Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian

Keesokan harinya Qing Shan berpamitan untuk pergi.

Dia sengaja berniat berangkat pagi sekali, agar tidak terhambat lagi seperti sebelumnya.

Qing Shan hanya permisi kepada pemimpin keluarga Qin Zui Lao dan Qin Xiang, namun Yun sui Hen dan Qin Mei Lan juga memaksa ikut dalam pertemuan terbatas itu.

"Shan'er menurut paman, sebaiknya tetua keluarga Qin, yang sudah menerobos alam bumi juga ikut bersamamu."

"Ah paman, itu tidak perlu aku sungguh sangat mampu, malah aku tidak yakin kalau semua orang di sekte itu, akan sekuat para beast yang pernah aku buru di alam jiwa dewa tempatku dulu."

Qin Zui Lao sedikit mendorong usulan pada Qing Shan, agar para tetua keluarganya yang sudah menerobos alam bumi ikut bersama Qing Shan, dalam urusan pemusnahan sekte racun kematian, tetapi Qing Shan menolak.

"Saranku sebaiknya para tetua keluarga Qin, saat ini lebih fokus menstabilkan pondasinya, sebab baru saja menerobos ke tingkatan yang baru.

Kekuatan tanpa pondasi yang kokoh, akan menjadi kekuatan yang rapuh paman.

Selain itu paman semua boleh melakukan pertemuan, menghimpun semua kekuatan keluarga lain yang selama ini ditekan oleh keluarga Jin, untuk mengambil sikap terhadap keluarga Jin itu, begitu nantinya paman semua mendengar kabar, hancurnya sekte racun kematian."

"Lalu apa rencanamu Shan'er...?"

"Paman..! Aku akan menyusup terlebih dahulu.

Sebenarnya aku bisa saja langsung menghancurkan segalanya dari atas, tetapi aku tidak ingin gegabah menghabisi nyawa orang yang tidak bersalah.

Aku yakin pasti ada saja orang baik yang di tawan, atau ditekan untuk bekerja paksa disana, karenanya aku akan memastikannya terlebih dahulu."

Setelah mereka berbicara beberapa hal terkait, akhirnya semua pembicaraan berakhir dan Qing Shan berniat pergi, namun Qin Xiang berkata

"Kakak Qin Zui Lao, sepertinya masih ada sesuatu yang akan disampaikan oleh Lan'er, bagaimana kalau kita keluar terlebih dahulu dan menunggu mereka di depan?"

Qin Zui Lao mengangguk faham maksud saudaranya.

"Saran yang bagus, hahah... aku terlalu larut dalam urusan orang tua, sehingga sampai melupakan perasaan anak muda, hahhh bodohnya aku..!

Ayo... ayo kita pergi menunggu Shan'er di depan."

Mereka semua akhirnya keluar, meninggalkan dua insan tersebut.

Sama seperti saat semuanya masih ada di ruangan itu Qin Mei Lan tidak bicara sedikitpun, namun Qing Shan mengambil inisiatif dia menggenggam tangan wanita cantik tersebut.

"Lan'er...!

Kamu tidak perlu khawatir, semua akan baik baik saja.

Aku sudah mempertimbangkan semuanya."

"Kakak Shan'er jaga dirimu baik baik, kami semua menunggumu."

Hanya itu ucapan yang meluncur dari bibir Lan'er.

Entah kenapa dia merasa sangat berat untuk berpisah, dia sangat khawatir akan pertemuan berikutnya yang tidak pasti.

Perlahan air mata bening seperti embun mengalir di pipinya yang lembut.

Melihat itu Qing Shan membelai wajahnya dengan lembut dan menyandarkan kepala gadis kecil itu ke bahunya, untuk beberapa saat dia membiarkan Qin Mei Lan seperti itu.

"Aku akan menjaga diri untukmu, aku tidak akan bertindak sembarangan

Aku akan habisi orang orang yang menyusahkan wanitaku dan keluarganya itu.

Kamu jangan khawatir, aku tidak akan apa apa.

Apa kau senang Lan'er...?"

Perlahan Qin Mei Lan menjadi tenang, dia yakin janji Qing Shan dan percaya padanya.

Setelah badai di hatinya reda, Qin Mei Lan, lalu mengangkat kepalanya dari bahu Qing Shan lalu keduanya, keluar dari ruang keluarga itu.

Sesampainya di luar Qing Shan menangkupkan tangannya, pada tiga orang tua itu dan kembali pamit pergi.

"Lan'er jangan terlalu sungkan, bukankah kelak kita akan menjadi keluarga..?

Kecuali engkau tidak menganggapnya begitu."

Qin Zui Lao yang sudah melihat adanya hubungan yang terjalin, antara gadis mereka dengan pemuda di depannya, mengatakan kata pengikat yang akan tersimpan di hati Qing Shan itu.

Qing Shan sendiri tidak tahu harus berkata apalagi, setelah berpikir sejenak dia berkata

"Paman bagaimana mungkin aku tidak menganggap paman semua sebagai keluargaku, sedangkan aku dan adik Lan'er sudah saling menyukai, justru aku pergi untuk urusan kehormatan keluargaku disini."

Mendengar kalimat Qing Shan terjawab semua apa yang ingin mereka pastikan.

Qin Xiang faham dengan cara kakaknya, tidak salah kalau Qin Zui lao dipilih menjadi ketua keluarga.

"Baiklah Shan'er jaga dirimu baik baik.."

Qin Xiang menasehati Qing Shan.

"Lan'er apakah kau tidak akan mengatakan sesuatu pada Shan'er...?"

"Ibu aku sudah mengatakannya tadi di dalam."

"Oh...! Ternyata begitu....?

Baiklah, Ibukan tidak mendengarnya, jadi tidak tahu, itulah sebabnya ibu bertanya."

"Ha..hahahahh"

Paman dan ayah Qin Mei lan tertawa melihat putri mereka yang tampak tersipu malu.

Setelah mendengar pesan dari mereka semua, Qing Shanpun dengan mantap beranjak pergi, terbang di depan semua orang.

Kekuatannya sudah memungkinkannya untuk melakukan perjalanan, dengan terbang lewat jalur udara.

Mendekati lokasi sekte racun kematian Qing Shan turun dan melanjutkan perjalanan dengan berlari, agar tidak terlalu mencolok.

Sesampainya di gerbang sekte, Qing shan menyapa petugas penjaga

"Salam senior...!"

"Siapa kau dan darimana..?"

"Ah saya adalah murid sekte hati iblis sahabat dari sekte racun kematian senior.

Saya sedang ditugaskan oleh salah satu tetua kami, untuk sebuah misi bertemu dengan seorang murid luar di sekte ini yang merupakan keluarganya."

"Oh... pergilah, selesaikan urusanmu, kelak jika kita bertemu setelah misimu selesai kau harus membagi sedikit hadiah kontribusimu padaku."

"Terima kasih senior, pasti akan saya berikan hadiah itu dalam waktu dekat."

Dengan menyamar sebagai murid sekte hati iblis Qing Shan sukses masuk menyusup.

Seperti dugaannya sesampainya di dalam ada begitu banyak manusia di ruangan bawah tanah, dimana keadaan mereka semua sangat buruk dan begitu memprihatinkan.

Karena merasa terburu buru untuk segera menyelesaikan urusan dirinya sendiri, diapun memasukkan semua orang ke dunia jiwa dewa miliknya.

Merasa semua orang orang baik baik sudah aman, Qing Shan lalu melesat ke udara dengan kecepatan yang sulit dilihat dengan mata kepala.

Segera sesudahnya dia mengeluarkan naga petir ungu kehampaan surgawi dan bersiap untuk melesatkannya guna meledakan area sekte.

"Ini seharusnya akan cukup mudah, sama sekali tidak ada formasi perlindungan apapun, yang terpasang pada sekte hitam ini.

Agaknya orang orang aliran hitam ini sudah terlalu lama merasa nyaman, tanpa adanya gangguan pihak lawan sehingga begitu tidak waspada.

Baiklah selamat tinggal sekte racun kematian."

Naga petir ungu kehampaan surgawi melesat menabrak seluruh area sekte racun kematian.

Suara ledakan kembali menggema mengisi ruang udara yang tadinya cukup senyap.

"BUUMMM...BUUMMM.. DU...DU..DUARRRR....."

Berulang ulang ledakan energi dahsyat terjadi, sehingga mengejutkan siapapun yang bisa mendengar suara tersebut.

Seolah ada meteor berukuran sedang menghantam bumi.

Sekte racun kematian tinggal sejarah, serpihan dan abu membumbung ke udara menciptakan bola asap yang sangat pekat dan besar dengan muatan abu dan serpihan berbagai benda.

Dibawah yang terlihat hanya tanah gersang tidak ada tanda tanda kehidupan

Dua cahaya dengan kekuatan luar biasa dan kecepatan sangat tinggi melesat menerjang Qing Shan ke atas langit sekte racun kematian.

Terpopuler

Comments

spooky836

spooky836

otak kosong xde isi begitu bodohnya.

2025-01-03

0

Putra_Andalas

Putra_Andalas

sayang sekali Gudang Hartanya jadi Mubazir...

2024-10-11

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Manusia terbuang
2 Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3 Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4 Bab 4 : Penguatan Tulang
5 Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6 Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7 Bab 7 : Perpisahan Sementara
8 Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9 Bab 9 : Pendekar alam bumi
10 Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11 Bab 11 : Meluruskan salah faham
12 Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13 Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14 Bab 14 : Menampar Nyamuk
15 Bab 15 : Suasana yang canggung
16 Bab 16 : Kehangatan keluarga
17 Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18 Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19 Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20 Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21 Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22 BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23 Bab 23 : Desa Suciehn
24 Bab 24 : Pembebasan
25 Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26 Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27 Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28 Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29 Bab 29 : Keluarga Huang
30 Bab 30 : Misi berhasil
31 Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32 Bab 32 : Babat Habis
33 Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34 Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35 Bab 35 : Lintasan kenangan
36 Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37 Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38 Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39 Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40 Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41 Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42 Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43 Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44 Bab 44 : Berteman lebih baik
45 Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46 Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47 Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48 Bab 48 : Putera kaisar
49 Bab 49 : Rahasia
50 Bab 50 : Rahasia 2
51 Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52 Bab 52 : Menyusun rencana
53 Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54 Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55 Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56 Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57 Bab 57 : Pusat alam
58 Bab 58 : Token dan ibu angkat
59 Bab 59 : Mencari alam kecil
60 Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61 Bab 61 : Jurang tanpa batas
62 Bab 62 : Dewa?
63 Bab 63 : Negeri panah angin
64 Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65 Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66 Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67 Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68 Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69 Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70 Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71 Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72 Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73 Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74 Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75 Bab 75 : Pencarian jalan
76 Bab 76 : Kebebasan.
77 Bab 77 : Kekalahan telak
78 Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79 Bab 79 : Sebuah keraguan.
80 Bab 80 : Kitab pengobatan
81 Bab 81 : Klan Wu
82 Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83 Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84 Bab 84 : Karakter baik
85 Bab 85 : Pavilium obat
86 Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87 Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88 Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89 Bab 89 : Memasang umpan
90 Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91 Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92 Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93 Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94 Bab 94 : Kabar gembira.
95 Bab 95 : kembali ke alam bawah
96 Bab 96 : Persiapan pernikahan
97 Bab 97 : Kedatangan tamu
98 Bab 98 : Pergi ke alam salju
99 Bab 99 : Pertemuan keluarga
100 Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101 Bab 101 : Masa tenang
102 Bab 102 : Serangan kecil
103 Bab 103 : Menyerang balik
104 Bab 104 : Kemenangan yang manis
105 Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106 Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107 Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108 Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109 Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110 Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111 Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112 Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 : Manusia terbuang
2
Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3
Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4
Bab 4 : Penguatan Tulang
5
Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6
Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7
Bab 7 : Perpisahan Sementara
8
Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9
Bab 9 : Pendekar alam bumi
10
Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11
Bab 11 : Meluruskan salah faham
12
Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13
Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14
Bab 14 : Menampar Nyamuk
15
Bab 15 : Suasana yang canggung
16
Bab 16 : Kehangatan keluarga
17
Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18
Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19
Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20
Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21
Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22
BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23
Bab 23 : Desa Suciehn
24
Bab 24 : Pembebasan
25
Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26
Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27
Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28
Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29
Bab 29 : Keluarga Huang
30
Bab 30 : Misi berhasil
31
Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32
Bab 32 : Babat Habis
33
Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34
Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35
Bab 35 : Lintasan kenangan
36
Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37
Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38
Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39
Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40
Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41
Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42
Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43
Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44
Bab 44 : Berteman lebih baik
45
Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46
Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47
Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48
Bab 48 : Putera kaisar
49
Bab 49 : Rahasia
50
Bab 50 : Rahasia 2
51
Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52
Bab 52 : Menyusun rencana
53
Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54
Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55
Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56
Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57
Bab 57 : Pusat alam
58
Bab 58 : Token dan ibu angkat
59
Bab 59 : Mencari alam kecil
60
Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61
Bab 61 : Jurang tanpa batas
62
Bab 62 : Dewa?
63
Bab 63 : Negeri panah angin
64
Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65
Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66
Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67
Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68
Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69
Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70
Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71
Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72
Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73
Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74
Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75
Bab 75 : Pencarian jalan
76
Bab 76 : Kebebasan.
77
Bab 77 : Kekalahan telak
78
Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79
Bab 79 : Sebuah keraguan.
80
Bab 80 : Kitab pengobatan
81
Bab 81 : Klan Wu
82
Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83
Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84
Bab 84 : Karakter baik
85
Bab 85 : Pavilium obat
86
Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87
Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88
Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89
Bab 89 : Memasang umpan
90
Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91
Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92
Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93
Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94
Bab 94 : Kabar gembira.
95
Bab 95 : kembali ke alam bawah
96
Bab 96 : Persiapan pernikahan
97
Bab 97 : Kedatangan tamu
98
Bab 98 : Pergi ke alam salju
99
Bab 99 : Pertemuan keluarga
100
Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101
Bab 101 : Masa tenang
102
Bab 102 : Serangan kecil
103
Bab 103 : Menyerang balik
104
Bab 104 : Kemenangan yang manis
105
Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106
Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107
Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108
Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109
Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110
Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111
Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112
Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!