Bab 17
Ayah, paman, dan Alex yang mendengar tanahnya bisa ditanami pun langsung bersemangat karena itu artinya mereka tidak akan kekurangan makanan.
Lalu mereka pun melihat-lihat beberapa kantung benih yang baru dibeli sambil bertanya benih apa saja yang dibeli oleh nenek dan Marie.
Marie pun mengatakan mereka memborong semua bibit yang berkualitas dan unggul di toko benih yang ada dipasar tani selain itu dia juga ada beli benih dan bibit tanaman obat serta beberapa bungkus bahan obat tradisional.
Dengan begini mereka tidak akan takut kekurangan obat karena mereka bisa menanami di tanah jadi stock obat buat masa depan tidak akan kekurangan.
Meskipun obat tradisional tidak begitu praktis seperti obat modern tapi obat tradisional juga bisa membantu dalam menangani beberapa luka ringan dan beberapa macam penyakit juga bisa diobati dengan obat tradisional asalkan takarannya pas dan sesuai dengan gejala penyakitnya.
Apalagi masa depan kemungkinan tidak seperti masa sekarang yang damai dan tentram, dengan kondisi seperti itu tanaman obat tradisional bisa jadi sebagai penyelamat jiwa di saat keadaan mendesak tanaman obat mungkin saja dibutuhkan.
Keluarga yang mendengar penjelasan Marie pun setuju dengan pemikirannya. Setelah ayah, paman dan Alex melihat sebentar benih dan bibit beberapa kantung mereka pun langsung merapikan kantung-kantung yang mereka buka.
"Karena kita sudah tahu tanah bisa ditanami dan benih juga sudah dibeli sekarang kita tinggal tunggu Leana buat memasukkan ke tempatnya" ujar ayah Leana.
Sebelum ada yang menjawab perkataan ayah Leana mereka mendengar suara mobil berhenti didepan rumah kakek. Alex menduga itu pasti mobil yang mengantarkan barang bahan bangunan yang mereka beli barusan.
Alex pun langsung keluar rumah untuk membukakan pintu buat orang yang mengantarkan barangnya.
"Permisi...apakah ini rumah bapak Luke" tanya pengantar barang yang turun dari mobil dan melihat Alex yang baru saja keluar dari rumah.
"Benar bapak yang dari toko bahan bangunan?" Tanya Alex.
"Benar, saya diminta buat antar barang yang bapak beli. Kalau saya boleh tahu barang-barangnya mau diletakkan dimana ya?" Tanya si pengantar barang.
Alex pun langsung menjawab, "bisakah barangnya bapak letakkan di halaman rumah kalau tidak merepotkan bapak sekalian."
Pengantar, "tidak masalah pak kami bisa angkat dan letakkan dihalaman rumah bapak. Tolong bukakan pintunya agak lebar aja pak"
Alex : " baik akan saya bukakan pintunya lebih lebar, sekali lagi terima kasih pak."
Pengantar pun hanya menganggukkan kepalanya setelah itu si pengantar dan temannya pun langsung bekerja sama untuk menurunkan barang dari mobil.
Alex pun memanggil papa dan pamannya untuk turut membantu angkat barangnya berhubung barang yang dibeli lumayan banyak.
Sedangkan Marie bantu mengarahkan orang untuk meletakkan barang dihalaman utama dan nenek masuk kedalam rumah buat teh untuk diberikan pada orang yang mengantar barang.
Setelah nenek selesai membuat teh nenek pun keluar dan memberikan tehnya sama Marie sambil memberitahu untuk memberikan tehnya kepada orang yang mengantar barang setelah mereka selesai menurunkan semua barang. Sehabis mengatakan hal itu nenek pun kembali ke dapur untuk membantu kakek.
Setelah 1 jam lewat bekerja buat menurunkan barang mereka pun selesai menurunkan semua barang. Marie pun langsung meminta mereka untuk minum teh untuk membasahi tenggorokan agar tidak kering.
Setelah melihat mereka selesai minum Marie pun memberikan uang 300ribu untuk uang tip buat sipengantar beserta temannya.
Marie pun langsung menutup pintu setelah si pengantar sudah pergi. Begitu Marie masuk ke dalam rumah dia melihat David, Dave, dan Alex pun langsung terkapar kelelahan disofa. Marie hanya bisa menggelengkan kepala melihatnya.
Lalu Marie pun tersadar kemana Gery karena dari tadi dia tidak melihat Gery padahal harusnya Gery bersama dengan orang Alex. Setelah Marie mencari didalam rumah dia nampak Gery yang sedang asyik main komputer.
(Anak ini memang kerjaannya cuma main aja. Kalau sudah pegang komputer dia sudah tidak pikirkan disekitarnya lagi padahal dari tadi ribut banget tapi dia bisa fokus dengan komputernya tanpa terganggu sama sekali pantas saja Lusy begitu khawatir dengan anaknya bagaimana tidak begitu main komputer Lusy bilang Gery sampai lupa untuk makan sampai ada yang panggil buat makan baru makan kalau tidak dipanggil sama sekali tidak makan) pikir Marie dalam hati.
Lalu Marie pun menepuk bahu Gery sambil berkata, "Gery...main komputernya sudahan dulu karena bentar lagi sudah mau makan siang walau hari ini agak telat buat makan siang tapi tetap harus makan. Setelah makan baru dilanjut lagi."
Setelah melihat bahwa Marie yang berbicara Gery pun membalas "baik bibi tapi komputernya dibiarkan saja soalnya Gery lagi mendownload game offline sekaligus lagi download film movie sama drama. Jadi, komputernya tidak bisa dimatikan kalau tidak nanti downloadnya jadi gagal."
Marie yang mendengarnya pun hanya angguk kepala. Setelah itu Marie dan Gery pun keluar menuju ke ruang tamu. Sewaktu Gery masuk dan melihat banyak barang-barang di ruang tamu sama halaman rumah dia pun kaget.
Lalu Gery pun berkata, "ini apa (menunjuk kearah kantung benih)? Kenapa banyak sekali barang disini? Kapan barang-barang ini diantarnya kenapa Gery tidak tahu? Kenapa tidak ada yang panggil Gery buat bantuin (sambil Gery lihat kearah papa, paman, dan Alex yang terkapar kelelahan dengan ekspresi bersalah)?"
" kamu nak...sifatmu tidak berubah sama sekali padahal sudah berulang kali mamamu mengatakan boleh bermain tapi jangan sampai tidak sadar diri dengan lingkungan sekitarmu kalau ada apa-apa bisa berbahaya buat keselamatanmu! Dan juga gimana kita bisa memanggilmu sedangkan kita saja sibuk dan lebih bagus kami tidak memanggil daripada kami mensia-siakan waktu buat memanggilmu yang tidak akan merespon karena terlalu fokus dengan komputermu." Ujar Dave dengan nada agak kesal ke anaknya Gery.
Gery yang mendengar omelan papanya hanya bisa menundukkan kepala sebagai tanda bersalah, "maaf..." ujar Gery dengan nada suara rendah dan sedih.
Marie yang melihat Gery kayak gitu pun tidak sampai hati karena Gery usianya masih muda dan wajar kalau masih suka main-main lalu Marie pun menghibur Gery, "tidak apa-apa kalau kamu menyesal, nanti kamu balas aja dengan bekerja keras membantu buat gudang." Kata Marie.
Gery yang mendengarnya pun langsung anggukkan kepala dengan bersemangat, "baik...nanti bangun gudang serahkan saja sama aku. Gery jamin kerjaannya akan selesai 100% tanpa ada masalah" kata Gery sembari menepuk dadanya.
Keluarga hanya bisa tertawa pasrah lihat tingkah laku Gery yang kayak gitu. Karena memang dikeluarga hanya Gery saja yang punya sifat yang riang dibanding yang lain. Tapi selain riang Gery juga kadang sembronoan yang buat keluarganya kadang makan hati melihatnya.
Sewaktu mereka berbicara Leana, Lusy, dan Mimi pun muncul di ruang tamu tiba-tiba (karena Leana dan keluarganya masuk ketempat dalam kalung diruang tamu jadinya mereka muncul tiba-tiba diruang tamu). Keluarga pun kaget melihat kemunculan mereka yang tiba-tiba.
Tapi hanya sebentar aja karena keluarga langsung ingat untuk segera meminta Leana memasukkan barang ke dalam tempatnya. Karena barang-barang terlalu banyak jadi ruang tamu menjadi terasa sempit mengakibatkan mereka semua tidak leluasa buat bergerak.
Leana yang diminta keluarganya buat segera menyimpan barang-barang itu pun langsung membawa semua barang itu masuk ke dalam tempat ruangnya.
Setelah Leana memasukkan barang-barang itu nenek pun datang untuk meminta mereka segera makan karena sehabis makan mereka harus lanjut buat kerja lagi.
Tanpa menunda mereka pun langsung pergi makan nasi goreng seafood buatan kakek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments