Kau Masih Mengenalku ?

Rea menatap penuh haru pada bayi yang masih tertidur dengan begitu pulas di dalam box , " jadi siapa namanya Dev " tanyanya , namun tanpa mengalihkan padangannya dari bayi kecil yang membuat hatinya merasa begitu teduh , " Rania Zalaeta " sahut Devita.

Secepat kilat Rea melihat kearah Devita , karena begitu tidak menyangka kalau nama pilihannya benar-benar di gunakan oleh Devita untuk bayi kecil mereka , " Reall setuju dengan nama yang kau pilihkan " jelas Devita yang mengerti dengan tatapan terkejut dari sahabatnya , " kami hanya akan menambahkan nama keluarga pada nama belakangnya nanti " tambahnya lagi ,

Rea benar-benar di buat terharu , hingga langsung berjalan menuju tempat tidur Devita , " kau benar-benar membuatku istimewah Dev " ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

" Dia juga putrimu Rea , semua milikku adalah milikmu , kecuali Reall " sahut Devita dan Rea masih terus terharu bahkan sampai menitihkan air matanya , " kenapa kau menjadi begitu cengeng "

" Tidak aku hanya terlalu bahagia " bantahnya.

" Kemarilah , sepertinya kau merindukan pelukanku " ucap Devita sambil menarik tangan perempuan itu untuk masuk kedalam pelukkannya , " suatu hari kau juga pasti akan benar-benar bahagia Rea " ucapnya , namun Rea tampak tak merespon hanya seutas senyum yang keluar dari bibir titip miliknya , " jangan membicarakan hal yang mustahil terjadi di dalam hidup Dev " ucapnya , lalu kembali beranjak menuju box tempat baby Rania tertidur.

" Kau benar-benar membuat hatiku tenang " ucapnya sambil mengelus lembut pipi Rania.

" Apa kau tidak bekerja ? " tanya Devita yang bingung melihat perempuan itu masih begitu santai padahal matahari sudah berada di atas kepala dan itu berarti waktu sudah semakin siang , " aku masih mengambil cuti kerjaku " jelasnya.

" Rea , kau sudah tidak bekerja beberapa hari ini "

" Lalu ? "

" Lalu , apa kabar meeting dan klien pentingmu "

" itu sudah di tangani oleh Maria " jelasnya begitu singkat.

" kalau begitu pulanglah "

" Kenapa kau menjadi mengusirku ? "

" Aku tidak mengusir , aku hanya menyuruh kau istirahat , karena aku tahu kau pasti sangat lelah karena sepanjang malam menjaga Rania "

" Tidak , aku tidak lelah " katanya membantah dengan menekuk wajahnya , " tapi kau juga harus istirahat , biar Rania aku yang menjaganya Rea , dan nanti ibu mertuaku akan datang kemari jadi sekarang kau bisa beristirahat tanpa cemas memikirkan Rania "

" Kau benar-benar seperti ingin mengusirku Dev "

" Kenapa kau menjadi cepat tersinggung seperti ini ? "

" Diamlah Devita , bayiku akan terbangun jika kau terus banyak bicara "

" ceh " desis Devita tertawa.

Klek " pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka oleh sepasang manusia yang masuk , " Hai " sapa Devita saat melihat Gema kembali bersama kekasihnya Bella.

" Selamat menjadi ibu Dev " ucap perempuan itu sambil memeluk tubuhnya , " terimakasih Bella " balasnya.

Sedangkan Rea nampak tak peduli dengan kedatang orang lain di dalam ruangan itu , ia hanya melihat sekilas lalu kembali melihat kearah Rania.

" Hai bayi cantik " ucap seseorang tiba-tiba , membuat Rea mengangkat pandangannya dari dalam box , namun itu hanya sebentar setelah memastikan siapa yang berbicara ia kembali menatap bayi kecil Devita , " apa dia terus tidur ? " tanya Gema dan Rea mengangguk.

" Jadi siapa namanya Dev ? " tanya laki-laki itu sedikit berteriak , karena memang sedikit berjarak antara box tempat tidur Rania dengan ranjang Devita.

" Kenapa kau berteriak ? " kesal Rea , dan Gema segera menutup mulutnya setelah melihat perempuan itu begitu kesal , " namanya Rania Zalaeta , kau bisa bertanya padaku tanpa harus berteriak pada Devita " tambahnya , dan semakin kesal saat bayi kecil itu sedikit terkesiap karena terkejut dengan suara besar Gema.

" Maafkan aku " ucap Gema begitu pelan.

" Ya , ampun Dev putrimu cantik sekali ,siapa namanya ? " timpal perempuan yang baru saja menghampiri box tempat tidur Rania , dan itu membuat Rea kembali kesal , " bisakah kalian berdua mengecilkan volume bicara kalian , bayi ini sedang tidur " ucapnya tanpa peduli sepasang manusia itu akan berbalik marah padanya , " kenapa kau yang marah , bayi ini saja terlihat baik-baik saja " sahut Bella tak mau kalah.

" Kau bodoh apa gimana , bayi kecil ini tidak mungkin bisa berbicara kalau suaramu itu mengganggu tidurnya "

" Kau " geram Bella.

" Sayang hentikan " pinta Gema pada kekasihnya dan perempuan itu langsung menurut dengan langsung menutup mulutnya walau matanya masih menatap tajam pada Rea.

" bagaimana kabar paman ? " tanya Rea pada Gema , saat mereka sudah duduk di soffa untuk membiarkan bayi Devita tertidur dan Bella langsung keluar setelah menerima panggil telepon pada handphonenya , " kau mengenali aku ? " tanya Gema tersenyum.

" Tentu walau kemarin aku memang sedikit lupa " jelasnya.

" Ceh ,padahal aku langsung mengenalimu dari pertama kali melihatmu kemarin " sahut Gema dengan raut wajah kecewa , " kita tidak begitu dekat , jadi mana mungkin aku mengingat wajahmu "

" Kau benar-benar tidak bisa untuk berbasa-basi Rea "

" Kau juga mengingat namaku ? " tanya Rea yang kini berbalik di buat terkejut.

" Tidak , aku tidak mengingat , hanya tahu karena Reall dan Devita terus menyebut namamu "

" Ceh " desis Rea tertawa.

" Kau seperti sedang membalasku " tambahnya.

" Lama tidak bertemu kau terlihat semakin cantik Rea "

" Tentu , kau juga semakin tampan hingga membuat aku tidak mengenalimu " balasnya ,namun dengan raut wajah tanpa kagum.

" Kau pintar sekali berbohong "

" Dan kau sangat pintar merayu " balas Rea tidak mau kalah , membuat Gema menahan bibirnya untuk tertawa , " ayahku masih terus membandingkan aku denganmu " ucap Gema mengajak Rea untuk mengobrol , " bahkan dia terus mengatakan ingin mempunyai menantu sepertimu " tambahnya , membuat bibir tipis Rea akhirnya melengkung.

" Makanya cepat nikahi pacarmu , supaya kau tidak terus mendengar paman menyebut namaku " ujar Rea tertawa , namun Gema terlihat tersenyum kecut menanggapi kalimat bercanda perempuan itu , " sebaiknya kau yang menikah , supaya ayah menjadi putus asa " sahutnya , membuat Rea yang berbalik tersenyum kecut.

" Datanglah kerumah , dia pasti sangat merindukanmu " pinta Gema , " aku memang akan menemuinya dekat-dekat ini "

" Baguslah , dan minta dia untuk tidak terus mendesakku untuk tetap tinggal disini "

" Aku tidak akan melakukan itu " jawab tegas Rea , membuat Gema menatap serius kearah perempuan itu.

" Kenapa , dia selalu mendengarkan ucapanmu "

" Pertama , hal itu bukan menjadi urusanku dan yang kedua , kau memang harus tetap disini ... " katanya terpotong untuk menghela nafasnya , " dia membutuhkanmu disini Gem , ayahmu kesepian dan kau satu-satu harapannya" tambahnya begitu serius , membuat laki-laki itu benar-benar terdiam.

" Dia ingin kau melanjutkan kerja kerasnya selama ini , yang sudah ia perjuangkan untuk masa depan kau dan anak cucumu kelak " lanjutnya.

" Tapi aku punya pilihan hidupku sendiri "

" Jangan membuat keputusan yang akan kau sesali "

" Penyesalan tidak akan berguna jika dia sudah tidak ada lagi di hidupmu " tambah Rea.

" Kau masih beruntung memiliki dia " lanjutnya sambil kembali beranjak menuju box Rania yang sedikit bergerak dari tidurnya , sedangkan Devita masih tertidur.

" Tolong ambilkan botol susunya " pintanya pada Gema karena Rania yang mulai menangis , " ini " ucap Gema sambil memberikan botol susu bayi itu.

Rea mengangkat bayi itu dan meletakannya kedalam gendongan, membawanya kesana kemari seperti ibu yang handal dalam meredahkan tangisan anaknya , " dia sudah kembali tertidur " ucapnya begitu senang, namun saat ingin kembali meletakannya ke dalam box , bayi itu kembali menangis , " kemarikan biar aku yang menggendongnya " pinta Gema dan Rea memberikan bayi itu.

" Kau terlihat sudah cocok menjadi seorang ayah " ucap Rea tertawa.

" Kau juga terlihat sudah cocok menjadi Ibu "

" Berarti kita memang sudah cocok menjadi orang tua " balas Rea , " mungkin itu yang menyebabkan ayah ingin aku menikah denganmu " ucap Gema , membuat Rea langsung menghentikan tawanya.

" Kenapa kau menjadi begitu serius " ucapnya kesal , membuat sekarang Gema yang berbalik tertawa.

Terpopuler

Comments

Echa04

Echa04

smoga bella lg nerima tlp dari selingkuhannya😁 agar mereka lebih mudah bersatu. ck

2022-07-11

0

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

sepertinya Bella menerima telp dari selingkuhannya ya

2021-10-06

0

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

Bella selingkuh juga donk biar Gema bisa sama Rea

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!