Bab 2
"Nai, nih ini cocok buat kamu." Hanum menempelkan sebuah gaun berwarna merah cerah ke tubuh Naira.
Naira yang masih tidak menyadari sikap Hanum hanya bisa tersenyum simpul melihat gaun yang dipilihkan oleh Hanum untuknya.
"Oke kalau gitu kamu pakai yang ini yah," kata Hanum.
"Loh terus ini bagaimana? Apa ibu ngga beli baju juga?" Tanya Naira penasaran.
"Halah udahlah ngga usah pikirin Ibu. Ibu mah pake baju ini aja udah cukup," balas Hanum.
Naira mulai merasa ada yang aneh. Sifat Hanum yang berubah menjadi begitu baik padanya membuat Naira begitu penasaran.
'Loh kok malah aku yang dibelikan baju yah padahal yang diundang kan ibu bukan aku.' batin Naira.
"Udah cepet kamu pake bajunya sana! Kita ngga punya banyak waktu lagi ini." Hanum mendorong tubuh Naira masuk ke ruangan ganti sementara dirinya hanya menunggu Naira di luar.
Tak lama Naira keluar menggunakan gaun merah yang dipilihkan oleh Hanum. Dress seatas lutut dengan model leher sabrina begitu mengekspos pundak putih dan mulusnya.
"Bu... Aku risih pakai baju ini. Gimana kalau kita pilih yang lain aja. Ini kayaknya terlalu seksi deh," kata Naira.
Hanum masih terkesima melihat kemolekan tubuh Naira, rona mata yang berbinar membuatnya yakin akan bayaran yang cukup mahal.
'Wah gila... Si Naira keliatan seksi banget. Kalau gini caranya mah pasti si Mommy Chan bakalan suka nih.' batin Hanum mengembangkan senyumannya.
"Udah ngga apa-apa. Malah bagus kok kalau seksi kayak gini jadi kan kamu keliatan seperti lebih mewah dan juga menggoda. Udah ayok ikut Ibu." Hanum menarik tangan Naira dan membawanya ke sebuah salon untuk didandani.
Tak lama akhirnya Naira selesai didandani. Wajahnya yang terlihat begitu cantik sangat mirip dengan artis Korea Park Min Young.
"Wah kamu cantik sekali." Puji Hanum.
"Bu... Tapi aku ngga nyaman sama bajunya." Naira mencoba menarik bajunya agar menutupi dress yang hanya menutupi setengah pahanya.
"Udah ngga usah. Ini udah cocok banget kok sama kamu." Hanum kemudian membawa Naira keluar dari salon itu.
Setelah itu Hanum menghentikan sebuah taksi yang tengah melintas dan menyuruh Naira masuk ke sana. Tak lupa dirinya pun ikut masuk ke dalam taksi itu.
"Pak... Kita ke alamat ini yah." Hanum menunjukkan alamat yang ada di dalam ponselnya pada sopir taksi itu.
"Baik Bu," jawabnya.
"Bu... Apa ibu beneran ngga ganti baju? Ibu mau ke undangan pakai baju seperti ini?" Tanya Naira memandang baju Hanum yang hanya menggunakan kaos polos dipadukan dengan rok payung berwarna hitam selutut.
"Udah ngga usah cerewet. Sekarang kamu pakai ini." Hanum memakaikan sebuah penutup mata kepada Naira.
"Bu... Kok pake ini segala sih Bu. Aku ngga bisa liat." Naira mencoba memberontak.
"Berisik!!! Diem deh! Kamu tuh jadi anak ngga nurut banget sih sama orang tua!" Bentak Hanum.
"T-tapi aku ngga bisa liat Bu."
Perasaan Naira semakin tidak enak. Jantungnya berdegup begitu kencang. Naira benar-benar merasa takut saat itu.
"Udah kamu diem aja. Kamu percaya deh sama Ibu. Pokoknya kamu ngga bakal kenapa-kenapa," ujar Hanum.
"Loh Bu... Kok tangan aku diikat? Ini ada apa Bu?" Tanya Naira semakin panik.
Hanum tak menjawab. Kini Naira benar-benar terlihat seperti wanita yang diculik dan akan dijual secara paksa. Naira memberontak namun apa daya. Tangan dan juga matanya diikat dengan begitu kuat sehingga dirinya hanya bisa pasrah saat itu.
Tak lama mobil terasa berhenti. Degup jantung Naira semakin kencang bergetar. Samar-samar Naira mendengar suara Burhan yang ternyata menyambut kedatangan mereka berdua.
"Yaudah Han... Bawa si Naira masuk sekarang. Mommy Chan sudah menunggu dari tadi," ujar Burhan menarik tangan Naira yang terikat. "Wah kamu cantik dan seksi juga yah kalau dandan seperti ini," kata Burhan. Terdengar suara tawa yang menggelegar di telinga Naira.
"Bu... Ini ada apa sebenarnya. Kenapa kalian memperlakukan aku seperti ini." Naira masih mencoba memberontak. "Tolong lepaskan aku... Tolong Bu, Yah," pinta Naira sekali lagi. Kali ini perasaannya yang sudah merasakan panik tak bisa lagi tertahan. Naira mencoba berteriak. "Tolong!!!" Teriak Naira.
"Diam!!!! Jangan berani-berani berteriak atau kamu akan aku bunuh," ancam Burhan.
"Sudahlah Mas. Langsung saja kita bawa dia masuk," kata Hanum.
Tanpa berlama-lama Naira pun langsung ditarik paksa oleh Burhan dengan begitu kasar hingga pergelangan tangannya yang terikat dengan kuat terlihat memerah.
"Kalian sudah datang rupanya," kata Mommy Chan menatap Naira yang masih ditutup matanya.
'Ya Tuhan... Itu suara siapa? Dimana sebenarnya aku. Mereka mau apakan aku.' batin Naira panik.
"Ini dia gadis yang aku bilang tadi malam Mom, dia gadis yang akan aku jual padamu," ucap Burhan.
Deg.
Jantung Naira terasa seperti akan berhenti saat mendengar perkataan dari Burhan. Naira tidak menyangka jika orang tuanya tega menjualnya seperti itu.
"Coba buka tutup matanya biar aku liat dulu dengan jelas wajahnya itu," pinta Mommy Chan.
Burhan langsung membuka tutup mata Naira. Tampak mata Naira yang memerah dan berkaca-kaca menatap wajah Mommy Chan yang saat itu berada tepat di hadapannya.
"Yah... Dia siapa Yah. Kenapa Ayah tega menjual ku seperti ini Yah?" Tanya Naira mulai meneteskan air matanya.
"Heh... Kamu diem aja deh jangan banyak bicara. Kamu itu sudah dibesarkan aja udah untung jadi sekarang saatnya kamu mengembalikan semua jasa yang sudah aku berikan padamu," kata Burhan berbisik di telinga Naira membuat Naira bergidik ngeri.
"Ngga!! Aku ngga mau dijual. Aku ngga mau dijual Yah. Tolong!!! Tolong!!!" Naira berusaha berteriak sekuat tenaganya.
"Hahahah... Silahkan saja kamu berteriak sekuat mu. Di sini ngga akan ada yang denger suara teriakan mu itu. Mungkin kalau ada pun itu adalah suara pelanggan yang sudah memesan mu," kata Mommy Chan tertawa lebar. Senyum lebar pun terpancar dari bibir Burhan.
"Sekarang untuk memastikan kamu masih perawan atau tidak. Aku akan memeriksanya sendiri. Aku ngga mau ditipu dan membuat pelanggan setiaku kecewa. Pegangi dia," perintah Mommy Chan pada Burhan.
Dengan cepat Burhan pun memegangi tangan dan tubuh Naira saat Mommy Chan tengah memeriksa seluruh tubuhnya dari kecacatan.
"Tolong!!! Tolong!" Naira masih berusaha berteriak dengan nada suara seraknya. Air matanya terus jatuh. Degup jantungnya begitu tidak teratur. Naira benar-benar tidak tahu lagi bagaimana hidupnya jika tubuhnya benar-benar sampai dinikmati oleh pria hidung belang di tempat itu.
"Yah... Aku mohon jangan jual aku Yah. Aku janji akan bekerja lebih keras lagi dan menghasilkan uang yang banyak untuk mu, tapi aku mohon jangan jual aku," rintih Naira. Namun, Burhan sama sekali tidak menanggapi permintaan Naira. Di tengah gerak tubuhnya yang semakin melemah, Naira akhirnya pasrah jika takdir hidupnya akan seperti itu.
Dirinya sudah cukup dilecehkan saat Mommy Chan dengan paksa memeriksa seluruh tubuhnya dari kecacatan. Wanita paruh baya itu benar-benar begitu teliti. Dia tidak menerima wanita yang memiliki goresan luka meski sekecil apapun.
"Oke... Sepertinya gadis ini tidak punya luka yang menjijikan. Aku bisa menerimanya dan aku akan membelinya dengan harga yang lumayan," kata Mommy Chan.
"Kalau begitu aku minta 50 juta untuk harga keperawanan gadis ini," kata Burhan tanpa basa basi.
Hati Naira semakin hancur saat mendengar penawaran dari mulut Burhan atas harga dirinya yang akan segera dijual pada wanita berwajah jutek itu.
"Yah... Aku mohon jangan lakukan itu padaku Yah. Aku mohon lepaskan aku Yah," kata Naira masih mencoba memohon saat Burhan tengah bernegosiasi dengan mommy Chan hingga membuat dirinya diacuhkan begitu saja.
"Hmmmm baiklah kalau begitu. Aku akan memberimu uang sebanyak yang kamu minta barusan, tapi dengan satu syarat. Gadis ini harus menjadi wanita tetap di tempat ini," kata Mommy Chan.
"Tidak masalah. Itu terserah Mommy saja. Aku menyerahkan gadis ini sepenuhnya pada Mommy asal uang itu sudah berada di tanganku." jelas Burhan.
Hati Naira benar-benar hancur mendengar apa yang dikatakan oleh Burhan apalagi saat Mommy Chan terdengar mengiyakan apa yang dikatakan oleh Burhan.
"Baik... Aku akan berikan uang itu untuk mu sekarang juga," kata Mommy Chan tanpa ragu.
Burhan pun tersenyum senang setelah seorang pria muda berwajah sangar datang dan memberikan amplop coklat berisikan uang 50 juta pada dirinya.
"Kalau nanti kamu punya gadis untuk dijual lagi. Datang saja padaku," kata Mommy Chan sembari menarik tangan Naira yang masih terikat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Kristina tina
orang biadab😡😡🤬🤬
2024-07-30
1