Cheers

" Bukankah itu tuan Gema nona ? " tunjuk Maria pada laki-laki yang sedang berdiri dengan tubuh yang bersandar disisi mobilnya.

Rea tersentak dari lamunan , bahkan ia belum menyadari jika mobil yang membawanya sudah tiba dirumah mewah miliknya.

Mata Rea segera mengikuti arah pandangan Maria dan benar , ia menemukan Gema dengan masih menggunakan kemeja yang sama seperti saat mereka bertemu di restoran tadi siang , " ternyata dia benar-benar kemari " gumam Rea.

Gema menegakkan posisinya yang bersandar disisi mobil , saat melihat mobil yang membawa Rea masuk ke pekarangan rumah besar itu ,

" Hei , kenapa kau tidak masuk ? " panggil Rea yang baru saja turun dengan pintu mobil yang di bukakan oleh pelayan rumahnya ,

Gema beranjak dari tempatnya dan berjalan menghampiri perempuan yang memang sudah ia tunggu kehadirannya , " apa kalian tidak mempersilahkan dia masuk ? " tanya Rea pada beberapa pelayan yang berada di hadapannya.

" Tidak Rea , aku yang memang ingin menunggumu disini " potong Gema sebelum perempuan itu semakin memarahi para pekerjanya ,

" Kenapa ? , seharusnya kau masuk , pelayanku pasti sudah mengenalmu "

" Ayo " ajaknya lagi , tanpa menunggu Gema menjelaskan alasannya berada di luar dan laki-laki itu tidak menolak untuk ikut masuk kedalam rumah megah berdesain klasik itu.

~

" Hai , maaf aku begitu lama " ujar Rea dengan tawa kecilnya , sambil berjalan menghampiri Gema yang sedang duduk di kursi taman , mata laki-laki itu tertegun menatap kearahnya ," apa ada yang salah ? " tanya Rea begitu bingung sambil melihat pada dirinya sendiri.

" Tidak , aku hanya lebih suka melihat kau dengan pakaian santai seperti ini " jelas Gema tanpa sadar , namun segera ia melipat bibirnya setelah menyadari ucapannya yang terdengar seperti sedang menggoda perempuan cantik itu , " benarkah ? , bukankah aku selalu cantik dengan pakaian apapun " ujar Rea tertawa.

" Ya itu memang benar "

" Aku hanya bercanda Gema , kenapa kau begitu serius " ujar Rea yang terus tertawa dan itu membuat Gema menjadi tidak berhenti menatap kearahnya , " kau benar-benar sangat cantik Rea " ucapnya dan kembali tidak menyadari kalimat yang keluar begitu saja dari mulutnya.

" ya aku tahu , berhenti memujiku " sahut Rea , sambil berusaha menghentikan tawanya.

Sesaat suasana kembali hening , dengan Gema yang terlihat termenung sambil memandang kearah langit yang mulai gelap , namun masih menyisahkan siratan cahaya senja yang masih memerah.

" Ada apa ? " tanya Rea memotong ke heningan ,

pandangan Gema terkesiap dan menatap kearahnya tanpa bicara , " ceh, kau terlihat seperti memiliki beban yang begitu berat " ujarnya kembali tertawa , namun segera mengulum bibirnya saat melihat wajah laki-laki itu yang tetap diam tanpa terpengaruh oleh guyonan darinya.

" Permisi nona " ucap pelayan tiba-tiba sambil meletakan dua gelas kaca bersama satu botol anggur merah dengan merk terkenal dunia , " wine " ucap Gema bersuara.

" Ya , angin malam dan bebanmu sepertinya sangat cocok dengan minuman ini " ujar Rea santai , sambil menunggu pelayan membuka tutup botol , lalu menuangkan ke dalam gelas mereka , " biar saya yang melakukannya " ucap Gema yang ingin mengambil alih botol minuman yang baru saja terbuka di tangan pelayan.

" Tinggalkan kami " tambah Rea memerintahkan dan pelayan laki-laki itu segera mengikuti perintahnya untuk segera beranjak dari hadapan mereka.

" Cheers " ajak Gema sambil mengangkat salah satu gelas.

Rea tersenyum geli , namun tangannya tetap bergerak untuk membalas ajakan laki-laki itu , untuk membuat suara dentingan dari gelas yang sengaja di beradu " cheers" balas Rea tertawa dan sedikit merasa geli dengan tingkah mereka berdua,

" ah ini sangat nikmat " ucap Gema sambil menghirup aroma minuman dari hasil fermentasi buah anggur itu dan kemudian menyesapnya dengan perlahan dan begitu nikmat.

Berbeda dengan Rea yang langsung menenggak habis minumannya , bahkan ia tidak membiarkan setetes pun tersisa di dalam gelas , " biar aku yang melakukannya " ujar Gema , saat melihat Rea ingin kembali mengisi gelasnya dengan minuman penuh nikmat itu.

" Terimakasih " ucap Rea yang terlihat begitu senang , dan menunggu tidak sabar sampai Gema selesai mengisi gelasnya ,

" kau bukan sedang minum air putih Rea " ucap Gema saat melihat perempuan itu kembali ingin menghabiskan minumannya dalam satu tarikan , " tapi aku memang menikmatinya seperti ini "

" Menikmati ? , justru kau sedang merusak kualitas dari minuman ini " sahut Gema tertawa.

" Kenapa , di nikmati dengan cara apapun Wine akan tetap enak " bantahnya menatap Gema.

" Tapi berbeda sensasinya Rea " jelas Gema begitu lembut dengan garis bibir yang masih melengkung , " sekarang coba nikmati pelan-pelan " tambahnya memberi pengarahan.

" Pertama nikmati dulu aromanya "

" Itu terlalu bertele-tele Gema , aku tidak suka "

" Ikuti dulu " tegas Gema , membuat Rea mengerucutkan bibirnya , namun tetap mengikuti perintah laki-laki itu.

" Gimana ? , apa kau sudah merasakan sensasi aromanya ? " tanya Gema dan Rea mengangguk tersenyum , " padahal aku sudah sering melakukannya tapi kali ini aku benar-benar mendapatkan sensasi yang berbeda "

" Sekarang sesap dengan lembut dan nikmati alirannya di tenggorokanmu " tambah Gema dan Rea benar-benar mengikuti perintahnya ,

" Bagaimana ? " tanya Gema dan Rea kembali mengangguk.

" Ini benar-benar sangat nikmat " ucapnya dengan mata yang terpejam menikmati sensasi wine yang sedang mengalir di dalam aliran darahnya , " kau terlihat seperti begitu kuno Rea " ujar Gema tertawa.

" Ya kau memang benar " sahurnya tanpa membuka mata.

" Aku hanya bercanda "

" Tidak kau benar Gem , selama ini aku tidak menikmati minuman ini , karena yang terpenting aku mabuk dan melupakan permasalahan di hidupku " ujarnya dengan bibir yang tersenyum kecut ,

Gema menatap lebih dalam pada bola mata yang terlihat mulai sendu , dan ia segera menepis anak rambut yang tertiup oleh angin lalu melayang di wajah putih yang sudah sedikit memerah , " ah aku lupa menguncir rambutku " ujar Rea , saat Gema menyelipkan anak rambutnya di daun telinga.

" Tunggu disini " tambahnya sambil beranjak.

" Mau kemana ? " tanya Gema sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.

Blussh " pipi Rea merona seketika oleh tatapan dalam mata Gema.

" Ak..aku hanya ingin mengambil kuncir rambutku Gem "

" Tetaplah disini dan kau lebih cantik dengan rambut yang terurai " ucap Gema dengan terus menatap wajah Rea , membuat jantung perempuan itu menjadi berpacu begitu cepat.

" Apa aku sudah mabuk " gumamnya pelan , saat merasa aneh dengan tingkahnya sendiri , dan ia kembali duduk di posisinya semula.

" Ada apa tadi siang ? " tanya Rea mengalihkan keheningan dan tatapan Gema padanya , " Gem.. " panggilnya lagi , karena laki-laki itu masih terus menatapnya tanpa bicara.

" emmm..ya maaf " ucap laki-laki itu tersadar.

" Apa kau sedang bertengkar dengan ayahmu ? " tanya Rea lagi.

" Maafkan aku begitu lancang " ucapnya setelah menyadari pertanyaannya begitu tidak sopan , " tidak , kami tidak bertengkar "jelas Gema tiba-tiba , namun matanya tidak menatap kearah Rea.

" tapi terimakasih ,karena tidak memberitahu ayahku tadi siang " tambahnya dan kali ini sambil menatap Rea dengan tersenyum.

Rea ikut tersenyum , namun dirinya masih begitu penasaran apa yang sedang terjadi antara anak dan ayah itu , " ayah tidak merestui hubunganku bersama Bella " jelas laki-laki itu tiba-tiba , yang seperti mengerti dengan arti sorot mata Rea padanya.

