Pendekar Surgawi

Pendekar Surgawi

Bab 1 : Manusia terbuang

Sore itu disebuah pertambangan Batu Roh seorang anak bernama Qing Shan, tergeletak tak berdaya di bawah guyuran hujan yang deras.

Fisik kecilnya yang telah kehabisan tenaga, sudah tidak bisa lagi menanggung beban kerja yang dipaksakan atasnya, juga warga desa yang malang tersebut.

(flash back)

Sebelumnya mereka adalah warga desa yang cukup bahagia, dengan kehidupan yang sederhana, jauh dari huru hara dan peperangan antar kultivator.

Desa yang berada pada pinggiran daerah kekaisaran Han, cukup terisolasi dari wilayah pusat karena jauhnya jarak dan juga tidak adanya tokoh ternama, atau pejabat kekaisaran yang berasal dari desa tersebut.

Desa itu hanya di huni oleh puluhan rumah warga yang merupakan manusia biasa, yang tidak punya basis kultivasi.

Hari hari indah berubah sejak kedatangan gerombolan penjahat yang menamai kelompok mereka dengan Pendekar hati Iblis.

Mereka membakar seluruh rumah warga dan menyisakan satu rumah yang paling besar milik pemimpin desa sebagai tempat dan juga markas mereka sendiri.

Adapun warga semua menjadi manusia terbuang, tidak punya rumah yang biasa mereka pakai sebagai hunian tempat mereka berlindung baik dari sengatan terik matahari dan juga hujan.

Banyak anak - anak yang menjadi yatim dan wanita yang menjadi janda, para perampok pendekar hati iblis yang berjumlah 5 orang benar benar beringas membunuh banyak warga yang tak berdosa tanpa ampun.

Semua digiring ke pertambangan batu Roh melakukan kerja paksa yang hasilnya hanya untuk para pendekar hati iblis.

Setelah beberapa hari kerja diluar batas kewajaran Qing Shan kecil pingsan tak sadarkan diri, makanan dan tempat tinggal yang buruk serta istirahat yang jauh dari kata cukup menjadikan tubuh kecilnya lemah dan kehabisan energi.

(flash off)

"Hei bangunkan anak itu!, seret dia dari sana buat pemandangan buruk saja", ucap si 4 salah satu perampok hati iblis yang menyebut nama mereka dengan nomor sesuai tingkatan kekuatannya.

"Iya tuan!.

Ayo kita angkat dan pindahkan ke sana."

Para orang tua langsung mengangkat tubuh Qing Shan dan membawa tubuh ringkih kecil itu, ke salah satu gua buatan di dinding gunung, yang di khususkan sebagai base camp atau markas para pekerja pria.

Di luar alam dunia Qing Shan saat ini sedang berada di ruang terbuka yang merupakan padang rumput yang begitu luas, udara disini sangat sejuk dan sejauh mata memandang terhampar bertangan padang luas, yang ditumbuhi bunga bunga beraneka warna.

"Dimana aku sekarang?" tanya Qing Shan dalam hatinya Dia merasa aneh dengan tempat ini yang sama sekali berbeda dengan lokasi pertambangan batu Roh yang ada

Lama dia berjalan tidak nampak seorangpun yang bisa Dia tanyai.

"Dimana sebenarnya ini? bagaimana aku harus keluar dari tempat ini?" itulah pertanyaan yang terus terngiang di pikirannya saat ini.

Setelah cukup jauh berjalan Dia menemukan sebuah pondok kecil yang berada di bawah sebuah pohon rindang yang memiliki mata air yang keluar dari celah bebatuan di area tanah sekitar akar pohon tersebut .

"Ini adalah sebuah rumah kecil, apakh disini ada seseorang yang bisa aku temui?"

Qing Shan bertanya dalam hati kecilnya. Dia lalu mendatangi mata air yang begitu jernih itu.

"Air ini begitu jernih dan terlihat begitu menyegarkan."

Hanya cukup dengan melihatnya saja sudah menarik minat Qing Shan untuk meminumnya, maka Diapun mengambil air tersebut dengan kedua tangannya dan segera meminumnya

Segera saja sensasi rasa yang begitu menyegarkan dia rasakan merambat ke seluruh tubuh kecilnya.

"Ah... air ini sangat menyegarkan, rasanya juga sedikit manis"

Ucapnya bermonolog.

Setelah puas meneguk air di telaga mata air jernih tersebut Diapun beranjak naik ke pondok kecil yang ada disana.

Pelan dan perlahan dia menaiki pondok yang bergaya rumah panggung tersebut dengan beberapa anak tangga untuk mencapai pintunya.

Setelah sampai di atas, ada semacam teras yang anehnya dari teras ini semua hamparan tanah yang ada di sana, bisa dilihat dengan cukup jelas, pada jarak yang sangat jauh.

Terlihat seolah pondok tersebut merupakan tempat paling tinggi yang ada disana.

Puas memandang segala sesuatunya, Qing Shan lalu memasuki pondok tersebut dan Dia cukup tercengang mendapati pondok tersebut, yang keadaaan di dalamnya jauh lebih luas, bahkan dibandingkan dari seluruh wilayah desanya.

"Aneh sekali pondok ini kelihatan kecil dan pendek dari luar tetapi sangat luas dan begitu tinggi bila telah berada di dalamnya."

Sejenak pikiran tersebut terbersit di hatinya.

"Dan lagi hari disini tidak pernah malam, selalu saja matahari berada tepat di atas kepala, tanpa bergeser sedikitpun."

ucapnya dalam benaknya mengumpulkan semua bentuk keanehan di alam tersebut.

Setelah mendudukkan badannya, pada bentangan permadani yang ada disana.

Qing Shan tertidur lelap seolah berada di rumahnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Sachroni

Sachroni

udah pingsan tidur juga

2024-10-10

0

y@y@

y@y@

👍🏼👍⭐👍👍🏼

2023-04-28

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2023-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Manusia terbuang
2 Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3 Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4 Bab 4 : Penguatan Tulang
5 Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6 Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7 Bab 7 : Perpisahan Sementara
8 Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9 Bab 9 : Pendekar alam bumi
10 Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11 Bab 11 : Meluruskan salah faham
12 Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13 Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14 Bab 14 : Menampar Nyamuk
15 Bab 15 : Suasana yang canggung
16 Bab 16 : Kehangatan keluarga
17 Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18 Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19 Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20 Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21 Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22 BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23 Bab 23 : Desa Suciehn
24 Bab 24 : Pembebasan
25 Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26 Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27 Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28 Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29 Bab 29 : Keluarga Huang
30 Bab 30 : Misi berhasil
31 Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32 Bab 32 : Babat Habis
33 Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34 Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35 Bab 35 : Lintasan kenangan
36 Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37 Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38 Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39 Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40 Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41 Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42 Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43 Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44 Bab 44 : Berteman lebih baik
45 Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46 Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47 Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48 Bab 48 : Putera kaisar
49 Bab 49 : Rahasia
50 Bab 50 : Rahasia 2
51 Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52 Bab 52 : Menyusun rencana
53 Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54 Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55 Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56 Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57 Bab 57 : Pusat alam
58 Bab 58 : Token dan ibu angkat
59 Bab 59 : Mencari alam kecil
60 Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61 Bab 61 : Jurang tanpa batas
62 Bab 62 : Dewa?
63 Bab 63 : Negeri panah angin
64 Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65 Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66 Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67 Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68 Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69 Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70 Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71 Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72 Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73 Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74 Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75 Bab 75 : Pencarian jalan
76 Bab 76 : Kebebasan.
77 Bab 77 : Kekalahan telak
78 Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79 Bab 79 : Sebuah keraguan.
80 Bab 80 : Kitab pengobatan
81 Bab 81 : Klan Wu
82 Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83 Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84 Bab 84 : Karakter baik
85 Bab 85 : Pavilium obat
86 Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87 Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88 Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89 Bab 89 : Memasang umpan
90 Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91 Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92 Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93 Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94 Bab 94 : Kabar gembira.
95 Bab 95 : kembali ke alam bawah
96 Bab 96 : Persiapan pernikahan
97 Bab 97 : Kedatangan tamu
98 Bab 98 : Pergi ke alam salju
99 Bab 99 : Pertemuan keluarga
100 Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101 Bab 101 : Masa tenang
102 Bab 102 : Serangan kecil
103 Bab 103 : Menyerang balik
104 Bab 104 : Kemenangan yang manis
105 Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106 Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107 Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108 Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109 Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110 Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111 Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112 Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab 1 : Manusia terbuang
2
Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3
Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4
Bab 4 : Penguatan Tulang
5
Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6
Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7
Bab 7 : Perpisahan Sementara
8
Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9
Bab 9 : Pendekar alam bumi
10
Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11
Bab 11 : Meluruskan salah faham
12
Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13
Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14
Bab 14 : Menampar Nyamuk
15
Bab 15 : Suasana yang canggung
16
Bab 16 : Kehangatan keluarga
17
Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18
Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19
Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20
Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21
Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22
BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23
Bab 23 : Desa Suciehn
24
Bab 24 : Pembebasan
25
Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26
Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27
Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28
Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29
Bab 29 : Keluarga Huang
30
Bab 30 : Misi berhasil
31
Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32
Bab 32 : Babat Habis
33
Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34
Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35
Bab 35 : Lintasan kenangan
36
Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37
Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38
Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39
Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40
Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41
Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42
Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43
Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44
Bab 44 : Berteman lebih baik
45
Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46
Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47
Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48
Bab 48 : Putera kaisar
49
Bab 49 : Rahasia
50
Bab 50 : Rahasia 2
51
Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52
Bab 52 : Menyusun rencana
53
Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54
Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55
Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56
Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57
Bab 57 : Pusat alam
58
Bab 58 : Token dan ibu angkat
59
Bab 59 : Mencari alam kecil
60
Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61
Bab 61 : Jurang tanpa batas
62
Bab 62 : Dewa?
63
Bab 63 : Negeri panah angin
64
Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65
Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66
Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67
Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68
Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69
Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70
Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71
Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72
Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73
Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74
Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75
Bab 75 : Pencarian jalan
76
Bab 76 : Kebebasan.
77
Bab 77 : Kekalahan telak
78
Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79
Bab 79 : Sebuah keraguan.
80
Bab 80 : Kitab pengobatan
81
Bab 81 : Klan Wu
82
Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83
Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84
Bab 84 : Karakter baik
85
Bab 85 : Pavilium obat
86
Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87
Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88
Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89
Bab 89 : Memasang umpan
90
Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91
Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92
Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93
Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94
Bab 94 : Kabar gembira.
95
Bab 95 : kembali ke alam bawah
96
Bab 96 : Persiapan pernikahan
97
Bab 97 : Kedatangan tamu
98
Bab 98 : Pergi ke alam salju
99
Bab 99 : Pertemuan keluarga
100
Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101
Bab 101 : Masa tenang
102
Bab 102 : Serangan kecil
103
Bab 103 : Menyerang balik
104
Bab 104 : Kemenangan yang manis
105
Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106
Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107
Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108
Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109
Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110
Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111
Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112
Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!