Abad Ke-15

Alena tersadar dari pingsannya dan berteriak. Tentunya teriakan Alena mengejutkan Amy dan Agnes yang menjaganya sejak malam. Mereka sangat mengkhawatirkan putri Ernest yang sedang kritis tapi sepertinya sang putri sudah melewati masa kritisnya dan terbangun dengan keadaan sakit luar biasa.

Seluruh tubuh terasa sakit, Alena sampai tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya bahkan menggerakkan satu tangannya pun terasa sulit. Teriakan Alena terdengar namun kedua pelayannya memintanya untuk segera berhenti agar tidak ada yang mendengar suara teriakan putri Ernest.

"Stts... tolong jangan berteriak, Putri," pinta Amy.

"Jika ada yang mendengar dan melihat keadaan putri, maka kami yang akan celaka dan akan dijatuhi hukuman mati!" ucap Agnes.

"Benar, keadaan putri belum pulih sebaiknya tidak ada yang tahu apa yang terjadi apalagi raja dan ratu tahunya putri sedang pergi," Amy beranjak, "Aku akan mengambil obat," ucapnya.

"Biarkan aku mengambil sup untuk putri," Agnes pun beranjak. Kedua pelayan itu bergerak dengan hati-hati agar tidak ada yang tahu apalagi saat itu masih pukul empat pagi.

Alena yang sedang kedinginan memeluk selimut, seluruh tubuh benar-benar sakit luar biasa. Dia sungguh tidak berdaya dengan keadaannya saat ini. Tidak saja seluruh tubuh yang terasa sakit, tapi kepalanya juga begitu sakit. Penglihatan itu, dia tidak terima. Dia tidak menduga jika Jerry berkhianat dan memberinya sebuah kutukan. Apakah dia bisa kembali lagi?

Dia sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengannya dan dia juga ingin tahu, siapa sebenarnya Ernest tapi jika dia bertanya pada kedua wanita itu, bisa-bisa mereka akan curiga. Sebaiknya dia berhati-hati karena dia tidak tahu di mana dia saat ini.

Amy sudah kembali dengan obat, Agnes belum kembali karena dia sedang membuat bubur secara diam-diam di dapur. Semoga belum ada pelayan yang datang karena jangan sampai ada yang tahu apa yang dia lakukan dan jangan sampai ada yang tahu keadaan putri Ernest.

"Minum obatnya terlebih dahulu, Putri," ucap Amy.

"Kau?" Alena melihat ke arah Amy dengan tatapan penuh selidik.

"Aku Amy, Putri. Aku pelayan yang sudah mengikuti putri selama puluhan tahun. Aku dan Agnes sudah melayani Tuan Putri selama puluhan tahun," jelas Amy sambil membantu sang putri untuk minum obat.

Alena berusaha meneguk habis obat yang pahitnya tidak kira-kira itu. Rasanya ingin muntah, dia bahkan menolak tapi Amy meyakinkan jika keadaannya akan segera membaik jika minum obat itu sampai habis.

"Putri harus menghabiskan obatnya dan cepat pulih jika tidak raja dan ratu akan tahu keadaan putri yang sedang sekarat seperti ini," ucap Amy.

"Apa yang terjadi padaku semalam, Amy?" tanya Alena.

"Apa Tuan Putri tidak ingat sama sekali?" tanya Amy.

"Aku tidak ingat, mungkin kepalaku dipukul oleh seseorang," jawab Alena beralasan.

Amy memeluknya dan menangis, ternyata sang putri mengalami hilang ingatan akibat pukulan tersebut tapi sesungguhnya Alena hanya ingin tahu saja siapa kedua pelayan itu dan apa yang terjadi semalam. Itu terjadi karena dia belum mendapatkan ingatan sang putri di mana tubuhnya dia tempati saat ini.

"Aku sangat sedih melihat keadaan putri yang seperti ini, aku pun tidak bisa menyelamatkan putri. Maafkan aku," ucap Amy.

"Terima kasih, apakah aku boleh tahu apa yang terjadi?" tanya Alena lagi.

"Semalam, tuan putri memutuskan keluar untuk bertemu dengan seseorang untuk membahas sesuatu yang sangat penting. Putri berkata ada misi penting yang harus dilakukan oleh sebab itu Putri mengajak kami keluar. Apa Tuan Putri tidak ingat?"

"Misi penting?" Alena melihat Amy dengan tatapan penuh selidik.

"Benar, apa putri Ernest tidak ingat?" Amy mengulangi pertanyaannya.

"Entahlah," dia benar-benar tidak tahu akan masalah ini. Sepertinya dia harus mencari tahu akan hal ini seorang diri tapi dia berharap bisa mendapatkan ingatan putri Ernest.

"Tuan Putri juga tidak mengatakan hal ini pada kami jadi kami tidak tahu misi apa yang tuan putri maksud."

"Baiklah, bagaimana dengan orang-orang itu?"

"Kami juga tidak tahu tapi orang-orang itu tiba-tiba saja mencegat kereta kuda. Mereka membunuh para pengawal dan menangkap putri lalu memperlakukan putri dengan tidak manusiawi."

Alena diam, bagian itu dia tahu karena sebelum dia mengalahkan orang-orang itu, dia sudah mendapatkan ingatan putri Ernest saat tertangkap. Apakah dia akan mendapatkan ingatan sang putri secara pertahap? Dia harap tidak, dia harap bisa mendapatkan ingatan sang putri secara utuh agar dia tahu misi rahasia apa yang dimaksud oleh Amy.

Agnes masuk ke dalam kamar sambil membawa bubur yang sudah jadi. Tentunya dia melakukan hal itu dengan hati-hati. Mereka berdua benar-benar merahasiakan keadaan Putri Ernest yang sedang terluka parah, mereka pun harus merahasiakan jika sang putri sedikit berbeda.

"Apa yang terjadi dengan Tuan Putri? Kami sudah melihat jika Putri sudah tiada tapi kenapa Putri bisa hidup kembali dan dari mana Tuan Putri mendapatkan kekuatan untuk memukul kalah orang-orang itu?" tanya Amy. Sungguh dia sangat ingin tahu dan tentunya tidak Amy saja yang ingin tahu, Agnes pun sangat ingin tahu.

"Benar, apa yang terjadi padamu, Putri?" tanya Agnes pula.

Alena memandangi kedua pelayan itu, dia juga ingin tahu tapi dengan pertanyaan yang berbeda. Kenapa dia bisa terlempar ke tempat yang aneh itu dan kenapa dia bisa berada di dalam tubuh seorang putri yang lemah? Banyak sekali yang ingin dia tahu, dan dia pun butuh jawaban dari atas apa yang terjadi apalagi baginya yang terjadi padanya saat ini tidaklah masuk di akal.

"Putri, percayalah pada kami. Kami tidak akan pernah mengkhianati dirimu!" Amy memegangi tangan Ernest, dia harap putri Ernest mau berbagi pada mereka seperti biasanya tapi yang saat ini bukanlah putri mereka lagi. Fisik memang putri Ernest tapi jiwa sang agen yang belum tahu apa yang terjadi penuh dengan kecurigaan.

"Jangan memaksa, Amy. Sepertinya Tuan putri sedang mengalami shock berat karena kejadian semalam," ucap Agnes.

"Maaf, aku hanya ingin tahu saja," Amy menunduk dan tampak bersalah.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku butuh waktu untuk memahami apa yang terjadi. Kau tadi berkata jika aku adalah seorang putri dan sekarang katakan padaku, apa aku hidup di jaman kerajaan?"

Amy dan Agnes saling pandang. Sungguh, putri Ernest benar-benar aneh. Dia tidak seperti biasanya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Putri," Amy terlihat khawatir.

"Tolong jawab, tahun berapa sekarang?" tanya Alena lagi.

"Ini adalah kerajaan Kent Angria dan sekarang tahun 1498," jawab Agnes.

"Apa?" Alena hampir berteriak akibat terkejut.

"Oh, tidak!" ucapnya lagi. Jadi dia terlempar ke abad 15? Tidak mungkin, dia manusia jaman modern dari abad 20 bagaimana bisa terlempar ke abad 15 di mana semua serba kuno?

"Tidak mungkin, tidak mungkin!" ucap Alena tidak percaya. kepalanya tiba-tiba terasa sakit, apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa yang terjadi padaku, apa yang terjadi?" Alena memegangi kepalanya.

"Putri, apa yang terjadi denganmu?" Amy dan Agnes mulai panik melihat keadaan putri Ernest.

"Sakit, kepalaku sakit!" Alena merasa kepalanya mau pecah, sekelebat ingatan dia dapatkan dan itu bukan ingatannya. Rasa sakit itu semakin menjadi, Alena sampai merintih akibat rasa sakit yang luar biasa dia rasakan. Amy dan Agnes pun semakin panik dibuatnya, putri Ernest benar-benar aneh setelah malam naas itu.

Alena meringkuk di atas ranjang, menahan rasa sakit yang semakin menjadi dan ingatan-ingatan yang bermunculan itu semakin membuatnya kesakitan sehingga membuatnya tidak sadarkan diri. Kedua pelayan Ernest yang setia ketakutan melihat keadaan sang putri, apa yang sebenarnya terjadi? Pertanyaan itu menjadi tanda tanya besar di dalam hati mereka dan juga di dalam hati Alena.

Terpopuler

Comments

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

Thorrr mau tanya nih, klo tahun 1498 bukannya itu masih termasuk abad 14 terakhir baru 2 tahun kemudian baru abad ke 15.

biar q paham thorrr, makasih

2025-01-11

0

Samsia Chia Bahir

Samsia Chia Bahir

👍👍👍

2024-02-24

0

Herol

Herol

njuttt

2024-01-01

2

lihat semua
Episodes
1 Jiwa Yang Berpindah
2 Balik Menyerang
3 Kembali Ke Istana
4 Penglihatan
5 Abad Ke-15
6 Takdir Kita Berdua
7 Kecurigaan
8 Kunjungan Raja Dan Ratu
9 Princess Arabella
10 Cemooh Di Perayaan Minum Teh
11 Sedikit Petunjuk
12 Tumbangnya Sang Putri
13 Racun Di Dalam Teh
14 Racun Dan Obat
15 Pelaku
16 Sebuah Siasat
17 Keputusan Raja
18 Ernest tapi bukan Ernest
19 Bahaya Mengintai
20 Ketakutan Agnes Dan Kadar Racun
21 Bantuan Dari Sang Pangeran
22 Hampir Ketahuan
23 Kadar Racun Yang Semakin Berbahaya
24 Amy Dan Agnes Yang Mulai Curiga
25 Visual
26 Perjamuan
27 Pembunuh Bayaran Yang Tertangkap
28 Rasa Penasaran Sang Pangeran
29 Putri Yang Berubah Menjadi Kejam
30 Pangeran Yang Dimanfaatkan
31 Sudah Ada Di Depan Mata
32 Pecundang Tapi Bukan Pecundang
33 Setangkai Bunga Dan Si Jubah Hitam Misterius
34 Perasaan Rindu Alena
35 Ajakan Menjadi Sekutu
36 Keberuntungan Pangeran Lucius
37 Kecurigaan Arabella
38 Rencana Jahat Untuk Ernest
39 Pergi Berburu
40 Perasaan Cemburu
41 Merasa Gelisah
42 Sudah Memiliki Rencana
43 Memang Sengaja
44 Siasat Untuk Menguak Racun Di Dalam Obat
45 Tidak Perlu Terburu-buru
46 Malam Ritual
47 Situasi Yang Kacau
48 Sang Agen Yang Mulai Bertindak
49 Kemampuan Yang Dipertanyakan
50 Pertahanan Terakhir Alena
51 Kegelisahan Raja Dan Ratu
52 Kembali Ke Istana
53 Tantangan Dari Alena
54 Perintah Yang Menguntungkan
55 Undangan Minum Teh
56 Liciknya Pelayan Putri Arabella
57 Kecurigaan Pelayan Ernest Dan Fitnah Dari Pelayan Arabella
58 Kepergian Pangeran Lucius
59 Hampir Saja
60 Mulai Mencari Pelaku Penaruh Racun
61 Tidaklah Penting
62 Isu Yang Semakin Buruk
63 Siasat Raja Leon
64 Keributan Di Ruang Sidang
65 Sang Tabib Yang Berusaha Membela Diri
66 Tabib Yang Diperdaya
67 Diawasi
68 Pertemuan Yang Sangat Singkat
69 Rencana Sang Pangeran
70 Perasaan Gelisah
71 Keputusan Untuk Pergi
72 Putri Yang Marah
73 Pesta
74 Tidak Pantas
75 Kemarahan Arabella
76 Westtrink, Desa Terkutuk
77 Pesan Rahasia
78 Sedikit Informasi Dan Panah Beracun
79 Kekhawatiran Pangeran Lucius
80 Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
81 Apa Aku Tidak Cantik?
82 Kisah Kelam Desa Westtrink
83 Keputusan Untuk Kembali
84 Perintah Sang Ratu Kegelapan
85 Keputusan Pangeran Untuk Menyamar
86 Agnes Yang Mencurigakan
87 Isi Kotak Yang Tercuri
88 Pengkhianatan Agnes
89 Harus Berpura-pura Bodoh
90 Mencari Tahu
91 Jawaban Dari Pertanyaan
92 Teori
93 Permintaan Alena
94 Akan Kembali Hidup
95 Membangkitkan Orang Mati
96 Perumpamaan Untuk Agnes
97 Pertemuan Terakhir
98 Hannya Pengganti
99 Hari Yang Dinantikan
100 Malam Ritual
101 Ratu Yang Sesungguhnya
102 Siasat Untuk Mengelabui Musuh
103 Musuh Yang Terpukul Kalah
104 Rasa Kecewa Ratu Hana Dan Permohonan Arabella
105 Putri Yang Tidak Tahu Diri
106 Akhir Dari Arabella
107 Pertemuan Terakhir
108 Akhirnya Kembali
109 Putri Yang Dicintai
110 Satu Jiwa Dan Satu Tubuh
111 Ernest, Ratu Dua Istana
112 Info Novel Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Jiwa Yang Berpindah
2
Balik Menyerang
3
Kembali Ke Istana
4
Penglihatan
5
Abad Ke-15
6
Takdir Kita Berdua
7
Kecurigaan
8
Kunjungan Raja Dan Ratu
9
Princess Arabella
10
Cemooh Di Perayaan Minum Teh
11
Sedikit Petunjuk
12
Tumbangnya Sang Putri
13
Racun Di Dalam Teh
14
Racun Dan Obat
15
Pelaku
16
Sebuah Siasat
17
Keputusan Raja
18
Ernest tapi bukan Ernest
19
Bahaya Mengintai
20
Ketakutan Agnes Dan Kadar Racun
21
Bantuan Dari Sang Pangeran
22
Hampir Ketahuan
23
Kadar Racun Yang Semakin Berbahaya
24
Amy Dan Agnes Yang Mulai Curiga
25
Visual
26
Perjamuan
27
Pembunuh Bayaran Yang Tertangkap
28
Rasa Penasaran Sang Pangeran
29
Putri Yang Berubah Menjadi Kejam
30
Pangeran Yang Dimanfaatkan
31
Sudah Ada Di Depan Mata
32
Pecundang Tapi Bukan Pecundang
33
Setangkai Bunga Dan Si Jubah Hitam Misterius
34
Perasaan Rindu Alena
35
Ajakan Menjadi Sekutu
36
Keberuntungan Pangeran Lucius
37
Kecurigaan Arabella
38
Rencana Jahat Untuk Ernest
39
Pergi Berburu
40
Perasaan Cemburu
41
Merasa Gelisah
42
Sudah Memiliki Rencana
43
Memang Sengaja
44
Siasat Untuk Menguak Racun Di Dalam Obat
45
Tidak Perlu Terburu-buru
46
Malam Ritual
47
Situasi Yang Kacau
48
Sang Agen Yang Mulai Bertindak
49
Kemampuan Yang Dipertanyakan
50
Pertahanan Terakhir Alena
51
Kegelisahan Raja Dan Ratu
52
Kembali Ke Istana
53
Tantangan Dari Alena
54
Perintah Yang Menguntungkan
55
Undangan Minum Teh
56
Liciknya Pelayan Putri Arabella
57
Kecurigaan Pelayan Ernest Dan Fitnah Dari Pelayan Arabella
58
Kepergian Pangeran Lucius
59
Hampir Saja
60
Mulai Mencari Pelaku Penaruh Racun
61
Tidaklah Penting
62
Isu Yang Semakin Buruk
63
Siasat Raja Leon
64
Keributan Di Ruang Sidang
65
Sang Tabib Yang Berusaha Membela Diri
66
Tabib Yang Diperdaya
67
Diawasi
68
Pertemuan Yang Sangat Singkat
69
Rencana Sang Pangeran
70
Perasaan Gelisah
71
Keputusan Untuk Pergi
72
Putri Yang Marah
73
Pesta
74
Tidak Pantas
75
Kemarahan Arabella
76
Westtrink, Desa Terkutuk
77
Pesan Rahasia
78
Sedikit Informasi Dan Panah Beracun
79
Kekhawatiran Pangeran Lucius
80
Perasaan Yang Tidak Boleh Ada
81
Apa Aku Tidak Cantik?
82
Kisah Kelam Desa Westtrink
83
Keputusan Untuk Kembali
84
Perintah Sang Ratu Kegelapan
85
Keputusan Pangeran Untuk Menyamar
86
Agnes Yang Mencurigakan
87
Isi Kotak Yang Tercuri
88
Pengkhianatan Agnes
89
Harus Berpura-pura Bodoh
90
Mencari Tahu
91
Jawaban Dari Pertanyaan
92
Teori
93
Permintaan Alena
94
Akan Kembali Hidup
95
Membangkitkan Orang Mati
96
Perumpamaan Untuk Agnes
97
Pertemuan Terakhir
98
Hannya Pengganti
99
Hari Yang Dinantikan
100
Malam Ritual
101
Ratu Yang Sesungguhnya
102
Siasat Untuk Mengelabui Musuh
103
Musuh Yang Terpukul Kalah
104
Rasa Kecewa Ratu Hana Dan Permohonan Arabella
105
Putri Yang Tidak Tahu Diri
106
Akhir Dari Arabella
107
Pertemuan Terakhir
108
Akhirnya Kembali
109
Putri Yang Dicintai
110
Satu Jiwa Dan Satu Tubuh
111
Ernest, Ratu Dua Istana
112
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!