Memalukan

Rea masih duduk di kursi taman dan tidak lagi peduli dengan telepon yang terus berdering di handphonenya , " Nona nona " panggil Rose dan menghampiri perempuan itu dengan tergesa-gesa.

" Ada apa Rose ? " tanyanya tersentak setelah kedatangan tiba-tiba kepala pelayannya itu.

" Nona Devita , nona " Jelas Rose terbata-bata karena nafas yang tersengal , " ada apa dengan Devita ? " tanyanya semakin panik.

Rose masih berusaha untuk mengatur nafasnya , " Nona Devita sudah mau melahirkan dan sekarang sudah berada dirumah sakit " jelasnya.

Rea benar-benar terperanjat dari duduknya setelah mendengar berita mengejutkan dan membahagiakan yang baru di sampaikan oleh kepala pelayan dan tanpa lagi bertanya ia segera berlari masuk ke dalam rumah , mengambil kunci mobil dan segera berangkat menuju Portland Hospital , rumah sakit tempat dimana Devita melahirkan dan tempat dimana suami sahabatnya itu bekerja , jadi ia tidak lagi perlu untuk bertanya dimana keberadaan perempuan itu sekarang.

Rea baru saja tiba dirumah sakit , dengan langkah cepatnya ia berjalan menuju meja reseptionis , " Bisa beri tahu saya dimana ruangan Nona Devita melahirkan ? " tanyanya begitu buru-buru dan ia tidak menyadari jika semua orang sedang menatap kearahnya.

Laki-laki yang berjaga di meja reseptionis pagi ini di buat terkesima oleh kedatangan perempuan cantik yang masih menggunakan Sleepwear berbahan tipis bersama rambut yang terlihat berantakan , " hallo " sapa Rea , sambil mengibas telapak tangan di hadapan laki-laki yang sedang tertegun menatap kearahnya.

" Emm..ya maafkan saya nona " ucapnya begitu malu.

" Bisa anda ulangi nama pasien yang anda cari " tambahnya , membuat perempuan itu menarik nafas karena sedikit kesal , " Devita Bare " ulangnya menyebut nama lengkap sahabatnya , " istri dokter Reall "

" Ya istri dokter Reall " sahutnya membenarkan.

" Anda harus naik tiga lantai lagi dan ruangannya berada di pintu pertama " jelas resepsionis.

" Baiklah terimakasih " ucapnya dan tidak lagi menunggu ia segera berlari menuju pintu lift dan tidak sabar untuk mengetahui keadaan terbaru dari sahabatnya.

" Dev " panggilnya dengan nafas tersengal bersama pintu yang baru saja terbuka olehnya.

" Rea " panggil balik Devita dan begitu terkejut melihat kedatangan perempuan itu dengan keadaan yang sedikit memalukan , " Rea " ulangnya dengan mata yang semakin membesar dan semua orang yang berada di dalam ruangan ikut menatap terkejut pada pemandangan seksi yang baru saja hadir , " Reall , tutup matamu " teriak Devita cepat , " eh tidak-tidak , cepat ambilkan jaket di dalam lemari " pintanya lagi pada Reall.

Sedangkan Rea masih menatap bingung pada sahabatnya yang tiba-tiba menjadi panik ,

" pakai ini " ucap tiba seseorang yang membuatnya begitu terkejut karena sambil memasangkan jaket pada tubuhnya , " kancingkan sendiri , aku tidak bisa melakukannya " ucap laki-laki itu lagi , dengan bibir yang harus terlipat karena menahan senyum.

Rea masih tertegun , sambil pelan-pelan menurunkan pandangannya , " oh My God " teriaknya dengan histeris sambil mengeratkan jaket itu pada tubuhnya , " kenapa kau begitu ceroboh Rea " ucap Devita kesal.

" Aku sudah panik karena mendengar kabar kau melahirkan "

" Tapi tidak harus lupa kalau kau masih menggunakan sleepwear "

" Astaga Rea sudah berapa banyak orang yang melihat tubuhmu tadi " tambah Devita begitu geram karena kebodohan sahabatnya itu , " aaaaaahhhhh ini benar-benar memalukan Devita , bagaimana kalau ada paparazi yang melihatku "

" Mungkin mereka akan berpikir kalau kau sedang menjadi model majalah desawa " sahut Devita tertawa , " dia , berarti dia juga melihatnya " tunjuk Rea pada laki-laki yang tadi memasangkan jaket pada tubuhnya.

" Hanya sedikit " sahutnya laki-laki itu begitu enteng.

" Kau " geram Rea tertahan sambil mengeratkan jaket di tubuhnya , " aku pinjam jaketmu " katanya tanpa malu ,

" ya aku memang sudah meminjamkannya padamu "

" Dev dimana perutmu ? " tanyanya dengan begitu terkejut saat tidak lagi melihat perut besar sahabatnya , " aku sudah melahirkan Rea , kau lihat aku begitu lemas seperti ini "

" Lalu dimana anakmu ? "

" Dia sedang berada diruang NICU Rea " jelas Devita dengan raut wajah yang sedih ,

" Ada apa ? , apa yang terjadi pada anakmu Dev ? "

" Tidak tidak , bayi kita tidak apa-apa , hanya saja dia harus tetap disana karena aku melahirkan terlalu cepat dari waktunya "

" Oh syukurlah " ucap Rea yang akhirnya merasa begitu legah.

