Semua orang mulai memandang Qing Shan dengan cara yang berbeda.
Pemuda santun yang begitu ramah dan berprilaku rendah hati ini ternyata tidaklah sesederhana kelihatannya.
Qin Xiang yang melihat langsung dari kereta kudanya jalannya peristiwa kejadian itu, merasa sangat takjub.
Untuk waktu yang cukup lama, dia masih berusaha mencerna hal ini dalam benaknya.
"Apakah kalian melihat itu..?
Apakah itu nyata...?"
"Suamiku...! Ini memang nyata, kita tidak sedang bermimpi.."
Qin Xiang yang sejak tadinya datang ke kereta kuda milik istri dan anaknya, sejak bertemunya mereka dengan perampok, dengan maksud untuk melindungi keduanya saat itu, bertanya pada istri dan anaknya.
"Ayah bukankah itu pemuda yang kita temui di perjalanan tempo hari...?"
"Benar Lan'er...!
Dia pemuda yang baik santun dan kuat nak, kamu harus bisa mengambil hatinya, pria seperti nak Shan'er cocok untuk mendampingimu kelak."
"Ayahhh.."
Putri Qin Xiang menjadi malu dan wajahnya seketika menjadi merah merona.
Disisi lain tidak terkecuali dua tetua keluarga Qin, saat menyaksikan itu juga begitu terkejut.
Kini keduanya bersama sama, bahkan sampai berkeinginan untuk menjadikan Qing Shan sebagai menantu mereka.
Para pengawal lebih cepat sadar dari keterkejutannya, dibandigkan semua orang, sebab mereka memang terbiasa bereaksi cepat.
"Ha..hah. saudara sekalian saat ini kita semua patut merasa sangat bahagia, perjalanan yang beberapa hari belakangan ini terasa seperti beban berat di kepala dan pundak kita, kini seolah telah terbang semuanya.
Dengan adanya tuan muda, tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan dalam perjalanan ini."
"Benar saudara.
Tuan muda orang yang kuat, kali ini kita akan bisa lebih bersantai haha luar biasa memang tuan muda, andai tuan muda bisa bersama dengan nona kita."
"Hussttt... tahan lidahmu.."
Kepala pengawal menegur seorang anggota pengawal keluarga Qin, yang mengatakan itu.
"Kenapa...?
Apa kau merasa nonamu tidak pantas untuk Shan'er..?"
Suara Qin Xiang mengejutkan hati semua orang.
"Tuan, aku mana berani."
Chung Baobiao merasa takut akan pertanyaan dari tuannya, yang berarti telah merestui putrinya bagi Qing Shan.
"Nonamu akan bersama Shan'er, ingat itu....!"
"I... Iya tuan...!"
Qin Xiang pergi kembali ke kereta kudanya barulah para pengawal kembali bisa bernafas lega
Bibir para pengawal yang sebelumnya membeku telah menjadi lebih elastis, sehingga senyuman sudah menghiasi setiap orang.
Adapun Qing Shan yang sebelumnya setelah menyelesaikan pukulannya terhadap komplotan perampok, sebelum kembali ke barisan, Qing Shan telah memunguti semua cincin ruang setiap anggota komplotan bengis tersebut.
Qing Shan lalu datang dan membagi cincin ruang itu, kepada para pengawal keluarga Qin, yang tentunya cincin pimpinan rampok menjadi bagiannya.
"Nah karena memang orang orang itu tidak lagi membutuhkan cincin ini, maka cincin ini menjadi milik kita, ayo bagi satu satu.
Adapun wakil perampok yang banyak bicara sebelum kuantar menghadap dewa neraka, semua hartanya kini akan diwarisi oleh saudara Chung Baobiao pimpinan pengawal keluarga Qin."
"Ha..ha..hhah, tuan muda ini luar biasa hahhaahh."
"Ya luar biasa..! kita mendapat warisan..hahhahh."
Semua pengawal keluarga itu berseru bahagia dan bicara sesama mereka.
Walau harta dalam cincin tersebut, tidak banyak menurut ukuran anggota sebuah keluarga besar, tetapi bagi mereka itu bukanlah jumlah yang sedikit, setidaknya itu bisa menjadi setimpal dengan gaji mereka dua tahun penuh.
Perjalanan berikutnyapun berlangsung tanpa ada hambatan berarti.
"Saudara Chung Baobiao...!
Kali ini rombongan kita sebaiknya terus melakukan perjalanan untuk dua hari kedepannya, tanpa harus berhenti lagi di malam hari seperti sebelumnya, karena khawatir adanya penjahat.
Bukankah saat ini ada pemuda tampan yang santun, namun dengan kekuatan dan kemampuannya yang tak ubahnya layaknya monster yang luar biasa itu, turut menyertai perjalanan kita...?"
"Ha..hahah benar saudara..! Tapi jangan ucapkan keras keras nanti tuan terganggu di belakang, sepertinya tuan akan mendekatkan nona kita pada tuan muda."
"Oh dewa, semoga nona kami dan tuan muda berjodoh.."
Semua pengawal keluarga Qin berharap hal itu terjadi.
Qing shan kali ini duduk bersama Qin Xiang di kereta kuda, dia cukup malu untuk menolak tawaran Qin Xiang kali ini.
Kenyataan tidak adanya lagi kemungkinan gangguan berarti, menutup peluang baginya untuk mencari alasan menolak ajakan tersebut.
Apa yang membuatnya semakin terkejut dan canggung adalah, karena di kereta kuda itu saat ini ada istri dan putri Qin Xiang yang kecantikannya tak ubahnya bagai dewi bulan yang turun ke bumi.
"Istriku aku sudah melihat gelagat yang di tunjukan oleh kedua tetua yang ikut dalam rombongan kita, hal ini membuatku sedikit khawatir, kita harus bergerak cepat, kesempatan tidak datang dua kali kita harus memaksimalkan kesempatan raih Shan'er menjadi milik kita."
"Iya suamiku, aku akan mengatur Lan"er kau arahkanlah Shan'er."
Kesepakatan dua orang pasangan suami istri itulah, yang memicu sehingga suasana canggung yang dirasakan Qing Shan saat ini sampai terjadi.
Bagaimanapun Qin Xiang merasa harus memaksimalkan peluang, untuk menawan hati pemuda berbakat luar biasa ini, sebelum segala sesuatunya terlambat.
Seorang pria beristri lebih dari satu adalah hal wajar dalam budaya mereka.
Tetapi siapa yang bisa menjamin kalau kesempatan ini lewat, akan ada kesempatan berikutnya di kemudian hari, bahkan kalau itu hanya sekedar untuk menjadikan puterinya menjadi istri kesekian dari sosok yang di dambakan banyak orang tua dengan puteri yang mereka miliki.
Andai apa yang dipikirkan oleh Qin xiang saat ini di ketahui oleh Qin Shan. pasti saat ini juga dia ingin meminum seluruh air telaga kahyangan untuk menghilangkan rasa hausnya dikarenakan pembicaraan yang berat semacam itu.
Berapa usianya saat ini..? bahkan hal semacam itu belum terpikirkan olehnya, setidaknya sampai saat ini.
Namun bohong kalau dia mengatakan bahwa aksi " curi curi pandang" dari gadis cantik bak dewi surgawi yang ada di hadapannya ini sama sekali tidak membuat energi guntur di laut dantiannya bergemuruh dan menari nari.
# Ha..ha...hayyy pasti para reader yang telah sampai ke bacaan ini telah membayangkan betapa indahnya moment sakral ini yakan?
sangat sadis kalau kalian tidak tinggalkan komentar sobat! #
Melihat mimik wajah Qin Shan dan reaksi manis yang ditunjukkan oleh Qin Mei Lan, Qin Xiang dan Yun sui Hen saling mengangguk kecil.
Qin Xiang kemudian berkata
"Istriku!, dimana kau letakkan surat yang diberikan tetua keluarga kita?
ada sesuatu yang aku perlukan disana."
"Oh ... suamiku kelihatannya itu kusimpam di kereta belakang, tunggu sebentar akan aku ambilkan untukmu."
Mendapati jawaban istrinya demikian langsung saja Qin Xiang menyahut
"Ah ... kalau begitu mari kita lihat saja kesana bersama sama dan lagi orang tua seperti kita tidak begitu bagus ikut dalam pembicaraan anak muda."
Ucap Qin Xiang lalu berlalu dan menarik tangan istrinya, segera pergi dari sana.
Sampai pada titik ini Qin Mei Lan begitu malu, dia sangat menyadari kenyataan bahwa ayahnya sangat menginginkan agar dia memiliki hubungan dengan Qin Shan, lewat pemberitahuan ibunya.
Hal itu membuat keadaan berkembang seperti sekarang dan kalau boleh jujur, dirinya sendiripun sebenarnya mulai menyukai pemuda yang ada dihadapannya saat ini.
Tidak banyak yang mereka bicarakan kecuali saling bertanya nama selebihnya mereka cuma saling diam kalaupun mau disebut berbicara itu hanya dalam hatinya masing masing.
Hampir tidak ada interkasi sama sekali, kecuali hanya pandangan mereka yang pernah untuk beberapa kali saling bertemu dan suasana itu begitu canggung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Arie Chaniago70
janganlah kamu terpancing cantik nya cewek,,,,fokuskan dulu ilmu mu biar terbalas semua dendammu,,dan juga janjimu sama master mu,,,,ok,,,
banyak yg lebih cantik dan ilmu nya lebih tinggi,,,,
2024-12-04
0
Arie Chaniago70
sampai ditempat langsung cabut bro jgn singgah lagi,,
2024-12-04
0
Yohannes Maruli T. Sagala
Hajar Thor /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
2024-10-09
0