Bab 5

William mengikuti Andre dari belakang. Saat William melihat apa yang Ricky lakukan, William langsung menepuk paha!

"Ricky, apa yang sedang kamu lakukan? Cepat hentikan!"

Bum! Andre menatap Ricky, lalu mengangkat tangan untuk menyeka darah yang mengalir dari kepalanya. Andre tersenyum pahit.

"Ayah, sudah tidak apa-apa. Saya bisa tenang setelah tahu

bahwa Jessy dan Feli datang mencari Ayah."

"Saya akan menjemput mereka setelah melunaskan. utang."

"Mohon maaf karena harus merepotkan Anda dulu....'

Ricky yang masih sedang memegang batu bata merasa agak tidak terbiasa. Ini adalah pertama kalinya Andre menggunakan gaya bicara yang begitu tidak lazim.

Berdasarkan sifat Andre selama ini, Andre kemungkinan besar akan berkelahi dengan Ricky setelah dipukul dengan batu bata.

"Ricky, apa yang sedang kamu lakukan?"

"Orang ini adalah tamuku, kenapa kamu memukulnya dengan batu bata?"

William berlari menghampiri Ricky. William merasa tidak enak hati setelah melihat kepala Andre berdarah. Menurut William, jika dirinya menghentikan Ricky lebih awal, Andre tidak akan dipukul dengan batu bata.

Ricky menatap William, lalu meletakkan batu bata.

"Pak William, jangan bercanda, dia mana mungkin adalah tamu!"

"Dia adalah menantu pecundang di keluarga kami! Aku pernah bercerita tentang dia padamu sebelumnya!"

Ricky berbicara dengan nada jengkel.

Ricky benar-benar ingin membunuh Andre. Ricky merasa dirinya sudah baik karena hanya memarahi Andre.

William tertegun. "Menantumu yang tidak berguna?"

William dan Ricky sudah tinggal di perumahan yang sama selama belasan tahun.

William sering mendengar bahwa anak perempuan sulung Ricky menikah dengan pejudi.

Menantu Ricky hanya suka minum minuman keras dan tidur. Orang itu sangat malas dan bahkan tidak bekerja.

Selama ini, anak perempuan Ricky harus bekerja untuk menghidupi pria malas itu....

Namun, William tidak menyangka bahwa menantu Ricky adalah Andre!

William mengobrol dengan Andre sepanjang perjalanan. Meskipun William sudah berumur, William kagum akan wawasan Andre.

Andre tidak terlihat seperti orang yang tidak berguna dan tidak bisa apa-apa.

Ricky menghela napas.

"Pak William, aku akan berterus terang padamu. Aku tidak takut diejek olehmu. Anakku berencana untuk cerai dengannya. Akan tetapi, pria berengsek ini benar-benar tidak tahu malu! Dia malah datang ke rumahku!"

"Dia bahkan memberi tahu anakku bahwa dia hanya kebetulan lewat!"

William tersenyum pahit.

"Ricky, Andre pulang bersamaku. Dia memang hanya kebetulan lewat."

Ricky memelototi Andre. Berhubung William ada di sini, Ricky tidak bisa berbuat apa-apa.

"Pak William, kamu sebaiknya lebih waspada. Bocah ini suka berbohong. Dia adalah pejudi yang tidak berguna. Dia punya utang ratusan juta sekarang. Kamu harus waspada kalau dia mau pinjam uang."

Ricky berbicara sambil menggendong Feli yang sedang dipeluk Jessy.

"Jangan berlutut di sini lagi, kita akan berdiskusi setelah masuk ke dalam rumah. Aku merasa jengkel setelah melihat Andre!"

Ricky berbalik dan masuk ke dalam rumah.

Jessy melirik Andre sekilas. Darah segar masih terus mengalir dari kepala Andre. Jessy merasa sedih. Jessy menyodorkan selembar tisu pada Andre.

"Andre, selanjutnya, jangan datang mencariku lagi...."

"Tolong tandatangani surat cerai secepat mungkin."

"Setelah itu, kita akan pergi ke Kantor Catatan Sipil untuk cerai."

Jessy mengikuti Ricky masuk ke dalam rumah.

Andre menghela napas. Dirinya telah melakukan terlalu banyak kesalahan terhadap Jessy selama enam tahun ini. Dirinya tidak bisa menebus seluruh kesalahan dalam waktu yang singkat.

Wajar saja Ricky tidak menyukai dirinya. Semua ini salahnya sendiri.

