Elyana dan Willard memasuki ruang pesta itu dengan elegan, para bangsawan lain yang awalnya fokus dengan pembicaraan mereka kini melihat ke arah Elyana dan Willard. Beberapa dari mereka memuji penampilan Elyana dan Willard tapi ada begitu banyak bangsawan disana yang mencibir mereka karena memakai pakaian yang hitam.
Saat mendengar suara cibiran yang mengarah ke Elyana, Willard langsung memandangi mereka dengan pandangan yang dingin hingga membuat mereka diam.
Elyana dan Willard berjalan menuju ke arah pasangan suami istri Viscount Elsdon untuk mengucapkan rasa terima kasih karena sudah mengundang mereka ke pesta yang di adakan olehnya.
Saat selesai menemui Viscount Elsdon, Elyana dan Willard pergi menyapa tamu lain. Kemudian tibalah Pangeran Albern dan Caitlin dengan pakaian couple berwarna kuning yang sama dengan warna mata Caitlin. Pandangan mata bangsawan lain yang awalnya ditujukan pada Elyana dan Willard kini tertuju pada pasangan Pangeran Albern yang tidak pernah terlihat dalam acara apapun.
Elyana tampak terlihat khawatir dan takut hingga menutup matanya sebentar, kemudian ia perlahan melihat ke arah Willard. Tapi, Willard terlihat tidak terpengaruh pada Caitlin sedikitpun, malahan ia mendengus kesal melihat Pangeran Albern yang masuk ke ruangan itu dengan bahagianya. Willard yang menyadari pandangan mata Elyana segera melihat ke arah Elyana dengan kebingungan.
"Ada apa?" Tanya Willard dengan kebingungan. Willard terlihat sedang menebak apa yang dipikirkan Elyana, kemudian ekspresi wajahnya berubah menjadi sedikit kesal "Apa kamu masih memikirkan tentang Pangeran Albern?"
"Tentu saja tidak. Will… menurutmu apa yang kamu pikirkan tentang perempuan yang bersama Pangeran Albern itu? Bukankah ia terlihat cantik?" Elyana terlihat khawatir dan takut saat menanyakan hal itu.
Willard tampak tercengang dengan pertanyaan Elyana, kemudian ia menjawab dengan senyuman di wajahnya "Menurutku kamu seratus kali lebih cantik daripada dia."
Elyana tampak tersipu malu saat mendengar Willard mengatakan hal itu, ia tampak memalingkan wajahnya ke samping supaya Willard tidak melihat itu.
Willard hanya dapat tertawa kecil saat melihat Elyana yang memalingkan wajahnya seperti itu. "Jadi, apakah hubungan yang kamu maksud sambil tertawa jahat itu adalah hubungan Pangeran Albern dan wanita itu?"
"I-iya." Jawab Elyana yang masih tersipu malu.
"Tunggu apa lagi, ayo kita kesana menyapa Pangeran yang arogan itu." Willard tampak sangat menantikan untuk mengolok-olok Pangeran Albern.
Willard menarik tangan Elyana untuk segera berjalan ke arah Pangeran Albern dan pasangannya. Saat Elyana dan Willard sampai di hadapan Pangeran Albern, ia tampak sangat tidak senang dengan kehadirannya. Tetapi Pangeran Albern tetap mencoba mempertahankan senyumannya untuk menyapa Duke Harbert.
"Sungguh suatu kehormatan bertemu dengan Anda, Pangeran Albern." Elyana memberi hormat dengan sopan kepada Pangeran Albern.
"Mencoba untuk berpura-pura baik, huh?" Pangeran Albern tampak tidak senang dengan kehadiran Elyana di samping Willard.
"Apa itu perlakuan yang benar pada seseorang yang akan menjadi Duchess, Pangeran Albern?" Willard yang baru berdiri belum lama di hadapan Pangeran Albern sudah mulai kesal dengan perlakuannya.
Caitlin yang berdiri di samping Pangeran Albern hanya bisa melihat mereka berbicara tanpa mengatakan apapun, Elyana yang melihat hal itu sudah tahu bahwa Caitlin benar-benar belum terbiasa dengan hal yang dilakukan oleh para bangsawan.
Elyana memegang erat lengan Willard untuk menenangkan amarahnya dan mengubah topik yang dibicarakan. "Pangeran Albern, apakah kamu lupa memperkenalkan pasangan yang kamu bawa hari ini?"
"Kenapa aku harus memperkenalkannya padamu?!" Emosi Pangeran Albern tiba-tiba naik saat Elyana berbicara.
Elyana sedikit terkejut dengan Pangeran Albern yang tiba-tiba berteriak, dan juga ia merasa bingung dengan Pangeran Albern yang sekarang karena di dalam novel yang dibacanya, Pangeran Albern bukanlah orang yang emosian seperti ini, setidaknya itulah yang dipikirkan oleh dirinya.
Willard memberi tatapan ke Pangeran Albern seakan ingin membunuhnya dan Caitlin tampak ketakutan dengan Pangeran Albern yang tiba-tiba emosi seperti itu.
Elyana menghela napas dan dengan kesal ia mengatakan "Kamu benar-benar tidak ada harapan sama sekali."
"Apa katamu?!" Teriakan Pangeran Albern membuat semua bangsawan melihat ke arahnya dengan pandangan yang merasa terganggu.
Pangeran Albern merasa malu saat bangsawan lain disana mencibir dirinya.
"Lihat itu, Pangeran Albern mulai membuat masalah lagi."
"Bagaimana orang seperti itu bisa menjadi raja di masa depan."
"Dia bahkan membawa seorang wanita yang bukan bangsawan."
"Apa yang dipikirkan Raja Barnett untuk mengizinkan dirinya untuk menghadiri pesta lagi."
"Sungguh pangeran yang tidak berguna, hahahaha."
Pangeran Albern yang mendengar cibiran itu kini merasa sangat malu, ia segera memegang tangan Caitlin dengan erat dan keluar ruangan itu. Caitlin yang melihat Pangeran Albern memegang tangannya dengan kuat hanya bisa pasrah, saat Pangeran Albern dan Caitlin keluar dari ruangan itu, Caitlin melihat kebelakang sebelum pintunya tertutup, dan ia melihat Elyana senyum menyeringai ke arahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments