Sudah satu minggu Davin benar benar menghilang bagai ditelan bumi, perasaanya tidak enak dia resah dan dia berfikir ada yang tidak beres.
Pagi ini Anggi pergi keaparteman milik Davin apakah Davin ada disana atau tidak? Dia ingin penjelasan mengapa Davin mengabaikannya?
Setelah sampai didepan pintu, langsung saja dia membuka pintu tersebut dan apa yang dia lihat pemandangan yang tidak mengenakan.
Beberapa laki laki tidur tak beraturan, semua berantakan, beberapa botol berserakan, apa lagi bau yang sangat menyengat, yaitu bau alkohol, rupanya mereka semalam mengadakan pesta miras.
Anggi melihat ada salah satu dari mereka ada yang dia kenali teman Davin, dia mencoba membangunkannya.
"Kak, kak Bobi, bangun kak, kak dimana kak Davin?" tanya Anggi sambil menggoyang - goyangkan badan yang bernama Bobi.
Mmm.
Dia hanya mendapat jawaban deheman saja, sedikitpun Bobi tidak bangun. Jangankan bangun membuka matanya saja tidak, dia masih teler karena pengaruh alkohol yang dia minum.
Ck.
Anggi kesal, sambil menutup hidungnya dia sambil mencari - cari keberadaan Davin.
Saat dia bejalan melewati orang orang yang yang tidur tak beraturan dia tidak sengaja melihat layar ditv sepertinya mereka habis nonton film jahanan, dia geleng gelang.
Ee tunggu dilayar kok ada gambarnya dia penasaran lalu memutar film tersebut.
Betapa terkejutnya dia, melihat adegan saat dia berhubungan intim dengan Davin, ternyata Davin merekam semuanya, apa mereka habis nonton ini? Kalau iya dia sangat malu sekali tapi apa maksudnya semua ini? Beberbagai pertanyaan ada dibenaknya.
Karena apartemannya luas dia mencari Davin diruang ruang, ya dia menemukan Davin tidur diatas sofa sepertinya dia juga teler, dia ingin minta penjelasan mengapa dia merekamnya.
"Kak Davin, bangun kak" sama, Davin tidak merespon sama sekali entah berapa banyak botol mereka minum hingga mereka belum sadar.
Dia binggung, dia ingin menangis, dia tidak tau harus bagaimana, dia ingin marah, tapi dia tidak bisa meluapkannya, percuma.
Dia kesal sekali lalu dia ambil flashdisk itu dan membawanya pulang ya lebih baik dia pulang nanti dia akan tanyakan pada Davin.
Dia sudah melihat rekaman itu dia marah sekali mengapa Davin bisa dengan mudah mempertontonkan rekaman itu pada teman temanya.
Yang seharusnya menjadi rahasia mereka berdua saja, sekarang sudah tidak menjadi rahasia lagi sungguh memalukan.
Beberapa hari kemudian.
Pikiranya tidak tenang, hari ini dia harus mendapat penjelasan dari Davin, sampai dia harus bolos dan berbohong pada ibunya hanya untuk menunggu Davin keluar dari sekolahannya.
Tapi apa Davin selalu bersama gengnya dia tidak punya kesempatan untuk ngomong berdua denganya.
Davin bersama gengnya sedang santai ditempat tongkrongannya, karena Anggi sudah tidak sabar dan muak, dia mendatangi mereka dia sudah tidak peduli lagi akan ada banyak orang yang melihatnya, toh semua sudah tau.
"Bro cewek lo datang" salah satu teman Davin melihat Anggi berjalan kearah mereka.
Davin hanya cuek aja, setelah sampai tanpa basa basi Anggi to the point aja langsung marah dan meminta penjelasan.
"Tolong jelaskan apa maksud semua ini?" tanya Anggi sambil melempar flashdisk ke Davin.
Davin dengan sigap menangkap flashdisk itu yang dilempar Anggi.
"Flashdisk" jawabnya singkat dan acuh.
"Bukan ini tapi didalamnya, cepat jelaskan" sambil menahan amarahnya dia minta penjelasan yang jelas pada Davin.
"Lo belum lihat? Ini adegan..." kata Davin santai.
"Ya aku tau, tapi kenapa kamu rekam dan memperlihatkan pada mereka, kenapa?" marah Anggi memotong pembicaraannya. Mengapa Davin dengan santainya seolah tidak merasa bersalah sedikit pun.
"Lo ingin tau?"
"Katakan" Anggi tidak sabar. Davin malah tertawa melihat kekasihnya marah dan ingin menangis.
"Rupanya sudah tidak sabar ya, oke, sebelumnya gue berterimakasih sama lo karena gue menang" kata Davin.
"Menang apa? Aku nggak ngerti" tanya Anggi.
"Taruhan" jawab Davin, Anggi terkejut.
"Taruhan, a apa maksudnya?"
"Kalau gue bisa dapatin lo, gue dapet motor tu" sambil nunjuk motor sport warna merah dengan dagunya.
"Keren kan ? Kerenan mana motor yang selalu gue pake buat boncengi lo" lanjut Davin.
"A a apa" tangan Anggi mengepal, ternyata selama ini dia cuma buat permainan saja.
"Terkejut ya? Gue lebih terkejut lagi, karena gue menang taruhan lagi" dengan senyum devilnya dia melanjutkan kata katanya.
"Mau tau taruhan yang kedua? Taruhannya adalah..." Davin menjeda kalimatnya. "Kalau gue bisa tidur sama lo, gue dapat mobil, lebih keren lagi kan?" sambil nunjuk mobil sport warna hitam dengan dagunya lagi, yang tidak jauh dari motor warna merah tadi.
Anggi melihat arah yang ditunjuk Davin dia benar benar marah, mereka tertawa Davin sangat puas menjadikan Anggi sebuah permainan.
Mata yang berkaca menahan amarah sungguh keterlaluan perbutan Davin padanya.
Plak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
nuraeinieni
aq mampir thor
2024-01-01
1
Soraya
mampir thor
2024-01-01
1