Perjalanan yang di jalani oleh Liza benar-benar adalah sebuah perjalanan yang melelahkan.
Dalam kurun waktu tersebut dua kali mereka harus berhenti.
Pertama berhenti adalah singgah ke restoran untuk makan malam dan terakhir ketika mobil kehabisan bensin.
Tapi dari sini diketahui jika pandi memang memang benar-benar lihai dalam mengemudi mobil .Mungkin dia sudah mengeluti pekerjaan seperti ini selama bertahun-tahun.
Jadi wajar jika pandi terlihat begitu akrab dan sangat kenal dengan situasi di jalan.
"ini sudah lebih bagus beberapa bulan yang lalu jalannya lebih buruk daripada ini." kata Pandi.
"Ah masih bisakah perjalanan ini lebih buruk daripada sekarang.?" tanya Liza.ini saja sudah buruk jika lebih buruk Liza juga tidak tahu harus berkata apa.
"tentu saja benar pemerintah baru memotong jalan hingga tidak perlu berputar lagi. Dulu dari Denpasar ke desa itu memerlukan waktu sekitar 18 jam atau 20 jam perjalanan dengan mobil. Dengan adanya jalan baru ini kita hanya perlu menghabiskan waktu sekitar 11 jam saja" kata Pandi menerangkan .
"ah 11 jam juga capek" kata Liza pelan. meski perjalanan sudah dipotong beberapa jam tapi berjalan selama 11 jam juga badan bisa pecah di jalan.
"hehehe bener sih tapi kalau sudah biasa nggak capek lagi" tukas Bandi yang tertawa kecil.
Yang membuat pandi tidak capek dengan perjalanan kali ini tentu saja dengan kehadiran Liza sebagai penumpang.
Beberapa kali pandi sudah mengeluhkan tentang pekerjaan yang dia geluti sekarang.Tapi baru sekarang dia menyadari sebenarnya pekerjaan ini memiliki hikmah yang tersembunyi.
Karena Liza begitu kelelahan jadi pandi tidak langsung membordirnya dengan berbagai pertanyaan yang tidak penting. dia membiarkan Liza beristirahat lebih banyak lagi karena baru saja turun dari pesawat , Liza langsung naik ke mobil dan berjalan lagi selama berjam-jam.
jadi wajar jika Liza mengeluhkan jika dirinya sedang capek.
Kali ini pandi benar-benar membiarkan Lisa tertidur lelap dan dia mengemudi sendirian di kegelapan malam menyusuri jalan-jalan protokol yang memang sudah ratusan kali dia lewati.
Sesekali dia melirik Liza yang tertidur pulas di belakang, sebuah keindahan yang membuat matanya jadi melek.
Beberapa jam kemudian tiba-tiba mobil berhenti tentu saja Liza yang tidur tersentak kaget.
"ada apa apa kita sudah sampai?"tanya Lisa pada pandi.
"belum sih cantik tapi gimana kalau kita nunggu terang hem. lagipula aku juga sudah capek mau bobok dulu beberapa jam"kata pandi yang memang tidak bisa lagi menahan rasa kantuknya.
Liza terpaksa setuju dengan ide ini lagi pula tidak baik mengemudi dalam keadaan mengantuk seperti yang dialami oleh pandi.
Setelah memperbaiki tempat duduknya Liza dan pandi kembali terlelap , pandi mengatakan mereka lebih baik melanjutkan perjalanan jika hari sudah terang. Lagi pula dari jalan ini ke desa hanya perlu satu jam lebih saja lagi.
Liza percaya pada Bandi dan dia tidur karena benar-benar tidak bisa mengusir rasa kantuk dan lelahnya
Jadi Liza dan pandi tertidur sampailah matahari terbit.
Tit..tit..tit..
"ah apa-apaan sih lagi nih,masih capek tau nggak"kalau liza yang belum sadar di mana dirinya sekarang.Liza merasa dirinya masih ada di rumah. Bukan di dalam sebuah mobil yang di parkir di pinggir jalan.
Tapi pandi sudah memiliki kekebalan terhadap kondisi seperti sekarang .Dia langsung bangun dan melihat siapa yang sedang membunyikan klakson.
"Liza bangun liza ,itu papamu lihat?"panggil Pandi ketika dia melihat mobil siapa yang membunyikan klakson itu.
"hah papah, mana papaku?" kata Liza tersentak.
"hahaha sadar dulu neng baru melihat. Itu dia orangnya di depan kamu."kata Pandi menunjuk ke depan.
Benar saja di depan ada sosok yang familiar dan sangat dirindukan oleh Liza.Dia langsung turun dan menyongsong pasangan di depan nya itu.
"Mama Papa aku kangen"kata Liza ketika dia sudah berada dalam pelukan mamahnya.
Rasa hangat yang sudah lama hilang tiba-tiba kembali lagi bagaimana mungkin Liza tidak menangis dengan rasa haru.
"Liza sayang ,Mama juga kangen kamu nak kenapa kalian malah parkir di sini?" ucap dini yang juga menangis melow.
"sorry Bibi tadi malam aku tuh rasanya ngantuk banget, jadi terpaksa deh minggir duluan untuk menghilangkan rasa kantuk" jawab pandi sekenanya.
"oke Bibi ngerti tapi terima kasih ya karena udah mau jemput Putri Bibi yang nakal ini" ucap mama Liza pada pandi.
"hahaha tidak masalah bibi kalau untuk jemput Putri Bibi yang cantik ini sih 10 kali juga nggak apa-apa, aku kuat kok" kata pandi bercanda lagi.
Tiba-tiba saja rasa lelah yang di derita oleh Liza segera sirna tanpa bekas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments