Setelah berbincang-bincang agak lama pada akhirnya pandi menyadari jika Liza sebenarnya masih ingin beristirahat.
Apalagi sekarang ini adalah kamar seorang gadis jadi tidak baik jika Pandi berada lama di dalam kamar ini.
Tadinya pandi sempat khawatir jika Liza sedang tidak sehat atau bagaimana. Tapi setelah berbicara banyak nyatanya Liza masih gadis sama yang ramah dan suka tersenyum.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Lisa dia hanya sedang kelelahan saja dan perlu istirahat.
Menyadari hal itu pandi segera mengundurkan diri.
"sudah ya Lisa aku pulang dulu, kamu harus istirahat yang banyak oke, biar tetap cantik" kata pandi yang tidak lupa dengan candaannya yang sudah basi.
Tapi Liza berusaha mengimbangi candaan itu dengan menjawab,"terima kasih tampan hehehe "
"oh iya Lisa kalau kamu bosan di rumah kamu bisa nelpon aku , kamu punya nomor telepon aku kan
hem?" tanya pandi ,padahal mereka baru saja bertukar nomor telepon saat di dalam mobil.
Liza mengangguk dengan. di sini dia bisa dikatakan sebagai seorang pendatang tentu saja perlu seseorang untuk membawanya jalan-jalan.
Lagi pula pandi cukup tampan dan tidak memalukan jika dibawa jalan-jalan.
"oke kalau gitu aku pergi dulu ya"kata pandi saat dia bangkit dari kursinya.
Tiba-tiba saja pandi berhenti seolah sedang seolah-olah sedang berpikir tentang sesuatu.
"oh ya Liza kalau kamu mau ke bangunan tua itu, aku bersedia menemani kamu kok. Kamu jangan pergi sendirian ke sana ya"kata pandi dengan nada yang serius.
"Hahaha emangnya ada apa dengan rumah tua itu sampai kamu berbicara seperti ini sih?"tanya Liza yang malahan mulai tertarik dengan cerita pandi.
Tiba-tiba saja Liza menarik pandi untuk duduk lagi dan bercerita lebih banyak tentang rumah tua itu.
Pandi yang ditarik untuk duduk lagi juga tidak berdaya untuk menolak menjawab pertanyaan nya.
"rumah tua itu ya ,hem aku sih nggak tahu banyak tapi aku dengar-dengar dari kata orang di desa , bangunan itu angker"kata pandi tapi dia sama sekali tidak takut. pandi lahir dan besar di desa ini, dia sudah ribuan kali melewati rumah tua itu. menurutnya tidak ada sesuatu yang istimewa di sana.Entah kapan warga desa membicarakan beberapa keanehan yang terjadi di sekitar rumah tua sehingga terjadi rumor tentang rumah itu yang memiliki penunggunya.
"angker? maksud kamu apa ?angker gimana?"tanya Liza berturut-turut. jika sudah begini Liza juga jadi semakin penasaran.
Bangunan tua yang sudah lama tidak dihuni orang lain biasanya memang ada lelembut yang menunggu di sana, semua orang sudah tahu.
Tapi melihat dari kondisinya yang tidak ada kerusakan apapun, ini membuktikan jika rumah tua itu masih ada pemiliknya.
Jadi kenapa bisa dikatakan sebagai rumah yang angker.
"aku juga tidak tahu cerita sebenarnya sih tapi kalau kau ingin lebih jelas lagi coba deh tanyakan sama pak Din pembantu pembantumu itu pasti dia tahu karena dia sudah lama tinggal di desa ini"kata pandi pada Liza.
Meskipun tidak tahu kenapa Liza tertarik dengan rumah tua itu. Tapi sebagai orang yang lebih tahu tentang desa tentu saja dia harus menjelaskannya.
Setelah pandi berbicara seperti itu Liza sama sekali tidak bereaksi dia hanya dia mendengar cerita pandi.
Dan menurut nya ini menarik juga.
Tiba-tiba pandi jadi canggung lagi, dia segera bangkit dari duduknya dan berkata,"oke Liza aku pulang dulu kalau ada masalah aku akan membantu jangan lupa ya kalau kau ingin jalan telepon aku tapi jangan pernah pergi sendirian ya cantik"
"oh iya ya makasih ya pan"kata Liza yang berdiri untuk mengantarkan pandi keluar kamar.
"Hem sampai jumpa lagi cantik"kata Pandi sebelum dia benar-benar berlalu.
"Haha "
Liza menutup pintu kamarnya setelah padi tidak kelihatan lagi. namun begitu Liza masih saja tidak tenang dan bertanya-tanya di dalam hati sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan angker.
Secara tidak sadar matanya terus memandang ke arah bangunan tua itu. Sesuatu yang tidak kasat mata benar-benar membuat liza tertarik secara emosional.
Namun entah bagaimana Lisa sendiri tidak menyadari keanehan itu.
"angker , hehehe emangnya kenapa bisa jadi angker .lebih baik aku bertanya pada pak Din,pasti dia tau sesuatu.oh pak Din tuh yang mana ya ?"pikir Liza di dalam hatinya.
Tapi matanya sama sekali tidak lepas dari bangunan tua itu. Setiap bangunan tua memiliki usianya tersendiri.
Bisa dilihat dari gayanya yang terlihat kuno. apakah rumah ini bisa dikatakan sebagai rumah antik. mungkin ada sesuatu yang terjadi sehingga para penduduk menganggap rumah ini sebuah rumah angker atau rumah berhantu.
"ah apa peduliku jika rumah ini ada hantunya atau tidak, lagian bukan urusanku kan "kata Liza pada dirinya sendiri.
Liza langsung tiduran di kasur yang empuk kasur yang baru saja dibersihkan dengan sprei yang baru diganti benar-benar mengeluarkan aroma matahari yang membuatmu nyaman.
"Ahh capek banget tidur dulu ah"pikir Liza.
Hari belum gelap bahkan belum siang juga tapi Liza benar-benar capek dan tidak bisa menahan rasa kantuknya.
Karena perjalanan jauh itu tubuh Lisa begitu capek seperti remuk. Mungkin karena itulah dia memilih untuk tiduran sampai benar-benar kelelahannya itu hilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments