Calon Suami Rea

Satu tahun kemudian..

" Nona apa kau menyukai ini ? " tunjuk Maria pada taman bermain anak-anak yang di jadikan contoh promosi di sebuah tokoh mainan ,

Rea menatap begitu lama pada mini taman bermain yang terlihat begitu lengkap bersama perosotan dan Trompolin yang di penuhi oleh bola warna-warni.

Bibirnya melengkung bersama tatapan luka yang muncul dari matanya , " masa kecilku terlalu menyedihkan , bahkan sampai aku tidak pernah merasakan bagaimana bermain di tempat seperti ini " gumamnya bersama buliran kristal yang muncul dari sela matanya , " nona apa kau baik-baik saja ? " tanya Maria dan Rea segera menepis air mata yang hampir jatuh dan memberikan senyuman terbaiknya , " tentu " sahutnya.

" Aku menyetujui pilihanmu " tambahnya.

" Emm..dan beri tambahan rumah di dalam tamannya "

" Baik nona , apa ada lagi yang kau inginkan ? " tanya Maria lagi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dari ke inginan majikannya itu , " sertakan mainan itu juga " tambah Rea sambil menunjuk ke arah rak yang tersusunan dengan mainan Barbie yang begitu lengkap.

" Kau terlihat sangat menyayangi putri nona Dev "

" Tentu , dia juga putriku " sahutnya begitu senang , sambil tersenyum membayangkan wajah cantik Rania.

" Nona silahkan menunggu di mobil , saya akan mengurus pembayarannya " ucap Maria dan Rea menyetujui dengan memutar tubuhnya untuk menuju letak mobilnya terparkir sambil di ikuti oleh dua orang bodyguard yang selalu di percayakan untuk menjaganya.

Tiba-tiba langkah Rea terhenti dengan jantung yang berdegub begitu cepat di ikuti dada yang tiba-tiba menjadi sesak , ia menelan paksa ludahnya untuk menahan tubuhnya yang bergetar , " Rea " ucap pelan laki-laki bersama seorang anak laki-laki di dalam gendongannya.

Rea memalingkan wajahnya dan belum sempat untuk kembali melangkah seorang perempuan tiba-tiba datang di hadapannya ,

" sayang apa yang kau lakukan disini ? " ucap perempuan itu mendekat , namun matanya sedikit terkejut saat melihat kehadiran dirinya disana , " oh kau " ucap perempuan itu.

" Ayo " ajak Rea pada kedua bodyguardnya.

" Tunggu " ucap perempuan itu.

Rea menghentikan langkahnya ,sambil menghela nafas sebelum kembali melihat kearah dua manusia yang begitu membuatnya muak , " bagaimana kabarmu nona Rea ? " tanyanya dengan nada menantang.

" Kau tentu melihat keadaanku sangat baik-baik saja " sahutnya.

" Benarkah ? , tapi kau nampak tidak bahagia "

" Ceh " desis Rea di sertai ujung bibinya yang terangkat , " sebenarnya aku begitu sibuk untuk berbicara dengan kalian "

" Kau memang sangat sombong , wajar saja jika Sean memilih aku "

Deg

Jantung Rea kembali berdegub begitu cepat , ia menggenggam erat tangannya mencoba untuk tidak terpancing dengan ucapan tidak tahu malu dari perempuan di hadapannya ,

" Ariel hentikan " ucap laki-laki yang juga berada di hadapannya.

" Kau lihat Sean , setelah berpisah denganmu dan sampai saat ini dia tidak memiliki siapapun disisinya " tambah Ariel.

" Berarti memang hanya kau yang mau menerima ke kolotan perempuan ini " lanjutnya , dada Rea benar-benar di buat sesak hingga butiran kristal itu mencoba kembali muncul dari cela matanya , namun dengan begitu sulit ia tahan , dirinya tidak ingin terlihat semakin lemah di hadapan dua manusia itu , " sayang " panggil tiba-tiba dari seorang laki-laki yang membuat semua mata melihat kearahnya termasuk Rea.

" Aku sudah mencarimu dan ternyata kau disini " tambahnya sambil merangkul tubuh Rea dengan begitu enteng lalu menariknya ke dalam pelukan.

wajah Sean terlihat memerah dan menatap begitu kesal pada kedatangan laki-laki yang dengan gampang merangkul tubuh mantan kekasihnya.

" Gem " panggil pelan Rea sambil terus menatap penuh tanya pada laki-laki yang berada begitu dekat dengan tubuhnya , Gema memejamkan singkat matanya , meminta perempuan itu untuk tetap mengikuti apa yang sedang ia lakukan , " siapa mereka ? " tanyanya lagi sambil mengibas anak rambut di wajah Rea , untuk menyempurnakan actingnya sebagai kekasih perempuan itu , " emmm... " sahut Rea begitu bingung sambil sesekali melihat kearah Sean dan Ariel yang menatap terkejut kearahnya , " Gema " ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya pada dua manusia di hadapan mereka.

" Saya kekasih Rea , emm lebih tepatnya calon suami " tambah dengan begitu berwibawa , rahang Sean terlihat mengeras bahkan ia mengabaikan tangan laki-laki yang terulur di hadapannya , " apa dia mantan kekasihmu itu ? " tanya Gema sambil menatap kearah Rea.

" aaaahhh.. jadi kau laki-laki itu " lanjutnya , seolah mengetahui segalanya membuat mata Rea membesar dan semakin terkejut dengan tingkah Gema yang bertingkah seperti kekasih yang sesungguhnya , " aku harap kau tidak lagi muncul di hadapan kekasihku " ucap Gema begitu serius dan menatap begitu tajam pada Sean.

" Ceh , siapa kau yang berani mencoba untuk mengaturku huh " sahut Sean dan membalas tatapan tajam laki-laki itu.

" Kau tentu tidak tuli bukan ? , aku sudah sangat jelas mengatakan kalau aku calon suami Rea , dan aku... " katanya menggantung , sambil tertawa dengan ujung bibir yang tersungging dan memajukan satu langkahnya untuk berada lebih dekat di hadapan Sean.

" Aku tidak suka kau melihat kekasihku seperti itu " tambahnya tepat di wajah laki-laki itu.

" Dan kau " tunjuknya pada Ariel , " kau harus menjaga dengan benar suamimu karena kau tahu ? , suamimu sangat terlihat jelas kalau ia masih mencintai kekasihku " lanjutnya.

" Itu tidak mungkin " sahut Ariel tidak terima , " suamiku tidak mungkin masih mencintai perempuan ini , dan kau lihat keluarga kami sudah terlihat begitu bahagia ? "

" Benarkah ? tapi aku meragukannya "

" Bahkan dia terlihat tidak peduli dengan keberadaamu " tambah Gema begitu menusuk , " kau , tahu apa huh "

" ceh " desis Gema menahan tertawa , " jika suamimu menyayangimu , tentunya dia tidak akan memanggil kekasihku di hadapan istrinya "

Wajah Ariel memerah karena harus menahan rasa kesal dan kekalahan pembelaannya , " Gem hentikan " ucap Rea.

" Astaga maafkan aku sayang , aku terbawa suasana " sahut laki-laki itu sambil menyelipkan anak rambut Rea di sela telinganya , " ayo sayang , aku merasa disini sangat panas " tambahnya , sambil melirik kearah Sean dengan senyum yang tersungging.

" Tunggu sebentar " ucap Rea , menunda langkah Gema untuk membawanya pergi.

Rea berjalan mendekat ke hadapan Ariel yang menatapnya dengan begitu marah , " katakan pada suamimu untuk tidak lagi menggangguku dengan telepon dan pesan-pesannya " ucap Rea " Dan satu lagi , aku harap kau benar-benar bahagia dengan menikahi mantan kekasihku dan pastikan tidak ada lagi aku di hatinya .. karena jika aku masih ada disana berarti usahamu selama ini sia-sia dan kau hanya seperti mendapatkan botol bekas tanpa isi " tambahnya semakin menantang , ia masih melihat sekilah kearah Sean sebelum memutar tubuhnya , " ayo sayang " ajaknya pada Sean , sambil menarik tangan laki-laki itu pergi.

" Ceh ,kau begitu sombong Rea " ucap Ariel yang masih tidak terima dengan kekalahannya , " dia tidak sombong , yang dia katakan itu benar , bahwa kau benar-benar hanya mendapatkan botol bekas tanpa isi " ucap Sean , sambil menatap penuh penyesalan pada punggung perempuan yang sedang di rangkul oleh tangan laki-laki dan itu benar-benar membuat hatinya hancur.

Ariel meremas tangannya sendiri dengan begitu kesal , " suatu hari kau pasti akan jatuh cinta padaku " ucapnya sambil menatap begitu kesal pada Sean yang sudah berjalan meninggalkannya.

Terpopuler

Comments

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ceh dan huh
kata kata khas ala author

ucapan gema semoga dia aamiin kan para makaikat

2021-06-12

1

Dee Yeellkynha

Dee Yeellkynha

kereeen gema

2021-06-05

1

Almeer kahfi

Almeer kahfi

cehh ....itu apaa sii thorrr... binguungggh akuuuu

2021-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Mimpi Buruk
3 Paman Frans
4 Menangislah Rea
5 Setelah Satu Bulan
6 Memalukan
7 Kau Masih Mengenalku ?
8 Calon Suami Rea
9 Melanjutkan Akting
10 Teddy Bear untuk Rea
11 Belum Sepenuhnya Melupakan
12 Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13 Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14 Cheers
15 Memalukan
16 Bertemu Bella
17 Terlihat Begitu Cocok
18 Alasan tidak di Restui
19 Mustahil
20 Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21 Pagi Hari
22 Masalah
23 Ini tidak Benar
24 Pilihan !
25 Pulanglah Bersamaku
26 Semua ini tentang Rea
27 Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28 Seperti Jawaban
29 Bukan Halusinasi
30 Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31 Pasangan
32 Kita Hanya Menikah
33 Teman Sekolah Rea
34 Berita Hangat
35 Senyum Frans
36 Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37 Bukan Sebuah Pilihan
38 Kebetulan
39 Kata Kekasih
40 Pengecut
41 Kecewa Devita
42 Pernikahan Kontrak
43 Terlalu Cepat ?
44 Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45 Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46 Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47 Menggemaskan
48 Bahagia ( Frans )
49 Have a Nice Day ya Rea
50 Makan Siang Bersama
51 Mengganggu Rea
52 Nyonya Kristeen Brookstein
53 Kristeen
54 Calon Istriku
55 Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56 Wanita Dermawan
57 Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58 Nama di Balik Cincin
59 Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60 Sampai Bertemu Elin
61 Laem ( Cerita Rea Kecil )
62 Foto Prewedding
63 Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64 Makan Malam Pertama dan Terakhir
65 Dia kenapa ?
66 Aku Bella. Rea !
67 Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68 Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69 Di atas Altar Pernikahan
70 Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71 Maafkan Ibu
72 Apa Kau sedang Menyesal ?
73 Bunga Baby Breath
74 Mr & Mrs. Antonio
75 Sabar. Oke !
76 Tidak Ada Pilihan Lain
77 Maaf Bella (Gema)
78 Terimakasih Gema
79 Karena Aku Suamimu
80 Tiga Tangkai Mawar Merah
81 Terimakasih
82 Itu Pasti Terjadi
83 Masih tidak Menyangka
84 Tidak Sia-sia
85 Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86 Hujan Turun
87 Nomor Telepon Tak di Kenal
88 Lebih Dari Sebelumnya
89 Berikan Pada Nyonya
90 Selamat Datang Kembali Nona
91 Mata Coklat yang Sama
92 Tempat Pertama
93 Suami Tidak Berguna
94 Kembali Asing
95 Cemburu
96 Badai di Mata Coklat yang Indah
97 Aku Tidak Boleh Sakit
98 Hanya Ketika Terluka
99 Bagaimana Mungkin
100 Di Abaikan
101 Seminggu Berlalu
102 Rea Ambruk di Lantai
103 Ruang Pribadi
104 Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105 Rea Gadis Malang
106 Pelukan Hangat
107 Hanya Sebentar
108 Rumah Kita
109 Pesta Kecil
110 Hanya Sampai Anak ini Lahir
111 Tuan yang Romantis
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Mimpi Buruk
3
Paman Frans
4
Menangislah Rea
5
Setelah Satu Bulan
6
Memalukan
7
Kau Masih Mengenalku ?
8
Calon Suami Rea
9
Melanjutkan Akting
10
Teddy Bear untuk Rea
11
Belum Sepenuhnya Melupakan
12
Kau Pertama Kalinya ( Rea )
13
Aku Harap Kau tidak Marah ( Devita )
14
Cheers
15
Memalukan
16
Bertemu Bella
17
Terlihat Begitu Cocok
18
Alasan tidak di Restui
19
Mustahil
20
Peluk aku , Sekali ini saja ( Rea )
21
Pagi Hari
22
Masalah
23
Ini tidak Benar
24
Pilihan !
25
Pulanglah Bersamaku
26
Semua ini tentang Rea
27
Bagaimana jika Rea yang Bersedia ?
28
Seperti Jawaban
29
Bukan Halusinasi
30
Makan Siang Teristimewah untuk Rea
31
Pasangan
32
Kita Hanya Menikah
33
Teman Sekolah Rea
34
Berita Hangat
35
Senyum Frans
36
Rencana yang di Restui oleh Tuhan
37
Bukan Sebuah Pilihan
38
Kebetulan
39
Kata Kekasih
40
Pengecut
41
Kecewa Devita
42
Pernikahan Kontrak
43
Terlalu Cepat ?
44
Tidak Akan Jatuh Cinta Lagi
45
Kenapa Aku Menolak Keinginanku ?
46
Terimakasih karena tidak pernah Meninggalkanku
47
Menggemaskan
48
Bahagia ( Frans )
49
Have a Nice Day ya Rea
50
Makan Siang Bersama
51
Mengganggu Rea
52
Nyonya Kristeen Brookstein
53
Kristeen
54
Calon Istriku
55
Menatap Cermin (Cerita Rea Kecil)
56
Wanita Dermawan
57
Rea Juga Sayang Ibu ( Cerita Rea Kecil )
58
Nama di Balik Cincin
59
Aku Hanya Perlu Memilih ( Cerita Rea Kecil )
60
Sampai Bertemu Elin
61
Laem ( Cerita Rea Kecil )
62
Foto Prewedding
63
Kelak Kita Akan Hidup Bahagia ( Cerita Rea Kecil )
64
Makan Malam Pertama dan Terakhir
65
Dia kenapa ?
66
Aku Bella. Rea !
67
Jangan Jatuh Cinta dengan Kekasihku
68
Kau Berhak Bahagia Kris (Cerita Rea Kecil)
69
Di atas Altar Pernikahan
70
Dimana Aku ( Cerita Rea Kecil )
71
Maafkan Ibu
72
Apa Kau sedang Menyesal ?
73
Bunga Baby Breath
74
Mr & Mrs. Antonio
75
Sabar. Oke !
76
Tidak Ada Pilihan Lain
77
Maaf Bella (Gema)
78
Terimakasih Gema
79
Karena Aku Suamimu
80
Tiga Tangkai Mawar Merah
81
Terimakasih
82
Itu Pasti Terjadi
83
Masih tidak Menyangka
84
Tidak Sia-sia
85
Lumpur Kotor yang Menyenangkan
86
Hujan Turun
87
Nomor Telepon Tak di Kenal
88
Lebih Dari Sebelumnya
89
Berikan Pada Nyonya
90
Selamat Datang Kembali Nona
91
Mata Coklat yang Sama
92
Tempat Pertama
93
Suami Tidak Berguna
94
Kembali Asing
95
Cemburu
96
Badai di Mata Coklat yang Indah
97
Aku Tidak Boleh Sakit
98
Hanya Ketika Terluka
99
Bagaimana Mungkin
100
Di Abaikan
101
Seminggu Berlalu
102
Rea Ambruk di Lantai
103
Ruang Pribadi
104
Bintang Tidak Akan Pernah Meninggalkan Bulan Sendiri
105
Rea Gadis Malang
106
Pelukan Hangat
107
Hanya Sebentar
108
Rumah Kita
109
Pesta Kecil
110
Hanya Sampai Anak ini Lahir
111
Tuan yang Romantis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!