" Aku percaya dia bayi yang kuat seperti ibunya " tambahnya , sambil memeluk sahabatnya , " kau sudah menjadi seorang ibu Dev , dan aku benar-benar bangga padamu "

" Tidak lebih dari aku padamu Rea , anakku pasti akan sangat bangga karena mempunyai aunty sepertimu " sahut Devita sambil mengusap lembut punggung sahabatnya itu , " jangan memeluk lebih erat Rea , jahitan perutku masih basah " tambahnya dengan suara yang tertahan karena rasa sakit.

" oh maafkan aku " ucap perempuan itu dengan langsung melepas pelukkannya.

" Sepertinya aku harus pulang " pamit tiba-tiba dari laki-laki yang sejak tadi masih berada di ruangan.

" Kenapa ? apa kau di cari ayahmu ? " tanya suami Devita , karena laki-laki itu adalah sahabatnya yang baru saja datang dari America dua hari yang lalu ," ya , dia benar-benar akan membunuhku jika hari ini aku masih belum pulang kerumah " sahutnya dengan tertawa.

" Ya kau harus pulang dan sampai salamku pada paman Gem " tambah Reall.

" Aku akan kembali bersama Bella " ucap laki-laki itu lagi dan Reall menganggukkan kepalanya.

" Apa kau sudah ingin pulang Gem ? " tanya Devita saat laki-laki itu mendekat kearah ranjang dimana dirinya sedang terbaring , " ya , aku takut Frans akan meruntuhkan rumah sakit ini jika aku masih belum kembali kerumahnya " sahutnya tertawa.

Mendengar nama seseorang yang begitu ia kenal di sebut Rea memutar pandangannya , dan ikut melihat kearah laki-laki yang kini sedang berdiri tepat di belakang tubuhnya , " hai " sapa laki-laki itu saat mata Rea menatapnya.

" Kau tidak perlu khawatir , aku tidak akan mengambil jaketku " ucapnya , namun Rea terlihat tidak merespon , dia terus menatap begitu dalam pada wajah laki-laki yang kini sudah berada hadapannya.

" Ada apa dengan temanmu ? " tanyanya bingung pada Devita.

" Mungkin dia merasa pernah melihatmu " jelas Devita , " pulanglah Frans dan kembali lagi nanti "

" itu pasti " sahutnya.

" Bawa juga kekasihmu "

" itu juga pasti Dev " sahutnya tertawa ,lalu mengulurkan tangannya pada perempuan yang masih menatapnya dengan begitu lekat , " Gema " ucapnya memperkenalkan diri.

Rea terkesiap bersama tangan yang terulur di hadapannya " emm..Andrean , kau cukup memanggilku Rea " balasnya dengan terbata-bata.

" Baiklah Rea , sampai bertemu lagi " ucap Gema tersenyum , dan setelah kembali berpamitan pada Devita dan Reall , laki-laki itu segera beranjak dari ruangan.

" Kenapa kau melihat Gema seperti itu ? " tanya Devita sambil menahan bibirnya untuk tertawa , " Rea " ulangnya karena perempuan itu masih terus termenung.

" emm ya , kenapa kau berteriak Dev "

" Ada apa denganmu ? "

" tidak, aku baik-baik saja "

" Lalu kenapa kau menjadi termenung setelah melihat wajah Gema " tanya Devita dengan kembali menahan bibirnya untuk tertawa.

" Aku hanya merasa mengenalnya "

" Kau tentu mengenalnya Rea , dia putra paman Frans " timpal Reall menjelaskan.

" Frans Antonio " ucap Rea memperjelas dengan mata yang sedikit membesar.

" Ya , aku lupa mengatakannya padamu " sambung Devita membenarkan.

" Apa kau tidak pernah melihatnya , bukankah kau mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga itu ? "

" Aku sudah lupa wajahnya dan kami hanya bertemu beberapa kali dan itu sangat singkat , jadi mana mungkin aku akan mengingat wajahnya " jelas Rea , dan sepasang suami istri itu mengangguk mengerti , " sejak kapan dia kembali ? "

" Dua hari yang lalu dan mungkin akan menetap disini karena paman Frans sudah mendesaknya "

" Baguslah , memang sudah seharusnya dia melanjutkan kerja keras ayahnya " sahut Rea setuju karena ia sangat tahu kalau selama ini Frans sangat kesepian dan sangat mengharapkan putranya itu kembali.

jangan lupa vote , like dan coment🤗

dan sekali lagi terimakasih atas segala dukungannya🙏😇💚

Terpopuler

Comments

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

yg dibutuhkan oleh penulis, selain ide cerita yg menarik, harus di tunjang dengan bahasa yg enak di baca, dan tulisan yg tertata rapih , biar pembaca gak migren , keren thorrrrr lanjuttt

2023-11-21

1

Imas Aisha Raya

Imas Aisha Raya

gaya bahasa mu thor sungguh tertata apik, makasih dah menghibur kami dengan tulisanmu yang bagus ini💕

2022-07-17

0

Munaria Lasenti

Munaria Lasenti

the best lahhh pokonya 👍💪

2022-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!