Pesta yang diadakan Viscount Brisena Elsdon berakhir kacau. Tetapi walaupun pestanya berakhir kacau, Elyana terlihat puas sekali saat melihat ekspresi Pangeran Albern yang keluar begitu saja.
"Kamu terlihat senang sekali." Willard tersenyum sambil menuangkan teh untuk Elyana.
"Tentu saja." Elyana meminum teh yang di tuangkan oleh Willard.
Elyana awalnya ragu dengan apa yang dilakukannya sekarang, apa yang dilakukannya sekarang sudah melenceng dari apa yang di rencenakannya di awal. Tapi, itu sudah berlalu dan sudah terjadi, sudah tidak ada yang bisa ia lakukan. Karena pada akhirnya semuanya akan berakhir pada waktunya, memikirkannya sekarang pun tidak akan ada artinya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?" Willard tampak mengkhawatirkan Elyana yang tenggelam dalam pikirannya.
"Tidak ada, ngomong-ngomong maukah kamu menemaniku pergi ke kota untuk berbelanja?" Tanya Elyana sambil melihat ke arah luar jendela kamarnya.
"Bukankah badanmu tidak terlalu sehat untuk itu?" Tanya Willard dengan ekspresi yang khawatir.
"Jika tidak terlalu banyak berjalan, aku akan baik-baik saja. Lagipula aku sudah sangat bosan berada di kamar, sejak ayahku tinggal di sini, aku tidak pernah keluar dari kamarku sekalipun." Jawab Elyana dengan ekspresi yang bosan.
"Baiklah, tapi jangan terlalu memaksakan dirimu." Willard berdiri dari bangku yang ia duduki dan mengulurkan tangannya untuk Elyana.
"Terima kasih." Elyana menerima uluran tangan Willard dan tersenyum. Willard terlihat bahagia saat melihat Elyana yang tersenyum.
Setelah sampai pada kota, Willard membantu Elyana turun dari kereta kudanya dan membukakan payung yang dibawanya untuk Elyana.
"Kamu mau pergi kemana terlebih dahulu?" Tanya Willard sambil menyodorkan payung yang dibukanya untuk Elyana.
"Apakah payung itu benar-benar diperlukan?" Elyana merasa canggung saat Willard menyodorkan payung untuknya.
"Tentu saja." Willard hanya tersenyum saat Elyana menolak payung yang disodorkannya.
"Baiklah… ayo pergi ke toko kue terlebih dahulu." Elyana pasrah dengan kelakuan Willard dan menerimanya.
"Ayo." Willard pun menemani Elyana berjalan ke toko kue yang ingin dikunjungi Elyana.
Setelah sampai pada toko kue yang ingin dikunjungi Elyana, ia pun memilih kue yang ingin di pesannya dengan sangat gembira. Willard yang melihat ekspresi wajah Elyana yang terlihat sangat bahagia itu pun juga ikut bahagia.
"Apa kamu sangat menyukai makanan yang manis seperti ini?" Tanya Willard kepada Elyana dengan senyuman di wajahnya.
"Ya, aku sangat menyukai makanan manis seperti ini!" Jawab Elyana dengan antusias sambil mencoba memilih salah satu kue yang disukainya itu.
Willard yang melihat reaksi Elyana langsung tertawa, ia pun menyuruh pelayan itu untuk membawa semua kue yang terdapat dalam menu yang disediakan itu. Elyana yang melihat itu tercengang dan kemudian ia terlihat sangat bahagia.
"Sesuai dengan yang diharapkan dari seseorang yang bergelar Duke." Elyana mengucapkan hal tersebut dengan serius di hadapan Willard.
Willard tertawa sangat puas saat melihat ekspresi serius Elyana. Beberapa saat kemudian, semua kue yang dipesan Willard sudah terpajang di meja mereka.
Elyana yang melihat berbagai kue terpajang di hadapannya sangat bahagia. "Bolehkah aku memakan semua ini?"
"Tentu saja, semua hal disini adalah milikmu." Willard tersenyum puas saat melihat Elyana yang sangat bahagia itu.
Elyana yang mendengar perkataan Willard tiba-tiba menjadi sangat antusias, dan ia mulai mencoba memakan satu persatu kue yang ada di meja mereka itu.
Elyana dan Willard terlihat sangat bahagia dengan keadaan mereka sekarang. Bersenang-senang layaknya tunangan biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments