Memalukan

Mata tertutup Rea terkesiap saat alarm di atas nakas berbunyi , ia menarik nafasnya begitu dalam sebelum benar- benar membuka kedua matanya ,lalu merenggangkan otot-otot yang terasa kaku karena waktu tidur yang begitu lama , " kenapa kepalaku terasa begitu berat " gumamnya , dan merasa sedikit sulit untuk membuka mata.

Tiba-tiba pikirannya kembali pada saat sebelum ia tertidur dan tidak lagi menyadari apa yang terjadi setelah itu , ia hanya mengingat kalau terakhir kali ia sedang mengobrol di taman bersama Gema , " apa semalam aku mabuk ? " tanyanya pada diri sendiri , dan tiba-tiba matanya membesar bersama tangan yang langsung menyentuh bibirnya, " tidak , tidak itu pasti hanya mimpi " katanya membantah bersama bayangan wajah Gema yang berada begitu dekat dengannya ,bahkan bibirnya masih merasakan panas oleh sentuhan bibir laki-laki itu tadi malam , " ya itu pasti hanya mimpi " katanya mengulang untuk meyakinkan dirinya , bahwa tidak pernah terjadi hal yang begitu gila antara mereka.

Tok tok tok" suara ketukan dari pintu kamar Rea , membuat perempuan itu tersentak oleh pikirannya.

" Masuk " teriaknya dan perlahan pintu terbuka.

" Huh ,aku kira anda belum bangun nona " ucap Rose yang terlihat begitu legah dari balik pintu yang sedikit terbuka.

" Kalau begitu saya kembali , dan apakah anda menginginkan sesuatu untuk sarapan anda nanti ? "

Rea masih terdiam dengan pikiran yang bercabang , " hidangkan apa saja Rose , aku pasti akan menikmatinya "

" Baik nona " ucap wanita paruh baya itu ,sambil perlahan beranjak dari kamar tidur majikannya ," Rose tunggu " panggil Rea dan ia sedikit ragu dengan apa yang ingin ia tanyakan setelah wanita paruh baya itu barbalik padanya , " iya nona " .

" Emmm.. "

" Siapa yang membawaku ke kamar tadi malam ? " tanyanya sedikit gugub dan perasaan yang begitu malu.

"Tuan Gema , apa anda tidak mengingatnya nona ? "

Rea langsung menelan paksa ludahnya ,setelah mendengar jawaban Rose yang terasa semakin memalukan untuknya , " Gema , apa kau yakin ? "

" Tentu nona , bahkan dengan saya sendiri tuan Gema menanyakan dimana letak kamar anda "

" Dan kau menunjukannya Rose ? "

" emm.. ya ,maafkan saya yang sudah begitu lancang "

" Tidak , bukan seperti itu maksudku "

" Kenapa kau membiarkannya " tambahnya , membuat Rose sedikit bingung ,

" aku pikir nona memang sudah tertidur di pelukan tuan "

Rea kembali menarik nafasnya , " baik , keluarlah " pintanya pada Rose.

" emm.. tapi tunggu Rose , apa kau yakin kalau Gema yang menggedong tubuhku dan menidurkan aku disini ? " tanyanya ,dan Rose menganggukkan kepalanya.

" Hanya dia sendiri ? " tanya lagi dan Rose kembali mengangguk.

" ini gila " umpatnya tidak percaya.

" Kenapa kau membiarkannya Rose "

" Aku pikir tidak ada yang salah jika tuan menggendong tubuh nona dan membawanya kemari "

" Tidak ada yang salah kau bilang Rose , bagaimana kalau dia berbuat hal yang tidak-tidak padaku " teriaknya dengan salah tingkah dan itu membuat Rose semakin bingung.

" Kenapa kau diam Rose ? " tanyanya karena wanita paruh baya itu tidak lagi berbicara , " tidak nona , aku hanya merasa tuan Gema adalah laki-laki yang sopan "

" Maksudmu ? "

" Padahal tadi malam nona sedang mabuk dan terus berusaha mencium tuan , namun tuan tidak melakukan hal apapun selain terus berusaha mendekap nona ke dalam pelukannya " jelas Rose tanpa sadar.

" A..a.aaku terus mencium Gema " ulang Rea terbata-bata dan Rose mengangguk.

" Maaf nona aku tidak bermaksud lancang untuk mengintip tapi kebetulan aku ingin menghampiri nona dan tuan untuk membawakan makanan ringan "

" Lalu kau melihat semuanya ? " tanya Rea dan Rose kembali mengangguk , " apa kau tidak salah melihat Rose ? "

" Tidak nona saya melihat dengan jarak yang begitu dekat , bahkan saat saya sudah berada disana anda terus ingin mencium bibir tuan dan tuan hanya diam saja "

" Tapi saya mengerti anda sedang mabuk tadi malam "

" ini gila dan sangat memalukan " teriak Rea begitu malu.

" itu tidak gila nona , hal yang wajar sepasang kekasih saling berciuman " tambah Rose.

" Diam Rose , dan lagi pula kami buka... " ucap Rea terpotong oleh suara handphone yang bergetar di atas nakas.

Drrrtttt drrrtttt

" Siapa yang berani meneleponku sepagi ini " ucapnya begitu kesal sambil berjalan menuju letak handphonenya ," kau tetap disitu Rose " pintanya ,sebelum melihat siapa yang sudah mengganggunya sepagi ini.

Namun sesaat matanya membesar saat menemukan nama seseorang yang memang sedang ia bicarakan ," kenapa dia harus menelepon " ucapnya dengan pipi yang merona , lalu meletakkan kembali benda pipih yang masih berdering itu, karena ia cukup malu untuk berbicara dengan laki-laki itu.

" Apa itu tuan Gema nona ? " tanya Rose hati-hati , dan Rea hanya diam.

" Mungkin tuan mengkhawatirkan keadaan nona " tambahnya.

" Tidak dia pasti hanya akan menggodaku " ucap Rea , namun matanya tidak lepas menatap benda yang terus berdering.

" Maaf saya begitu lancang nona , tapi tadi malam tuan begitu khawatir , bahkan berulang kali menghampiri saya hanya untuk memastikan kalau kami akan menjaga anda dengan baik , dan , ah maaf aku lupa , beliau memang meminta anda untuk meneleponnya kekita sudah bangun " jelas Rose.

Rea masih terus terdiam , namun perlahan tangannya mulai mendekat pada benda yang masih terus berdering itu , " tinggalkan saya " pintanya dan Rose kembali beranjak.

Berulang kali Rea menarik nafasnya sebelum menjawab telepon yang terus mendesaknya itu, " awas saja kalau sepagi ini kau sudah membuatku kesal Gema " gumamnya , sebelum mengarahkan benda pipih itu pada telinganya.

" Oh syukurlah akhirnya kau menjawab teleponku " ucap dari seberang sebelum sempat Rea mengucapkan Hallo.

" Bagaimana keadaanmu Rea , apa kepalamu pusing dan emm.. apa tidurmu nyenyak tadi malam? " tanya beruntun yang terdengar begitu khawatir pada keadaan perempuan yang masih terdiam , " Rea , apa aku disana ? "

" emm.. ya " jawabnya terkesiap.

" Kenapa kau tidak berbicara , kau membuatku khawatir "

" emm.. aku baru saja bangun dan otakku belum bekerja dengan baik "

" oh maafkan aku telah mengganggu tidurmu "

" Ya , emm..maksudku tidak , memang sudah waktunya aku untuk bangun dan lagi pula aku harus bekerja "

" Dengan keadaan seperti itu, apa kau yakin Rea ? "

" Kau berlebihan Gem , aku sungguh baik-baik saja , aku tidak begitu mabuk.. "

" emm..baiklah kalau begitu , aku hanya khawatir , kalau begitu aku tutup teleponnya..."

" Tunggu Gem " ucap Rea menghentikan.

" ya Rea , apa kau perlu bantuanku ? " tanya laki-laki itu , dan itu membuatnya semakin menjadi salah tingkah , " kenapa dia tidak mengungkit kejadian tadi malam " batin Rea.

" Rea " panggil Gema , karena perempuan itu tidak lagi melanjutkan bicaranya.

" emm..ya , bagaimana keadaanmu , apa kau baik-baik saja ? "

" Tentu aku baik-baik saja dan tadi malam aku tidak mabuk "

" Dia menyindirku " batin Rea kesal.

" Emm..ya , maaf jika aku melakukan sesuatu padamu tadi malam aku benar-benar tidak mengingat apapun " ucapnya untuk menutupi malunya tentang ciuman yang ia lakukan pada laki-laki itu.

" ya aku mengerti dan aku harap kau tidak pernah minum bersama orang lain "

" Kenapa ? "

" Tidak, hanya saja skill minummu terlalu buruk "

" Kau " geram Rea dan Gema terdengar tertawa begitu senang dari balik telepon.

" Baiklah selamat bekerja Rea ".

" Ya , kau juga "

" Ingat jangan minum dengan orang lain "

" Berhenti menggodaku Gem " ucap Rea meninggi dan telepon itu tiba-tiba langsung di akhiri secara sepihak oleh laki-laki itu.

" Ceh , menyebalkan " geramnya , namun garis bibirnya melengkung karena menyadari tingkahnya yang begitu memalukan , namun terdengar begitu konyol untuk di ceritakan.

Terpopuler

Comments

yulis

yulis

Emang keren karya mu thorrrr.. Ku baca nya seperti merasakan ny... Luv u buat mu thor

2021-10-29

2

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Terus lanjut kakak

2021-01-20

1

itsnuy

itsnuy

gumusssnya

2020-07-20

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!