Keesokan harinya Stefan termenung sendirian. Kemarin malam ia kurang tidur karena masih ketakutan. Rasa bingung ingin meminta bantuan ke seseorang namun tidak terlintas kepada siapa ia meminta tolong. Akhirnya Stefan menemukan ide, lalu berdiri dan mengambil boneka itu menuju ke luar rumah untuk dibakar.
“Mungkin dengan dibakarnya boneka ini, roh hantu itu tidak akan menggangu ku lagi.” batinnya.
Setelah dibakar, Stefan akhirnya lega, ia berharap semua hal ini akan berakhir.
Di kantor~
“Selamat pagi Stefan, bagaimana kemarin?apakah kamu sudah baik-baik saja?” tanya Henry.
Stefan terdiam, penampilannya terlihat seperti berantakan, matanya yang mengantuk kekurangan tidur serta lengan yang berwarna kemerahan akibat digaruk. Hal itu, membuat Henry menghawatirkan kondisinya.
"Ada apa dengan mu?”
“Hiks..tolong aku! Stefan menangis ketakutan. Ia akhirnya menceritakan kejadiannya kemarin kepada Henry, berharap ada seseorang yang bisa menolongnya.
“Hah? hantu wanita yang membuatmu begini?”
“Iya benar.”
Seketika Stefan teringat perkataan paranormal hari lalu yang dikunjungi bersama Henry.
“Apa mungkin ini sebuah kutukan karena aku mengambil boneka itu? jika memang begitu seharusnya kutukan ini sudah berakhir karena aku sudah membakar boneka itu. Tapi kenapa kutukannya masih tidak hilang?” tanya Stefan dengan nada suara yang lemah.
“Entahlah. Maafkan aku Stefan, sepertinya aku tidak tau harus melakukan apa karena kejadian ini diluar pikiranku.”
Stefan terdiam mendengarnya. Rasanya sudah tidak tau ingin pergi kemana mencari pertolongan lagi.
Jam pulang kerja pun tiba~
Sepulangnya bekerja Stefan berjalan kaki, pikirannya sibuk mencari jalan keluar dari masalahnya. Tanpa disadari ia menabrak seseorang.
“Bruuk...hei perhatikan saat berjalan !”
Stefan masih tetap terdiam tidak mendengarkan ucapan Pria itu dan melanjutkan jalannya seperti tidak memiliki rasa bersalah setelah menabrak orang tadi.
Pria itu kesal karena ucapannya tidak dijawab, rasanya ingin memarahinya habis-habisan. Tapi niatnya ia batalkan karena melihat keanehan. Ia melihat bahwa Stefan terjebak oleh kutukan. Dengan sigap ia mendekati Stefan.
“Hei, apakah kau terkena kutukan? katakan lah kepadaku aku bisa membantu mu.”
Stefan langsung menoleh dan matanya seketika berbinar-binar, akhirnya ada seseorang yang akan membantunya. Ia pun menceritakan semuanya pada orang tersebut.
“Oo jadi begitu..ini juga sepertinya kesalahan mu. Jika saja dirimu tidak mengambil boneka itu maka kau tidak akan mengalami hal ini."
“Maaf ini memang kesalahanku. Aku menyesal.” Sambil pandangan mata menunduk.
“Baiklah lupakan saja. Oh iya, perkenalkan nama ku Felix. Siapa nama mu?” ucapnya sambil mengulurkan tangan
“Namaku stefan.” mengangkat pandangannya dan menjabat tangan Felix.
“Apakah kau memang bisa membantu ku?” ucapnya dengan ragu-ragu.
“Iya tentu saja aku akan berusaha membantumu. Ini nomor telfon ku. Jika terjadi sesuatu telfon saja aku. Aku akan datang menolong mu.”
“Baiklah terima kasih Felix. Stefan lega mendengar nya. Setidaknya masih ada Felix di sisi nya. Setelah itu Stefan melanjutkan perjalanannya untuk pulang.
Sesampainya di rumah ia masuk ke kamarnya. Namun aneh nya boneka itu tergeletak utuh di atas meja kerja nya. Stefan tercengang. Bagaimana bisa boneka itu masih ada disana, padahal tadi pagi sudah ia bakar sampai tidak tersisa.
Suasana kamarnya seperti mencekam, seolah-olah ada seseorang yang memperhatikan pergerakannya.
Stefan terburu-buru keluar dari kamarnya dan mengambil handphone nya untuk menelfon Henry.
Tuttt...tuttt...tutt..
Berulang kali Stefan menelfon namun tak ada jawaban.
“Ayolah Henry cepat angkat teleponku.”
Tak berapa lama kemudian, Henry mulai mengangkat telfonnya.
“Henry bolehkah sementara aku tinggal dengan mu?? kumohon tolong aku. Aku ketakutan dirumah ini.” ucapnya dengan nada memelas agar Henry merasa iba.
“Hmm..iya boleh. Sekarang kemari lah.”
“Baiklah aku akan segera kesana."
Ia sudah ketakutan jika melihat roh hantu itu muncul lagi. Oleh karena itu, dirinya berencana untuk tinggal di tempat lain. Dengan bergegas Stefan pun bersiap-siap untuk pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments