Bab 14 : Menampar Nyamuk

Gerombolan kelelawar setan memasang tampang sadis dan menyeramkan mereka.

Hal itu biasanya akan cukup membuat ciut nyali para calon korbannya dan membuat tubuh mereka bergetar dan darah mereka berdesir mengalir deras.

"Saudara Cung Baobiao, jangan panik...!

Biar aku yang menghadapi mereka semua.."

"Tapi tuan jumlah kelompok ini terdiri dari tiga puluh orang, dengan peringkat pendekar bumi level satu tahap puncak sebagai pimpinannya.

Selain itu rata rata anggotanya terdiri dari para pendekar pemula tahap puncak level dua."

"Jangan khawatir aku akan menampar nyamuk nyamuk yang merasa diri mereka naga ini."

Formasi yang dirasa cukup kuat, membuat para kelompok perampok merasa diuntungkan sehingga sangat percaya diri.

Mereka sangat arogan dan tidak segan segan menghabisi nyawa korbannya.

Para perampok itu sudah bersiap siap di posisinya dan iring iringan kereta kuda keluarga Qin juga telah berhenti.

"Baiklah ... serahkan seluruh barang barang kalian dan tinggalkan semua wanita kalian, di tempat ini maka kalian boleh melanjutkan perjalanan."

Wakil pimpinan perampok berbicara lantang dengan sikap sombong dan percaya diri yang berlebihan, pria bersenjatakan sabit kembar itu, dengan tampang sangarnya terlihat mendominasi mewakili kelompoknya.

Para pengawal keluarga Qin juga telah siap mereka telah menghunus pedang dan berbagai senjata yang mereka miliki.

Sebelum bentrokan kedua belah pihak terjadi Qing Shan sudah melompat turun dari kudanya.

Sebelumnya dia menolak untuk duduk bersama di kereta kuda dan lebih memilih menaiki kuda bersama Chung Baobiao pimpinan pengawal yang sudah dia anggap sebagai saudara.

Sambil berjalan menuju para perampok, Qing Shan berkata

"Saudara Chung Baobiao jangan terlalu khawatir...!

Mendengar dan mengingat semua informasi yang paman Qin Xiang jelaskan padaku tadi malam, aku sudah memperhitungkan kalau hal ini pasti akan terjadi.

Itulah sebabnya aku memilih berada bersama barisan para pengawal sejak awal.

Tenanglah semua, aku akan mengurus masalah kecil ini."

Melihat barisan para perampok di depannya, sangat membuat Qing Shan bersemangat.

Kebenciannya yang sudah sampai ke ubun ubun pada kelompok berandalan hati iblis, membuatnya melihat semua golongan manusia seperti ini, adalah manusia yang tidak layak ada di bumi ini.

Dengan cepat Qung Shan menghampiri para komplotan manusia tak bermoral di depannya.

Wakil perampok yang tadi bersuara lantang agar menyerahkan barang barang, dahinya berkerut melihat sosok Qing Shan.

"Ha... hah...!!

Apakah manusia lemah ini bermaksud bernegosiasi...?

"Hahah lucu sekali, kakak sepertinya masih ada yang belum mengenal kelompok kita ini."

"Kau benar adik, pemida yang naif sekali hahah....!

Baiklah, kita tunggu apa yang anak muda ini coba ingin sampaikan."

"Wakil ketua..!

Sejak kapan anda begitu penyabar..? hahhahh..."

Saat ini Qing Shan tampak seperti manusia biasa, tanpa basis kultivasi.

Saat Qing Shan pamit pagi tadi untuk menyelesaikan suatu urusan pada Chung Baobiao.

Ternyata itu adalah hal yang terkait tentang, hilangnya basis kultivasinya dalam pandangan orang lain saat ini.

Qing Shan baru menyadari hal tersebut setelah di akhir pembicaraan mereka Chung Baobiao berkata

"Saudara Shan, sungguh suatu hal yang mengejutkanku ternyata kau juga sangat pandai menyembunyikan basis kultivasimu."

Setelah Qing Shan menatap ke dalam lautan dantiannya, untuk memeriksa keadaan dirinya sendiri.

Apa yang membuatnya terkejut adalah, akar spritual surgawi miliknya telah berevolusi menjadi pohon kecil, yang memiliki daun yang diselimuti oleh kekuatan yang lebih terlihat sebagai kabut tipis.

Kabut itu menampilkan suasana yang menggamparkan kesunyian dan kekosongan, atau lebih tepatnya disebut sebagai kehampaan.

Hal ini membuatnya cukup terkejut, adapun kekuatannya dia melihat tidak ada masalah sama sekali.

Setelah cukup lama dia memperhatikan, dia semakin faham kenapa basis kultivasinya kemudian tidak dapat dibaca oleh orang lain, ketika Qing Shan memang tidak bersengaja untuk menunjukkannya.

"Hmm... Ternyata energi kehampaan adalah alasan dibalik semuanya.

Qing Shan bergumam saat itu."

"Hei anak muda!

Kalau kau datang dengan maksud untuk bernegosiasi maka lupakan saja, apa yang aku sebutkan, adalah harga yang tidak bisa ditawar lagi penuhi atau tinggalkan nyawa kalian disini."

Para komplotan perampok kelelawar setan merasa telah membuat keputusan.

"Baiklah tadinya aku memang ingin bernegosiasi tentang nyawa kalian, tetapi karena kalian menolak maka matilah!"

Persis setelah kalimat itu selesai pukulan telapak guntur pemusnah, menyelesaikan kontrak kehidupan tiga puluh anggota komplotan perampok tersebut.

Di bawah tatapan semua mata yang tidak percaya atas apa yang mereka lihat, berandalan bengis ini seluruhnya telah musnah, tubuh mereka semua terpotong kecil seukuran dadu.

"A... Apa...?

Tuan muda membunuh semua orang bringas itu dalam satu pukulan...?

A..apakah aku sedang bermimpi...?"

Seolah tidak ada kejadian yang baru saja terjadi kecuali sekedar menampar nyamuk, Qing Shan kembali kepada iring iringan keluarga Qin, dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Tiga puluh orang musnah dalam satu pukulan, tercabik cabik menjadi ukuran kecil, yang meninggalkan aroma gosong dan lubang cukup besar di tanah..?

Semua masih berusaha untuk mencerna hal itu, bahkan mereka yang mati tidak tahu nama pembunuh yang telah merenggut paksa nyawa mereka, tanpa berkedip.

"Baiklah saudara Chung baobiao, mari kita lanjutkan perjalanan!".

Ucapan Qung shan menyadarkan semua orang yang sebelumnya membeku dalam keterkejutan.

Sesaat yang disebut namanya oleh Qing Shan bergidik ngeri dan akhirnya mereka semua melanjutkan perjalanan.

Terpopuler

Comments

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

💓💓💓💓💓💓💓

2023-04-28

0

K4k3k 8¤d¤

K4k3k 8¤d¤

mantab thor lanjut terus update sampai tamat

2023-04-28

0

Gungun Gunawan

Gungun Gunawan

bantai

2023-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Manusia terbuang
2 Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3 Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4 Bab 4 : Penguatan Tulang
5 Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6 Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7 Bab 7 : Perpisahan Sementara
8 Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9 Bab 9 : Pendekar alam bumi
10 Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11 Bab 11 : Meluruskan salah faham
12 Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13 Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14 Bab 14 : Menampar Nyamuk
15 Bab 15 : Suasana yang canggung
16 Bab 16 : Kehangatan keluarga
17 Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18 Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19 Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20 Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21 Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22 BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23 Bab 23 : Desa Suciehn
24 Bab 24 : Pembebasan
25 Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26 Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27 Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28 Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29 Bab 29 : Keluarga Huang
30 Bab 30 : Misi berhasil
31 Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32 Bab 32 : Babat Habis
33 Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34 Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35 Bab 35 : Lintasan kenangan
36 Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37 Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38 Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39 Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40 Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41 Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42 Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43 Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44 Bab 44 : Berteman lebih baik
45 Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46 Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47 Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48 Bab 48 : Putera kaisar
49 Bab 49 : Rahasia
50 Bab 50 : Rahasia 2
51 Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52 Bab 52 : Menyusun rencana
53 Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54 Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55 Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56 Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57 Bab 57 : Pusat alam
58 Bab 58 : Token dan ibu angkat
59 Bab 59 : Mencari alam kecil
60 Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61 Bab 61 : Jurang tanpa batas
62 Bab 62 : Dewa?
63 Bab 63 : Negeri panah angin
64 Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65 Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66 Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67 Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68 Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69 Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70 Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71 Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72 Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73 Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74 Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75 Bab 75 : Pencarian jalan
76 Bab 76 : Kebebasan.
77 Bab 77 : Kekalahan telak
78 Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79 Bab 79 : Sebuah keraguan.
80 Bab 80 : Kitab pengobatan
81 Bab 81 : Klan Wu
82 Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83 Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84 Bab 84 : Karakter baik
85 Bab 85 : Pavilium obat
86 Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87 Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88 Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89 Bab 89 : Memasang umpan
90 Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91 Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92 Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93 Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94 Bab 94 : Kabar gembira.
95 Bab 95 : kembali ke alam bawah
96 Bab 96 : Persiapan pernikahan
97 Bab 97 : Kedatangan tamu
98 Bab 98 : Pergi ke alam salju
99 Bab 99 : Pertemuan keluarga
100 Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101 Bab 101 : Masa tenang
102 Bab 102 : Serangan kecil
103 Bab 103 : Menyerang balik
104 Bab 104 : Kemenangan yang manis
105 Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106 Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107 Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108 Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109 Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110 Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111 Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112 Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Bab 1 : Manusia terbuang
2
Bab 2 : Pemahaman kultivasi
3
Bab 3 : Pemahaman kultivasi 2
4
Bab 4 : Penguatan Tulang
5
Bab 5 : Mulai Berkultivasi
6
Bab 6 : Telapak Guntur Pemusnah
7
Bab 7 : Perpisahan Sementara
8
Bab 8 : Pertempuran dengan serangan tak terduga
9
Bab 9 : Pendekar alam bumi
10
Bab 10 : Keluar dari alam jiwa
11
Bab 11 : Meluruskan salah faham
12
Bab 12 : Perbincangan dengan Qin Xiang
13
Bab 13 : Komplotan Kelelawar Setan
14
Bab 14 : Menampar Nyamuk
15
Bab 15 : Suasana yang canggung
16
Bab 16 : Kehangatan keluarga
17
Bab 17 : Petir naga surgawi VS naga petir ungu kehampaan surgawi
18
Bab 18 : Musnahnya sekte racun kematian
19
Bab 19 : Dua leluhur yang putus asa
20
Bab 20 : Pengaturan di alam jiwa
21
Bab 21 : Jalan beladiri Qing Shan
22
BAB 22 : Makna " PENDEKAR SURGAWI"
23
Bab 23 : Desa Suciehn
24
Bab 24 : Pembebasan
25
Bab 25 : Matinya si pengkhianat
26
Bab 26 : Bertemu sahabat masa kecil
27
Bab 27 : Selamat tinggal desa Suciehn
28
Bab 28 : Perjalanan mencari Lin'er
29
Bab 29 : Keluarga Huang
30
Bab 30 : Misi berhasil
31
Bab 31 : Empat tetua sekte iblis
32
Bab 32 : Babat Habis
33
Bab 33 : Habisnya kejayaan sekte hati iblis
34
Bab 34 : Pedang petir merah surgawi
35
Bab 35 : Lintasan kenangan
36
Bab 36 : Seorang wanita memang luar biasa
37
Bab 37 : Berdamailah dengan diri sendiri
38
Bab 38 : Penjahat sebenarnya
39
Bab 39 : Kesepakatan patriak sekte
40
Bab 40 : Utusan putra selir kaisar
41
Bab 41 : Membahagiakan kekasih
42
Bab 42 : Warga alam jiwa dewa
43
Bab 43 : Pukulan kecil Pangeran.
44
Bab 44 : Berteman lebih baik
45
Bab 45 : Pertemuan sekte aliran putih
46
Bab 46 : Ratusan kultivator semesta
47
Bab 47 : Peresmian kota Shunzhuan
48
Bab 48 : Putera kaisar
49
Bab 49 : Rahasia
50
Bab 50 : Rahasia 2
51
Bab 51 : Pemusnahan sekte hitam
52
Bab 52 : Menyusun rencana
53
Bab 53 : Menembus pasukan lapisan pertama
54
Bab 54 : Kekuatan pendekar Dewa
55
Bab 55 : Akhir bagi kekaisaran Wei
56
Bab 56 : Wilayah berbeda musim
57
Bab 57 : Pusat alam
58
Bab 58 : Token dan ibu angkat
59
Bab 59 : Mencari alam kecil
60
Bab 60 : Pria dari desa Shunzhuan
61
Bab 61 : Jurang tanpa batas
62
Bab 62 : Dewa?
63
Bab 63 : Negeri panah angin
64
Bab 64 : Pedagang budak yang baik
65
Bab 65 : Terjebak di antara dua pihak
66
Bab 66 : Formasi batu altar hitam
67
Bab 67 : Kekuatan terbesar adalah pengetahuan
68
Bab 68 : Para pemilik alam jiwa
69
Bab 69 : Kesusahan adalah pondasi dari kebahagiaan
70
Bab 70 : Nikmatnya hasil kerja keras
71
Bab 71 : Perasaan yang tumpah
72
Bab 72 : Kesetiaan yang tulus
73
Bab 73 : Kesetiaan Wun tao
74
Bab 74 : Terhubung oleh batu komunikasi
75
Bab 75 : Pencarian jalan
76
Bab 76 : Kebebasan.
77
Bab 77 : Kekalahan telak
78
Bab 78 : Bantuan di saat kritis
79
Bab 79 : Sebuah keraguan.
80
Bab 80 : Kitab pengobatan
81
Bab 81 : Klan Wu
82
Bab 82 : Memasuki level alam pendekar langit
83
Bab 83 : Arogansi Klan Kuang nan
84
Bab 84 : Karakter baik
85
Bab 85 : Pavilium obat
86
Bab 86 : Pertemuan dengan para tetua pavilium obat
87
Bab 87 : Menuju balai pelelangan
88
Bab 88 : Kesepakatan dengan balai pelelangan
89
Bab 89 : Memasang umpan
90
Bab 90 : Melumpuhkan musuh
91
Bab 91 : Jamuan makan keluarga Huang
92
Bab 92 : Badai di hati Lin'er
93
Bab 93 : Pendekar dewa langit menengah puncak
94
Bab 94 : Kabar gembira.
95
Bab 95 : kembali ke alam bawah
96
Bab 96 : Persiapan pernikahan
97
Bab 97 : Kedatangan tamu
98
Bab 98 : Pergi ke alam salju
99
Bab 99 : Pertemuan keluarga
100
Bab 100 : Pernikahan pangeran.
101
Bab 101 : Masa tenang
102
Bab 102 : Serangan kecil
103
Bab 103 : Menyerang balik
104
Bab 104 : Kemenangan yang manis
105
Bab 105 : Kemerdekaan kembali Klan Wu
106
Bab 106 : Markas Klan Qing Shan
107
Bab 107 : Utusan Klan Selatan.
108
Bab 108 : Rencana penyerangan Klan barat dan Tungku Dewa Alkemis
109
Bab 109 : Berlangsungnya acara lelang
110
Bab 110 : Suasana di Balai pelelangan
111
Bab 111 : Acara pelelangan yang sukses
112
Bab 112 : Persiapan dan akhir dari peperangan.
113
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!