Kecewa saat ini yang Anggi rasakan dia pikir Davin benar benar mencintainya, tapi apa? dia hanya memanfaatkan dirinya saja.
Dia berdiri didekat sungai membawa sekotak kardus berisi barang barang pemberian dari Davin.
Benar benar sakit hanya didijadikan bahan taruhan, barang barang yang Davin berikan semua sudah tidak berharga lagi lebih baik dia dibuang kesungai biar hanyut, tidak ada gunanya dia menyimpan.
Setelah membuang semuanya barang - barang pemberian Davin, dia menarik dengan paksa liontin yang berbentuk hati.
"Aku benci sama kamu, aku benci" melihat liontin itu sambil berteriak melemparkannya juga kesungai.
Walaupun sudah dibuang semua barang barang pemberian dari Davin, Anggi tetap merasa sedih mengapa Davin dengan tega melakukan itu padanya.
***
Hoek.
Hoek.
Hoek.
Tiba tiba Anggi merasa mual dia memuntahkan semua seisi perutnya, lemas yang dia rasakan padahal ini baru jam 3 dini hari dia terbangun karena perutnya seperti diaduk aduk.
Disekolahan pun dia tidak bisa belajar dengan tenang sepertinya dia tidak enak badan dia minta ijin pada guru untuk beristirahat diruang UKS.
Sudah beberapa hari dia masih tidak enak badan, ditambah bulan ini tanggalnya sudah akan habis dan akan ganti kebulan berikutnya dia belum juga datang bulan, kenapa? Pikirnya.
Dia kepikiran saat berhubungan dengan Davin waktu itu, dia diam diam beli tespek diapotik untuk membuktikan apa yang dia pikirkan tidak benar, tidak mungkin kan dia masih kecil.
Dengan tangan bergetar menunggu hasil dari alat tes kehamilan, setelah hasilnya keluar betapa terkejutnya dia sambil menutup mulutnya agar tidak bersuara jika kedengaran ibunya.
Nggak, nggak pasti alat ini rusak asumsinya sambil menggeleng dan menangis dalam diam dia tidak mau ibunya sampai tau.
Davin harus tanggung jawab kalau Davin mau bertanggung jawab nanti dia akan jujur kepada kedua orang tuanya, Anggi datang ketempat tongkrongannya Davin ketempat biasa Davin berkumpul bersama gengnya.
Tapi apa? dia malah mendengar hal yang lebih menyakitkan percakapan antara Davin dengan salah satu temanya sebelum naik kemotor sportnya.
"Apa lo nggak kawatir kalo dia hamil?" tanya Tomy.
"Dia masih kecil, nggak bakal" kata Davin dengan santai.
"Tapi siapa tau dia bisa hamil, gimana kalo dia beneran hamil" tebak Tomy.
"Gue akan suruh gugurkan" enteng Davin.
"Ini yang namanya Davin, gue lebih suka lo kayak gini dari pada kemaren, bucin hhhh" Tomy bukanya memberi nasihat malah mendukung rencana Davin seandainya Anggi hamil beneran.
"Itu acting bro, karena ikan sudah gue tangkap dan gue dapatkan. Setelah gue nikmati, sudah tidak berguna lagi" dengan senyum sinisnya dia tidak peduli bahwa semua perkataanya itu didengar Anggi.
Sungguh benar benar tega, Davin tidak akan mau bertanggung jawab malah akan menghilangkan anak yang tidak berdosa itu.
Setelah itu mereka pergi dari tempat itu, Davin dan Tomy tidak tau kalau Anggi dari tadi disitu mendengarkan pembicaraan mereka.
Anggi masih diam mematung, dia tidak menyangka seorang Davin yang dulunya dia anggap laki laki paling sempurna yang menyanyangi ha dan selalu melindunginya ternyata ini sifat aslinya.
Pikiranya kalut saat ini dia berjalan dengan lunglai nggak tau apa yang akan dia lakukan. Apa aku harus menggugurkannya? Aku tidak mau masa depanku hancur. Batinya.
Anggi tidak sengaja melihat kedua orang tuanya dijalan, mereka bertengkar lagi dan dijalanan pula, mereka tidak ada yang mau mengalah mencari kesalahan masing masing mereka merasa benar.
Capek Anggi benar benar capek melihat pertengkaran kedua orang tuanya, ditambah apa yang dia alami sekarang rasanya dia ingin menghilang dari muka bumi ini, agar terbebas dari masalah yang rumit ini.
(Maaf ya satu bulan ini tidak up, ada masalah selama satu bulan ini terimakasih🙏)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
ibeth wati
kasus yg dialami Anggi banyak terjadi didunia nyata ..semoga bisa jadi pembelajaran buat para gadis untuk berhati hati
2023-09-11
4