Elyana tampak duduk termenung di kamarnya, masih tidak percaya dengan kejadian kemarin.
Elyana sudah berkali-kali mencoba menolak lamaran dari Duke Willard Harbert, tapi surat-surat yang dikirim ke kediaman Duke malah dibalas olehnya dengan surat-surat cinta dari Duke Willard. Elyana yang membaca surat itupun makin lama merasa pasrah dengan keadaannya.
Tapi di sisi lain, Duke Willard malah senang mendapat surat dari Elyana, walaupun itu adalah surat untuk menolak lamarannya.
Duke Willard melihat surat yang dikirimi Elyana dengan senyuman besar di wajahnya karena ia tau bahwa itu adalah tulisan tangan Elyana.
Seluruh pelayan yang berada di kediaman Duke Harbert merasa heran dengan tuannya itu, karena mereka jarang sekali dan bahkan tidak pernah melihat tuan mereka tersenyum dengan bahagia seperti yang dilakukannya saat ini.
Elyana membaca setiap surat yang dibalas Duke Willard, berharap ia membatalkan acara pertunangannya, tapi tidak ada hasilnya, dan hari ini Elyana malah mendapat berita bahwa Duke Willard sudah menentukan tanggal untuk acara pertunangannya itu. Elyana menghela napas berat, berpikir bahwa rencana A yang dipilihnya sekarang sangat tidak berguna. Memang dalam rencana B yang dibuatnya, Elyana ada menulis rencana untuk menikah tetapi ia tidak menyangka bahwa orang yang dinikahinya adalah Duke Willard Harbert yang pada akhirnya juga akan mati seperti Elyana.
Elyana merasa tidak bisa mempercayakan hidupnya pada Duke Willard yang tergila-gila pad Caitlin itu, ia merasa jika hidupnya akan berakhir sama dengan Elyana yang ada dalam buku. Elyana berpikir mungkin ia harus menggunakan rencana C demi masa depan di mana Elyana hidup bahagia.
Elyana terdiam sesaat "Pada akhirnya, yang harus bahagia adalah Elyana dan bukan aku yang sebenarnya."
Cahaya di mata Elyana tiba-tiba menghilang, tatapannya yang kosong menatap ke luar jendela, melihat awan-awan di langit yang biru.
Tok, tok
Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Elyana dan pintu kamar Elyana pun terbuka. Masuklah Duke Willard Harbert yang sedang membawa bunga Carnation berwarna merah. Elyana tampak terkejut dengan kedatangan Duke Willard, Elyana hendak mengatakan sesuatu tapi malah didahului oleh Duke Willard yang menanyakan kabarnya.
"Sayang, apa kabarmu hari ini?" Dengan senyum yang terlihat jelas di wajahnya sambil meletakkan bunga yang dipegangnya di meja kecil samping tempat tidur Elyana.
Elyana yang mendengar hal tersebut membuat tubuhnya merinding dan kemudian ia hanya bisa menghela napas berat.
"Tuan Duke, bisakah Anda menyampaikan atau setidaknya mengirim sebuah surat bahwa Anda akan datang supaya saya dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu? Sejujurnya kedatangan Anda yang mendadak ini sedikit membuat saya kesal." Tanya Elyana dengan sopan dan senyuman yang seperti menahan amarahnya.
"Tenang saja sayang, kamu tetap terlihat cantik tanpa make up dan pijama itu." Jawab Duke Willard dengan senyuman yang memesona.
Melihat senyuman itu membuat Elyana benar-benar mempertanyakan apakah orang yang didepannya ini benar-benar Duke Willard Harbert yang ia sukai dalam novel yang dibacanya. Elyana kemudian menghela napas berat untuk kedua kalinya di depan Duke Willard.
"Saya sangat menghargai pujian Anda, tetapi bisakah Anda berhenti memanggil saya dengan panggilan 'sayang' karena sejujurnya itu sangat mengganggu." Ucap Elyana dengan sopan tetapi ekspresi kesalnya masih terlihat jelas di wajahnya.
"Hmmm, Baiklah, bagaimana jika panggil nama depan saja?" Usul Duke Willard
"Ya, mungkin itu akan lebih baik."
"Elyana mungkin terlalu panjang, jadi aku akan memanggil mu dengan Ely saja." Ucap Duke Willard dengan mata yang berbinar-binar.
Elyana hanya bisa mengangguk-angguk pasrah dengan panggilan yang diberikan oleh Duke Willard, tetapi Elyana merasa itu lebih baik daripada panggilan 'sayang', hanya mendengar panggilan itu saja sudah membuat badannya merinding.
Duke Willard tampak puas dengan Elyana yang menyetujui usulannya untuk memanggil Elyana dengan panggilan 'Ely'.
"Kamu juga harus memanggilku dengan panggilan Will." Ucap Duke Willard dengan sangat antusias.
"Baiklah, Wi- Will." Elyana tampak sedikit malu dan terbata-bata untuk menyebut nama panggilan yang diinginkan Duke Willard.
Duke Willard tampak terlihat sangat puas saat Elyana menyebut namanya, detak jantungnya berdegup semakin cepat, ia merasa sangat bahagia hanya dengan nama panggilannya disebut oleh Elyana yang tersipu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments