Andre datang ke sini untuk mengembalikan uang pada William, bukan untuk mendengar Bastian memarahinya.
Berhubung keluarga William merasa keberatan atas kedatangannya, dia akan pergi.
"Feli, ayo pergi."
Andre menggendong Feli.
William beranjak berdiri dari kursi. Rina yang ada di samping juga tertegun.
"Bastian, kamu akan dipecat?"
Ekspresi Bastian langsung menjadi suram. Bastian tidak tahu Andre mendapatkan kabar ini dari mana. Pada beberapa saat yang lalu, Bastian menghadapi masalah ketika memecahkan sebuah kasus. Jadi, Bastian mendapatkan beberapa peringatan. Kalau Bastian tidak bisa memecahkan kasus kali ini, Bastian tidak akan bisa mempertahankan pekerjaannya.
Rina menarik tangan William. "William, jangan sembarangan bicara. Anak kita adalah wakil kepala, dia mana mungkin dipecat!"
William menghempaskan tangan Rina.
"Diam!"
Andre pernah menyelamatkan nyawa William sebelumnya. Andre mengatakan bahwa William akan tertindih tembok. William tidak percaya saat itu. Akan tetapi, apa yang terjadi setelah itu? Kalau bukan karena Andre menarik William ke samping, William sudah tewas di Jalan Kumar!
Kini, Andre mengatakan bahwa Bastian akan dipecat.
Bastian agak kesal. "Ayah, orang ini sembarang bicara, jangan dihiraukan. Aku melakukan pekerjaanku dengan baik, mana mungkin dipecat?"
"Kamu percaya dengan orang seperti ini?"
Andre tertawa dingin. Pada kehidupan sebelumnya, Bastian dipecat gara-gara kasus yang berhubungan dengan dirinya.
Orang yang mendesak Andre membayar utang, Dimas, tidak hanya membunuh Jessy dan Feli..
Dimas telah membunuh banyak orang di Kota Surawa selama ini.
Kebanyakan orang yang menghilang tanpa sebab sebenarnya dibunuh oleh Dimas.
Pihak kepolisian Kota Surawa sudah mulai menyelidiki Dimas sejak dua tahun yang lalu. Selain itu, pihak kepolisian juga menyelidiki kantor kredit dan kasino ilegal milik Dimas.
Bastian adalah ketua tim penyelidikan.
Awalnya Andre tidak tahu bahwa Bastian adalah anak William. Andre baru mengetahui hal ini setelah bertemu dengan Bastian tadi.
Andre baru ingat bahwa Bastian bertanggung jawab untuk mengurus kasus istrinya.
Sayangnya, meskipun Andre tahu Jessy dibunuh oleh Dimas, Andre tidak punya bukti.
Dimas tetap hidup dengan bebas. Kasus ini tidak dapat diselesaikan. Berhubung Bastian sangat ingin memecahkan kasus ini, Bastian melanggar peraturan berkali-kali. Akhirnya, Bastian dipecat.
Menurut Andre, Bastian pasti sering ditegur atasan akhir-akhir ini.
Kalau Bastian tidak bisa menangkap Dimas, Bastian kemungkinan besar akan dipecat.
"Kalau kamu tertarik dengan kasus Dimas Hasti, mari bertemu lagi untuk membahas hal ini di lain hari."
"Akan tetapi, kita nggak perlu membahas hal ini hari ini. Berhubung Tuan William merasa keberatan atas kedatangan saya, saya sebaiknya pergi dulu."
Andre tidak membela diri. Dia menggendong Feli, berbalik dan pergi.
Bastian langsung kaget setelah mendengar nama Dimas. Bastian memandang Andre dengan tatapan ragu.
Bastian tidak yakin apakah Andre benar-benar punya informasi.
Bastian diam saja. Tiba-tiba, ponsel yang dia letakkan di atas meja berdering.
Bastian tertegun sesaat setelah mengangkat telepon. Orang yang meneleponnya adalah rekan kerjanya.
"Kudengar kamu ambil cuti dan pulang. Ada seorang gadis kecil yang hilang di area perumahan tempat kamu tinggal, namanya Feli Winato!" ucap rekan kerja Bastian.
"Kalian nggak perlu cari lagi, aku sudah menemukan anak itu
Bastian mengakhiri panggilan setelah berkata demikian.
"Andre, cepat bawa Feli pulang! Keluarganya sudah lapor polisi!"
Andre tertegun. Dirinya membawa Feli ke rumah William karena Feli bermain sendiri di luar tadi. Andre khawatir akan ada bahaya.
Namun, tak disangka, Ricky dan Jessy malah lapor polisi.
"Cepat, aku akan pergi ke sana bersamamu."
Bastian mendorong Andre. Mereka keluar bersama, lalu Bastian menutup pintu.
William dan Rina merasa bingung. Walaupun Ricky lapor polisi, Bastian seharusnya tidak perlu begitu tergesa-gesa.
Bastian seolah-olah sengaja mau keluar bersama Andre....
Bastian dan Andre berjalan berdampingan. Andre melirik Bastian sekilas.
Pada saat Bastian keluar bersama Andre, Andre sudah tahu bahwa Bastian tidak sabar menunggu lagi.
Bastian jelas sangat mementingkan kasus Dimas.
Jika Bastian bisa memecahkan kasus Dimas, Bastian bisa naik pangkat. Sebaliknya, jika Bastian tidak bisa memecahkan kasus Dimas, Bastian akan dipecat.
Kasus ini sudah berlangsung terlalu lama. Bastian telah menyinggung banyak orang demi memecahkan kasus ini. Bastian melanggar aturan dan diam-diam menjalin hubungan dengan preman.
Kalau sampai ada yang mengetahui hal ini, maka gawatlah Bastian.
"Andre, mari bekerja sama. Aku akan membantumu menjelaskan masalah Feli pada ayah mertua dan istrimu!"
"Akan tetapi, kamu harus memberitahuku seluruh
informasi yang kamu ketahui tentang Dimas Hasti!"
Andre tersenyum setelah mendengar apa yang Bastian katakan.
"Pak Bastian, sepertinya kamu salah paham. Aku nggak membutuhkan bantuanmu untuk menjelaskan masalah Feli...."
"Akan tetapi, kamu sangat membutuhkan informasi tentang Dimas Hasti."
"Aku adalah seorang pengusaha. Keuntungan yang kita tawarkan nggak seimbang, jadi kita nggak bisa bekerja sama."
Andre berjalan menjauh dan melepaskan Feli.
Andre melihat Ricky, Jessy yang awalnya pergi mencari pekerjaan dan baru pulang, serta Linda Mirya, ibu mertua Andre, di sekitar. Mereka semua sedang mencari Feli.
Jessy tampak sangat lelah. Jessy terus memanggil nama Feli. Suara Jessy terdengar agak serak.
"Ibu, aku ada di sini!"
Feli melambaikan tangan ke arah Jessy.
Jessy yang cantik langsung menangis. Jessy berlari kecil ke arah Feli. Jessy akhirnya bisa tenang sekarang.
"Feli, kenapa kamu sembarangan keluar sendiri!"
"Bagaimana kalau sampai kamu hilang!"
"Kamu harus berjanji, kamu nggak boleh sembarangan keluar lagi....
Feli mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Jessy.
"Ibu, Feli nggak sembarangan keluar. Ayah membawaku pergi bermain. Kami pergi ke rumah Kakek William. Kakek William memberiku buah."
"Akan tetapi, Feli nggak makan. Feli menyimpan buah untuk Ibu."
Kemudian, Feli menyodorkan apel yang sedang dia pegang pada Jessy. Feli seakan-akan menganggap apel itu sebagai barang berharga.
Saking sedihnya, Jessy tidak bisa berkata-kata.
Feli hidup sengsara semenjak lahir bersama Jessy dan Andre. Feli telah mencapai usia masuk taman kanak-kanak, tapi Jessy tidak punya uang untuk menyekolahkan Feli.
Jessy bahkan hanya bisa menitipkan Feli pada orang tua dan pergi mencari pekerjaan....
"Ibu nggak mau makan."
"Feli makan saja...."
Jessy mengelus kepala Feli. Jessy merasa tidak tega untuk memarahi Feli.
Ricky dan Linda berjalan menghampiri Jessy dari belakang. Mereka berdua bernapas terengah-engah. Ricky menjadi sangat emosi setelah melihat Andre ada di belakang Feli!
"Dasar bajingan!"
"Siapa yang memperbolehkanmu membawa Feli pergi?"
"Dasar bajingan yang nggak tahu malu! Kamu tahu kami nggak akan memperbolehkanmu membawa Feli pergi, jadi kamu diam-diam menculik Feli!"
Jessy menarik Feli ke belakang dirinya. Kemudian, Jessy menatap Andre seraya mengepalkan tangan.
Mata Jessy sangat merah. Dia terus meneteskan air mata. Jessy tidak hanya merasa putus asa terhadap Andre, tapi juga merasa benci.
Jessy mengira Andre akan berubah. Jessy mengira Andre sudah berubah!
Namun, apa hasilnya?
Bisa-bisanya Andre diam-diam menculik anak! Andre benar-benar licik!
"Jessy, aku melihat Feli bermain sendiri di luar barusan
"Aku khawatir akan ada bahaya, jadi aku membawanya pergi ke rumah Tuan William...."
"Kamu...."
Jessy menampar wajah Andre sebelum Andre sempat menyelesaikan perkataannya!
Plak! Muncul bekas tamparan di wajah Andre.
Sekujur tubuh Jessy gemetar. "Andre Winato, kamu mau membohongiku berapa kali lagi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments