Rose berulang kali melihat kearah anak tangga untuk menanti kehadiran Rea yang tak kunjung datang untuk menikmati makan malamnya , " Ms.Rose apa anda ingin saya memanggil nona , beliau sudah melewatkan waktu makan malamnya terlalu lama " ujar salah satu pelayan yang ikut cemas menanti majikannya itu datang.
" Tunggu lima menit lagi " jawab Rose yang tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.
Tiba-tiba bel pintu berbunyi , membuat beberapa pelayan yang sedang menanti kehadiran Rea di meja makan ikut tersentak tak terkecuali Rose , " siapa yang datang semalam ini " ujarnya bingung.
" Biar saya saja yang membukanya " ucapnya mencegah salah satu pelayan yang ingin bergerak menuju pintu.
" Tuan Gema " ucap Rose sedikit terkejut saat melihat kehadiran laki-laki itu di balik pintu , tidak biasanya pria itu datang di waktu hampir malam seperti ini , " silahkan masuk tuan " pintanya kembali dan sedikit heran.
" Terimakasih Rose , boleh aku tahu dimana Rea ? "
" emm.. nona masih di kamarnya tuan , bahkan sejak tadi beliau belum turun untuk menikmati makan malamnya " kata Rose mengadu membuat Gema terlihat langsung panik dan tanpa meminta ijin ia langsung berjalan dengan cepat menuju ruang tidur Rea , dan Rose tidak tinggal diam dengan ikut mengikutinya dari arah belakang.
" Rea ini Gema , apa kau di dalam ? " panggilnya dari balik pintu kamar perempuan itu yang di sertai dengan ketukan.
" Rea ,apa kau baik-baik saja ? " lanjutnya semakin panik setelah berulang kali memanggil namun tak kunjung ada jawaban dari dalam ruangan.
" Rea " panggilnya semakin khawatir dan Rose ikut bergerak mengetuk dan memanggil majikannya.
" Buka pintunya Rose " pinta Gema dan Rose segera melakukannya.
Kedua manusia itu bernafas legah setelah melihat perempuan yang sedang di khawatirkan tengah tertidur dengan tenang bahkan dengan masih mengenakan pakaian kerjanya tadi siang , " oh Tuhan , anda benar-benar membuat kami khawatir nona " ucap legah Rose , sambil berjalan mendekat kearah Rea yang sedang terbaring dengan posisi tengkurap dan kepala yang di benamkan di antara kedua tangannya , berbeda dengan Gema ia masih terlihat begitu khawatir , bahkan tanpa meminta ijin terlebih dahulu ia langsung membalikkan tubuh Rea untuk memastikan jika perempuan itu hanya benar tertidur , lalu kemudian menyentuh dahinya memastikan jika suhu tubuhnya juga baik-baik saja , " syukurlah " ucapnya bersama tarikan nafas legah setelah memastikan keadaan perempuan itu benar baik-baik saja.
Rose tertawa dari tempatnya berdiri , ia merasa cukup geli melihat kepanikan Gema yang tanpa alasan pada majikannya , " Nona hanya tertidur tuan " ujarnya menahan tawa , membuat Gema tersadar dan merasa cukup malu dengan apa yang baru saja ia lakukan.
" Gantikan pakaiannya Rose , tidurnya akan tidak nyaman jika ia terus menggunakan pakaian ini " pintanya bersamaan dengan menutupi rasa malunya , Rose mengangguk lalu Gema beranjak dari kamar tidur Rea.
" Aku begitu senang saat ada laki-laki yang begitu khawatir dengan keadaanmu nona " gumam Rose tersenyum sambil membuka pakaian Rea dan menggantinya dengan pakaian tidur , ia membersihkan tubuh perempuan itu dengan begitu hati-hati dengan berusaha untuk tidak membuatnya terbangun , " kau pasti begitu tertekan " lanjutnya lirih saat melihat wajah tidur Rea yang berulang kali mengerutkan dahinya.
" Semesta pasti akan memberikan yang terbaik padamu suatu hari nanti nona " ucapnya lagi , dan setelah memastikan majikannya telah kembali nyaman dengan tidurnya ia segera beranjak.
" Tuan " panggil Rose dan Gema segera mendekat.
" Apa dia masih tertidur ? "
" Tentu tuan "
" Tapi katamu dia belum menyentuh makan malamnya "
" Dia pasti bangun jika nanti lapar tuan "
" emmm.. ya kau benar Rose "
" tapi kau sudah memastikan kalau keadaannya benar-benar baik-baik saja Rose ? "
" Tentu tuan , tapi jika anda masih khawatir anda bisa memastikannya sendiri " ujar Rose sambil menahan tawa.
Sesaat Gema tertegun , " apa aku boleh melihatnya ? "
" hanya sebentar saja " tambahnya meyakinan.
" Silahkan tuan , dia kekasih anda dan anda mempunyai hak untuk berada di dekatnya " sahut Rose yang membuat Gema sedikit tersentak , namun tidak berusaha untuk menyangkal.
" Masuklah tuan dan pastikan wanitamu baik-baik saja , supaya tidurmu nyenyak malam ini " ujar rose menggodanya , lalu kemudian meninggalkan Gema yang masih terdiam dengan pipi yang tanpa sadar sudah bersemu merah.
Gema sedikit ragu untuk memulai langkahnya menuju pintu kamar Rea , namun perasaan khawatirnya tidak membuatnya mengurungkan niat untuk memastikan keadaan perempuan itu dengan matanya sendiri.
" Apa kau begitu lelah ? " tanyanya setelah berada di sisi tempat tidur Rea , perempuan itu tertidur begitu lelap tanpa menyadari kehadirannya disana , " syukurlah kau baik-baik saja , aku kembali hanya untuk memastikan ini " ucapnya sambil bergerak membenarkan selimut yang menutupi tubuh Rea.
" Good night Rea " ucapnya kembali sebelum beranjak meninggalkan kamar tidur perempuan itu.
" Jangan tinggalkan aku ibu " ucap suara serak bercampur pilu yang berhasil membuat Gema memutar kembali langkahnya , dadanya sesak saat melihat air mata keluar dari sela mata Rea padahal perempuan itu masih jelas tertidur ,
ia kembali mendekat dan menggenggam tangan Rea untuk memberi ketenangan pada tidurnya , " Aku mohon jangan tinggalkan aku ibu " ulang Rea yang kembali merintih di dalam tidurnya , bahkan kini dengan menggengam erat tangan Gema.
" Aku tidak mau sendiri ibu , aku sungguh kesepian disini , ayah tidak memperdulikan aku " tambahnya dengan air mata yang semakin deras mengalir.
Dada Gema semakin sesak oleh rintihan Rea dalam tidurnya ,ntah mimpi apa yang sedang di alaminya tapi yang pasti itu sangat memilukan untuk di lihat , " Rea kau tidak sendiri , aku disini bersamamu " ucapnya pelan sambil mengusap lembut kepala perempuan itu, " Rea " panggilnya lagi karena Rea tak kunjung menghentikan tangisannya.
" Rea bangunlah jika mimpimu begitu menyakitkan " pintanya , dan sesaat mata perempuan itu terbuka lalu memeluknya dengan begitu erat , " kau baik-baik saja Rea ? " tanyanya khawatir dan tetap membiarkan tubuhnya di peluk erat.
" Rea " panggilnya lembut bahkan kini tangannya mulai bergerak untuk mengusap puncak kepala Rea.
" Tenanglah , Kau hanya sedang bermimpi buruk Rea " ucapnya memberi ketenangan.
" ini bukan mimpi buruk Gem , tapi masalalu yang sekarang menjadi mimpi burukku " ucapnya serak , tanpa sadar kini ia semakin mengeratkan pelukkannya.
Gema kembali tertegun bercampur penasaran tentang apa yang sudah terjadi pada masalalu wanita di pelukkannya ini , " sekarang kau tidak lagi sendiri , ada aku disini Rea " ucapnya dengan membalas pelukan itu tak kalah erat.
" Sekarang tidurlah "
" Tidak , aku tidak ingin mimpi itu datang lagi "
" Tidak akan Rea , dia tidak akan datang karena aku disini bersamamu "
Perlahan Rea melonggarkan pelukkannya , lalu menatap dalam pada bola mata Gema yang kini ikut menatapnya , " temani aku sampai aku kembali tertidur " pintanya pelan dan Gema mengangguk.
" Tidurlah " ucap Gema sambil mengembalikan tubuh perempuan itu di pembaringannya , " jangan pergi sebelum aku tertidur hemm.. " mohon Rea dan Gema berjanji dengan kembali mengangguk dan tersenyum.
Rea masih terlihat gusar saat mencoba untuk kembali tidur , " apa ada yang kau butuhkan ? " tanya Gema.
" Minumlah " pintanya lagi , sambil memberikan gelas berisikan air yang sudah di sediakan di atas nakas.
Rea kembali membuka mata dan membenarkan posisinya untuk menerima gelas yang di berikan oleh Gema untuknya , " sekarang lanjutkan tidurmu dan jangan khawatir aku tidak akan meninggalkanmu sampai kau benar-benar tertidur" ucapnya dan berhasil membuat Rea terlihat lebih tenang untuk kembali memulai tidurnya.
Tanpa sadar bibir Gema melengkung saat melihat tangannya terus di penggang erat oleh Rea , " kau benar-benar tidak membiarkan aku pergi " ucapnya dengan terus tersenyum , namun tiba-tiba mata perempuan itu kembali terbuka.
" Maaf , tidurlah "
" Apa yang kau katakan Gem ? "
" Tidak , aku akan menyediakan pelukan jika kau masih tidak nyaman dengan tidurmu " ucapnya bercanda , namun tiba-tiba mata Rea tertegun menatapnya , " aku hanya bercanda , tidurlah ".
" Tapi saat ini aku sungguh benar-benar ingin di peluk " ucap Rea lirih , membuat Gema yang kini berbalik tertegun.
" Boleh aku minta peluk Gema , sekali ini saja " pinta Rea , dan Gema masih belum bergerak untuk mencernah permintaan yang baru saja ia dengar.
" Baiklah tidak apa-apa jika kau tidak ingin , tapi tetap temani ak... "
" kemarilah " potong Gema yang sudah bergerak dan membaringkan tubuhnya disisi Rea , " maaf telah merepotkan " ucap Rea sebelum akhirnya kembali merebahkan kepalanya di lengan Gema , " ini sangat tidak merepotkan Rea , sekarang sudah aman dan tidurlah " pintanya lembut dan Rea mengangguk sembari memejamkan matanya.
" Kau minta beribu kali pun aku akan menyanggupinya " gumam Gema tersenyum , tanpa ia sadari perasaannya menghangat saat melihat Rea kembali tertidur nyenyak di dalam rengkuhannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Yona Mardiati
ternyata yang ini ceritanya gak kalah kereennn👍👍👍👍♥️♥️♥️
2021-09-02
4
S.Ratu haluu
uuuunnnncccchhhhh
2021-07-20
0
ren_iren
si gema ini bingung, dia nyaman & kwatir terus sm rea ....
tp dia masih ada ikatan sm si Bella yg Uda lama dia cinta...
🤭🤭🤭
2021-06-27
0