Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang

Tidak butuh waktu lama bagi rombongan keluarga Qin, untuk sampai pada suatu lokasi yang dirasa ideal sebagai tempat bermalam .

"Lokasi ini merupakan dataran yang luas, sangat cocok untuk kita jadikan sebagai tempat beristirahat melewati malam ini.

Ayo semuanya kalian dirikan tenda peristirahatan di tempat ini."

"Baik tuan..!

Tenda akan segera didirikan."

Para pekerja keluarga Qin bergegas memasang tenda peristirahatan, sedangkan para pengawal tetap fokus dalam kewaspadaan tinggi.

Mereka memantau setiap sudut, memastikan tidak ada sedikitpun potensi ancaman yang akan terjadi.

Malam itu untuk beberapa lama Qin Xiang menghabiskan waktu berbagi cerita tentang berbagai hal dan berbagai topik.

Baik itu pembicaraan tentang pengalaman perjalanan kehidupannya, termasuk keluarga Qin Xiang, sampai kepada hal hal berkembang yang terjadi beberapa tahun belakangan.

"Wahh ternyata perjalanan yang tuan lalui cukup seru tuan, saya tiba tiba ingin merasakan beberapa hal yang sama dengan apa yang tuan lalui."

"Ha..haha... Semua orang punya jalan cerita hidupnya sendiri sendiri anak muda, kau juga kelak akan merasakan berbagai hal, seperti yang aku jelaskan itu.

Bahkan boleh jadi kelak kisah perjalanan hidup yang akan kau jalani akan lebih baik dan lebih indah dari semua yang aku ceritakan itu."

Qin Xiang menilai Qing Shan adalah sosok yang enak di ajak bicara, santun lembut namun tegas.

Hal yang tidak kalah penting menurutnya adalah, kekuatannya yang kini sudah berada di peringkat bumi level tiga tahap puncak.

Artinya tidak lama lagi, seharusnya dia akan segera menerobos ke tingkat pendekar langit.

"Anak ini adalah jenius muda luar biasa, dengan perilaku santun yang begitu mempesona.

Untuk daerah sudut pinggiran di wilayah kekaisaran yang luas ini, peringkat Bumi level tiga tahap puncak, bukanlah hal yang mudah ditemukan bagi sosok muda seperti pemuda ini.

Tingkat kultivasinya itu seharusnya adalah milik sosok patriak sebuah sekte menengah, bahkan patriak pada sebuah sekte besar kultivasinya hanyalah di tingkat pendekar langit tahap awal.

Adapun sosok pemuda ini memangnya berapa umurnya saat ini..?

Paling dia baru saja memasuki usia sekitar 14 tahun.

Lalu dengan kejeniusannya, semestinya tidak butuh waktu lama baginya untuk bisa melampaui tingkat pendekar langit, yang merupakan kwalifikasi bagi seorang patriak sekte besar itu.

Andai anak jenius yang luar biasa ini, bisa menjadi menantu keluarga Qin, apalagi kalau bisa menjadi suami putri semata wayangku Qin Mei Lan."

Qin Xiang begitu kagum dengan sosok Qing Shan, sampai sampai dia mengangankan agar Qing Shan menjadi menantunya.

Bukankah hal yang wajar kalau setiap orang tua, menginginkan yang terbaik bagi puterinya.? terlebih bila itu adalah putri satu satunya

Namun Qin Xiang tahu betul bahwa Qing Shan saat ini sedang fokus untuk meyelesaikan urusan keluarganya dan menghancurkan sekte hati iblis, darah harus dibayar dengan darah dan nyawa harus dibayar dengan nyawa.

Dari kilatan cahaya yang terpancar dari mata Qing Shan, sudah terbayang oleh Qin Xiang kehancuran seperti apa yang akan di derita oleh sekte hati iblis.

"Hmmm... Kesalahan terbesar sekte hati iblis,

adalah melepaskan perhatian mereka dari sosok seorang anak jenius luar biasa, dari keluarga Qing yang kemudian tumbuh menjadi pemuda santun yang perkasa ini.

Aku yakin sekte hati iblis akan hancur di tangan anak muda ini."

Diam diam Qin Xiang terus menilai Qing Shan dalam hatinya, di sela sela pembicaraan mereka.

"Ah.. Shan'er tanpa sadar karena asyik dan larut bercerita, waktu telah menunjukkan tengah malam, aku sebenanrya masih ingin bercerita banyak hal, tetapi rasanya tidak enak kalau terlalu memaksakam diri."

"Ya.. Tuan benar, waktu sudah masuk pertengahan malam, barangkali tuan juga butuh beristirahat, setelah perjalanan panjang yang di lalui."

Qin xiang khawatir kalau Qing shan sebenarnya ingin menyudahi pembicaraan, tetapi sangat malu untuk mengatakannya.

Karenanya Qin xiang mengambil inisiatif, sebagai orang yang pertama mengajak beristirahat, dengan menyudahi pembicaraan ini.

Apa yang tidak Qin xiang ketahui adalah bahwa Qing shan, merupakan orang yang baru kali ini bertemu dengan sosok manusia dari jenis seperti dirinya, setelah beberapa tahun lamanya.

Jadi sangat mustahil baginya untuk segera bosan dalam pembicaraan yang bahkan sangat membuatnya tertarik ini.

Bagaimanapun dia masuk kedalam dunia jiwa dewa saat masih berusia 8 tahun, tentu ada banyak hal yang ingin dia pelajari dari pembicaraan ini, tentang keadaan dunia luar.

"Ah baiklah nak Shan'er, tampaknya kita harus mengakhiri pembicaraan ini dan segera beristirahat.

Apapun ceritanya besok pagi pagi sekali, kita sudah harus melanjutkan perjalanan."

"Baiklah ... tuan kalau begitu anak muda ini, tidak akan menggangu tuan dengan banyak pertanyaan lagi."

"Shan'er!"

"Ya tuan!"

"Bolehkah aku meminta satu hal?"

"Tentu tuan, selama apa yang masih berada dalam kemampuan saya, akan saya pasti akan membantunya!"

Ucap Qing shan dengan penuh kesungguhan.

Qing shan sempat berpikir kalau Qin xiang memintanya agar membantu menyingkirkan para pengganggu yang menargetkan keluarga Qin.

Akan tetapi ucapan Qin Xiang berikutnya, adalah hal yang membuatnya tercengang, dimana Qing Xiang berkata ;

"Berhentilah memanggilku tuan dan panggil aku dengan sebutan paman.

Satu hal lagi aku berharap engkau berkenan membantu memberikan Lan'er pencerahan, sehingga kesulitannya menerobos belakangan ini bisa teratasi."

Selesai mengatakan hal tersebut diapun berlalu dan masuk ke dalam tendanya.

Saat ini Qing Shan masih berdiri terpaku dan tertegun berusaha mencoba mencerna ucapan Qin xiang barusan.

Terpopuler

Comments

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏

2023-04-28

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

mantab thor lanjut terus update sampai tamat

2023-04-28

0

Gungun Gunawan

Gungun Gunawan

lanjut

2023-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Manusia terbuang
2 Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3 Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4 Bab 4 : Penguatan Tulang
5 Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6 Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7 Bab 7 : Perpisahan Sementara
8 Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9 Bab 9 : Pendekar alam bumi
10 Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11 Bab 11 : Meluruskan salah faham
12 Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13 Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14 Bab 14 : Menampar Nyamuk
15 Bab 15 : Suasana yang canggung
16 Bab 16 : Kehangatan keluarga
17 Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18 Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19 Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20 Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21 Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22 BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23 Bab 23 : Desa Suciehn
24 Bab 24 : Pembebasan
25 Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26 Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27 Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28 Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29 Bab 29 : Keluarga Huang
30 Bab 30 : Misi berhasil
31 Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32 Bab 32 : Babat Habis
33 Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34 Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35 Bab 35 : Lintasan kenangan
36 Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37 Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38 Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39 Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40 Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41 Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42 Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43 Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44 Bab 44 : Berteman lebih baik
45 Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46 Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47 Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48 Bab 48 : Putera kaisar
49 Bab 49 : Rahasia
50 Bab 50 : Rahasia 2
51 Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52 Bab 52 : Menyusun rencana
53 Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54 Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55 Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56 Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57 Bab 57 : Pusat alam
58 Bab 58 : Token dan ibu angkat
59 Bab 59 : Mencari alam kecil
60 Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61 Bab 61 : Jurang tanpa batas
62 Bab 62 : Dewa?
63 Bab 63 : Negeri panah angin
64 Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65 Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66 Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67 Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68 Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69 Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70 Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71 Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72 Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73 Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74 Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75 Bab 75 : Pencarian jalan
76 Bab 76 : Kebebasan.
77 Bab 77 : Kekalahan telak
78 Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79 Bab 79 : Sebuah keraguan.
80 Bab 80 : Kitab pengobatan
81 Bab 81 : Klan Wu
82 Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83 Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84 Bab 84 : Karakter baik
85 Bab 85 : Pavilium obat
86 Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87 Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88 Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89 Bab 89 : Memasang umpan
90 Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91 Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92 Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93 Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94 Bab 94 : Kabar gembira.
95 Bab 95 : kembali ke alam bawah
96 Bab 96 : Persiapan pernikahan
97 Bab 97 : Kedatangan tamu
98 Bab 98 : Pergi ke alam salju
99 Bab 99 : Pertemuan keluarga
100 Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101 Bab 101 : Masa tenang
102 Bab 102 : Serangan kecil
103 Bab 103 : Menyerang balik
104 Bab 104 : Kemenangan yang manis
105 Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106 Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107 Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108 Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109 Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110 Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111 Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112 Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 : Manusia terbuang
2
Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3
Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4
Bab 4 : Penguatan Tulang
5
Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6
Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7
Bab 7 : Perpisahan Sementara
8
Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9
Bab 9 : Pendekar alam bumi
10
Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11
Bab 11 : Meluruskan salah faham
12
Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13
Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14
Bab 14 : Menampar Nyamuk
15
Bab 15 : Suasana yang canggung
16
Bab 16 : Kehangatan keluarga
17
Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18
Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19
Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20
Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21
Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22
BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23
Bab 23 : Desa Suciehn
24
Bab 24 : Pembebasan
25
Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26
Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27
Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28
Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29
Bab 29 : Keluarga Huang
30
Bab 30 : Misi berhasil
31
Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32
Bab 32 : Babat Habis
33
Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34
Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35
Bab 35 : Lintasan kenangan
36
Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37
Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38
Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39
Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40
Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41
Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42
Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43
Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44
Bab 44 : Berteman lebih baik
45
Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46
Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47
Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48
Bab 48 : Putera kaisar
49
Bab 49 : Rahasia
50
Bab 50 : Rahasia 2
51
Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52
Bab 52 : Menyusun rencana
53
Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54
Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55
Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56
Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57
Bab 57 : Pusat alam
58
Bab 58 : Token dan ibu angkat
59
Bab 59 : Mencari alam kecil
60
Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61
Bab 61 : Jurang tanpa batas
62
Bab 62 : Dewa?
63
Bab 63 : Negeri panah angin
64
Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65
Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66
Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67
Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68
Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69
Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70
Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71
Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72
Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73
Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74
Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75
Bab 75 : Pencarian jalan
76
Bab 76 : Kebebasan.
77
Bab 77 : Kekalahan telak
78
Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79
Bab 79 : Sebuah keraguan.
80
Bab 80 : Kitab pengobatan
81
Bab 81 : Klan Wu
82
Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83
Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84
Bab 84 : Karakter baik
85
Bab 85 : Pavilium obat
86
Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87
Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88
Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89
Bab 89 : Memasang umpan
90
Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91
Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92
Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93
Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94
Bab 94 : Kabar gembira.
95
Bab 95 : kembali ke alam bawah
96
Bab 96 : Persiapan pernikahan
97
Bab 97 : Kedatangan tamu
98
Bab 98 : Pergi ke alam salju
99
Bab 99 : Pertemuan keluarga
100
Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101
Bab 101 : Masa tenang
102
Bab 102 : Serangan kecil
103
Bab 103 : Menyerang balik
104
Bab 104 : Kemenangan yang manis
105
Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106
Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107
Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108
Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109
Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110
Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111
Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112
Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!