Bab 6 : TCA

Aaron menangkap tubuh Adira yang hampir terjatuh. Adira mendongak dan melihat ke arahnya

"Kak Aaron.." ucap Adira

Aaron menatap Adira dan berganti ke arah wanita tua didepannya.

Aaron sedikit menoleh ke arah Jack yang berdiri dibelakangnya "berikan padanya"

"Baik tuan" Jack berjalan ke arah wanita itu dan memberikan sebuah cek

Wanita tua itu terbelalak saat melihat nominal dalam cek itu

"Saya rasa itu lebih dari cukup. Jadi tolong jangan ganggu istri saya lagi" ucap Aaron

Wanita tua itu terlihat sangat senang "cukup ini sangat-sangat cukup"

Adira yang penasaran merebut cek itu dari tangan bibinya dan ikut terbelalak melihat nominal nya

"Hah!! 500 juta!" Adira melihat ke arah Aaron

"Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sebanyak ini untukku"

Bibi Adira Kembali merebut cek itu dari tangan Adira

"Sekarang anda bisa pergi" ucap Aaron

"Baik-baik, terimakasih" Bibi Adira pergi meninggalkan mereka

Aaron menoleh kembali ke arah Adira dan menarik tangan istrinya itu membawanya masuk ke dalam mobil

"Sepertinya kamu mengabaikan kata-kataku tadi pagi" Aaron menatap lurus kedepan

Adira melihat ke arah Aaron yang duduk disampingnya "Maafkan aku kak, aku hanya keluar sebentar untuk mengunjungi cafe tempatku bekerja dulu"

"Berarti kamu sudah memikirkan resikonya?"

"Kak ini salahku, kakak hukum aku saja. Jangan pecat pelayan Elsa dan pelayan Anna. Aku siap menerima hukuman apapun" Adira nampak pasrah karena memang itu adalah kesalahannya

Aaron hanya terdiam dan tidak menjawab apapun

"Harusnya kakak tidak perlu melakukan hal seperti tadi. Mereka bukan orang yang puas dengan satu kali tindakan. Nantinya mereka akan terus memanfaatkan itu sebagai ladang mereka untuk mencari uang" ucap Adira

"Kamu tenang saja. Itu adalah urusanku"

Adira melihat ke arah keluar jendela kaca mobil "eh tunggu, hentikan mobilnya"

Seketika Jack langsung menghentikan mobil itu

"Ada apa?" tanya Aaron

"Itu adalah taman tempat biasa aku dan Kevin kunjungi. Bolehkah aku turun sebentar untuk melihatnya?"

"Turunlah" jawab Aaron

Adira terlihat sangat senang dan menuruni mobil. Aaron mengikuti di belakangnya

"Kenapa kakak ikut turun? Kakak bisa menungguku dimobil, aku hanya akan melihat-lihat sebentar saja" ucap Adira

"Aku hanya ingin memastikan kalau kamu tidak kabur lagi" jawab Aaron

Adira tersenyum mendengar ucapan Aaron "Tenang saja, kali ini aku tidak akan kabur"

Adira Kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam taman itu. Bayangan-bayangan Kevin kembali muncul dalam ingatan Adira.

Adira terdiam sedih dan menahan air matanya agar tidak keluar tapi air mata itu tetap menerobos keluar

"Kenapa Kevin pergi meninggalkan aku kak? Harusnya ini menjadi awal yang indah untuk kami. Tapi.... " Adira tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi karena hatinya yang teramat sangat sakit

Aaron bisa melihat selama ini gadis itu berusaha untuk tegar dan terlihat ceria. Tapi sekarang ia terlihat begitu rapuh.

Aaron berjalan menghadapnya dan memeluk tubuh gadis itu. Tangis yang selama ini tertahan akhirnya pecah di pelukan Aaron

Aaron mengusap lembut punggung Adira "Jangan khawatir, Kevin pasti akan kembali untukmu"

Tidak mudah bagi Adira untuk melupakan bayangan Kevin yang sudah mengisi hatinya selama satu tahun ini.

Adira bisa mencium wangi tubuh Aaron, setidaknya pelukannya bisa sedikit menenangkannya.

🌺🌺🌺

Pelayan Elsa dan pelayan Anna berdiri dengan cemas saat melihat mobil tuannya datang karena Adira yang belum kembali pulang

Aaron dan Adira turun dari mobil dan membuat kedua pelayan itu semakin takut karena tuannya pasti akan sangat marah

"Aku sudah memperingatkan kalian berdua bukan tadi pagi untuk tidak memberinnya ijin keluar" ucap Aaron

"Maafkan kami tuan, kami sudah mencoba melarang Nona tapi nona Adira tetap memaksa keluar" ucap Elsa dengan tubuh sedikit bergetar

"Jangan memarahi mereka kak, semua ini salahku" Adira coba melindungi dua pelayan wanita itu

Aaron melihat ke arah Adira yang berdiri Disampingnya

"Baiklah, sebagai hukumannya mulai besok kamu yang menggantikan pekerjaan mereka berdua"

"Apa??" kaget Adira

"Kamu yang bilang sendiri kalau kamu tidak punya kesibukan bukan? Sekarang aku memberimu kesibukan" ucap Aaron

"Kalau begitu kenapa tidak membiarkan aku kembali bekerja di cafe saja. Tidak ada bedanya bukan?" sergah Adira

"Kalau kamu tidak mau tidak apa-apa. Aku akan memecat mereka"

"Tidak! Jangan! Baiklah aku setuju" Adira nampak pasrah

Aaron berjalan masuk, Adira melihatnya dengan kesal dan mulai mengumpat sebelum akhirnya ikut masuk.

Aaron membuka jas nya dan mulai membuka kancing kemejanya. Ia melihat ke arah Adira yang berdiri dibelakangnya seperti orang bingung

"Kenapa? Aku mau mandi, kamu mau ikut mandi?"

Adira tersadar dan mendengus kesal "tidak! Terimakasih. Aku akan menunggumu diluar"

Adira melenggang keluar kamar. Aaron tersenyum melihat tingkahnya

Di pagi hari Adira sudah terbangun dan disusul dengan Aaron. Sebenarnya semalam Aaron ingin menyuruh Adira untuk tidur di ranjang tapi ia takut Adira akan salah paham.

Selesai bebenah mereka berdua melenggang ke ruang makan

"Jangan lupa pekerjaan mu hari ini" ucap Aaron mengingatkan

"Iya aku tau" jawab Adira

Kali ini ia tidak mau mengorbankan pekerjaan dua pelayan wanita itu

"Selesaikan sarapan mu. Aku berangkat dulu" Aaron beranjak dan melangkah kakinya

"Tunggu kak" Adira bangun dan mengejar Aaron

Aaron memutar badan menghadap ke arah istrinya "Ada apa lagi?"

Adira meraih tangan Aaron dan mencium punggung tangannya. Seperti ini bukan yang seharusnya dilakukan seorang istri saat suaminya akan pergi bekerja.

"Hati-hati di jalan kak" ucap Adira

Jack dan kedua pelayan wanita itu pun senyum-senyum melihat apa yang dilakukan Adira. Aaron mencoba bersikap biasa untuk menutupi kegugupannya karena perlakuan istrinya barusan

Suara mobil terdengar meninggalkan area rumah itu

Adira mulai melakukan tugasnya. Pelayan Elsa dan pelayan Anna berusaha membantunya tapi Adira melarangnya. Bagi Adira melakukan semua pekerjaan rumah sudah tidak asing baginya. Selama ia tinggal dengan paman dan bibinya juga semua pekerjaan itu dia yang melakukannya

Disiang hari Adira yang sudah selesai dengan semua pekerjaannya menyandarkan dirinya disofa. Pelayan Elsa dan pelayan Anna menemaninya dengan berdiri disampingnya

Terdengar suara bel, pelayan Elsa hendak membukakan pintu tapi Adira melarangnya

"Biar aku saja. Mungkin itu kak Aaron" ucap Adira

Adira melangkahkan kakinya dan membukakan pintu. Matanya di buat terkejut melihat siapa yang berdiri dihadapannya sekarang

🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

dasar bibi mata duitan adeh kasian adira hurmm, untung adira org yg bertanggungjawab atas kesalahannya sendiri hehe.siapa tuh.

2024-07-13

1

Feisya Caca

Feisya Caca

kayaknya Kevin yg datang..😵😵

2023-04-25

1

d'Nadia¿ "EROR" -/ Server EN*

d'Nadia¿ "EROR" -/ Server EN*

Siapa kah itu, ih penasaran siapa yang datang 🤔

2023-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!