Setelah Satu Bulan

Hari ini tepat satu bulan kejadian yang pernah membuat pilu hati Rea , namun luka itu seperti belum membaik bahkan mungkin tidak akan pernah hilang dan akan terus membekas.

Perempuan itu menghela nafas bersama secangkir kopi di tangannya , pagi ini begitu cerah untuk hati yang begitu hampa.

" Silahkan nikmati sarapan anda Nona " ucap sopan seorang pelayan sambil meletakan sepiring cookies hangat di hadapan wanita yang masih menggunakan piyama tidurnya , " apa ada yang anda inginkan untuk menu nanti siang ? " tanya Rose wanita paruh baya yang menjadi kepala pelayan di rumah mewah milik Rea.

" Bisa kau hidangkan aku sup Asparagus " pinta Rea bersama senyum teduhnya , Rose mengangguk pelan dan menatap perempuan itu begitu lama , ia sudah begitu lama bekerja dengan perempuan cantik di hadapannya ini dan sangat mengetahui jika ia meminta menu makanan itu berarti kondisi hatinya sedang tidak baik , " apa anda ingin aku memasukan jagung di dalamnya "

" Aku rasa itu ide yang bagus Rose " ucap Rea tersenyum.

" Emm ..sebagai penutup menu makan siang anda , aku juga akan membuat puding coklat nanti " tambah Rose , membuat senyum Rea semakin mengembang , " kau memang terbaik " ucapnya begitu senang.

Rose ikut tersenyum bersama hati yang merasa begitu legah setelah kembali melihat senyum manis dari majikannya itu , " saya permisi nona , silahkan panggil saya jika anda menginginkan sesuatu "

" Emmm..bisa kau minta anak buahmu untuk membawakan aku kacang Almond ? "

" Tentu nona dan tunggu sebentar "

" Terimakasih Rose " ucapnya dan wanita itu mengangguk , " apa hari ini anda tidak punya rencana untuk keluar rumah nona " tanyanya lagi.

" Ntahlah , tapi sepertinya aku hanya ingin dirumah hari ini "

" Baiklah , permisi nona " pamitnya lagi dan Rea kembali menganggukkan kepalanya.

Rea mengadahkan wajahnya ke arah langit untuk menikmati sinar matahari pagi dan udara segara kota London , " seharusnya tadi malam aku sudah bertunangan " gumamnya begitu lirih bersama goresan luka yang kembali muncul , namun segera ia menepis pikiran menyakitkan itu bersama senyum palsu yang melengkung dari bibir tipis miliknya ,

" ini kacang Almond anda nona "

" Letakkan saja disitu " sahutnya sambil menunjuk kearah meja yang sudah berisikan cookies dan kopi.

Matanya terbuka saat mendengar handphone yang di letakkan di atas meja berdering , pandangan matanya tertegun saat melihat kontak dengan nama orang yang sedang berada di dalam otaknya , namun begitu di benci oleh hatinya sendiri , " apa dia tidak lagi mempunyai malu " ucapnya dengan bibir yang tersungging.

Rea membiarkan telepon itu terus berdering , rasanya begitu sulit untuk kembali mendengar suara orang yang sudah menyakiti hatinya dengan begitu kejam , namun suara dering telepon itu seperti mendesak pemiliknya dengan terus berdering tanpa henti.

Ia kembali menghela nafas dan mencoba untuk kembali melihat kearah layar benda pipih miliknya " ada apa dengannya ? " tanyanya pada diri sendiri dan terbesit sedikit rasa khawatir pada hatinya ,

pela-pelan ia mengambil benda pipih itu , menatapnya sebentar sebelum berniat untuk menjawab panggilan yang terus mendesak untuk di jawab.

Telepon telah tersambung , namun Rea seperti enggan mengeluarkan suaranya , " Hallo Rea " panggil lembut dari arah seberang telepon.

Rea menelan ludah bersama jantung yang berdegub cepat saat mendengar suara berat yang sudah satu bulan ini tidak pernah ia dengar , " Rea " ulang Sean dengan begitu pelan.

" Rea aku tahu kau ada disana "

" Please berbicaralah , aku sungguh hanya ingin mendengar suaramu dan aku berjanji ini yang terakhir kalinya aku mengganggumu " pintanya , lebih tepatnya seperti permohonan.

" Rea " panggilnya lagi dengan suara yang terdengar begitu lirih dan prustasi bersamaan.

" Katakan apa yang ingin kau sampaikan , aku tidak mempunyai waktu yang banyak untuk berlama-lama menerima teleponmu " sahut Rea begitu dingin dan itu caranya untuk memperlihatkan kepada laki-laki yang sudah menyakitinya itu , kalau dirinya baik-baik saja.

" Terimakasih telah bersuara "

" Cepat katakan Sean atau aku akan menutup telepon ini "

" Tunggu Rea , aku hanya ingin meminta maaf .."

" Aku sudah memaafkanmu , bahkan aku sudah tidak lagi mengingat hal itu " sahutnya , dan terdengar suara hembusan nafas yang begitu berat dari seberang , " aku tahu , selama ini aku memang tidak begitu berharga untukmu jadi saat aku melakukan kesalahan , tentu itu tidak akan membuat reaksi apa-apa di hatimu "

Tes " air mata Rea terjatuh begitu saja , ntah apa yang membuat ia tiba-tiba menjadi begitu emosi setelah mendengar perkataan yang terdengar begitu menyedihkan dari Sean , dan laki-laki itu tidak tahu bagaimana ia harus kembali bangkit dari perasaan kecewa yang membuatnya begitu terpuruk , lelaki itu tidak tahu bagaimana ia melewati hari yang begitu sepi bersama perasaan yang begitu hancur dan laki-laki itu memang tidak harus tahu ,

karena semuanya tidak akan pernah kembali ,luka itu akan selamanya terus membekas di hatinya.

" Aku sangat mencintaimu Rea "

Deg " jantung Rea benar-benar di kejutkan oleh kata cinta yang baru saja ia dengar oleh orang yang memang dulu sering mengatakannya , namun kalimat romantis itu tidak lagi terdengar indah di telinganya , justru malah membuat hatinya semakin perih.

" Dan aku tahu selama ini kau tidak begitu mencintaiku " tambah laki-laki itu.

" Ceh " desis Rea yang spontan keluar dari mulutnya karena merasa ucapan laki-laki itu begitu lucu , " sekarang kau terdengar seperti sedang melimpahkan kesalahanmu padaku Sean " ucapnya dengan tertawa namun terdengar sangat dingin.

" Tidak bukan seperti itu Rea , itu hanya perasaanku selama ini yang aku pikir sekarang harus kamu tahu "

" Aku tahu kesalahanku sudah tidak bisa di maafkan " tambahnya.

" Tapi aku sudah melupakannya Sean , bahkan aku tidak lagi ingin mengingat kalau kau dan aku pernah bersama " sahutnya dan tidak mengubah cara bicara dinginnya , " Rea aku hanya merasa cintamu kurang , selama ini kau tidak sungguh-sungguh mencintaiku "

Tes " air mata itu kembali terjatuh bersama perasaan yang kembali merasa begitu sakit , rasanya selama ini ia sudah memberikan sepenuh perasaannya kepada laki-laki itu , bahkan ia siap mengabdikan hidupnya jika mereka sudah menikah nanti , namun ternyata rencana besar itu gagal bersama rasa kecewa yang tak kunjung berakhir , " apa karena aku hanya tidak sering mengucapkan kata cinta padamu , makanya kau berpikir kalau perasaanku tidak sepenuhnya "

" Kau terlalu naif Sean " tambahnya , sambil menepis air mata yang kembali ingin terjatuh di pipi halusnya.

Laki-laki itu terdengar tak berkutik setelah mendengar ucapan menusuk Rea , " aku rasa tidak ada lagi yang ingin kau sampaikan "

" Tunggu Rea "

" Apa lagi Sean , apa yang ingin kau katakan , semua sudah berakhir dan aku benar-benar tidak lagi ingin mengungkit hal apapun yang pernah terjadi antara kita " ujar Rea yang tidak lagi bisa bersikap santai ,

" aku hanya ingin kau tahu Rea , walau sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu , bahkan selamanya "

Deg

Rea benar-benar terdiam , dan tidak lagi menunggu untuk mengakhiri telepon yang telah mengungkit luka di hatinya ,

" Kata cintamu itu tidak lagi beguna Sean " gumamnya begitu lirih , bersama air mata yang kembali membasahi wajahnya.

Terpopuler

Comments

Kepiting Cina

Kepiting Cina

majikan yang baik

2022-08-08

2

Munaria Lasenti

Munaria Lasenti

cinta selalu tau dimana dia harus berlabuh 🥰

2022-01-12

0

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

Sean korban Ariel

2021-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!