Tidak butuh waktu lama agar sampai pada tempat tujuannya, Qing shan mulai masuk area hutan larangan yang ada di sebelah selatan alam jiwa.
Kehadirannya langsung saja dirasa mengusik dan mengganggu oleh kumpulan Beast yang ada di disana.
"Wah seekor beast banteng berukuran besar di tingkatan kekuatan pendekar pemula level awal tahap puncak...?
Tampaknya beast ini merupakan pimpinan kawanan beast yang ada disini....!
Qing shan berkata kata sendiri dalam hatinya menyaksikan beast yang ada di depannya.
Qing shan terus mengawasi sosok beast banteng yang lebih dominan dari beast lainnya itu, saat dia berada tidak jauh dari hadapan banteng tersebut.
"Ya...ya.. banteng ini sudah sangat marah dan siap bertempur, kelihatan sekali bagaimana banteng itu segera menghembuskan nafasnya dengan keras.
Dari cara dan sikap beast ini, dia memang sedang marah.
Banteng itu mengendus dan sudah mengambil posisi kaki yang siap untuk menyerang....?
Bagus... bagus sekali."
Qing shan terus melihat setiap perubahan, gerak suara maupun sikap para beast yang ada disana.
Dan dia sudah tidak sabar untuk memulai duelnya
"Datanglah binatang jelek, aku telah siap sedari tadi.
Apakah kau hanya akan bersiap siap dengan ancang ancang untuk segera menerjangku seperti itu, tapi tak pernah berani memulainya....?
Seolah faham dengan provokasi Qing shan, sederetan binatang beast lainnya, juga mengeluarkan erangan suara.
Hal itu menandakan mereka sedang berada pada suasana hati yang sangat buruk, juga sama sekali tidak menyenangkan.
"Groarrr ...!
"Geerrrr ... Geerrrr...!"
"Herrrr.....Herrrrr...!"
"Kiekkk .....!"
Berbagai suara segera mengisi tempat itu, membumbung tinggi ke atas langit alam jiwa.
"Siiiittttthhhhhhh......!"
Tidak sedikit juga suara berupa siulan, dari beberapa Beast jenis burung yang bersahutan, menambah ramai suara yang semakin bergemuruh laksana paduan suara hewan itu.
Suara suara beast di alam liar itu membentuk suatu hal, yang terdengar lebih mirip seperti tabuhan genderang perang."
"Phueekkk....!!"
Setelah mengeluarkan suara amarahnya, beast banteng yang tanduknya hampir bertemu satu dengan lainnya itu, datang menerjang dengan kekuatan penuhnya ke arah Qing Shan.
Melihat hal tersebut Qing Shan tidak menunggu serangan lawan, tetapi juga maju menerjang ke arah beast banteng, dengan posisi tangannya yang dibalut petir hijau yang menyambar nyambar, siap melahap dan meledakkan jalur lintasan yang dilaluinya.
"Buummmm ... duarrrrr....!"
"Ayo kau ingin pertempuran bukan banteng jelek?
Ayo tunjukkan seranganmu.....!!"
"Phueekkk....!!"
Dentuman dua kekuatan dahsyat yang saling beradu berkali-kali, menimbulkan ledakan besar yang memancarkan gelombang cahaya energi petir hijau, ke setiap sudut alam jiwa.
Sapuan gelombang energi itu juga memunculkan bunga kembang api, yang bertaburan ke segala arah.
Hal itu menimbulkan fenomena indah namun sangat mematikan.
"Ughhhh... wueeeekkkk.....!"
Untuk beberapa langkah, Qing shan mundur kebelakang dan mulutnya menyemburkan seteguk darah segar sebagai akibat dari tabrakan dua kekuatan besar itu.
Setelah abu yang beterbangan di sekitar area tersebut menghilang, terlihat seekor beast banteng yang merintih kesakitan tergeletak di tanah.
"Phuekkk ..."
Ucapan untuk yang terakhir kalinya dengan nada yang penuh kesedihan yang mendalam, beast itu tidak lagi segarang dan seganas suaranya di saat awal pertarungan, yang begitu sombong dan penuh semangat bertarung.
Akhirnya beast itu mati mengenaskan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Tubuh beast banteng itu berubah menjadi daging cincang yang terbakar, tanduknya hancur dan kepalanya robek disana sini sehingga memperlihatkan tengkorak kepalanya menandakan dahsyatnya pukulan yang baru saja diterimanya.
"Haaaaooooooo....!'
"Groarrr ...!
"Geerrrr ... Geerrrr...!"
"Herrrr.....Herrrrr...!"
"Kiekkk .....!"
"Huhu hahakkk... kukukk..kakakk.."
Bukannya takut, namun para beast disana semakin menggila, melihat kematian pemimpin mereka mati.
Sekumpulan serigala yang berada di tingkat kekuatan pendekar pemula level awal tahap akhir, segera maju disertai dengan suara lolongan panjang menerjang Qing shan dari segala arah.
Serangan yang datang dari segala sisi pada saat yang bersamaan ini, memaksa Qing shan melompat tinggi ke atas dengan cepat..."Hup "
Qing shan lalu menukik kembali dengan tajam ketempatnya semula berdiri, dengan posisi telapak tangan yang memukul kumpulan srigala yang telah bertemu disatu titik, tempat dia berdiri sebelumnya itu.
" Duuuarrrr ... jeeedarrrr"
Rentetan gelombang energi saling beradu menyapu dan memanaskan udara di tempat itu.
Kumpulan kawanan serigala terjungkal dan berhamburan ke segala arah.
Qing shan sendiri terdorong kebelakang beberapa langkah dan kembali mengeluarkan seteguk darah segar, yang menyembur dari mulutnya.
"Ughhhhh...."
Ha..ha..haah... ternyata begini ya rasanya bertarung itu...?
Pertarungan dengan para kawanan beast ini adalah pertarungan pertamaku.
Meski masih cukup lemah, tapi aku cukup puas dengan ini hahahahahah
Qing shan sangat senang dengan pengalaman pertempuran pertama baginya hari ini, lewat pertarungan ini dia sadar sepenuhnya, bahwa kekuatannya masih cukup lemah.
Pengalaman ini akan menjadi guru yang akan membuatku faham berbagai situasi dan keadaan dalam suatu pertempuran yang sebenarnya.
Ternyata begini akibat sebuah perbedaan peringkat, karena berada pada level yang seringkat di bawahku, meski para beast ini telah menyerang bersama sama, tetap saja itu akan menempatkan pihak kawanan beast srigala, sebagai pihak yang kalah.
Qing shan melihat tubuh para beast itu robek disana sini, yang membuatnya meninggalkan ceceran darah di mana mana.
Kawanan beast yang lain meraung dan menggila, melihat anggota kawanan mereka ditindas dan mati di tangan bocah yang mulai beranjak menuju usia remaja itu.
Segera semuanya satu serangan menerjang ke titik keberadaan Qing shan saat ini.
"Suiittt ......!"
Suara gagak hitam menukik tajam
"Heerrr ... heerr..!"
Suara beast kera yang menunjukkan amarahnya.
"Kiek ......Kiekkkkk....!"
Suara elang.
"Groaarrrrrr....!"
Suara beast macan."
Sekali lagi suara itu memenuhi udara, menandakan dimulainya pertempuran sesi ketiga,.
Setelah selesai meminum sebotol giok air telaga kahyangan, Qing shan kembali fit dan siap menerima serangan kawanan beast dengan kekuatan tempur yang akan mereka keluarkan.
Qing Shan ingin melihat sampai dimana kemampuan bertarungnya dan dimana batasan akhir kekuatannya.
Segera setelah itu serangan dari ratusan bermacam jenis beast menggempurnya dari segala arah, yang datang serentak, termasuk dari atas oleh beast gagak hitam dan elang yang siap memblokir jalur pelarian Qing Shan.
Kali ini tidak ada pilihan selain menghadapi serangan tersebut habis habisan, petir hijau di dorong keluar dari lautan dantian, mengamuk memancar dari seluruh tubuh Qing Shan, bergulung dan bergelombang menyambar ke segala arah siap menjilat dan menghanguskan apapun yang mencoba menghalangi jalannya.
Haaahhhh..... ini tidak baik, sungguh ini tidak baik..!
Aku perlu mengeluarkan segala kemampuan yang aku miliki saat ini.
Ratusan kekuatan yang dipancarkan oleh beast ini, bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.
Bukan tidak mungkin hal ini akan merenggut nyawaku dan mengantarkan jiwaku, menuju pintu reinkarnasi menemui raja neraka.
Huuuhhhh, Aku kurang cermat tidak jeli membaca dan menghitung hasil dari akibat provokasiku sejak awal.
Beruntung pada dua pertarungan sebelumnya, semakin mematangkan pemahamanku.
Hasil pemahaman dari pertarungan itu dan penyerapan berbagai elemen serangan dari lawan oleh akar spritual surgawi milikku, ternyata membuatku melonjak sehingga berada pada basis kultivasi tingkat pendekar pemula level tiga tahap puncak.
Itu merupakan tahap terakhir pada tingkat pendekar pemula, kedepannya bila aku menerobos akan masuk ke alam pendekar bumi.
Tapi apakah aku masih punya waktu untuk itu....??
Pikiran Qing shan berkecamuk dengan segala hal.
Begitu serangan datang pada jarak yang segera akan menjangkaunya, Qing shan mengerahkan kekuatan puncak pendekar pemula level tiga tahap puncak, ledakan energi langit dan bumi segera membalut dan meliputinya.
Petir kembali menggila, bergulung dan bergelombang ke segala arah, menyambut serangan kawanan beast dari berbagai tingkatan.
Tiga ekor beast pada tingkatan yang sama dengan level Qing shan saat ini, dan seekor beast pada tingkatan alam pendekar bumi, yang merasa terusik ketenangannya dengan pertempuran sebelumnya, ikut masuk dalam formasi serangan di pihak beast.
"Bumm ... bummm.... duaaaaarrrrr"
Suara ledakan menggelegar memenuhi udara memekakkan telinga, beast yang ada di atas segera berjatuhan seperti meteor yang jatuh meluncur menuju tanah dalam keadaan tubuh yang hancur jadi potongan daging mentah yang berserakan.
Semua beast yang berada di tanah juga tidak kalah hancurnya, badan mereka robek parah tercabik cabik jadi potongan kecil, sehingga tidak dapat dikenali lagi bentuknya, bahkan beast tingkat bumi yang turut dalam pertempuran juga tidak luput dari kehancuran itu sehingga turut meregang nyawa.
Qing Shan sendiri tadinya cukup mampu bertahan dengan serangan yang akan datang, namun tanpa di duga tiga ekor binatang beast dengan level yang sama dengannya dan juga satu beast yang berada di atas basis kultivasinya, juga ikut bergabung di detik detik akhir dan sama sekali tidak lagi dapat dihindari.
Hasil akhir memperlihatkan, bagaimana keadaannya cukup buruk saat ini, muntahan darah yang menggumpal terus keluar dari mulutnya, tubuhnya penuh dengan luka yang mengeluarkan darah segar, kesadaran jiwanya redup dan seketika Qing Shan terkulai lemas tak sadarkan diri.
Qing shan tidak sadarkan diri di sebuah kubangan besar yang tercipta akibat ledakan dan tabrakan berbagai kekuatan.
Segera cahaya tipis datang menutupi area kubangan dan array ilusi membalut semua lokasi pertempuran, sehingga tampak seolah olah sama sekali tidak ada pertempuran sebelumnya.
Tampaknya si tua Ming Zhao juga memantau jalannya pertandingan, sehingga mengirimkan perlindungan berupa array ilusi dan array perlindungan pada Qing Shan dari suatu tempat yang tidak diketahui keberadaannya.
Untuk beberapa saat lamanya, Qing Shan terbiar diam tak sadarkan diri, dalam kubangan besar yang dilindungi array tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
Apa Mc hanya bocah belum 10 tahun...nonton Shiva saja..drpada baca novel Mc bocah???🙏
2023-10-22
1
K4k3k 8¤d¤
✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼✍🏼
2023-04-28
0
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat
2023-04-28
0