Setelah melalui waktu seminggu dengan latihan fisik yang sangat melelahkan, perlahan tubuh Qing Shan menjadi kuat dan otot otot di tubuhnya, mulai terbentuk.
Saat ini dia sedang beristirahat di bawah pohon, disamping gubuk yang ada di alam jiwa.
"Ah tempat ini begitu tenang sejuk dan damai, jauh dari keributan seperti di desa, sejak datangnya para penjahat itu.
Tapi disini begitu sunyi dan sepi.
Aku tidak punya teman.
Haris berbicara dalam hati saat kesendiriannya
Qing Shan merasa tertarik meminum air dari telaga mata air yang sangat jernih tersebut.
"Aku selalu ingin meminum air jernih ini, setiap melihatnya kelihatannya sangat segar.
Ahhh... memang segar seperti kelihatannya, air apa ini sebenarnya?"
Segera saja rasa dahaga terusir dengan paksa, dari tenggorankan Qing Shan dan tubuhnya kembali bugar, seolah tidak pernah merasakan lelah sebelumnya.
"Air ini selain sangat menyegarkan, ternyata juga begitu mengenyangkan perutku setelah meminumnya.
Padahal aku belum pernah makan selama disini.
Rasanya sangat ingin sekali untuk memakan sesuatu seperti biasanya, walau sebenarnya perutku tidak merasakan lapar selama berada di tempat ini.
Aku terlempar ke tempat ini, terpisah dari semua orang."
Sejenak Qing Shan kecil termenung mengingat kembali masa lalunya yang indah, bersama keluarga dan kedua orang tuanya sebelum mereka semua, tidak tahu entah kemana rimbanya, apakah mati mengenaskan oleh keganasan para perampok pendekar hati Iblis atau bagaimana.
Dia juga terbayang nasib warga desa yang kebanyakan dari mereka adalah kerabatnya, hanya ada empat keluarga di desanya yakni keluarga Qing, Yan, Lin, dan Luo dimana keluarga Qing adalah pemimpin desa.
"Seperti apa nasib buruk yang kini menimpa keluargaku?
Paman bibi kakek nenek teman dan semuanya?
Aku rindu kalian semua"
Rasa rindu dan kehilangan yang begitu menyakitkan, menyulut semangat dan tekad dalam diri Qing Shan
Kilatan cahaya melintas di matanya, seolah mata pedang tajam yang siap membelah apapun yang berada di hadapannya.
Itu terjadi ketika bocah itu mengingat kebrutalan para perampok durjana itu.
Sesaat tangannya mengepal dadanya membusung dan nafasnya menderu, terasa berat dan sesak seolah ada beban besar yang menindih tubuh kecilnya dengan paksa.
"Aku harus bangkit menjadi kuat agar bisa memperjuangkan nasib warga desaku.
Semua rasa duka dan penghinaan yang penjahat itu timpakan, harus aku balas dengan tuntas.
Darah dan nyawa mereka harus aku jadikan persembahan suci dalam upacara pensucian dan penghormatan jiwa bagi semua warga desa yang telah mati, terlebih kedua orang tuaku.
Aku harus pastikan para penjahat itu tidak akan bisa hidup, dan tidak akan ada kesempatan hidup yang berikutnya bagi mereka!"
Qing Shan selalu berucap dengan tekad setinggi gunung dikarenakan keinginannya untuk mewujudkan semua itu.
Sesaat perhatiannya teralihkan, ada sesosok ikan melintas di telaga kecil yang ada dihadapannya.
"Hahhh ada ikan kecil yang berwarna warni wah indah sekali."
Ikan itu begitu indah mirip ikan mas koi, dengan corak warna warni diseluruh sisiknya.
Melihat hal itu membuat rasa damai dihati Qing Shan, untuk sesaat dia bisa melupakan semua rasa duka, yang pernah menderanya.
"Qing Shan!... jadilah menjadi pendekar yang kuat, aku tidak sabar melihatmu tumbuh menjadi pendekar hebat yang akan menggapai alam surgawi."
Ucap ikan ajaib.
"Ehh... kau bisa bicara?"
Tanya Qing Shan dengan sikap keheranan.
"Yah aku adalah pengikut setia yang mulia, tuan Ming Zhao sejak lama sekali.
Beliau sudah menceritakan segala sesuatunya tentang dirimu, berjuanglah Qing Shan.
Dunia yang rusak ini menunggu keadilan darimu!"
"Terimakasih emmm..mmm...."
Teman..! kau bisa memanggilku teman!".
Sahut ikan ajaib yang melihat Qing Shan kebingungan dalam menyebutkan dirinya.
"Yah! teman adalah sebutan yang sangat baik."
Qing Shan menimpali ucapan ikan tersebut
"Nah sekarang pergilah, tuan sudah menunggumu di dalam."
"Baiklah teman! aku pamit sejenak"
Qing Shan muda lalu beranjak menapaki setiap anak tangga, menuju pondok dan masuk kedalamnya."
"Krek"
Perlahan pondok tersebut berbunyi saat pintunya di buka dan sesosok pria tua yang Agung, melihat Qing Shan yang melangkah masuk.
"Murid ini menghadap master!"
Qing Shan berucap dengan penuh penghormatan, sambil membungkukkan badannya.
"Yah... bangunlah Shan'er!
Kau tidak perlu terlalu canggung."
"Baik master"
Ucapnya tanpa memandang sorot mata gurunya yang begitu tegas dan tajam.
"Tampaknya kau begitu menikmati latihanmu seminggu penuh ini Shan'er !"
"Murid ini tidak berani mengabaikan perintah master"
"Bagus...! Aku merasa puas dengan semangat dan ketekunanmu"
Master Ming Zhao tersenyum puas dan begitu senang, dengan kesungguhan yang di tunjukkan oleh murid kecilnya.
"Shan'er! dunia kultivator adalah dunia yang sangat keras. Jalan ini penuh keringat darah dan segala bentuk rasa sakit, engkau harus memiliki tekad yang kuat dalam menapaki jalan ini."
"Murid ini akan mendengarkan master."
Perlahan dan penuh kesabaran, master Ming Zhao membimbing dan mengajari Qing Shan kecil, tentang kultivasi secara sederhana dan pendekatan, yang bisa difahami oleh anak kecil seperti Qing Shan.
Beberapa point yang master Ming Zhao jelaskan antara lain ;
Type tubuh :
•prajurit
•kaisar
•dewa
•kaisar dewa
Adapun tubuh kaisar dewa dibagi lagi atas
•kaisar dewa biasa
•kaisar dewa bumi
•kaisar dewa langit
•kaisar dewa Suci
Kekuatan Tulang :
•Besi
•Perak
•Emas
•naga
Sama seperti tubuh kekuatan tulang dibagi lagi atas beberwoq tingkatan.
• tulang naga biasa
•tulang naga bumi
•tulang naga langit
•tulang naga Suci
Tingkatan kultivasi :
•Pendekar pemula
•Pendekar Bumi
•pendekar Langit
•pendekar Semesta
Ada tiga level dalam setiap tingkatan
dan terdiri dari empat tahap yakni :
¤ awal
¤ menengah
¤ akhir dan
¤ puncak
Master Ming Zhao tidak menjelaskan, tingkatan kultivasi pendekar di atasnya
Disamping itu master Ming Zhao juga menjelaskan keberadaan
Artepak dan tingkatannya :
• Tingkat Bumi
• Tingkat langit
• Tingkat dewa
• Tingkat ilahi
Ming Zhao juga menjelaskan tentang susunan Array :
• ArrayTeleportasi
• Array Ilusi
• ArrayPelindung
Serta penjelasan ringkas tentang berbagai Array di bidang Al kemis
Master dari Qing Shan itu juga menjelaskan tentang berbagai pil
•Pil roh kultivasi
•Pil roh pemulihan
•Pil roh pembentuk tulang
•Pil roh pembentuk tubuh
•Juga Pil roh penguat jiwa
Semua itu sebenarnya sangat sulit difahami oleh anak anak seusia Qing Shan, tetapi berbeda dengan anak seusianya penjelasan master Ming Zhao dilahap dengan penuh pemahaman, oleh Qing Shan dengan cepat dan tepat.
Ming Zhao tersenyum penuh kepuasan pada kecerdasan dan pemahaman Qing Shan.
"Bagus! sepertinya pemahamanmu akan sesuatu, cukup baik dibandingkan anak seusiamu."
"Terimakasih master!
Anak ini akan banyak belajar"
"Ya banyak banyaklah berusaha untuk memahami segala sesuatu.
Pemahaman yang baik menghasilkan sesuatu yang baik pula."
"Murid akan mengingatnya master!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Arie Chaniago70
ada yg tinggal Thor, alkemis yg bisa membuat obat dan pil,,,
2024-12-03
0
Budi Priyanto
baru mulaaaai
2025-04-06
0
Taufik Hidayat
waterpak men
2023-05-17
0