Alena bagaikan terlempar kembali ke masa di mana dia sedang bertugas dan sebelum dia mati akibat ledakan bom. Mungkin dia diberi kesempatan terakhir untuk melihat kehidupan terakhirnya di jaman modern dan mengingat apa saja yang terjadi, dia tidak tahu.
Alena kembali ke sebuah apartemen di mana dia sedang menjalankan tugas terakhirnya sebelum tragedi yang menewaskan dirinya terjadi. Alena berdiri di tengah-tengah ruangan, di mana lambang pentagram berada. Dia ingat, dia pernah melihat lambang itu sebelumnya. Alena melihat sekitar dan mulai menyadari jika dia berada di apartemen di mana dia akan melakukan pengrebekan bersama dengan empat rekannya. Dia bahkan bisa melihat muda mudi yang mereka temukan mati sedang menyiapkan sesuatu.
Sebelum kejadian itu terjadi. Inggris, Januari tahun 2023. Alena dan kelima agen memang mendapat tugas untuk menggagalkan sebuah ritual sesat.
Agen itu terdiri dari dua anggota pria dan tiga anggota wanita. Mereka ditugaskan untuk menangani kasus yang melibatkan sebuah sekte penganut ilmu hitam. Di setiap bulan dan tanggal tertentu, akan diadakan pengorbanan dan yang dikorbankan adalah seseorang wanita muda.
Menurut kabar, korban akan dibaringkan di sebuah altar yang di kelilingi oleh api lalu bagian jantungnya akan ditikam bahkan jantungnya akan dikeluarkan. Entah untuk apa aliran sesat itu melakukan hal demikian tapi yang pasti sepertinya hal itu dilakukan oleh penganut yang mempercayai ilmu Voodoo.
Kegiatan itu sudah memakan korban puluhan gadis muda namun sampai sekarang, para penegak hukum kesulitan menemukan pelaku yang telah melakukan ritual aneh itu. Sebab itulah malam ini, lima agen ditugaskan untuk menggagalkan ritual itu dan menangkap dalang dibalik ritual tersebut dan menyelamatkan korban.
Alena masih memperhatikan apa yang dilakukan oleh muda mudi tersebut. Beberapa lilin dinyalakan, sebuah boneka yang ditempeli dengan foto seseorang berada di tengah-tengah lilin. Alena melangkah mendekat dan terkejut melihat foto dirinya, apa maksudnya itu?
Mulut muda mudi itu terlihat komat kamit, mereka sedang membaca sebuah mantera kutukan dan setelah itu, mereka menusuk foto Alena dengan sebuah jarum.
"Hentikan!" teriak Alena namun sia-sia karena saat ini tidak ada yang bisa melihat dirinya. Muda mudi itu kembali membaca mantera setelah menusuk jarum ke foto Alena dan setelah itu, cairan merah dituangkan ke atas foto Alena.
"Hentikan, apa yang kalian lakukan padaku?" teriak Alena. Dia mulai menggapai, hendak mengambil fotonya tapi dia tidak bisa meraih apa pun.
"Hentikan!" Alena kembali berteriak tapi muda mudi itu melanjutkan ritualnya.
Mereka tidak bisa melihat Alena, tapi apa yang mereka lakukan bisa Alena lihat. Alena benar-benar kebingungan, apa yang sebenarnya terjadi? Apa dia sudah kembali ataukah dia sedang bermimpi? Alena masih tidak bergeming, dia masih melihat apa saja yang dilakukan oleh muda mudi itu setelah selesai dengan fotonya. Bom mulai dipasang dan setelah itu, salah satu dari muda mudi itu menghubungi seseorang.
"Kami sudah memasang bom, pastikan para agen itu berada di dekat bom sebelum bom meledak!" ucap yang pria.
Alena semakin penasaran tapi dia jadi ingin tahu siapa yang sedang berbicara dengan pemuda itu. Entah kenapa dia jadi merasa jika ada pengkhianat di antara kelima rekannya.
"Kami sudah mengirimkan kutukan itu sesuai dengan yang kau inginkan!" ucap pria itu.
Alena terkejut saat mendengarnya, kutukan? Apa mereka baru saja mengirimkan kutukan untuknya melalui fotonya? Apa gara-gara kutukan itu dia jadi terlempar ke antah berantah dan masuk ke dalam tubuh orang lain? Dia sangat ingin tahu oleh sebab itu Alena mengikuti muda mudi yang masuk ke dalam ruangan di mana mereka ditemukan dalam keadaan mati olehnya dan timnya.
"Kau hanya takut dengannya, saja, bukan? Setelah dia mati, tidak akan ada yang bisa mengganggu sekte kita lagi!" sang pemuda membuka gorden dan melihat keluar sana.
"Tenang saja, hanya kau yang tahu letak bomnya jadi kau bisa menghindari ledakan nantinya. Sekarang waktu kami untuk mengabdi pada raja iblis dan selanjutnya, raja iblis akan mendapatkan persembahan dan darah segar!" ucap pemuda itu yang kini melihat jam tangannya.
Alena sangat ingat, saat itu waktu menunjukkan hampir tengah malam. Dia dan timnya sudah hendak menyergap di luar sana. Dia semakin yakin jika memang ada pengkhianat di antara rekannya tapi siapa? Dia rasa sebentar lagi dia akan tahu. Alena masih juga melihat sampai kedua muda mudi itu melakukan ritual menyembah iblis dan setelah itu mereka berdua melakukan bunuh diri.
Alena pun bisa melihat saat dia masuk menyergap bersama dengan kelima rekannya. Dia sudah tahu jika sosoknya saat ini hanyalah roh yang tidak terlihat jadi mereka tidak akan menyadari keberadaannya.
Alena memperhatikan posisi kelima rekan, dia melakukan hal itu untuk tahu siapa pengkhianat di antara mereka. Rasanya sangat ingin mencegah dirinya sendiri untuk tidak berada di dekat bom tapi dia tahu apa yang dia lakukan hanya sia-sia belaka.
Alena melihat dirinya yang semakin mendekati bom. Kini dia berusaha berteriak namun dirinya yang waktu itu memang tidak mendengar. Dengan kedua tangannya pun Alena berusaha mencegah dirinya untuk tidak mendekati bom namun pada saat itu juga, bom meledak. Tubuhnya terpental, Alena yang menyaksikan hanya bisa berteriak histeris.
Pada saat itu pula dia mati karena tubuhnya hancur berkeping-keping, tidak saja dirinya yang menjadi korban, ketiga rekan lain pun menjadi korban seperti dirinya dan mati di tempat. Alena berteriak histeris, dia tidak menduga akan mati dengan cara yang mengenaskan seperti itu.
Kini dia melihat ke arah dua rekan yang lain. Satu rekannya juga mendapat dampak ledakan yang dahsyat karena sebagian tubuhnya sudah terputus tapi dia masih hidup. Alena justru tidak tega tapi dari situ dia jadi tahu siapa pengkhianatnya. Seorang agen yang bernama Jerry'lah pengkhianatnya. Dialah yang dihubungi oleh pemuda itu tadi.
"Dasar kau pengkhianat, kenapa kau melakukan hal ini?!" Alena berteriak marah namun Jerry tidak bisa mendengar suaranya.
"Maaf, Charlote," ucap Jerry pada agen yang masih hidup.
Charlote yang sudah tidak berdaya tidak mampu mengatakan sepatah kata pun akibat pengkhianatan Jerry. Alena semakin marah, dia pun mengutuk perbuatan Jerry yang begitu keji. Jerry pun mengarahkan senjata apinya ke arah Charlote, untuk mengakhiri penderitaan sang rekan.
"Kalian akan mati sebagai agen yang hebat dan menjadi persembahan untuk raja iblis. Jangan membenci aku karena aku melakukan hal ini agar aku bisa mendapatkan hidup abadi!" teriak Jerry sambil tertawa terbahak.
"Kau gila!" teriak Alena. Rasanya ingin mengambil senjata api lalu membunuh Jerry yang begitu rela mengorbankan para rekannya.
"Tidak perlu khawatir, kau tidak mati sendirian!" setelah mengatakan hal itu, Jerry menembak Charlote hingga mati.
Alena yang berupa roh begitu shock dengan apa yang dia lihat namun secara perlahan penglihatan itu tampak samar karena saat itu, jiwa Alena kembali tertarik dan kembali ke tubuh Ernest yang masih belum sadarkan diri akibat luka-luka yang ada di tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Titik Irawati
bagusssss sangaat
2024-03-13
0
Samsia Chia Bahir
Bgitu toocchhh 🤔🤔🤔
2024-02-24
0
Herol
njuttttt
2024-01-01
2