18

Setelah menyadari jika orang yang ditabraknya itu adalah pandi ,pada akhirnya Liza bisa menarik nafas panjang lagi dan menghembuskan nya kuat kuat.

"Pandi?"ucap liza lirih . tanpa sadar Liza segera memeluk pandi yang baru saja ditabraknya tadi sambil menangis pelan.

"Liza, ada apa denganmu?" tanya Fandi yang heran melihat Liza dengan wajah yang pucat pasi

baru setelah itu Liza sadar jika dia sudah memeluk seorang laki-laki jadi dia melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya dengan cepat seraya berkata,"nggak apa-apa kok pan, aku cuma ketakutan aja tadi"

Tapi pandi tidak bisa percaya begitu saja."nggak apa-apa tapi kenapa wajahmu pucat dan kau sekarang menangis?" tanya pandi dengan wajah yang serius.

"beneran deh nggak ada apa-apa kok aku hanya ketakutan saja karena sendirian di sini kata Liza yang terbata-bata. tapi dia melirik ke belakang dengan ujung matanya di mana ular putih itu seharusnya beradaptasi anehnya ular putih itu tidak ada di tempatnya seolah-olah sudah hilang.

Atau ular itu sudah pun melarikan diri.

"ke mana perginya ular itu kok nggak ada pikir Liza sambil memarang memandang ke arah tersebut.

pandi menjadi khawatir karena Liza lagi-lagi menjadi pendiam dia menarik tangan Eliza agar gadis itu cepat sadar.

"Liza kau tidak apa-apa kan ,kau baik-baik saja kan?" tanya pandi secara beruntun. Liza menganggukkan kepalanya tapi anehnya dia diam lagi.

setelah beberapa saat Liza akhirnya sadar dan menarik nafasnya . sekarang Liza berpikir bagaimana caranya mengalihkan perhatian pandi agar tidak bertanya lebih banyak.

"ahem ehem.. pandi em. Dari mana kamu tahu aku di sini"

"aku kebetulan lewat , kebetulan aku melihat mobil kamu di depan sana. Kupikir kau tidak mendengar kan nasehat ku semalam, jadi aku masuk "jawab pandi.

Fandi benar-benar jika tidak menyangka jika lidah benar-benar tidak mengindahkan nasehatnya bahkan dia nekat datang sendirian di rumah yang sebenarnya tidak aman sama sekali.

Apa yang dilakukan oleh Liza ini benar-benar mengecewakan pandi. Pandi hanya ingin Liza tidak kekurangan suatu apapun. tapi rumah tua ini adalah sesuatu yang tidak memiliki penjelasan sama sekali.

tapi mau bagaimana lagi ingin marah juga Liza bukan siapa-siapanya lagi pula rasa penasaran itu yang mendorongnya ke sini jadi lidah tidak bisa disalahkan 100%.

"kau beneran tidak apa-apa kan enggak jatuh atau gimana kan?"tanya pak Andi lagi dengan khawatir dia memegang kedua bahu Liza sampai gadis itu menggangguk.

"syukurlah kalau kau tidak apa-apa ayo aku antar kau pulang "ajak pandi.

Di sini Liza hanya mengangguk setuju dan mengikuti pandi dari belakang sejujurnya dia juga ingin pergi dari tempat berbahaya ini. bertemu dengan ular putih yang besar itu membuat liza jadi merinding dan tidak ingin datang lagi di masa depan.

Padahal pak Din tadi sudah bercerita banyak tentang ular putih tapi Liza sama sekali tidak percaya sekarang setelah melihat semuanya dengan mata kepalaku sendiri Liza baru mengerti dan berjanji tidak akan mengambil remeh tentang nasehat orang tua

"Liza aku khawatir jika kau sendirian terus di sini aku kan sudah bilang dari kemarin kalau kau mau berjalan atau ke mana saja telepon saja aku jadi kenapa kau tidak memberitahukan aku hem?"kata pandi yang terus saja cerocos karena rasa khawatirnya yang datang tiba-tiba.

Mereka berjalan meninggalkan rumah dan menutup lagi pintu gerbang besi dengan gambar ular itu.

Kali ini Liza benar-benar takut ditinggal sendirian .Jadi dia hanya bisa mendengarkan ocehan pandi dengan takut. jangan sampai pandi berubah pikiran dan meninggalkan dia di sini.

Ingin rasanya Liza mengadukan masalah ular putih itu pada pandi tapi entah kenapa mulutnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata tersebut.

Dalam hal ini Liza berasumsi jika dirinya mengalami ketakutan yang ekstrem sehingga tidak bisa berbicara tentang hal itu.

Karena itulah Liza hanya diam dan hanya bisa berbicara tentang masalah ular putih di dalam hatinya. Daripada mempertanyakan langsung kepada pandi.

Namun begitu Liza tetap bersyukur di dalam hatinya karena pandi sudah berinisiatif untuk masuk ke dalam rumah angker.Padahal dia sendiri tidak pernah memasukinya lagi sejak usia anak-anak.

"sebaiknya kau pulang dengan mobilku saja nanti aku akan mengirim seseorang untuk mengambil mobilmu lagi bagaimana?"kata pandi.

Pandi tidak mau Liza pulang sendirian dengan mobilnya. siapa tahu ada kejadian yang di dasari dengan perginya Lisa ke rumah tua itu.

Ada banyak kasus seperti itu terjadi sebelum ini .Orang yang mampir sejenak di rumah tua ini sebenarnya akan diganggu di tengah jalan. Mereka kebanyakan mengalami kecelakaan yang tidak fatal tapi tetap meninggal di rumah setelah beberapa hari kemudian.

Jadi pandi sama sekali tidak mau jika Liza mengalami hal yang serupa itu.

Lebih baik membiarkan liza pulang bersamanya saja sedangkan mobil bisa diurus nanti.

Untung saja Liza setuju dengan menjawab "oke".

"jadi katakan padaku kenapa kau melakukan itu?" pandi membuka pintu mobil agar liza masuk ke dalamnya dengan cepat.

Liza sendiri tidak tahu tapi sebenarnya pandi juga merasa sedikit khawatir dan tiba-tiba merasa merinding ketika masuk ke dalam rumah tua.

Tapi dimata liza ,dia menekan semua itu dan terlihat tenang di permukaan.

"aku hanya tidak mau merepotkanmu saja ucap Liza dengan lirik.

"kenapa kau berpikir begitu ,aku rela kok direpotin oleh gadis cantik seperti kamu" kata pandi yang sudah duduk di bangku di balik kemudi mobil.

Liza yang mendengar itu tidak menjawab dia hanya menunduk mau seperti memandang arah sepatunya saja.

"kau pasti sudah mendengar cerita itu dari pak Din kan?" tanya pandi lagi.

Liza mengangguk pelan seperti seorang anak TK yang sedang dimarahi oleh gurunya.

"Liza, jujur aku katakan sama kamu aku takut jika terjadi apa-apa sama kamu apalagi kejadiannya di rumah tua seperti sekarang jadi jangan kamu berpikir jika kamu itu sedang merepotkan aku oke"

Lagi-lagi Liza menggangguk patuh.

"saat pertama melihat kamu di bandara aku sudah jatuh cinta sama kamu Liza" kata pandi di dalam hatinya.

Tapi kata-kata itu hanya bisa ditelannya sendiri ,mereka baru berkenalan tidak lebih 2 hari tapi sudah mengatakan cinta bukankah itu lucu.

"Liza berjanjilah padaku jangan kau datang ke sini lagi oke aku sangat khawatir"

"Oke"jawab Lisa patuh.

Mendengar Liza tidak menyangkal perkataannya pandi jadi senang lagi. paling tidak setelah ini Liza tidak akan nekat datang sendirian.

"apa bagusnya rumah ini sehingga Lisa tertarik untuk melihatnya?" pikir pandi.

Tidak lama kemudian pandi langsung menghidupkan starter dan pergi dari rumah tua itu.

Sementara itu sosok ular putih yang dikira Liza ini sudah pergi sebenarnya masih berada antara semak-semak di halaman tanpa sepengetahuan Liza dan pandi.

Mata ular nya dan lidahnya yang mendesis seolah-olah berkata "kenapa pulang datanglah lagi"

Ada sinar kekecewaan yang ditampilkan dari cahaya mata nya.

Setelah mobil yang dikemudikan pandi itu tidak nampak lagi dari situ, baru kemudian si ular putih bergerak masuk dengan cara merayap ke dalam rumah.

Sementara itu Liza yang di dalam mobil tiba-tiba merasakan seperti merasakan seseorang yang sedang menatapnya.

Karena tidak yakin dengan apa yang terjadi ,tiba-tiba saja Liza merinding sendirian. Karena itulah Liza berjanji pada diri sendiri tidak akan datang lagi ke rumah tua itu.

Walaupun dia akan didera oleh rasa penasaran sekalipun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!