"Bro gue duluan, gue nggak bisa ikut kalian kebengkel" kata Bima.
"Mau kemana lo?" tanya Revan.
"Lo kayak nggak tau dia aja" jawab Tomy.
"Bima kan siplay boy cap kadal" mereka tertawa.
"Ah sialan lo, Vin..." Bima melambaikan tangan dan Vindra juga balas melambaikan tangan dia tidak terlalu banyak bicara.
"Emang suka gonta ganti cewek tu anak" kata Revan setelah Bima pergi.
"Apa dia nggak kapok, kejadian kamaren"
"Udah biarkan aja ntar dia juga tobat sendiri" kata Vindra.
"Bima tobat, bumi ini runtuh" mereka tertawa Vindra hanya senyum kecil.
"Vin..." pangil Tiara, saat Vindra akan naik kemontornya.
"Dari tadi gue cari lo nggak ketemu" sebenarnya Vindra malas, sama cewek - cewek ganjen, selain Carla Tiara juga suka ngejar.
"Gue sibuk" jawab Vindra singkat.
"Eh tunggu sebentar Vin jangan pergi dulu"
Ck.
"Mau lo apa?"
"Ini Vin ada coklat buat lo"
"Gue nggak suka"
"Tapi Vin"
"Apalagi orang yang pemaksa, tambah gue nggak suka" lalu Vindra menjalankan montornya.
"Kalau Vindra nggak mau, gue mau kok Tiara" kata Tomy sambil tersenyum manis.
"Enak aja" dan Tiara pergi.
"Eh malah pergi, padahal gue mau tu coklat"
"Emang lo doang yang mau, gue juga mau"
"Yok cabut"
Disisi lain, Carla bersama kedua temanya melihat Tiara bicara dengan Vindra.
"Rasain tu emang enak ditolak" Kata Carla sambil tersenyum sinis.
"Lo juga sering ditolak Car" kata Sisil.
"Eh lo tu temen kita apa nggak sih" kesal Dewi. Carla melotot ke Sisil.
"Sorri" maaf Sisil sambil menunjukan dua jarinya.
"Tu anak udah gue kasih peringatan nggak didengerin omongan gue, mesti dikasih pelajaran dulu biar dia nggak ganggu Vindra"
"Betul Car" muncul ide dikepala Carla.
"Lihat aja besok"
.
.
.
.
"Apakah udah beres semua?" tanya Anggi pada Lila.
"Udah kak"
"Ya udah aku duluan ya, jangan lupa kunci pintunya"
"Oke" sambil nenunjukan jempolnya.
Setelah Anggi keluar dari toko Andre melihatnya dia langsung menghampiri Anggi.
"Hai Gi, mau pulang?"
"O hai, iya, ngapain kamu kesini?"
"Aku sengaja datang kesini mau jemput kamu"
"Tidak usah aku bawa montor sendiri"
"Mm sebenarnya aku mau ngajak kamu makan bareng"
"Makan" ulang Anggi.
"Iya"
"Maaf Dre aku nggak bisa" tolak halus Anggi.
"Mengapa kamu selalu menolaku Gi, aku hanya ingin ngajak makan doang gitu aja"
"Tapi Dre"
"Plis Gi sekali ini aja" bujuk Andre.
Sebenarnya Anggi bisa aja menerima ajakan Andre tapi dia tidak mau Andre nanti pasti akan keterusan awalnya hanya makan tapi lama - lama dia akan minta hal yang lebih seperti yang sudah - sudah.
"Maaf aku nggak bisa, Vindra pasti nunggu aku dirumah, makasih tawaranya"
Lalu Anggi naik montor dan cepat - cepat pergi dari sana dan Andre masih menatap kepergian Anggi.
Andre sangat kecewa, mengapa Anggi susah sekali didapatkan hanya ingin makan dengannya saja dia tidak bisa, apalagi cintanya pasti sangat sulit meluluhkan hatinya.
Setelah Anggi sampai rumah ternyata Vindra belum pulang, anaknya selalu pulang malam yang dia tau anaknya hanya kerja dibengkel, dia tidak tau kalau bengkel itu milik anaknya sendiri.
Anggi melarang Vindra bekerja karena Vindra masih menjadi tanggung jawabnya, Vindra tetap berserikeras untuk bekerja dia sangat menyayanyi dan ingin membahagiakan ibunya, dia kasian dengan ibunya yang membesarkan dirinya sendirian.
Bengkel itu dari hasil Vindra menang balapan montor, dia kumpulkan dan akhirnya bisa membangun sebuah bengkel.
Balapan montor pun dia sembunyi - sembunyi dari ibunya kalau tau pasti Anggi akan melarang untuk balapan yang berbaya itu.
Anggi tidak mau anak satu - satunya kenapa - napa hanya Vindra lah yang dimiliki saat ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
dari awal montor terus...motor thor???
2024-07-16
1