
36
Taksi
37
Pisau
38
Jilbabmu tidak akan pernah lepas
39
Pura-pura pingsan
40
Mendapatkan sebuah berlian
41
Duda perjaka
42
Sebuah karma
43
Bertemu calon mertua
44
Menikah hari ini
45
Obat anti grogi
46
Sah
47
Tidur di kamar Fajar
48
Menggendong Laila
49
Kamu lebih berhak atas diriku
50
Tegang semuanya
51
Wajib genit
52
Andai saja
53
Besar sekali
54
Remote AC
55
Aku milikmu, Mas!
56
Digigit nyamuk
57
Tempat healing baru
58
Vampir dadakan
59
Menjadi orang yang pertama
60
Terong balado
61
Di kantor
62
Jangan pikirkan mereka
63
Mega Utami
64
Fajar Untuk Laila
65
Sebuah Blazer
66
Punya anak banyak
67
Pingsan
68
Sop buntut
69
Minyak kayu putih
70
Menabung
71
Licin
72
Karunia terbesar
73
Ratna Salsabila
74
Ratna meninggal
75
Selamat tinggal
76
Pesan terakhir
77
Hukum cambuk
78
Pengumuman
79
Menyelamatkan seorang wanita
80
Lela
81
Dua puluh tahun kemudian
82
Terlalu semangat
83
Jambak-jambakan
84
Abi adalah cinta pertama kami
85
Dosen baru
86
Pura-pura
87
Lemparan bola kertas
88
Bidadari hatiku
89
Sumpah serapah Citra
90
Ide cemerlang
91
Ummi, jangan nangis!
92
Menawarkan pahala
93
Di pusara Ratna
94
Mulai tergila-gila
95
Salah satu diantara mereka
96
Karena Ratna
97
Mood booster dari ibu
98
OTW halal
99
Anak bungsu
100
Salah tunjuk
101
Bisik-bisik
102
Bawa dia pulang
103
Saaaahhhhhhhh
104
Punya PR
105
Ada ular
106
Menyatukan raga
107
Serangan tengah malam.
108
PENGUMUMAN PEMENANG GIVEAWAY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!