Setelah perbincangan itu ,Arnold benar-benar mengajukan pengunduran dirinya pada perusahaan.Temlat di mana dia sudah mengabdi selama hampir 20 tahun.
Memang sangat disayangkan tapi mau bagaimana lagi . Arnold juga tidak mau dipijak dan di bully hanya demi bertahan hidup di dalam perusahaan.
Setelah berhenti dari pekerjaan Arnold benar-benar berpergian dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain.
ternyata untuk mendapatkan pekerjaan tidak semudah yang dipikirkan oleh Arnold. ini dikarenakan usianya yang sudah tidak lagi muda dan juga catatan pekerjaannya yang terakhir.
dengan catatan pekerjaan seperti itu posisi mana yang bisa cocok dengannya.
ditambah saat ini begitu banyak sarjana-sarjana yang baru saja keluar dari universitas.
orang-orang seperti inilah yang dilirik oleh banyak orang banyak perusahaan sekarang. meskipun tidak memiliki pengalaman tapi mereka berpotensi dan menerima upah yang kecil.
Itulah sebabnya Arnold sulit untuk mendapatkan pekerjaan.Tapi berkat dukungan dari keluarga ,Arnold tidak menyerah. Ketika dia tidak berhasil di perusahaan ini maka dia akan lari ke perusahaan yang lain.
Sementara itu Dini juga mulai menelpon teman-teman yang dia kenal untuk mencari koneksi agar Liza bisa bekerja.
Liza juga tidak tinggal diam ,dia juga menemukan teman-teman universitas lamanya untuk mencari informasi tentang lowongan pekerjaan yang cocok untuk lulusan segar seperti dia.
Jadi keluarga tiga orang ini sibuk sepanjang hari dengan urusan mencari pekerjaan.
Seminggu setelah itu Arnold kembali dengan sebuah kabar baik
Kabar ini bukan kabar tentang pekerjaan yang ada di Jakarta tapi lokasinya ada di Bali.
Ketika mendengar kabar ini pada jam makan siang ,dini dan liza sama-sama terkejut.
Yang membuat terkejut adalah posisi pekerjaan tersebut.
Perlu diketahui jika sebenarnya Arnold memiliki darah Bali di dalam tubuhnya.
Bali dikenal sebagai salah satu pusat wisata di Indonesia dan Bali juga dikenali dengan pantai dan alamnya yang indah.
Tapi desa yang dimaksud oleh Arnold ini,bukanlah desa tempat di mana para wisatawan menikmati panorama alam yang indah tersebut.
Desa ini berada jauh di pinggiran kota sehingga masih memiliki beberapa kendala pembangunan seperti jalan yang dicor dengan aspal.
kakek dari Arnold memiliki rumah besar di desa ini.
Tidak banyak lagi saudara yang memiliki darah yang sama. Kebanyakan dari kerabat Arnold sendiri sudah tidak tinggal lagi di desa tersebut.Begitu juga sama halnya dengan Arnold saat ini.
Sekarang sebuah perusahaan komunikasi sedang membangun instalasi komunikasi di pedesaan tersebut atas usulan dari pemerintah setempat.
Bali terkenal dengan keramahtamahan dan keindahan
nya. Tidak mungkin membiarkan pemerintah setempat membiarkan kondisi desa yang menjadi kebalikan dari keindahan tersebut.
Karena inilah pembangunan akan dimulai meskipun tidak banyak penduduk yang tinggal di desa itu lagi.
Adapun penduduk yang tinggal di sana rata-rata adalah orang tua yang memang tidak ingin pergi dari desa.
Yang muda lebih suka pergi ke kota seperti Denpasar untuk mencari rezeki.
Entah kebetulan atau bagaimana. Tanah dari keluarga Arnold sebenarnya sedang mendapatkan jackpot.
Setelah diadakan survei posisinya benar-benar cocok untuk membangun menara komunikasi untuk penguatan sinyal.
Awalnya perusahaan telekomunikasi di bidang telepon seluler ini, menghubungi papah Liza untuk bertanya terkait masalah pembelian tanah tersebut.
Setelah mereka berbicara sebenarnya ini masih kenalan lama arnold.
Begitu mengetahui jika Arnold sudah mengundurkan diri pada perusahaan yang lama. Dia berinisiatif untuk bertanya apakah Arnold ingin bekerja di bawah perusahaan komunikasi ini tapi harus mau ditugaskan di desa tersebut.
Gajinya sendiri masih seimbang dengan gaji yang didapatkan oleh Arnold sewaktu dia bekerja di perusahaan lamanya.
Ada juga beberapa tunjangan yang benar benar-benar membuka mata.
Arnold pikir tawaran ini sangat menarik.Apalagi jika dia pergi mengambil alih pekerjaan ini. Bukankah ini artinya dia kembali ke kampung halaman.
Di sana Arnold juga bisa membantu kampung halamannya berkembang lebih bagus lagi.
Dan ini semua bisa dimulai dengan jaringan komunikasi.
"jadi bagaimana mah apa kalian suka dengan penawaran ini?" tanya nya pada dini.
"aku sih ngikut aja ke mana papah pergi. kalau papah suka ayo. lagi pula aku juga hanya sekali pergi ke sana. bagaimana kabar yang lain ya?"
"tidak banyak kerabat lagi yang tinggal di desa. kebetulan sekali rumah dan tanah itu sudah berada di bawah di atas namaku. Jadi perusahaan menghubungi aku untuk mencari tahu tentang kerjasama selanjutnya" jelas Arnold pada dini.
Lalu kemudian Arnold bertanya pada Liza bagaimana pendapatnya dengan tawaran pekerjaan ini.
"oh kalau Papa suka ikut aja pah. kebetulan mama juga sudah mendapatkan aku pekerjaan dan tapi itu adanya di Australia"jawab Lisa yang tersenyum santai.
dia senang karena sekarang sudah mendapatkan tawaran pekerjaan tapi masalahnya itu di luar negeri. Setelah Papa mendapat pekerjaan tentu Liza bisa pergi tanpa khawatir.
"Hah Australia kenapa bisa jauh sih"Kata arnold tidak suka.
"nggak apa-apa aku akan mencobanya dulu nanti kalau tidak nyaman aku akan pulang lagi. sekarang Papa bisa disebutkan akan kembali ke kampung halaman mungkin aku juga bisa mengenal kerabat Papa nggak sih?"katalisa yang langsung mengalihkan ke hati yang.
"Hem kalau kalian berdua berkata begitu papa akan segera menghubungi Leo nanti. biar dia mengurus segala sesuatunya" kata Arnold
"oke pah."kata Liza dan dini.
Dulu Liza pernah pergi ke desa tapi saat itu dia masih sangat kecil sehingga ingatan tentang desa itu sangat kabur.
Walau bagaimanapun itu adalah desa dari kakek dan neneknya yang membuat Lisa merasa wajib untuk mengunjunginya.
Sekarang papa akan dipekerjakan di desa tersebut. Bukankah ini benar-benar adalah kabar yang baik.
Ditambah lagi Papa tidak akan memiliki atasan juga tidak akan memiliki bawahan di pekerjaan tersebut. Dia hanya perlu mengawasi menara telekomunikasi agar tetap online.
Jadi Papa tidak akan pernah merasa ditekan oleh atasannya setelah ini.
"Papa nggak pernah cerita sih soal kerabatnya di desa itu. jadi aku sampai lupa pah"keluh Liza dengan papanya.
"sudah lama sekali, kamu juga masih kecil saat itu .jadi Papa lupa lagian tidak ada siapa-siapa di sana yang perlu kita kunjungi sekarang" kata Papa Liza mengenang masa lalu.
"iya sayang papamu lupa Mama juga, jadi maaf ya jika kamu kaget"kata dini
"Hem nggak apa-apa sih pah, kalau begitu rencananya kapan kalian akan pergi?" tanya Liza.
"kamu nanyanya seperti kami akan berangkat besok? sekarang jelaskan dulu permasalahannya dengan kamu. kapan pergi wawancaranya sayang ,apa harus langsung ke Australia?" tiba-tiba saja Arnold bertanya seperti itu. Sebenarnya dia tidak nyaman membiarkan anak gadis ke negeri orang.
"kurang tahu juga pah tapi katanya nanti akan dihubungi lagi. kalau posisinya cocok aku akan langsung menempatinya deh. tapi sepertinya masih ada kesempatan untuk mengirim kalian ke desa" ujar liza tenang.
"Ya mudah-mudahan setelah ini tidak ada gangguan lagi ya pah" kata Dini
"yah mudah-mudahan aja "kata Arnold.
Keluarga ini sangat senang mendapatkan kabar itu sehingga mereka ibu dan anak memasak sesuatu yang istimewa sebagai hidangan makan malam.
Para pembantu juga mendengar kabar jika tuannya akan segera pindah ke desa kecil yang masih berada di Bali.
Baru kemudian mereka mengetahui jika Arnold sebenarnya masih memiliki darah Bali sementara Arnold sendiri memiliki wajah blasteran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments