Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan

Merasa hal itu bukan sesuatu yang penting, maka Qing Shan segera beranjak dari sana dan pergi ke kumpulan para penjaga yang memang tidak tidur malam itu.

"Hai para senior semuanya!

Bolehkah aku ikut berkumpul bersama para senior?"

"Wah ... tuan muda..!

Kenapa anda tidak beristirahat saja, di tenda yang telah disediakan?"

Para pengawal itu tidak lagi berani bersikap seenaknya pada Qing Shan, alasannya adalah kedekatan Qing Shan pada tuan mereka.

Menimbang dari bagaimana perlakuan tuan mereka pada Qing Shan, membuat mereka menjadi lebih menjaga sikap.

"Bolehkah aku tahu, sudah berapa lama senior bekerja dengan keluarga Qin?"

Chung Baobiao pimpinan para pengawal sebagai orang yang ditanya menjawab

"Kalau yang tuan tanya adalah saya, maka saya telah menjadi pengawal sejak bisa mengangkat senjata.

Saya adalah generasi kedua setelah ayah saya, yang menjadi pengikut setia dengan mengabdi pada keluarga Qin."

Qing Shan melihat kesetiaan benar benar telah mendarah daging dalam diri Chung Baobiao.

Mereka lanjut larut dalam pembicaraan layaknya Qin xiang yang sebelumnya banyak bercerita pada Qing Shan.

"Saya sangat kagum dengan senior, menyimak cerita yang senior sampaikan, nyawa sudah menjadi hal yang murah bagi senior, jika memang harus menjadi jalan terakhir guna memastikan keselamatan keluarga Qin, apalagi itu keluarga tuan Qin Xiang, yang senior sebut sebagai tempat ayah senior tinggal dan mengabdikan diri selama ini."

'Ya itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami tuan muda, kami ini tak obahnya sudah seperti tameng dan tombak juga pedang, bagi tuan dan seluruh anggota keluarga tuan Qin Xiang."

"Ya. Terus terang saya sangat senang dengan karakter senior Chung Baobiao dan sangat menikmati pembicaraan seputar kisah perjalanan hidup senior.

Keadan senior yang seringkali harus berhadapan dengan suatu keadaan kritis seperti pertarungan antara hidup dan mati dalam menjalankan tugas, benar benar mencerminkan kesetiaan luar biasa dari seorang pengawal setia"

"Ya semua itu mengalir begitu saja, secara perlahan tanpa kita sadar ternyata sudah mendarah daging dalam diri kita tuan muda."

Qing Shan dan para pengawal terus berbagi kisah di malam itu, seringkali disela sela obrolan mereka, terdengar tawa renyah yang sengaja ditahan agar tidak menggangu keluarga Qin yang sedang berada dalam masa istirahatnya.

Adapun Qin Xiang sebenarnya sejak berpisah dari Qing Shan untuk suatu alasan yang dia sebut beristirahat, sebenarnya tidak pernah tidur sama sekali.

Malam itu dia menjadi pendengar setia, menyimak semua pembicaraan antara Qing shan dan pimpinan pengawal pribadi keluarganya.

Bagi para kultivator untuk mendengarkan pembicaraaan demikian terbilang cukup mudah, ketika mereka mau walaupun suara yang dikeluarkan cukup pelan.

"Huuhhh entah kenapa jauh di lubuk hatiku, aku semakin suka dengan karakter pemuda bernama Qing Shan ini.

Pemuda jenius yang kuat dan tinggi dalam kultivasinya, tetapi sangat ramah dan bisa masuk pada semua golongan.

"Bagaimanapun caranya pemuda bernama Qing shan ini harus menjadi suami Qin Mei lan.

Dia harus jadi menantuku kelak, walau untuk itu harus mengambil peluang tersulit sekalipun."

Qin Xiang semakin bertekad untuk menjadikan Qing Shan sebagai suami putrinya, adapun maksud itu telahpun dia sampaikan pada istrinya.

Di pihak lain istrinya adalah jenis wanita yang sangat percaya dan sepenuhnya patuh pada suaminya, adapun bagaimana hasil akhirnya dia serahkan sepenuhnya pada kehendak surga.

"Baiklah saudara Chung senang mengenal dirimu, sejak saat ini panggil aku saudara."

Ucap Qing shan sebelum kemudian dia pamit pergi untuk berkemas, sebelum berangkat melanjutkan perjalanan.

Pagi pagi sekali semua orang sudah tampak bersiap siap.

Pagi itu untuk pertama kalinya Qing shan melihat nona muda Qin Mei Lan yang keluar untuk suatu kepentingan.

"Gadis ini begitu cantik."

Qing Shan berkata dalam hatinya.

"Ini adalah kecantikan pertama yang aku lihat setelah begitu lama tidak pernah melihat wanita sebelumya.

Paras yang anggun bagaikan dewi yang diutus ke bumi itu, sungguh mempesona."

Qing Shan terus memuji keindahan gadis dari keluarga Qin yang begitu menawan hatinya itu.

Tetapi dia tidak begitu menunjukan hal itu lewat sikapnya, hanya saja orang yang cukup peka terhadap itu, akan bisa memahami perasaannya saat ini, cukup dengan memperhatikan tatapan keterkejutan di matanya, saat pertama kali melihat gadis kecil dari keluarga Qin.

"Wah setelah melewati malam yang sedikitpun tidak ada gangguan, sangat tidak disangka gangguan itu justru terjadi di hari siang bolong begini ya saudara Chung Baobiao."

"Benar sekali tuan muda, setelah melakukan perjalanan sejak pagi, akhirnya kita bertemu dengan sekelompok manusia tak bermoral, yang menyebut diri mereka sebagai kelompok kelelawar setan ini.

Kelompok ini sudah cukup dikenal sebagai kawanan perampok yang sadis.

Tidak begitu sulit untuk mengetahui identitas mereka sebagai kelompok kelelawar setan, melihat dari lambang kelewar di bendera kecil yang mereka bawa."

"Tenang saja saudara, kita akan lihat apa mau mereka."

Qing Shan bertekad menyudahi petualangan para gerombolan manusia tak berguna itu.

Dia merasa tugasnya sebagai duta surga, sekali lagi harus di tunaikan di tempat ini.

"Oh jadi inikah gerombolan perampok kelelawar setan yang sebelumnya di ceritakan oleh tuan Qin Xiang itu saudara Chung...?"

"Tidak salah lagi tuan muda...!"

"Apakah orang orang ini mengira perbuatan mereka, tidak akan pernah berbalas...?

Lucu sekali..!"

Terpopuler

Comments

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼

2023-04-28

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat

2023-04-28

0

Gungun Gunawan

Gungun Gunawan

masih stay

2023-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Manusia terbuang
2 Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3 Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4 Bab 4 : Penguatan Tulang
5 Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6 Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7 Bab 7 : Perpisahan Sementara
8 Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9 Bab 9 : Pendekar alam bumi
10 Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11 Bab 11 : Meluruskan salah faham
12 Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13 Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14 Bab 14 : Menampar Nyamuk
15 Bab 15 : Suasana yang canggung
16 Bab 16 : Kehangatan keluarga
17 Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18 Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19 Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20 Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21 Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22 BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23 Bab 23 : Desa Suciehn
24 Bab 24 : Pembebasan
25 Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26 Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27 Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28 Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29 Bab 29 : Keluarga Huang
30 Bab 30 : Misi berhasil
31 Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32 Bab 32 : Babat Habis
33 Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34 Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35 Bab 35 : Lintasan kenangan
36 Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37 Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38 Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39 Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40 Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41 Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42 Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43 Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44 Bab 44 : Berteman lebih baik
45 Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46 Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47 Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48 Bab 48 : Putera kaisar
49 Bab 49 : Rahasia
50 Bab 50 : Rahasia 2
51 Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52 Bab 52 : Menyusun rencana
53 Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54 Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55 Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56 Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57 Bab 57 : Pusat alam
58 Bab 58 : Token dan ibu angkat
59 Bab 59 : Mencari alam kecil
60 Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61 Bab 61 : Jurang tanpa batas
62 Bab 62 : Dewa?
63 Bab 63 : Negeri panah angin
64 Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65 Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66 Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67 Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68 Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69 Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70 Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71 Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72 Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73 Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74 Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75 Bab 75 : Pencarian jalan
76 Bab 76 : Kebebasan.
77 Bab 77 : Kekalahan telak
78 Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79 Bab 79 : Sebuah keraguan.
80 Bab 80 : Kitab pengobatan
81 Bab 81 : Klan Wu
82 Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83 Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84 Bab 84 : Karakter baik
85 Bab 85 : Pavilium obat
86 Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87 Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88 Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89 Bab 89 : Memasang umpan
90 Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91 Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92 Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93 Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94 Bab 94 : Kabar gembira.
95 Bab 95 : kembali ke alam bawah
96 Bab 96 : Persiapan pernikahan
97 Bab 97 : Kedatangan tamu
98 Bab 98 : Pergi ke alam salju
99 Bab 99 : Pertemuan keluarga
100 Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101 Bab 101 : Masa tenang
102 Bab 102 : Serangan kecil
103 Bab 103 : Menyerang balik
104 Bab 104 : Kemenangan yang manis
105 Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106 Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107 Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108 Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109 Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110 Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111 Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112 Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 : Manusia terbuang
2
Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3
Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4
Bab 4 : Penguatan Tulang
5
Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6
Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7
Bab 7 : Perpisahan Sementara
8
Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9
Bab 9 : Pendekar alam bumi
10
Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11
Bab 11 : Meluruskan salah faham
12
Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13
Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14
Bab 14 : Menampar Nyamuk
15
Bab 15 : Suasana yang canggung
16
Bab 16 : Kehangatan keluarga
17
Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18
Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19
Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20
Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21
Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22
BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23
Bab 23 : Desa Suciehn
24
Bab 24 : Pembebasan
25
Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26
Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27
Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28
Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29
Bab 29 : Keluarga Huang
30
Bab 30 : Misi berhasil
31
Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32
Bab 32 : Babat Habis
33
Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34
Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35
Bab 35 : Lintasan kenangan
36
Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37
Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38
Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39
Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40
Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41
Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42
Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43
Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44
Bab 44 : Berteman lebih baik
45
Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46
Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47
Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48
Bab 48 : Putera kaisar
49
Bab 49 : Rahasia
50
Bab 50 : Rahasia 2
51
Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52
Bab 52 : Menyusun rencana
53
Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54
Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55
Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56
Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57
Bab 57 : Pusat alam
58
Bab 58 : Token dan ibu angkat
59
Bab 59 : Mencari alam kecil
60
Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61
Bab 61 : Jurang tanpa batas
62
Bab 62 : Dewa?
63
Bab 63 : Negeri panah angin
64
Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65
Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66
Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67
Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68
Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69
Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70
Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71
Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72
Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73
Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74
Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75
Bab 75 : Pencarian jalan
76
Bab 76 : Kebebasan.
77
Bab 77 : Kekalahan telak
78
Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79
Bab 79 : Sebuah keraguan.
80
Bab 80 : Kitab pengobatan
81
Bab 81 : Klan Wu
82
Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83
Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84
Bab 84 : Karakter baik
85
Bab 85 : Pavilium obat
86
Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87
Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88
Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89
Bab 89 : Memasang umpan
90
Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91
Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92
Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93
Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94
Bab 94 : Kabar gembira.
95
Bab 95 : kembali ke alam bawah
96
Bab 96 : Persiapan pernikahan
97
Bab 97 : Kedatangan tamu
98
Bab 98 : Pergi ke alam salju
99
Bab 99 : Pertemuan keluarga
100
Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101
Bab 101 : Masa tenang
102
Bab 102 : Serangan kecil
103
Bab 103 : Menyerang balik
104
Bab 104 : Kemenangan yang manis
105
Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106
Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107
Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108
Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109
Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110
Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111
Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112
Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!