"Hm, apa yang harus kulakukan pada buku ini?" Aku menatap buku tebal yang tergeletak di depanku.
"Apa aku serap saja informasi yang ada didalamnya?" Tapi bagaimana kalau Kak Lev mencarinya? Lagipula buku setebal ini, jika aku memasukan semua informasi di buku ini kedalam kepalaku. Bagaimana kalau aku tidak kuat menanggungnya?
Aku tidak tahu kekuatan apa yang kupunya dan efek sampingnya. Sekarang ini, yang aku tahu kekuatanku sepertinya bisa menyembuhkan mahluk hidup dan menyerap informasi dari sebuah buku. Tapi aku merasa bukan itu kekuatan dasarku.
Aku menelengkan kepala, "Sebaiknya kusembunyikan dulu saja."
Aku menendang buku itu sampai ke kolong kasurku. Semoga, tidak ada yang menemukannya disana...
"Zei?" Terdengar suara langkah kaki dan suara mamah yang memanggil namaku. Aku segera berlari keluar pintu dan memeluk mamah. Untunglah, bukunya sudah aku sembunyikan.
"Kau masih belum tidur?"
Aku mengembungkan pipiku, "Zei enggak ngantuk."
mamah mengelus kepalaku, "Kau harus tidur. Besok kan ulang tahunmu."
"Baiklah..."
"Apa mau mamah temani? tidurnya?"
"Ah, tidak usah! Zei bisa tidur sendiri!"
Mamahku tersenyum kecil, "Baiklah, baiklah, Zei sudah besar ya. Bahkan Lev pun waktu seusiamu masih sering mencariku saat akan tidur."
Heh? dia ternyata tidak beda jauh dengan anak kecil lainnya yang suka bersikap manja?
"kalau begitu tidur, ya." Ibu mengantarkanku masuk kekamar. dia baru meninggalkan kamarku setelah memastikan aku berada diatas ranjang dan menutup mata.
***
Keesokan paginya...
"Zein, selamat ulang tahun!!!" Kak karin mendobrak masuk ke kamarku. Dia sidah selesai berdandan mengenakan gaun yang dibuatkan kak Neira sedangkan aku masih duduk di depan cermin dengan Kak Neira yang sedang menghias rambutku.
"Selamat ulang tahun!" Kak Kei ikut masuk setelah kak Karin sambil menarik Kak Lev yang terlihat basah kuyup.
"Selamat ulang tahun..." Suara Kak Aury yang baru masuk terdengar samar-samar. aku hampir mengira tadi itu hanya angin lewat.
"Wahh, semua orang datang pagi-pagi begini ke kamarku hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun.. Terimakasih!!"
Kak Karin terlihat kesal. dia menghentakan kakinya dan mengacungkan jari telunjuk kearah Kak Lev. "Lev! Kau tidak mengucapkan apa-apa padaku saat aku berulang tahun. Aku bahkan tidak melihatmu sekelebatpun!"
Kak Lev mengernyitkan keningnya, "Aku kesini karena ditarik oleh kei. Lagian, aku juga tidak mengucapkan apapun pada Zeirlyn, tuh."
"Hmph!" Kak Karin menyilangkan tangannya fi dada dan memalingkan mukanya.
"Kei, apa dekorasinya sudah selesai?" Kak Neira yang sedang menenmpatkan jepitan di rambutku menanyai Kak Kei tanpa menatapnya.
"Sudah."
"Dimana Sean?" Kak Neira selesai dengan rambutku. dia membalikan badanya kearah adik-adiknya yang lain sementara aku fokus memandang cermin.
Rambut sehitam gagak, dan mata biru gelap yang dalam. aku rasa di dunia ini aku memiliki wajah yang lumayan.
"Kak Sean dia..." Aku mendengar Kak Aury yang menggantungkan kalimatnya, ragu untuk melanjutkan.
"Dia sedang menjemput pacarnya." Kak Kei berucap dengan nada jengkel dan menghela napas.
"Begitu, ya...." Kak Neira bergumam pelan.
Aku memandang ke arah mereka. Aku melihat Kak Lev yang tiba-tiba terlonjak seolah ingat sesuatu dan segera berjalan menuju ountu. "Sebentar, ya, aku harus memeriksa sesuatu dulu."
Kak Aury dan Kak kei menukar pandang dengan samar-samar. Aku menatap mereka berdua yang mengikuti keluarnya Kak Lev.
"Aku harus mengambil buku dulu."
"Sebenarnya, aku belum selaesai dengan dekorasinya. nanti saja kita lanjutnya, ya."
Mereka berdua menyampaikan alasan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments