Plak.
Satu tamparan keras dipipi Davin hingga kepalanya nengok kesamping semua terkejut dan diam.
"Kamu laki kaki paling brengsek yang pernah aku kenal" Davin diam saja dengan tatapan tajamya walaupun tamparan yang sangat keras tak membuatnya kesakitan.
"Jadi selama ini kamu hanya pura pura saja, kata kata manis yang kamu ucapkan hanya sandiwara" lanjut Anggi
"Semua sudah jelas, lo sudah tau, jangan membuat gue kesal mendingan lo pulang" tanpa merasa bersalah Davin mengusir Anggi.
"Seenaknya aja kamu bilang begitu setelah apa kamu lakukan padaku, hanya demi mobil kamu tega melakukan itu padaku kamu terlaluan kamu jahat kamu kejam" teriak Anggi.
"Sekarang lo sudah tau siapa gue" masih dengan tatapan tajamnya sedikitpun dia tidak merasa bersalah.
Anggi pun tak gentar dia tetap disitu ingin meluapkan amarahnya.
Anggi berteriak memaki Davin sambil mukul mukul dada bidang Davin, menangis, menjerit, Davin hanya diam membiarkan Anggi memukulnya.
"Kamu brengsek aaaakh..." Davin mencegah tanganya agar tidak memukul lagi.
"Hentikan, sudah, cukup" teriak Davin, Anggi berhenti sambil ingin melepaskan genggaman erat Davin tapi sayang sekali tangan Davin yang terlalu kuat susah untuk melepaskan dari Davin.
"Dengarkan..." Davin berusaha menghentikan Anggi yang memberontak "Heh... dengarkan gue, gue nggak mau berdebat sama lo, sekarang gue nggak ada hubungan lagi sama lo semua sudah selesai" sambil mendorong Anggi dengan pelan.
Walaupun pelan tetap Anggi terjatuh karena dia tidak berdaya.
Mata yang memerah Anggi menatap Davin benci.
"Ya sekarang kita nggak ada hubungan apa apa lagi, aku menyesal pernah menyukaimu, aku bodoh sekali dengan mudahnya aku tertipu rayuan manismu, aku sudah terperangkap permainanmu, selamat atas kemenanganmu dan aku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi, aku benci benci dan benci sama kamu" Anggi beranjak pergi.
Baru 2 langkah dia balik badan dan mengucapkan kata terakhirnya.
"Bersenang senanglah..."
Anggi benar benar pergi dan tidak menoleh sedikitpun, saat kepergian Anggi ada sedikit rasa kasian dihati Davin.
Bagaimanapun juga Anggi pernah mengisi hatinya walaupun hanya pura pura tetap sebagai seorang laki laki ada perasan suka dan nyaman selama dia bersama denganya.
Menyesal, ya ada sedikit penyesalan tapi egonya lebih besar dari pada perasaanya jadi dia tidak peduli dan acuh pada perasaan Anggi saat ini.
Benar benar jahat demi kepentingan dia sendiri Anggi menjadi korban.
Sebenarnya Davin mampu membeli sendiri mobil sport atau montor sport baru, dia anak sultan, taruhan itu hanya kesenangan saja baginya dia merasa puas dan senang bisa berbuat semaunya tanpa pikir panjang dia tidak tau dampak yang dia buat akan menghancurkan masa depan seseorang bahkan yang masih belia.
Tadinya Davin menolak taruhan yang tidak masuk baginya, Davin tipe cowok cuek dingin dan susah sekali yang namanya jatuh cinta.
Teman temanya mengetes dia apakah masih normal atau tidak jangan jangan Davin gay lagi dan bukan cuma itu aja karena dia suka tantangan, apa sih yang nggak bisa dia dapatkan akhirnya dia menyetujui taruhan itu bukan karena tergiur barang yang dia dapatkan.
Anggi juga tipe cewek tidak mudah jatuh cinta mungkin dia yang belum dewasa belum mengerti yang namanya cinta.
Setelah mengenal Davin dia mulai suka tadinya dia nggak tau perasaan apa yang dia rasakan.
Davin selalu memberikan hadiah hadiah kecil dengan ucapa ucapan manis gombalnya, sering kali Anggi menolak tapi Davin tidak menyerah sedikitpun tetap berusaha mendekati Anggi.
Berbagai cara dia lakukan, perhatian perhatian kecilnya dan selalu membuat Anggi terkesan dimatanya karena hampir setiap hari Davin datang ngegombal lama lama Anggi menyukainya sampai dia susah tidur selalu kebayang kekonyolan Davin dia pandai sekali membuat Anggi klepek klepek dan akhiranya dia menerima cinta Davin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Lusy
kok montor sih, bukannya motor??
2024-06-20
2
Citraleka Dhami
aku mMpir kak Thor hihihihi paling suka baca novel cerita kayak begini ini😁
2023-08-13
4