Malam ini didalam mobil, Aaron dan Adira nampak terdiam. Tidak ada kata yang keluar dari bibir mereka sejak kejadian di dalam kamar kemarin. Semalam juga Aaron tidak tidur di dalam kamar. Ia memilih tidur di ruang kerjanya.
Mobil berhenti di villa milik keluarga Adiguna. Malam ini mereka akan menghadiri acara pertunangan Kevin dan Clara. Sejak memikirkan tentang Aaron dan Stella, Adira seolah sudah tidak peduli lagi dengan pertunangan Kevin. Walaupun awalnya ia merasa sakit hati saat Amira datang dan mengatakan tentang pertunangan Kevin.
"Jangan mengatakan apapun didepan mereka" ucap Aaron tanpa menoleh ke arah Adira
"Aku mengerti kak" jawab Adira
Aaron turun dari dalam mobil dan diikuti dengan Adira. Mereka berdiri berdampingan didepan mobil. Aaron menoleh ke arah Adira. Sebenarnya ia ingin sekali mengatakan kalau Adira terlihat sangat cantik malam ini, tapi ia mengurungkan niatnya. Aaron meraih tangan Adira dan menggenggamnya.
Adira melihat ke arah tangannya yang digenggam oleh Aaron. Lalu ia melihat ke arah Aaron. Mungkin ini adalah terakhir kalinya ia akan berakting menjadi seperti pasangan suami istri yang romantis didepan semua orang. Terkhusus keluarga Adiguna.
Mereka memasuki villa keluarga Adiguna. Disana semua tamu sudah hadir dan melihat ke arah kedatangan mereka. Adira melihat ke arah Stella dan teman-temannya yang juga sedang berdiri disana memandang ke arah kedatangan mereka. Seperti biasa, Stella terlihat begitu anggun dan cantik. Adira menoleh ke arah Aaron yang seperti tidak memperdulikan keberadaan Stella disana. Jika mereka memiliki hubungan kenapa Aaron bersikap dingin dan tidak menyapa Stella.
Kevin yang melihat Adira datang bersama dengan Aaron terlihat sangat kesal. Terlebih melihat mereka bergandengan tangan. Adira seperti sudah tidak peduli jika malam ini ia yang akan bertunangan dengan wanita lain.
Aaron dan Adira menghampiri dan menyapa kakek Brama yang sedang tersenyum ke arah mereka.
"Kakek senang akhirnya kalian datang juga" ucap kakek Brama
"Maaf kek, kami sedikit terlambat" ucap Aaron
"Tidak masalah. Acaranya juga belum dimulai" jawab kakek
"Kakek benar Aaron. Karena kalian sudah datang, acara pertunangannya langsung kita mulai saja" ucap Arya
Seorang pelayan membawakan kotak berisi cincin dan diserahkan pada Amira.
"Kevin, Clara, kalian saling bertukar cincin ya" ucap Amira sambil membuka kotak berisi cincin itu
"Tante, bolehkah kalau kakak ipar Adira yang memberikan cincinnya pada kami?" pinta Clara. Clara sengaja ingin membuat Adira sakit hati melihat ia dan Kevin saling bertukar cincin.
"Tentu saja boleh" Amira menoleh ke arah Adira dan berjalan mendekat
"Adira.. kamu mau kan memberikan cincin ini pada Kevin dan Clara" ucap Amira
"Saya...."
"Tidak!" Jawab Aaron cepat. Membuat semua mata melihat ke arah Aaron termasuk Adira.
"Tidak ada yang boleh menyuruh istriku!". ucap Aaron lalu menatap tajam ke arah Clara dan Kevin. "Apa perlu aku menendang cincin ini sampai ke tangan kalian!"
Suasana menjadi tegang. Apalagi mendengar ucapan Aaron yang terlihat marah. Adira melihat wajah Aaron yang terlihat kesal dan marah. Ia senang karena Aaron selalu melindunginya.
"Sudah.. sudah.. berikan saja pada Kevin dan Clara. Tidak perlu Adira yang memberikannya" ucap Arya memecah ketegangan
Amira terlihat kesal dengan sikap Aaron. Sepertinya Aaron mulai menyukai Adira. Padahal awalnya Amira sengaja membuat Aaron menggantikan Kevin agar hidup Adira tersiksa seperti dineraka. Melihat Aaron yang dingin dan cuek pasti Adira tidak akan betah berlama-lama menjadi bagian dari keluarga Adiguna dan meminta cerai.
Kevin dan Clara mengambil masing-masing satu cincin dan saling memakaikannya. Kevin melihat ke arah Adira sebelum menyematkan cincin itu di jari Clara. Hati Kevin terasa hancur karena melihat Adira yang tengah memandangi ke arah Aaron dan seolah tidak memperdulikannya lagi.
Sekarang semua orang sedang menikmati jamuan. Seorang pria berjalan menghampiri ke arah Aaron dan Adira.
"Aaron..." sapa pria itu
"Denis" ucap Aaron lalu mereka saling bersalaman
"Dia istrimu?" tanya Denis sambil menunjuk ke arah Adira
Aaron menoleh ke arah Adira "iya. Dia istriku"
"Cantik. Kamu pinter aja milih istri" ucap Denis. "Oya. Kita bisa ngobrol sebentar gak? aku pengin ngomongin kerjaan sama kamu"
Aaron menoleh ke arah Adira seolah meminta persetujuan.
"Tidak apa-apa kak. Kamu pergi saja. Aku akan menunggumu disini" ucap Adira
Aaron mengusap wajah Adira dengan lembut "Jangan kemana-mana. Aku hanya sebentar"
Aaron berjalan bersama Denis meninggalkan Adira. Melihat perlakuan Aaron terhadapnya, Adira jadi melupakan kalau dia sudah meminta cerai sebelumnya.
Melihat Adira sendirian membuat Stella berjalan mendekatinya.
"Aku harap kamu tidak mengabaikan kata-kataku kemarin" ucap Stella saat sudah berdiri disamping Adira.
Adira menoleh ke arah Stella "Aku tau apa yang harus aku lakukan"
Teman-teman Stella datang dan menghampiri ke arah Stella dan Adira.
"Stella. Kamu mengenalnya? Dia yang tadi datang bersama Aaron bukan?" tanya seorang teman
"Iya dia istrinya Aaron. Eh.. lebih tepatnya Aaron hanya terpaksa untuk menikahinya karena harus menggantikan adiknya yang pergi dari acara pernikahan mereka. Benar bukan Adira?" sindir Stella
"Wah jadi seperti itu ya? Lagi pula seorang Presdir Maxim group tidak mungkin lah menikah dengan wanita sembarangan" ucap yang lain
Adira hanya terdiam menahan kesal dan marah. Sebenarnya ia ingin sekali membalas ucapan wanita-wanita itu satu persatu. Tapi ia tidak ingin membuat malu Aaron dan keluarganya.
"Kevin telah membuka matanya. Ia memilih Clara yang jelas-jelas adalah pewaris tunggal keluarga Mahendra. Mungkin nasib Aaron sedang sial saja sehingga terpaksa harus menikahi gadis seperti ini" ucap seorang wanita lain
"Hei.. apa kamu tidak pernah bercermin? Wanita sepertimu pasti menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pria-pria kaya... hahahaha"
Adira sudah tidak tahan lagi dengan hinaan dari wanita-wanita itu. Ia melenggang pergi meninggalkan mereka tanpa membalas ucapan mereka.
Kevin yang sedang mengobrol bersama Clara dan teman-temannya melihat Adira yang tengah jalan terburu-buru dengan wajah yang nampak sedih. Kevin meninggalkan teman-temannya dan berlari mengejar Adira. Diraihnya tangan gadis itu hingga menghadapnya.
"Kevin. Lepaskan tanganku!" Adira yang merasa risih karena semua mata tengah memandang ke arah mereka
"Tidak Adira! Aku tidak akan melepaskanmu!" Kevin sepertinya salah paham dan mengira jika Adira sedih karena melihatnya bertunangan dengan Clara.
Beberapa tamu mulai menggunjing mereka
"Eh.. lihat itu. Itu istrinya Aaron kan? Apa Kevin menjalin hubungan dengan kakak iparnya sendiri?"
"Iya benar. Dasar wanita tidak tau malu. Sudah punya suami masih saja menggoda adik iparnya"
"Wanita seperti itu pasti tidak akan cukup dengan satu pria"
Adira tidak tahan lagi dengan gunjingan dari para tamu. Ia takut kakek Brama melihat ke arah mereka.
Clara yang melihatnya pun murka dan berjalan menghampiri mereka. Ia melepaskan tangan Kevin dari tangan Adira.
Plaaakkkk
Clara dengan nafas memburu karena menahan marah menampar wajah Adira.
"Dasar tidak tau malu!! Di acara pertunangan kami, kamu masih saja menggoda adik iparmu sendiri!!" Clara kembali mengangkat tangannya dan hendak melayangkannya kembali tapi seseorang menahan tangannya.
"Kak Aaron.." ucap Clara yang melihat ternyata Aaron yang memegang tangannya. Dihempaskannya tangannya dengan kasar oleh Aaron.
"Siapa yang mengijinkanmu untuk menyentuh istriku!" ucap Aaron dengan nada tinggi.
"Tapi istrimu ini yang terus menggoda Kevin kak!" seru Clara
"Istriku atau Kevin yang menggoda lebih dulu? Kamu tanyakan saja pada tunanganmu itu!" Diraihnya tangan Adira yang masih berdiri terpaku dan dibawanya berjalan ke arah kakek Brama dan Arya yang juga sedang melihat ke arah mereka sejak tadi.
"Kakek, Ayah. Maaf telah membuat kacau di acara ini. Kami mau ijin pulang dulu" ucap Aaron
"Iya Aaron, tidak apa-apa. Kamu ajaklah istrimu ini pulang" jawab Arya.
Aaron berbalik dan melangkahkan kakinya bersama Adira.
"Tunggu Aaron!!" seru kakek Brama membuat Aaron dan Adira kembali berbalik dan menghadap ke arah kakek
"Aku ingin bicara denganmu! Aku tunggu di ruangan ku" Kakek menunjuk ke arah Adira lalu melenggang pergi menuju lantai atas.
💢💢💢💢💢💢
💞Mohon dukungannya buat author ya kakak-kakak. Biar author semangat untuk menulis dan mencari ide. Silahkan beri kritik dan saran untuk author. Jangan lupa like, subscribe, vote dan hadiahnya juga ya 🙏🤭
Terimakasih💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
yg sabar adira yg penting aaron ada melindungimu .
2024-07-14
1
Sandisalbiah
opor Aries...
2023-10-11
0
Kustri
adira knp diem aja sie, ditampar berulang" balas kek, gemes qu
2023-09-12
1