Bab 20 : TCA

Aaron menggandeng tangan Adira dan membawanya melangkah menuju depan ruangan kakeknya.

"Kak.. aku takut sekali.." ucap Adira dengan wajah sedikit pucat dan ketakutan.

"Tidak apa-apa. Kakek hanya ingin bicara denganmu saja" Aaron mencoba menenangkan dan mengusap wajahnya.

"Tapi kak...."

"Masuklah.. aku akan menunggumu disini" Aaron membukakan pintu untuk Adira dan menganggukkan kepalanya.

Adira menarik nafas panjang dan memberanikan diri masuk kedalam ruangan kakek Brama. Ia mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam. pintu pun ditutup kembali oleh Aaron dari luar. Adira melihat kakek Brama yang sedang duduk dengan tegap di sofa dan memandang lurus kedepan.

Kakek Brama menoleh ke arah Adira saat Adira sudah berdiri tak jauh darinya.

"Duduk!" ucap kakek Brama menunjuk ke arah sofa di depannya.

Dengan pelan dan hati-hati Adira duduk disofa menghadap ke arah kakek Brama. Seketika suasana hening dan begitu mencekam bagi Adira. Sampai terdengar suara tawa membahana...

"Hahahahaaaa......"

Kakek Brama tertawa lepas hingga membuat Adira mendongak melihatnya dan menatapnya heran.

"Seumur hidup aku belum pernah melihat dua kakak beradik itu merebutkan sesuatu. Tapi malam ini, hahaaa..."

Kakek Brama menjeda ucapannya lalu menatap Adira dan melanjutkan

"Kakek sudah tau semuanya. Tentang kamu, Aaron dan Kevin"

Deg! Adira nampak kaget mendengar ucapan kakek Brama. Jadi selama ini kakek Brama sudah mengetahuinya. Lalu kenapa kakek Brama tidak marah dan tidak pernah mengatakan apapun.

"Aaron sudah menceritakan semuanya. Kakek tau hubungan yang kamu jalani dengan Aaron adalah sesuatu yang pasti tidak kamu harapkan. Tapi boleh kakek tanya satu hal?"

"Apa itu kek?"

"Sekarang, di antara dua cucuku itu. Siapa yang kamu cintai?" tanya kakek

"Ahh itu...." ucap Adira sambil menundukkan kepalanya. Sebenarnya ia tidak tau bagaimana perasaannya sekarang pada Kevin. Yang Adira tau sekarang dia sangat cemburu melihat kebersamaan Aaron dan Stella.

"Kakek sudah tau jawabannya. Kamu tidak perlu mengatakannya lagi" kakek Brama seakan sudah bisa melihat jika gadis yang duduk dihadapannya itu sebenarnya sudah mulai jatuh cinta pada Aaron.

Setelah beradu kata cukup lama dengan kakek Brama, Adira melangkahkan kakinya keluar.

Ceklekkkkk

Pintu terbuka dan Adira bisa melihat Aaron yang berdiri memunggunginya disana sedang menunggunya. Adira menutup pintu kembali dan berjalan ke arah Aaron.

"Kak..." Panggil Adira membuat Aaron menoleh ke arahnya.

"Ayo kita pulang" ajak Aaron meraih tangan istrinya itu dan membawanya melangkah turun.

Villa sudah nampak sepi. Para tamu undangan sudah tidak nampak disana. Terlihat disana Arya Adiguna, Amira, Kevin dan Clara sedang duduk. Aaron hanya pamit pada ayahnya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari villa.

Kevin melihat tidak senang dengan perhatian yang ditunjukkan Aaron pada Adira. Harusnya ia yang berada diposisi itu, bukan kakaknya itu.

⚡⚡⚡

Mobil berhenti dikediaman Aaron. Selama perjalanan pulang tadi mereka masih nampak terdiam Kembali. Aaron dan Adira sama-sama turun dari dalam mobil dan berjalan ke arah pintu.

"Kamu masuk dan istirahat lah. Aku akan pergi sebentar, aku masih ada urusan" ucap Aaron lalu kembali berbalik dan berjalan.

"Apa kamu akan menemui Stella lagi!" seru Adira membuat Aaron menghentikan langkahnya.

Aaron sedikit menoleh tanpa membalikkan badannya "kalau iya memang kenapa?"

Hati Adira begitu sakit mendengar jawaban dari suaminya itu.

"Kalau kamu pergi aku juga akan pergi!!" teriak Adira mulai kesal

Aaron berbalik dan melihat ke arah Adira. Ia berjalan mendekatinya.

"Pergi? Pergi kemana?" tanya Aaron masih dengan nada dingin.

"Bukan urusanmu! Kamu saja bisa menemui wanita lain, kenapa aku tidak bisa menemui pria lain hah!" Adira tidak bisa lagi menahan kekesalan dihatinya.

"Pria? Pria siapa? Kevin maksudmu?" Kini Aaron pun mulai ikut kesal karena ucapan Adira

"Bukan urusanmu!"

Adira melangkahkan kakinya melewati Aaron tapi Aaron menarik tangannya dengan sedikit kasar dan menghempaskan tubuh gadis itu ke pintu yang memang masih tertutup rapat.

"Kamu tidak akan pergi kemana-mana" ucap Aaron penuh penekanan.

Mata Adira sudah mulai basah karena kesal

"Kenapa aku tidak boleh pergi!" seru Adira

"Karena aku mencintaimu!!!" ucap Aaron tak kalah seru.

Seketika suasana hening. Hanya terdengar suara nafas mereka yang memburu karena kesal dan emosi yang terjadi sebelumnya.

"Aku mencintaimu Adira" Aaron mengulangi kembali ucapannya dengan lebih lembut.

Adira menatap dalam mata pria dihadapannya itu seperti mencari kebenaran disana.

"Tapi kamu dan Stella...."

"Tidak ada apa-apa antara aku dan Stella. Aku tidak bermaksud berbohong padamu. Malam itu aku memang menemui Stella karena dia bilang dia sakit. Aku hanya membantunya untuk membelikannya obat. sudah itu saja.."

"Tapi Stella bilang kalau kalian...."

"Apa yang Stella bilang? Dan apa yang kamu pikirkan?" tanya Aaron

"Kak.. aku.. aku tidak suka kamu pergi menemui Stella lagi. Aku merasa sangat cemburu" ucap Adira dengan jujur.

"Aku tidak akan pergi menemui siapapun" jawab Aaron

Aaron menatap lekat mata Adira dan mulai bertanya "Apa kamu juga mencintai ku?"

Adira terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya. "Iya kak. Aku mencintaimu"

Aaron tersenyum senang dan memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. Pernikahan yang dimulai tanpa cinta kini sudah mulai diisi dengan cinta.

⚡⚡⚡

Amira mengejar Kevin sampai ke dalam kamarnya

"Kevin! Mama benar-benar kecewa sama kamu ya" kesal Amira

Kevin melihat tajam ke arah Amira "harusnya Kevin yang kesal sama mama. Sekarang mama sudah puas kan melihat Kevin bertunangan dengan Clara!. Kevin sudah kehilangan Adira ma"

"Dengar ya Kevin. Mama tidak akan tinggal diam kalau kamu melakukan hal bodoh seperti itu lagi!" ancam Amira lalu melenggang pergi meninggalkan kamar putranya itu.

"Aaarrggghhhhhh" Kevin nampak frustasi dan mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia kembali teringat tatapan Adira untuk Aaron tadi. Dimata gadis itu seperti sudah ada cinta untuk kakaknya.

⚡⚡⚡

Aaron masuk kedalam kamarnya dan melihat Adira yang sudah tiduran disana. Ia berjalan mendekat dan ikut berbaring disampingnya. Aaron menoleh ke arah Adira yang masih membuka matanya dan terlihat sangat tegang.

"Kenapa belum tidur?" tanya Aaron

Adira semakin gugup saat mendengar suara Aaron

"Oh.. ini aku baru akan tidur" jawab Adira dan langsung memejamkan matanya

Aaron hanya tersenyum melihat tingkah Adira. Ia tau Adira pasti gugup karena mengira ia akan meminta kewajibannya sebagai seorang istri.

Aaron menarik Adira kedalam pelukannya dan mulai berbisik "Tenang saja, aku akan menunggumu sampai kamu siap"

Mendengar itu Adira pun membuka matanya dan tersenyum dipelukan suaminya itu.

"Terimakasih kak"

💢💢💢💢💢💢

💞Mohon dukungannya buat author ya kakak-kakak. Biar author semangat untuk menulis dan mencari ide. Silahkan beri kritik dan saran untuk author. Jangan lupa like, subscribe, vote dan hadiahnya juga ya 🙏🤭

Terimakasih💞

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

dih kenapa aku senyum2 nie adeh, akhirnya terlafaz juga dari mulut bang aaron huhu. kirain kakek mau marah adira eh malah ketawa agak lain nie kakek

2024-07-14

1

AymindU

AymindU

nyengir dah si bang aaron🤭 cintanya terbalas juga😁

2023-04-11

1

dewidewie

dewidewie

lanjut dong kak..

2023-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!