episode 7

Henry mengecek semua ruangan. Tak ada satupun hantu yang dimaksud Stefan.

“Mana?? katanya ada hantu?”

“Tadi memang ada, bahkan lampu di dapur yang menyala tiba-tiba mati sendiri.” ia berusaha meyakinkan temannya.

“Sepertinya kau berhalusinasi. Lihat sendiri tuh di dapur, lampunya nyala dari tadi.”

Ia mengecek dapur perlahan. Dengan wajah kebingungan.

“Lah bagaimana bisa??? tadi beneran mati kok. Aku juga tidak berhalusinasi saat di dapur.”

“Terserah mu saja, aku lelah untuk menanggapi kelakuanmu yang tidak jelas ini.”

Ia membalikkan badannya lalu pergi menuju kamar. Stefan juga mengikutinya di belakang.

“Apa?? kenapa kau ikut masuk ke kamar ku?”

“Aku mohon, biarkan aku tidur disini. Apakah kau tega melihat temanmu ini yang sedang ketakutan?”

Tanpa menunggu jawaban dari Henry, dia melangkah dan berbaring di sampingnya.

“Aku masih belum mengizinkan mu tidur di samping ku, pergi sana!!”

Henry menendang Stefan dengan kakinya hingga terjatuh dari kasur. Sementara itu, stefan meringis kesakitan karena badannya berbenturan dengan lantai. Sekali lagi, ia memberanikan dirinya untuk tidur di kasur Henry.

“Aku sudah bilang, pergi sana ke kamarmu sendiri. Jangan bertingkah seperti anak kecil di usia mu yang sudah dewasa ini.”

Stefan tidak mendengarkan perkataan Henry. Ia berbaring menahan sakitnya akibat terjatuh. Tangannya menggenggam guling dengan erat beserta selimut yang menutupi seluruh badannya.

“Memang seperti anak kecil saja.” ucap Henry sambil melanjutkan tidurnya.

Beberapa jam telah berlalu. Stefan berusaha memejamkan matanya, namun hingga saat ini ia masih tidak tertidur. Stefan kemudian bangun dan melihat ke arah temannya.

“Henry!! hei bangun lah...” sambil mengguncangkan badan Henry.

Henry yang tertidur, merasa ada yang membangunkannya. Ia berusaha membuka matanya secara perlahan, lalu menatap Stefan.

“Hummm..ada apa lagi kau memanggilku?”

“Ikut aku ya ke kamar mandi? aku masih takut soalnya.”

lagi-lagi dia memasang muka melas andalannya. Berharap Henry mau menuruti kemauannya.

Henry yang melihat muka Stefan memelas membuat dirinya terpaksa mengikuti kemauan temannya. Ia berjalan perlahan menuju ke kamar mandi dengan Stefan yang mengikutinya di belakang.

“Kau tunggu aku disini ya? dan jangan kemana-mana!!” pintanya lalu melangkah masuk ke dalam.

Henry menunggunya di depan pintu sambil menahan rasa ngantuk. Tak menunggu lama, Stefan keluar dari kamar mandi.

“Aku sudah selesai, ayo kita kembali ke kamar.”

“Hmm..ya.” jawab Henry singkat.

Mereka masuk ke kamar dan melanjutkan tidurnya.

...----------------...

Pagi sudah tiba dan matahari terbit menyinari kamar dari kaca jendela. Stefan bangun dari tempat tidur. Mereka bersiap-siap untuk pergi bekerja seperti biasanya.

Jam pulang kerja pun tiba~

Sebelum Stefan pergi pulang, ia menyempatkan dirinya untuk ke gudang mencari berkas. Stefan mencarinya di semua tumpukan.

“Nah ini dia, akhirnya aku menemukannya.” ucapnya lalu berdiri untuk meninggalkan ruangan.

Langkahnya berhenti sejenak, ia tadi tidak sengaja melihat sesuatu dipojok ruangan. Stefan membalikkan badannya melihat ke arah belakang. Terdapat sesosok Wanita, dirinya menatap wajah wanita itu yang baginya tampak familiar.

“Itu hantu boneka kutukan!!” ucap Stefan yang mulai ingat dengan wajah itu.

Dirinya langsung berusaha lari, namun ia terjatuh di lantai. Badannya mulai terasa lemah.

“Sialan! kenapa aku melemah saat di situasi bahaya seperti ini.” ucap Stefan yang kebingungan.

“Apakah kau lupa dengan perkataan ku saat itu?” kata hantu itu.

Stefan mencoba mengingatnya. Lalu terlintas di ingatannya tentang ucapan wanita itu.

Jika pertemuan kedua kalinya dengan hantu itu, maka badannya akan merasa lemah.

Melihat Stefan yang terdiam, hantu itu perlahan mulai mendekat ke arahnya.

“Pergi kau sana!!” ucap Stefan yang ketakutan. Ia mulai berteriak meminta pertolongan.

“Tolong aku!! siapapun diluar sana, aku mohon tolong aku..” teriaknya yang putus asa.

Teriakannya yang terdengar hingga diluar, membuat semua karyawan lain berkumpul di gudang melihat Stefan yang tak berdaya di lantai. Henry yang datang langsung berusaha menolong temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!