"Dik Andre, kamu...."

William menatap Andre.

Andre tersenyum pahit dan berkata, "Tuan William, mohon maaf atas kekacauan ini. Sejujurnya, saya memang berutang ratusan juta."

"Selain itu, saya memang mencari Anda karena membutuhkan bantuan."

William tertegun dan teringat pada apa yang Ricky katakan barusan.

Namun, William merasa agak ragu. Andre yang ada di hadapannya sekarang berbeda jauh dengan Andre yang Ricky ceritakan.

Akan tetapi, Andre sudah meminta bantuan saat barul kenal...

Andre menyeka darah yang menempel di kepalanya.

"Akan tetapi, tenang saja, saya bukan mau meminjam uang."

"Saya ingin meminta Anda memperkenalkan saya pada seseorang."

William mengerutkan kening. "Memperkenalkanmu pada seseorang? Siapa?"

Andre tersenyum dan berkata, "Saya bukan hanya bisa menyelamatkan Anda dalam gempa hari ini. Masih ada banyak peluang bisnis lain selanjutnya. Jika Anda percaya pada saya, tolong perkenalkan saya pada Martin Suhandi, orang terkaya di Kota Surawa."

Andre tidak punya jalan keluar lain. Belum ada pinjaman online di masa ini. Bahkan kartu kredit pun masih dianggap sebagai barang langka.

Andre tidak punya pekerjaan, jadi Andre tidak bisa meminjam uang dari bank.

Ingin melunaskan utang enam ratus juta adalah hal yang mudah. Akan tetapi, jika Andre ingin menghasilkan banyak uang, Andre butuh dana yang besar.

Salah satu rencana Andre adalah bergaul dengan Tuan William, lalu meminta Tuan William memperkenalkannya pada orang terkaya di Kota Surawa.

Namun, William memandang Andre dengan tatapan campur aduk.

William baru sadar bahwa Andre bergaul dengannya demi bisa berkenalan dengan Martin.

William merasa dirinya salah menilai orang. Tampaknya Andre juga adalah orang yang egois dan tidak tulus.

William mengeluarkan sebuah buku catatan kecil dari sakunya. Kemudian, William menulis sebuah nomor telepon di salah satu halaman, merobek halaman itu, lalu menyodorkan kertas tersebut pada Andre.

"Ini adalah nomor telepon pribadi Martin. Kamu boleh menghubunginya kapan pun. Aku membantumu karena kamu menyelamatkan nyawaku tadi."

"Selain itu, aku akan memberimu sebuah kartu. Ada uang seratus juta di dalam kartu ini. Anggap saja untuk membayar utang budi karena kamu menyelamatkan nyawaku."

"Gunakanlah uang ini untuk membayar utang. Jadilah orang yang baik...."

William mengerutkan kening. William berharap Andre jangan menipu Martin atas nama kenalan William.

William punya beberapa prinsip hidup, salah satunya adalah tidak akan pernah meminjamkan uang pada pejudi.

Namun, Andre menyelamatkan nyawa William hari ini. William memberi Andre uang untuk membalas budi. William memberi Andre uang seratus juta dan sebuah nomor telepon. Kemudian, William akan putus hubungan dengan Andre. Bahkan jika mereka bertemu lagi, William akan menganggap Andre sebagai orang asing.

William tidak percaya pada peluang bisnis yang Andre katakan. William sudah berumur dan tidak sepolos itu.

William awalnya ingin berteman dengan Andre. Akan tetapi, William telah mengetahui sosok asli Andre sekarang. William mengeluarkan seratus juta untuk menjauh dari orang yang tidak layak dijadikan teman. William merasa dirinya tidak rugi.

Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi jika William bergaul dengan pejudi seperti Andre.

Andre menerima kartu yang William sodorkan. Andre memang sedang kekurangan uang sekarang, jadi tidak perlu bersikap munafik. Andre tahu bahwa William pasti akan tersinggung setelah dirinya meminta nomor telepon Martin. Namun, William tidak menyangka bahwa William akan begitu emosi.

"Terima kasih, Tuan William. Akan tetapi, saya tidak akan menerima uang Anda secara cuma-cuma. Saya akan menganggap seratus juta ini sebagai uang investasi. Saya akan mengembalikan uang seratus juta sebelum jam delapan malam besok. Selain itu, saya akan membayar bunga pinjaman sebesar seratus juta!"

Terpopuler

Comments

triana 13

triana 13

semangat kak

2023-03-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!