Tap.
Tap.
Tap.
Langkah kaki seorang remaja yang makai sepatu putih dia berjalan menghampiri seorang wanita yang lagi menata makanan diatas meja.
"Pagi...cantik" sambil mencium pipi wanita itu.
"Pagi sayang" balasnya sambil tersenyum "Pagi - pagi udah gombalin mama" sambungnya.
"Dari pada buaya yang gombalin" Anggi tetawa kecil sambil merapikan kancing seragam anaknya.
"Kebiasaan deh kamu mau sekolah apa mau nongkrong" omel Anggi, memang Vindra sengaja kancing bajunya tidak dikaitkan tapi masih ada kaos didalamnya.
"Dua - duanya" Anggi mukul pelan lengan Vindra.
"Sekolah yang bener, jangan main - main terus"
"Siap bu bos"
Anggi hanya geleng - geleng kepala, putranya benar - benar mirip ayahnya bukan hanya wajah sifatpun sama dia berharap semoga anaknya tidak melakukan hal yang sama kepada seorang perempuan, seperti apa yang dilakukan ayahnya padanya.
Lalu mereka menikmati sarapan mereka, Anggi benar - benar bahagia saat ini.
.
.
.
.
Disekolah
Vindra bersama ketiga gengnya, berjalan dengan gaya cool melewati trotoar sekolahan.
"Vindra..." panggil seorang gadis lari mengejar Vindra.
Tapi yang dipanggil cuek saja menegok pun tidak masih berjalan tidak memperdulikan panggilan itu.
Dengan lari sekuat tenaganya gadis itu berhasil mendahului mereka.
"Vin..." nafasnya yang ngosngosan.
"Vin kenapa tega sama gue, gue cape ngejar lo" ucap Carla.
"Siapa suruh lo ngejar gue" jawab enteng Vindra, lalu pergi begitu saja.
"Vin..." pangilnya Carla lagi.
"Capek ya sayang sini aku lap keringatnya" goda Revan sambil tanganya akan mengelap keringat Carla tapi langsung ditangkis Carla.
"Jangan pernah nyentuh gue" bentak Carla.
"Aku cuma mau bantuin..."
"Nggak perlu" saat Carla mau pergi dari situ Revan lebih dulu megang tangan Carla.
"Mau kemana Carla sayang"
"Sayang - sayang kepala lo peang"
"Ih galak banget"
"Lepasin nggak tangan gue"
"Dengerin gue dulu"
"Nggak..."
"Mending lo sama gue aja, dari pada sama Vindra lo nggak bakal bisa dapetin dia, dia nggak suka cewek"
"Suatu saat gue pasti bisa dapetin dia" lalu Carla pergi.
"Carla sama gue aja ya" triak Revan.
Carla gadis cantik yang selalu ngejar - ngejar Vindra sudah terang - terangan mengatakan cinta pada Vindra dan terang - terangan pula Vindra menolaknya, kasian.
Dan bukan cuma Carla saja yang suka pada Vindra hampir semua satu sekolah menyukainya, udah tampan pintar jogo main basket ketua osis pula.
Sedangkan ditoko kue, Anggi baru datang dan menyapa pada karyawanya.
"Pagi..."
"Pagi juga bu" jawab Lila bagian kasir.
"Aku kan udah bilang jangan panggil aku ibu"
"Iya ya kak aku lupa" sambil cengengesan.
"Emang aku setua itu ya" pura - pura cemberut.
"Nggak kok, kak Anggi kan seperti gadis remaja"
"Nggak seperti gadis remaja juga kali"
"Beneran kak, kak Anggi tu kayak usia 17 tahunan"
"Aku udah punya seorang anak laki - laki remaja La"
"Tapi kak Anggi beneran masih cantik, seandainya kak Anggi ingin menggaet cowok - cowok seumuran Vindra pasti lansung dapat, brondong - brondong gitu hhhh" tawa Lila
"Kamu tu ada - ada saja, aku sudah tidak muda lagi" lalu Anggi pergi kebelakang.
"Tadi katanya belum tua, sekarang udah nggak muda lagi, kan sama aja" tawa kecil Lila.
Plak.
Lila terlonjak kaget.
"Ngapain senyum - senyum sendiri, kesambet setan mana kamu?" tanya Ita.
"kamu tu ngagetin aku aja, kalau aku jantungan gimana"
"Ya syukur deh" tawa Ita.
"Kamu teman apa musuh?" Ita hanya tertawa.
Ssst.
"Tuh..." Lila melihat seoramg laki - laki masuk kedalam toko.
Semua diam setelah laki - laki tadi sampai dihadapan mereka.
"Pagi pak Andre, mau kue apa?" sapa Ita sambil senyum ramah pada setiap pengunjung.
"Pagi juga, Anggi nya ada?" tanya pak Andre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Dede Suryani
tahu tuh tourrr ceritanya kyk jln tol ,cpt bgt,,heeee
2024-06-20
2
Dinda Afrilia
pas hamil masih SMP ko umur nya sama umur anak 17th Berarti udah SMA dong pas hamil gimana si Thor.?
2024-01-05
1
Alya Yuni
Si Carla murahan bngat
2023-12-28
2