Disebuah restoran mewah mereka sedang menikmati makan siang mereka
"Adira, kamu sangat beruntung memiliki kakak ipar seperti Aaron. Dia memang terlihat sedikit cuek, tapi dia itu sangat baik" ucap Stella
"Kamu benar kak Stella, aku bisa merasakan kebaikannya itu" Adira bersikap sangat manis
Sesekali Aaron mencuri pandang ke arah Adira. Entah apalagi yang akan di ucapkan gadis itu
"Apa kak Stella sudah lama mengenal kak Aaron ku ini?" tanya Adira sedikit melirik ke arah Aaron
"Kami sudah kenal cukup lama. Dulu kami satu kampus dan sekarang aku menjadi ikon iklan di perusahaan nya" terang Stella
"Oh baiklah jadi kalian sudah saling mengenali. Apa kalian berpacaran?"
"Cukup Adira!!" Aaron terlihat kesal
Kali ini ia benar-benar muak melihat tingkah dan kelakuan Adira. Rasanya ia ingin menarik gadis itu keluar dan menyumpal mulutnya itu dengan apel
"Tidak apa-apa Aaron. Wajar saja kalau Adira ingin lebih mengenal keluarga suaminya. Apalagi kamu satu-satunya saudara Kevin" ucap Stella
Stella memang terlihat sangat anggun dan berkelas. Wajar saja jika banyak lelaki yang ingin singgah dihatinya
Stella tersenyum kearah Adira "Tidak Adira, kami hanya berteman"
"Apa kamu tidak pernah menyukai kak Aaron?"
"Mungkin Aaron yang tidak menyukaiku" canda Stella
Terlihat sekali dimata Adira kalau Stella menyukai Aaron. Mungkin Aaron yang sebagai pria tidak peka atau bagaimana
Aaron melihat ke arah Adira "kalau kamu sudah selesai makan, Jack akan mengantarkan mu pulang"
"Tapi aku masih mau disini" Adira mencoba terus bersikap manja
"Tidak, bukankah suamimu sedang menunggu mu di rumah"
"Apa??"
Aaron sengaja mengatakan itu untuk mengimbangi acting istrinya itu
"Aaron biarkan saja. Tadikan Adira bilang kalau Kevin sedang sibuk. Jadi mungkin Adira merasa kesepian di rumah" bela Stella
Adira menganggukkan kepalanya senang karena merasa telah mendapat pembelaan. Beruntung acara pernikahan hari itu hanya dihadiri oleh kerabat terdekat keluarga Adiguna sehingga tidak ada orang luar yang tau kalau mempelai pria telah digantikan oleh Aaron
"Adira, kamu dan Kevin tinggal kediaman Adiguna bukan? Atau kalian sudah merencanakan punya rumah sendiri?" tanya Stella
Adira gelagapan hendak menjawab apa. Tidak mungkin kan kalau dia bilang satu rumah dengan Aaron, secara Aaron lah suaminya
"Oh.. iya kami masih tinggal di kediaman Adiguna" bohong Adira
"Tidak apa-apa kalau kamu masih ingin disini. Aku masih ada pemotretan setelah makan siang. kamu mau lihat?"
Adira mengangguk senang "iya aku mau sekali kak"
Jarang-jarang kan bisa ketemu model terkenal seperti Stella Elisabeth. Nanti Adira akan minta foto bersama dan akan memamerkannya pada sahabatnya Reni
🌺🌺🌺
Adira terlihat senang sekali melihat Stella yang sedang di foto. Stella benar-benar sang Dewi, dia terlihat begitu menawan
Aaron menghampiri Adira "Aku akan buat perhitungan denganmu nanti di rumah"
"Kenapa? Aku tidak melakukan apapun yang salah"
"Kamu masih tidak menyadari juga dimana kesalahan mu?" tanya Aaron kesal
masih dengan wajah polosnya "Aku hanya membantumu"
"Aku tidak memerlukan bantuan apapun darimu. Sekarang pulang lah, Jack akan mengantarkan mu" Aaron mencoba bersikap sabar menghadapi gadis itu
"Tapi..."
"Aku bilang pulang!" Aaron mulai bersikap tegas
"Baiklah aku akan pulang" Adira menjadi kesal dan berjalan melewati Aaron
Aaron merogoh ponselnya dan menelfon Jack, menyuruhnya untuk mengantarkan Adira pulang
Setibanya dirumah Adira langsung merebahkan dirinya diatas ranjang Aaron. Tidak apa-apa kan sekali-sekali ia tidur di atas ranjang saat Aaron tidak di rumah. Badannya sudah terasa sakit karena tidur di sofa terus.
Malamnya Aaron pulang dan membuka pintu kamar. Ia melihat Adira yang tertidur lelap di ranjangnya. Ia berjalan menghampiri dan duduk menghadap ke arah gadis itu
Sebenarnya ia sangat kesal dengan ulah Adira tadi siang, tapi melihat wajah polos Adira saat tidur ia tidak tega untuk membangunkan gadis itu dan memarahinya
"Kevin... kamu dimana..." Igau Adira dalam tidurnya
Aaron menghela nafas panjang mendengar igauan Adira. Ia menyelimuti gadis itu dan beranjak bangun lalu keluar dari dalam kamar. Ia menutup pintu itu dengan pelan karena takut membangunkan Adira
Jack datang menghampirinya
"tuan memanggil saya?" tanya Jack
"Cari tau keberadaan Kevin secepatnya" perintah Aaron
"Baik tuan"
Aaron melangkahkan kakinya pergi keruang kerjanya
Malam merambat ke pagi. Adira mengerjip-ngerjipkan matanya. Badannya terasa segar karena ia tidur sangat-sangat nyenyak.
"Jam berapa ini?" ditengoknya jam weker di samping ranjang
Sontak ia berteriak dan kaget karena waktu sudah menunjukkan jam 7 pagi. Ia meraba-raba tubuhnya dan pakaiannya masih utuh. Ia melihat ke sekelilingnya dan tidak mendapati keberadaan Aaron.
"Apa kak Aaron tidak pulang semalam?" Pikir Adira
Tok.. tok.. tok..
"Nona apa anda sudah bangun?" tanya pelayan Elsa
Adira bergegas dan segera membuka pintu
"Dimana kak Aaron? Apa dia tidak pulang semalam?" tanya Adira cepat
"Tuan Aaron sudah menunggu di ruang makan. Saya disuruh untuk memanggil Nona Adira" ucap Elsa
Adira merasa sedikit lega mendengarnya "Baiklah, aku akan mandi dulu sebentar"
Selesai mandi Adira langsung bergegas ke ruang makan dan mendapati Aaron sudah duduk disana menunggunya. Adira menarik kursi dan duduk. Piring Adira sudah terisi sepotong roti untuk sarapan
"Makanlah" ucap Aaron tanpa menoleh ke arah Adira
"Kak..."
"Diam dan makanlah" Aaron meninggikan nada suaranya hingga membuat Adira diam tertunduk
Adira merasa sepertinya Aaron masih marah padanya karena sikapnya kemarin.
"Aku akan berangkat sekarang" suara kursi ditarik mundur dan Aaron melangkahkan kakinya
Adira ikut bangun dan menahan lengan Aaron "Tunggu kak. Aku sudah kesiangan. Hari ini aku mulai masuk kerja lagi, bolehkan aku ikut sampai kedepan"
"Kamu tidak akan kemana-mana" ucap Aaron
Adira melepaskan tangannya dari lengan Aaron "kenapa?"
"Karena aku sudah mengajukan surat pengunduran dirimu kemarin" ucap Aaron
Adira pun terkejut "apa??? Bagaimana bisa kamu melakukan itu tanpa persetujuan dari ku?"
"Berapa yang kamu butuhkan? Aku bisa memberikannya untukmu"
"Ini bukan soal uang. Aku hanya jadi tidak punya kesibukan apapun sekarang. Kalau begitu aku ikut kekantor mu. Bagaimana?"
"Tidak! Kamu tidak akan pergi kemana-mana"
Aaron melihat ke arah dua pelayan wanita nya
"Kalian berdua pastikan istriku ini tidak akan pergi kemana pun atau kalian akan kehilangan pekerjaan kalian" ancam Aaron
Kedua pelayan itu pun merasa takut dengan ancaman majikannya "baik tuan"
"Dan kamu jangan berfikir untuk pergi kalau tidak ingin mereka berdua kehilangan pekerjaan mereka"
"Kamu mengancamku?"
"Ya"
Adira mendengus kesal. Padahal ia masih punya misi untuk membuat Aaron jatuh cinta pada Stella
Aaron mengusap rambut Adira dengan lembut "jadilah gadis yang manis"
Aaron paham jika gadis itu pasti kesal padanya. Tapi ia tidak ingin Adira bersikap seperti kemarin lagi didepan Stella
Siangnya Adira sudah mulai bosan berada dirumah. Walaupun semua kebutuhan Adira sudah terpenuhi dan ia juga ditemani oleh Elsa dan Anna tapi tidak menghilangkan rasa bosannya.
"Nona tunggu, nona mau kemana?" tanya Elsa saat melihat Adira sudah rapi
"Aku hanya akan keluar sebentar saja" jawab Adira
"Nona tidak ingat tuan Aaron berpesan apa tadi pagi? Kalau nona pergi maka kami akan kehilangan pekerjaan kami" ucap Elsa cemas
"Tenang saja, aku akan kembali sebelum kak Aaron pulang" Adira bergegas pergi dan tidak menghiraukan panggilan kedua pelayannya itu
"Tunggu nona.. nona...."
Adira menyetop taxi dan pergi meninggalkannya rumah itu.
🌺🌺🌺
Aaron menghentikan pekerjaannya dan fokus menatap kedepan
"Apa aku sudah keterlaluan dengan melarangnya keluar rumah? Tapi aku tidak mau dia membuat kekacauan seperti kemarin"
Sejujurnya Aaron senang bisa melihat wajah ceria Adira seperti kemarin, tapi bukan berarti dia harus menjodohkan nya dengan Stella
"Sebaiknya aku pulang lebih awal untuk menemaninya di rumah" Aaron menutup laptopnya dan beranjak keluar dari ruangannya.
Sementara itu Adira menemui managernya di cafe
"Ayolah pak, saya masih mau kerja lagi" rengek Adira
"Tidak bisa Adira, saya sudah tidak bisa mempekerjakan kamu lagi" ucap manager pria yang sudah sedikit tua
Manager itu tentu sudah tak mau mempekerjakan Adira lagi karena kemarin ia sudah mendapatkan imbalan uang untuk tidak menerima Adira bekerja kembali di cafe. Tentu saja Aaron dibalik semua ini.
Adira berjalan keluar dengan kesal. Manager tua itu benar-benar tidak mau memberinya kesempatan lagi. Ia terus mengumpat sendiri sepanjang jalan
"Hei Adira!! Kemana saja kamu?" Seru seorang wanita tua
"Bibi???"
"Kenapa kamu tidak pernah mengangkat telefon dariku hah??"
"Harusnya paman dan bibi senang karena aku sudah tidak menyusahkan kalian lagi. Kenapa terus mencari ku?"
"Dasar anak tidak tau diri! Kami menyuruhmu cepat-cepat menikah dengan pacarmu itu karena biar kami bisa terus dapat uang dari pacar kayamu itu. Gaji kamu di cafe itu sangat kecil dan tidak cukup untuk kebutuhan kami"
Adira kesal sekali dengan wanita tua dihadapannya itu. Walaupun mereka yang telah membesarkan Adira sejak kecil sejak orang tua Adira meninggal, tapi mereka memanfaatkan itu untuk menjadikan Adira mesin atm mereka
Wanita itu menarik tas Adira yang terlihat sangat mewah "sini tas mu"
"Bibi berikan tas ku! Aku tidak punya uang lagi, lagi pula aku sudah tidak bekerja sekarang!" Seru Adira kesal.
Didalam mobil Aaron terlihat senang, ia tadi mampir ke toko perhiasan untuk membeli cincin pernikahan. Walaupun ia tau pernikahan itu karena terpaksa, tapi ia tetap akan bertanggung jawab sebagai seorang suami. Ia tidak mau memakai cincin yang sebelumnya karena cincin itu Kevin yang telah memilihnya
"Tuan, itu sepertinya nona Adira" ucap Jack saat melihat Adira sedang berdebat dengan seorang wanita tua
"Hentikan mobilnya"
Adira mencoba menarik tas nya kembali tapi bibi nya tidak mau melepaskan tas itu. Tubuh Adira terdorong kebelakang karena bibinya menarik tas itu dengan kuat. Seseorang menangkap tubuhnya hingga ia tidak terjatuh. Adira mendongak kebelakang dan melihat suaminya yang memeganginya
Adira terperanjat kaget "Kak Aaron..."
🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
astaga adira bandel kali yaa kan udah dpt masalah ketemu bibi perhitungan itu adeh, untung aaron ada disitu.
2024-07-13
1
Feisya Caca
Aaron protective tapi sayang istri
2023-04-25
1
Kerincing_kaki
galak tp masih gentelman
2023-04-11
1