Terlahir Kembali Sebagai Gadis Biasa

Terlahir Kembali Sebagai Gadis Biasa

terlahir kembali

Saat aku membuka mata. hal pertama yang aku lihat adalah wajah seorang wanita yang tersenyum lembut dan seorang pria yang sedang menguncurkan air mata dari kedua matanya.

"Oh, dia perempuan. kita akhirnya mendapatkan anak perempuan, sarah!" Ucap sang pria dengan senang dan terharu.

"Diamlah, Will. kau akan mengejutkannya. lagi pula kita sudah punya anak perempuan sebelum ini. jadi jangan bersikap seolah ini pertama kalinya kau mendapatkan anak perempuan." sang wanita menggerutu panjang lebar tapi meski begitu wajahmya tetap tersenyum.

lalu saat kusadari, ternyata bukan hanya mereka yang sedang menatapku. ada beberapa orang lain, enam anak-anak, diruangan itu yang ikut berjinjit untuk memandangku.

"Dia cantik sekali!" Pekik seorang gadis dengan terbata-bata.

Apa yang terjadi?

Aku ingin menanyakan hal itu kepada semua orang yang berada di ruangan ini, tapi yang keluar hanyalah suara rengekan kecil seorang bayi.

ugh. suara siapa itu? kenapa suaranya muncul bersamaan dengan kata-kataku?

Tapi aku merasa ada yang aneh, entahlah mengapa.

dan sekarang aku menyadari hal lain lagi, aku merasa tubuhku melayang. tidak seperti melayang diudara, tapi lebih mirip seperti dibopong seseorang.

Aku berusaha menggerakan tangan dan kakiku, tapi yang terjadi adalah kakiku dengan tidak sengaja menendang muka seorang anak yang sedang ikutan mengelilingiku.

"Ouch! hidungku!" Pekik anak itu kaget.

"Diam, Kei!" Suara seorang perempuan yang masih terdengar kekanak-anakannya terdengar di telinga sebelah kiriku.

tapi bukan pertengkaran kecil itu yang membuatku tertarik, yang membuatku tertarik sekarang adalah tanganku. ya, tanganku. tanganku yang sekarang berubah sangat kecil seukuran tangan seorang bayi.

"Uwaa!" Aku menjerit saking kagetnya. tapi jeritan itu lebih mirip seperti tangisan. membuat semua orang disana terkejut dan langsung panik.

selanjutnya, aku merasa tubuhku sedang digoyang-goyangkan. dan suara "cup,cup,cup" yang lembut terdengar ditelingaku.

aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.sungguh aku tidak mengerti.

belum selesai aku menikmati kebingunganku. tiba-tiba saja wanita yang menggendongku, mendekatkan wajahku ke payudaranya.

Tunggu dulu, tunggu dulu, apa ini?!

aku menendang-nendangkan kakiku, berusaha menjauh dari 'benda' itu. tapi terlambat, mulutku sudah terlanjur menempel.

aku berusaha melepaskannya, tapi aku tidak mengerti bagaimana caranya. rasanya seperti mulutku bergerak dengan sendirinya.

"Wah, dia sangat imut sekali saat sedang menyusu!" Suara seorang gadis kecil berbicara.

oh, ini sangat melakukan... aku ditonton oleh banyak orang saat melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh bayi.

tunggu, bukankah sekarang aku memang bayi?

Ah, ya tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?!

"Hoho, kalian semua juga seperti ini saat masih bayi," ucap seseorang dengan suara lelaki dewasa.

"Um.., kita akan memanggilnya siapa?" Ucap salah seorang dari enam anak yang berada diruangan itu.

Semua orang terdiam saat mendengarnya, aku tebak mereka sedang berpikir untuk memberiku nama sekarang.

Ah, itu benar. Kalau apa yang kualami ini mirip dengan cerita ala-ala china dan jepang yaitu bereinkarnasi ke dunia lain, seharusnya aku mengingat siapa namaku dikehidupan sebelumnya.

Siapa namaku?

Tanpa kemauanku, kakiku bergerak-gerak sendiri, menendang keatas, bersemangat untuk mengumpulkan ingatanku dikehidupan sebelumnya.

Tapi aku tidak mengingat apapun, kepalaku terasa pusing hanya dengan berusaha untuk mengingatnya. Apa ini karena otaku masih otak bayi?

"Boleh aku memberinya nama?" Seorang anak bersuara, setelah keheningan yang lama. Suaranya menandakan bahwa dia berusia empat tahunan.

"Ah, itu tidak adil," Suara yang terdengar lebih dewasa tapi juga masih anak-anak merenspons dengan cepat, "Aku juga mendapatkan nama untuknya!"

"Biarkan aku yang memberinya nama! Aku akan memberinya nama terimuuuut didunia!"

"Eh, kayin juga mau nama."

"Kalian ngomong apa, sebagai saudara tertua. Aku wajib memberinya nama!"

"Kalian tidak tahu diri! Akulah yang sudah merawat kaliat saat ibu dan ayah tidak ada dirumah. Jadi mengalahlah padaku dan biarkan aku yang memilihkan namanya!"

Dan begitulah, ruangan itu dipenuhi oleh suara orang-orang itu. Aku yang sudah terlepas oleh, ugh, dada seseorang yang akan kupanggil 'ibu' menatap penasaran pada keributan itu. Meskipun menengokan leherku seperti ini terasa sakit sekali.

"Diam semuanya, diam!" Tegas seorang lelaki yang paling tua di ruangan itu, apakah dia adalah 'ayah'?

"Aku yang telah menafkahi kalian dan aku yang telah membuatnya ada di dunia ini. Karena itu akulah yang akan memberinya nama." Desahan kecewa mengiringi akhir dari ucapannya.

"Tidakah kau setuju akan hal ini, Sarah?" Lelaki itu menoleh ke perempuan yang sedang menggendongku. "Bahwa orang tua berhak dan wajib menamai setiap anaknya sendiri?"

Perempuan itu, Sarah, ibu, atau apalah, berdecak melihat suaminya, "Kau melakukan itu setiap kali seorang bayi lahir dirumah kita. Kenapa tidak kita berikan mereka kesempatan untuk menamai adik mereka?"

Aku dapat melihat dengan jelas, dan tidak salah lagi, mata mereka bersilauan saat mendengar kata-kata dari, ekhem, ibu.

Sedangkan, ekhem, ayah, ekhem, malah mengenakan ekspresi yag tadi mereka tunjukan.

"Baiklah. Terserah saja," Pria itu, maksudku, ayah berkata dengan kecewa. "Tapi siapa yang akan melakukannya?"

Ruangan itu mulai ribut lagi, terisi dengan suara-suara imut yang terus meneriakan "Aku, aku, aku!"

"Ekhem!!" Ibu berdehem, dan semua orang diruangan itu langsung terdiam. Dia memandangi satu persatu anak-anak yang berbaris didepannya, mereka semua menunjukan wajah tegang yang tak terkira.

Aku berdoa dalam hati: Tolong pilih yang benar, tolong pilih yang benar.

Aku hanya tidak mau dipanggil dengan nama yang aneh. Dan aku tidak tahu apa yang orang-orang disini pikirkan.

"Ah, Aury, bagaimana kalau kau saja yang memberi namanya?" Ibu menunjuk ke suatu arah. Aku berusaha menengokan kepalaku untuk melihat orang yang ditunjuk ibu.

Dia seorang anak perempuan yang berusia sekitar 9 tahunan dari penampilannya. Sepertinya dia adalah anak perempuan kedua dari keluarga ini. Ekspresinya terlihat kalem dan tenang tapi matanya tidak bisa menyembunyikan rasa kemenangannya itu.

Hoam~aku sangat ngantuk. Bisakah kita percepat ini?

"Kau adalah yang paling berpengatahuan diantara kita semua. Aku yakin kau bisa memilih nama yang bagus untuk adikmu."

Perwmpuan yang dipanggil Aury itu maju kedepan dan membungkuk hormat dihadapan ibu.

Dia mengintip mukaku dan menatapku cukup lama, sebelum akhirnya dia menyentuh keningku. Eh, apa yang dia lakukan?

Aury terdiam sesaat. Lalu dia menarik tangannya kembali dan menopang dagunya dengan itu.

"Hum," Dia beberapa kali mengetukan jarinya di dagunya, sementara aku berjuang untuk menahan rasa kantuku, "Aku rasa.., Zeirlyn akan menjadi nama yang cocok."

"Zeirlyn?"

"Ya. Dalam bahasa sihir kuno dari negara sebelah nama itu artinya titisan dewi."

Hoam~aku sudah tidak tahan lagi. Hugh, well, setidaknya aku sudah tahu namaku.

Terpopuler

Comments

Hikam Sairi

Hikam Sairi

baca

2024-08-19

0

handykann

handykann

bagus

2023-05-23

0

fck

fck

A.S.I🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿

2023-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 terlahir kembali
2 nama
3 Sihir
4 Belajar berjalan
5 Informasi
6 Side story: Keitan dan Levion
7 Teman
8 Kekuatan
9 Character Profile
10 Keturunan ke 7
11 Mencari tahu
12 Memburuk
13 William
14 Makan malam keluarga
15 Persiapan
16 The Great Grimoire
17 Selamat ulang tahun
18 Perayaan ulang tahun
19 Untuk membuat permohonan
20 Dimana yang lain?
21 After party (1)
22 after-party (2)
23 Anti-magic
24 Dengan Laura
25 sang utusan penerus
26 Di rumah Laura
27 27
28 Tia dan Karin
29 teman lama
30 30
31 31
32 pasar
33 Lelaki aneh
34 Dengar
35 percakapan malam hari
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 Side story: Di kota celentmia
60 side story: Di kota Celentmia (2)
61 Side story: Di kota Celentmia (last part)
62 59
63 60
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 Chapter 65
69 Chapter 66
70 Chapter 67
71 Chapter 68
72 Chapter 69
73 Chapter 70
74 Chapter 71
75 Chapter 72
76 Chapter 73
77 Chapter 74
78 Chapter 75
79 Chapter 76
80 Chapter 77
81 Chapter 78
82 Chapter 79
83 Chapter 80
84 Chapter 81
85 Chapter 82
86 Chapter 83
87 Chapter 84
88 Chapter 85
89 Chapter 86
90 Chapter 87
91 Chapter 88
92 Chapter 89
93 Chapter 90
94 Chapter 91
95 Chapter 92
96 chapter 93
97 Chapter 94
98 Chapter 95
99 chapter 96
100 Chapter 97
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Special 100th chapter side story
105 Chapter 101
106 Chapter 102
107 Chapter 103
108 Chapter 104
109 Chapter 105
110 Chapter 106
111 Chapter 107
112 Chapter 108
113 Chapter 109
114 Chapter 110
115 Chapter 111
116 Chapter 112
117 Chapter 113
118 Chapter 114
119 Chapter 115
120 Chapter 116
121 Chapter 117
122 Chapter 118
123 Chapter 119
124 Chapter 120
125 Chapter 121
126 Chapter 122
127 Chapter 123
128 Chapter 124
129 Chapter 125
130 Chapter 126
131 Chapter 127
132 Chapter 128
133 Chapter 129
134 Chapter 130
135 Chapter 131
136 132
137 133
Episodes

Updated 137 Episodes

1
terlahir kembali
2
nama
3
Sihir
4
Belajar berjalan
5
Informasi
6
Side story: Keitan dan Levion
7
Teman
8
Kekuatan
9
Character Profile
10
Keturunan ke 7
11
Mencari tahu
12
Memburuk
13
William
14
Makan malam keluarga
15
Persiapan
16
The Great Grimoire
17
Selamat ulang tahun
18
Perayaan ulang tahun
19
Untuk membuat permohonan
20
Dimana yang lain?
21
After party (1)
22
after-party (2)
23
Anti-magic
24
Dengan Laura
25
sang utusan penerus
26
Di rumah Laura
27
27
28
Tia dan Karin
29
teman lama
30
30
31
31
32
pasar
33
Lelaki aneh
34
Dengar
35
percakapan malam hari
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
Side story: Di kota celentmia
60
side story: Di kota Celentmia (2)
61
Side story: Di kota Celentmia (last part)
62
59
63
60
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
Chapter 65
69
Chapter 66
70
Chapter 67
71
Chapter 68
72
Chapter 69
73
Chapter 70
74
Chapter 71
75
Chapter 72
76
Chapter 73
77
Chapter 74
78
Chapter 75
79
Chapter 76
80
Chapter 77
81
Chapter 78
82
Chapter 79
83
Chapter 80
84
Chapter 81
85
Chapter 82
86
Chapter 83
87
Chapter 84
88
Chapter 85
89
Chapter 86
90
Chapter 87
91
Chapter 88
92
Chapter 89
93
Chapter 90
94
Chapter 91
95
Chapter 92
96
chapter 93
97
Chapter 94
98
Chapter 95
99
chapter 96
100
Chapter 97
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Special 100th chapter side story
105
Chapter 101
106
Chapter 102
107
Chapter 103
108
Chapter 104
109
Chapter 105
110
Chapter 106
111
Chapter 107
112
Chapter 108
113
Chapter 109
114
Chapter 110
115
Chapter 111
116
Chapter 112
117
Chapter 113
118
Chapter 114
119
Chapter 115
120
Chapter 116
121
Chapter 117
122
Chapter 118
123
Chapter 119
124
Chapter 120
125
Chapter 121
126
Chapter 122
127
Chapter 123
128
Chapter 124
129
Chapter 125
130
Chapter 126
131
Chapter 127
132
Chapter 128
133
Chapter 129
134
Chapter 130
135
Chapter 131
136
132
137
133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!