" Terimakasih " ucap Rea pada laki-laki yang sudah mengantarnya pulang setelah beberapa jam berada di rumah sahabatnya , " emm.. apa kau ingin mampir ? " tanya lagi dan Gema terlihat berpikir sebelum menjawab tawaran perempuan cantik yang baru saja turun dari mobilnya.
" Aku mampir sebentar " ucapnya , membuat Rea tersenyum geli.
Gema keluar dari dalam mobil lalu kembali membuka pintu tengah mobilnya , " astaga hampir saja aku lupa dengan Teddy Bear ini " ujar Rea yang langsung menghampiri Gema.
" Jhon " panggil Rea pada salah satu bodyguardnya , " ya nona "
" Tolong bawa ini ke dalam " pintanya sambil menunjuk pada boneka besar yang sedang di keluarkan dengan susah paya dari dalam mobil oleh Gema.
" Biar aku yang membawanya " ucap Gema saat melihat lelaki bertubuh besar itu mendekatinya ," biarkan dia yang membawanya Gem , kau sudah sangat lelah "
" Tidak Rea , jika dia yang membawanya , maka boneka ini akan terkontaminasi oleh aroma tubuh bodyguardmu "
" Ceh , kau berlebihan "
" Silahkan kembali Jhon , dia memaksa ingin membawanya "
" Baik nona "
~
" Kau tinggal sendiri di sini ? " tanya Gema yang sedikit terkejut saat masuk ke dalam rumah mewah milik Rea , perempuan itu mengangguk , " memang dengan siapa lagi aku akan tinggal "
" tapi rumah ini sangat besar untuk kau tinggali sendiri "
" Aku tidak sendiri , ada begitu banyak pelayan di sini " bantahnya.
" tapi mereka hanya bekerja disini bukan untuk menemanimu "
" Apa kau tidak ingin mencari teman hidup Rea ? " tanyanya lagi , membuat perempuan itu terdiam , " maafkan aku telah begitu lancang " ucapnya setelah menyadari pertanyaannya begitu tidak sopan.
" Duduklah Gem , aku harus meletakan boneka ini di kamarku "
" Kau akan meletakkannya di kamarmu ? "
" Ya , memang dimana lagi aku akan meletakkannya "
" oh aku pikir kau akan meletakkannya di antara hadiah-hadiah mantan kekasihmu , emm atau pengagum rahasiamu " ujar Gema tersenyum menggoda ," ini hadiah pertama yang aku terima selain pemberian Devita " ucap Rea membuat Gema tersentak dari tempat duduknya , " kau serius ? " tanya tidak percaya.
" Aku merasa begitu spesial" lanjut Gema.
" Aku menerimanya karena memang kau sudah cukup spesial " sahut perempuan itu dengan tertawa ," apa mantan-mantan kekasihmu tidak pernah memberikan hadiah ? " tanya Gema begitu penasaran.
" Mantan kekasihku hanya satu , yang tadi berada di tokoh permainan "
" Hanya dia mantanmu ?" tanya Gema semakin terkejut dan dengan polosnya Rea menganggukkan kepalanya ," padahal dia sudah begitu beruntung tapi kenapa dia masih menyia-nyiakanmu "
" Ya , aku juga berpikir dia sangat bodoh dan kau lihat tadi , dia seperti sangat menyesal bukan "
" heemmm , sekarang aku mengerti kenapa dia masih terlihat mencintaimu "
" Itu karena dia sangat menyesal " sahut Rea , dan tertawa dengan begitu lepas.
" Ahhhh ini sangat melegahkan " sambungnya dengan bibir yang terus tersenyum , " ternyata mentertawakan orang yang kita benci sangat menyenangkan " tambahnya membuat Gema langsung menganggukkan kepalanya , " kau bisa mencari aku untuk menemani mentertawakan kebodohan mantan kekasihmu itu "
" Ide yang bagus dan mulai haru ini kau harus standbye dengan teleponmu " ujarnya membuat gelak tawa terus terdengar dari ruangan tempat mereka duduk dan membuat semua pelayan yang mendengar jadi terkejut karena tawa lepas dari perempuan itu sangat sulit untuk di dengar , bahkan sebagian dari mereka ada yang pertama kali mendengarnya.
~
Gema terlihat kesal setelah berulang kali mengulang panggilan telepon pada Bella , namun perempuan itu seperti begitu sibuk tanpa sempat untuk menjawab panggilannya , " kemana dia " geramnya semakin kesal.
" Hai " sapa Rea menghampiri.
Pandangan mata Gema tersentak saat melihat perempuan itu kembali dengan pakaian rumahnya dan dengan tubuh yang begitu wangi oleh aroma lotion , " hei " panggil Rea lagi sambil mengibaskan tangannya di hadapan wajah laki-laki itu.
" Oh hai , kau begitu cantik Rea " ucapnya tanpa sadar , " emm maksudku kau begitu cocok dengan pakaian santai seperti ini "
" Sepertinya aku memang cocok menggunakan pakaian apa saja "
" Ya benar " sahut Gema setuju , membuat Rea tertawa geli padanya.
" Ayo " ajak Rea tiba- tiba , membuat Gema menatap bingung ke arahnya.
" Pelayanku sudah menyiapkan makan malam untukku , dan sebaiknya kau juga ikut makan " jelasnya.
" Tentu aku tidak akan menolak " sahut cepat Gema yang langsung beranjak dari duduknya ,
" Kenapa tidak bilang kalau kau lapar "
" Sebenarnya aku tidak lapar ? , hanya saja aku penasaran bagaimana rasanya makan malam berdua dengan CEO muda kota ini "
" Ceh , kau sangat menggelikan Gem " kesal Rea lalu berjalan lebih dulu menuju meja makan.
~
" Ms.Rose apa laki-laki itu kekasih nona Rea ? " tanya pelayan yang tidak bisa menahan rasa penasaran karena ini pertama kalinya majikannya membawa seorang laki-laki untuk makan malam dirumah mewah itu , " ntahlah " sahut Rose dengan bibir yang melengkung karena ikut bahagia melihat Rea terus tertawa sejak tadi.
Namun mata perempuan itu tiba-tiba seperti menyadari obrolan mereka , membuat semua orang langsung kembali dengan pekerjaannya masing-masing termasuk Rose yang menjadi gelagapan karena kedapatan sedang mengintip majikannya.
" Ada apa ? " tanya Gema yang ikut melihat kearah tatapan mata Rea.
" Tidak , aku hanya baru mendapati beberapa pelayan yang mengintip kemari " jelasnya , mendengar itu Gema menjadi tertawa , " apa kau tidak pernah mengajak orang lain dirumah ini ? "
" Tidak " sahut Rea , membuat Gema melemparkan tatapan terkejut kearahnya.
" Bahkan sepertinya kau laki-laki pertama yang makan malam dirumah ini " tambahnya.
" Wah , ini benar-benar menakjubkan " ujar Gema.
" Apa yang menakjubkan ? "
" Kau ? " tunjuk Gema pada Rea.
" Aku " kata Rea dengan alis yang saling bertautan.
" Ya , dunia sudah begitu modern dan kau masih hidup menjalankan hidup yang begitu kuno "
" Apa itu hinaan ? "
" Bukan , justru aku sedang memujimu , saat semua orang hidup dengan bebas , bahkan sampai tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan ,dan kau pertama kalinya membawa seorang pria ke dalam rumah , inj benar-benar menakjubkan "
" dan aku merasa begitu spesial " tambahnya dengan begitu percaya diri.
" Aku memang begitu polos " ujar Rea tertawa.
Tiba-tiba perbincangan mereka terhenti oleh suara deringan dari handphone Gema , " tunggu sebentar " ucap Laki-laki itu sambil mengambil benda pipih dari dalam saku celananya.
" Ayah " ucap Gema menyebut nama orang yang sedang menghubunginya , " cepat jawab , mungkin paman khawatir karena kau belum pulang " kata Rea tidak sabar.
" Ya ayah " jawab Gema setelah teleponnya tersambung pada laki-laki paruh baya itu.
" Dimana kau ? " tanya dari seberang dengan nada yang tidak santai.
" Aku sedang berada dirumah Rea " jelasnya , lalu mengganti mode speacker luar supaya perempuan itu ikut mendengarnya , " jangan berbohong Gem , kau pasti sedang bersama perempuan itu "
" Astaga ayah , apa kau sudah tidak bisa percaya dengan anakmu ini "
" Rea bicaralah " lanjutnya.
" Hallo paman " sapa Rea.
" Rea kau disana ? " tanya terkejut Frans saat mendengar suara perempuan itu.
" Ya paman , Gema tidak berbohong dia memang sedang berada dirumahku " katanya ikut menjelaskan.
" Baiklah, aku benar-benar senang mendengarnya " ucap Frans yang terdengar begitu bahagia dari balik telepon , " aku akan pulang sebentar lagi " sambung Gema.
" Tidak ,kau tidak perlu buru-buru , ayah hanya aku memastikan ke beradaanmu dimana " ujar Frans , mendengar itu Gema langsung tersenyum sambil melihat pada Rea , " kau dengar dia langsung tidak marah setelah mendengar aku sedang bersamamu " ucapnya.
" Tentu , ayah memang tidak perlu khawatir jika kau bersama Rea " sambung Frans , membuat Rea tertawa geli dengan tingkah anak dan ayah itu.
" Baiklah ayah tutup teleponnya "
" Sampai bertemu paman " potong Rea sebelum laki-laki itu mengakhiri panggilannya.
" Ya nak , paman titip Gema padamu "
" Aku bukan anak kecil ayah " sambung Gema tidak terima , namun telepon itu tiba-tiba langsung di akhiri oleh Frans.
" Kau lihat , padahal aku sangat yakin jika aku tidak sedang bersamamu pasti dia sudah memaksaku untuk pulang sekarang " ujar Gema sedikit kesal sambil memperlihatkan layar handphone dengan telepon yang baru saja berakhir.
" Ceh kau berlebihan Gem " ujar Rea tertawa.
jangan lupa vote , like dan coment🤗
dan sekali lagi terimakasih atas segala dukungannya🙏😇💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Lyta Mikaila Gunawan
sepertinya bella bkan wnta baik2..dya psti slingkuh di luarkota
2022-09-07
1
Echa04
gaya bahasnya semua sama... jd kayak baca cerita Merlinda
2022-07-14
0
ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻
Bella lagi seneng2 sama cowok laen
2021-06-12
0