Malam ini hujan mengguyur bumi seolah ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh Adira. Adira yang masih duduk meringkuk diatas ranjang sambil sekali-kali menyeka air matanya. Ia belum keluar dari dalam kamar sejak kepergian Amira tadi siang. Elsa dan Anna beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk menyuruhnya makan tapi ia abaikan. Perutnya sudah tidak merasakan lapar saat mendengar kabar pertunangan Kevin dari Amira.
"Adira...!! Adira....!!"
Terdengar suara teriakan dari luar memanggil namanya. Adira mendongak dan mengamati suara itu. Ia sangat paham suara itu. Itu bukan suara Aaron, tapi suara Kevin. untuk apa Kevin disini? Adira bertanya-tanya dalam hati. Ia bergegas bangun untuk menemui Kevin sebelum Aaron pulang.
Adira membuka pintu kamar dan berjalan cepat ke arah depan. Disana ia melihat Elsa dan Anna mencoba mencegah Kevin masuk. Adira berlari menghampiri ke arah mereka
"Kevin kamu kenapa teriak-teriak? Dan untuk apa kamu malam-malam datang kemari" tanya Adira
"Adira aku menelfonmu berkali-kali tapi kamu mengabaikannya! Sekarang ikut aku Adira! Ada hal penting yang harus kita bicarakan berdua!"
Kevin menghampiri Adira dan menarik tangannya keluar. Adira mencoba memberontak tapi Kevin tak mau melepaskannya. Kevin mendorong Anna yang coba menolong Adira. Kevin memasukkan Adira ke dalam mobilnya dan membawanya pergi meninggalkan rumah.
Elsa dan Anna terlihat panik dan takut. Mereka tidak tau apa yang harus mereka katakan jika nanti tuannya pulang.
"Kevin hentikan mobilnya Kevin!! Turunkan aku!!" Teriak Adira berkali-kali namun Kevin tetap menjalankan mobilnya.
Di kediaman Al-Devano selang beberapa saat
Sebuah mobil terhenti dihalaman rumah. Jack membukakan pintu untuk tuannya dan memayunginya. Aaron menyipitkan matanya saat melihat kedua pelayan wanitanya sedang berdiri didepan pintu rumah dengan raut wajah panik dan takut. Ia berjalan menghampiri
"Ada apa?" tanya Aaron dengan nada pelan
Kedua pelayan itu masih diam tertunduk dengan tubuh sedikit bergetar
"Aku bilang ada apa!!" Aaron meninggikan suaranya karena tidak ada jawaban dari dua pelayan itu
"Ma..maaf tuan... Nona Adira..." ucap Elsa terbata-bata
Aaron melihat ke arah pintu yang terbuka lebar dan didalam sana terlihat sepi. Tidak seperti biasanya Adira akan berlari datang seperti anak kecil untuk menyambutnya. Entah kenapa ia mulai terbiasa dengan sikap gadis itu walaupun kadang sedikit kekanak-kanakan dan terlihat konyol.
"Kemana dia?" tanya Aaron yang seperti mengerti kalau Adira tidak ada di rumah
"Tuan muda Kevin membawa nona Adira pergi tuan" jawab Elsa cepat
Aaron langsung berbalik dan meraih kunci mobil di tangan Jack. Ia kembali menaiki mobil dan meninggalkan area rumah. Jack dan kedua pelayan wanita itu hanya memandang ke arah mobil yang pergi itu.
⚡⚡⚡
Kevin menepikan mobilnya saat sudah cukup jauh dari kediaman Aaron. Ia menoleh ke arah Adira yang terlihat sudah lebih tenang dan tidak berteriak-teriak seperti tadi lagi.
"Adira! Ikutlah denganku pergi meninggalkan kota ini!" ucap Kevin
Adira menoleh ke arah Kevin saat mendengar ucapan Kevin
Adira tersenyum kecut "Kamu mengajakku pergi meninggalkan kota ini setelah sebelumnya meninggalkan aku sendiri di acara pernikahan kita!"
"Adira! Aku bisa menjelaskan tentang semua itu"
"Apa yang ingin kamu jelaskan? Kamu membiarkan aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan sekarang kamu mengajakku pergi disaat status ku sudah menjadi istri orang hah!!!" Adira meninggikan suaranya karena begitu kesal
"Aku mencintaimu Adira. Aku akan menceritakan semuanya" ucap Kevin
Kevin mulai bercerita tentang alasannya meninggalkan Adira di acara pernikahan mereka. Hati Adira seperti tersayat-sayat mendengar penjelasan Kevin. Wanita yang selama ini bersikap manis didepannya ternyata adalah dalang dari semuanya. Air mata pun mulai menetes di pipi Adira
"Jika mamamu tidak menyukaiku karena latar belakang dan status sosialku lalu kenapa aku juga harus menikah dengan kak Aaron?" ucap Adira
"Karena kak Aaron adalah putra dari istri pertama ayahku, yaitu ibu Andini"
Adira memejamkan matanya menahan rasa sakit dihatinya. Ia tidak habis pikir kenapa Amira tega melakukan itu padanya dan Aaron.
Adira membuka matanya kembali dan melihat ke arah Kevin "Jika mamamu saja tidak setuju lalu untuk apa kamu mengajakku pergi?"
"Adira aku tidak mau bertunangan dengan Clara. Aku tidak mencintainya. Aku hanya mencintai mu Adira" ucap Kevin penuh keyakinan
Adira bisa melihat cinta dan kesungguhan di mata Kevin.
"Tidak Kevin. Saat keluargamu menyuruh kak Aaron untuk menggantikan mu menikah denganku, itu berarti kalian sudah mengorbankan kebahagiaannya. Jika kalian tidak menyuruhnya menikah dengan ku mungkin dia bisa menikah dengan wanita yang dia cintai. Sekarang jika aku juga pergi meninggalkan nya itu berarti aku tidak jauh beda dengan kalian. Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa!!
Adira membuka pintu mobil dan berlari keluar. Kevin yang melihatnya langsung ikut turun dan berlari mengejarnya. Kevin menarik tangan Adira sehingga membuat gadis itu menghadapnya. Sekarang mereka mulai basah karena guyuran air hujan
"Kamu tidak sedang menyukai kak Aaron kan!!" Kevin mencoba mencari jawaban di mata gadis itu
"Maaf Kevin. Tapi aku memang mulai menyukainya" ucap Adira
Kevin menangkup wajah gadis itu "Tidak Adira kamu hanya mencintai ku!!"
Kevin mencium bibir Adira
"Hhhmmppppp"
Adira mencoba meronta tapi Kevin terus menciumnya semakin ganas
"Kevin le.. passs.. hhhmmppppp"
Seseorang menarik jaket belakang Kevin
"Buugghhh"
Sebuah pukulan mendarat diwajah tampannya. Kevin mendongak dan melihat Aaron berdiri disana.
Aaron berjalan mendekat dan kembali memukulnya
"Buugghhh"
Kevin jatuh tersungkur ke aspal. Aaron mendekatinya dan jongkok didepannya sambil menarik jaketnya
"Jangan dekati istriku lagi!! Jika kamu tidak bisa menjaga permata itu maka aku yang akan menjaganya. Jangan harap untuk mengambilnya dariku!" Aaron melepaskan tangannya dari jaket Kevin dengan kasar
Aaron kembali berdiri dan berjalan ke arah Adira yang masih berdiri terpaku. Ia bisa melihat mata sayu gadis itu. Air matanya yang sudah menyatu dengan air hujan
"Kak Aaron" lirih Adira
"Brruukkkk" Adira pingsan kepelukan Aaron
"Adira bangun Adira!" Aaron coba mengguncang tubuhnya tapi tidak ada respon
Aaron mengangkat tubuh Adira dan membawanya masuk kedalam mobil. Sebelum ikut masuk ke dalam mobil ia melihat ke arah Kevin yang masih terduduk disana sambil menatap tajam ke arahnya.
Mobil pun melaju meninggalkan Kevin sendirian disana
"Aarrrggghhhhhhh" teriak Kevin
⚡⚡⚡
💞Mohon dukungannya buat author ya kakak-kakak. Biar author semangat untuk menulis dan mencari ide. Silahkan beri kritik dan saran untuk author. Jangan lupa like, subscribe, vote dan hadiahnya juga ya 🙏🤭💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
astaga kevin kok gitu sih, adira udah buat keputusan jangan dipaksain lah, untung aaron dtg tepat waktu huhu.
2024-07-14
1
Sandisalbiah
gak ibu, gak ank sama² egois... 🙄🙄
2023-10-11
0
Nuhume
adira pintarrrrr😭😭😭😭😭😘❤️
2023-04-10
1