Mata Rea membesar , saat mendengar kalimat yang begitu mengejutkan keluar dari mulut laki-laki di hadapannya , " kenapa ? , bukankah Bella gadis yang cantik dan karier yang bagus " ujarnya memuji hal yang memang semua orang tahu tentang perempuan itu.

" Apa ayahku tidak pernah bercerita padamu ? "

" Tentang Bella ? " tanya balik Rea dan Gema mengangguk.

" Tidak ,obrolan kami jauh lebih penting dari pada membicarakan tentang kekasihmu " sahut Rea tetawa dan ujung bibir Gema ikut tersungging.

"Kau benar " sahutnya.

" Jadi , apa penyebabnya paman tidak merestui hubungan kalian ? " tanya Rea yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya ,

" Nanti kau pasti akan tahu tanpa aku ceritakan " ucap Gema tersenyum.

" Kau seperti sengaja membuat teka-teki padaku Gem " ujar Rea dengan bibir yang mengerucut , lalu kembali menyesap minuman di hadapannya dengan satu tarikan ,

" kau mengulanginya lagi " ucap Gema.

"Orang yang sedang kesal memang akan seperti itu ketika meminum Wine " jelasnya dengan mata yang berdelik menatap Gema.

" Jadi kau kesal padaku ? " tanya Gema tertawa , membuat Rea semakin kesal karena merasa di permainkan oleh laki-laki itu ," kau sangat menyebalkan Gema " ucapnya sambil beranjak dari duduknya ,

" mau kemana ? " tanya Gema menghentikan dan kembali memegang pergelangan tangan wanita itu.

" Lepaskan tanganmu "

" tidak , katakan dulu kau ingin pergi kemana "

" Kenapa kau begitu ingin tahu huh " katanya sedikit berteriak dengan wajah yang semakin memerah karena pengaruh alkohol yang mulai menghangat di tubuhnya.

" Kau mabuk Rea "

" itu tidak mungkin , mana mungkin aku mabuk hanya dengan beberapa gelas anggur "

" Ayo , aku akan menemanimu "

" Tidak , kau tetap disini dan lepaskan tanganku " ucap Rea sambil memberontak dan Gema langsung melepaskan pegangan tangannya , tanpa menyadari kalau tubuh perempuan di hadapannya sedang berada tidak seimbang.

" Gem... " teriak Rea.

Bruukk " suara tubuh yang terhempas kedepan , membuat dua pasang mata saling bertatapan dengan jarak yang begitu dekat dan bibir yang tanpa sengaja saling bersentuhan.

Gema seperti terbius oleh sorot mata abu-abu gelap di hadapannya dan tanpa ia sadari bibirnya sudah menyesap lembut bibir yang memang sedang menyentuh bibirnya , dan beruntungnya tidak ada penolakan dari Rea , justru perempuan itu perlahan memejamkan matanya seperti menikmati sentuhan pada bibirnya.

Namun sesaat Gema tersentak dan menyadari apa yang sudah ia lakukan , lalu segera melepas ciumannya , " maafkan aku Rea , aku tidak.. " ucapnya terhenti saat mendengar dengkuran halus dari nafas perempuan itu.

" Ceh , kau tertidur " gumamnya tertawa, namun tetap membiarkan tubuh perempuan itu terbaring di atas tubuhnya , " kau masih saja tetap cantik walau sedang tertidur seperti ini " tambahnya sambil menepis anak rambut yang kembali tertiup di wajah perempuan itu.

" Akan sangat beruntung laki-laki yang menikahimu nanti " ucapnya , lalu merubah posisi tubuh mereka untuk mempermudah membawa tubuh perempuan itu kedalam gendongannya dan segera membawanya masuk ke dalam rumah karena udara malam yang semakin terasa dingin.

Terpopuler

Comments

Aira. ashayani

Aira. ashayani

orang gila

2021-10-19

1

🍾⃝RO$ THEVH@RYᵀᵀ°N⃟ʲᵃᵃ࿐

🍾⃝RO$ THEVH@RYᵀᵀ°N⃟ʲᵃᵃ࿐

aku sungguh terkagum2 dgn karyamu thor,kenapa rasanya begitu nyata dan menyentuh...
seakan aku juga ada didalam ceritamu
I'm very very like it 😍

2021-07-06

2

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

kek nya ini first kiss nya Rea walau ga sadar

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!