Wanita Barbar Milik Ceo
Brakkkk ….
Brukk ….
Braak ….
Tuttt ….
"Naj*s lu jadi cewek kentut sembarangan, keluar cepat."
Natasha tertawa dikala ia menunggingkan kedua b*kongnya yang kecil itu, menepuk-nepuk dengan kedua tangan, menjulurkan lidah dan berkata." Gimana baunya kenikmatan bukan?"
Kaki berbulu lebat itu kini menendang b*kong sang istri yang tak nampak menggoda sama sekali. Tendangan tak mengenai Natasha sama sekali, yang ada Edwin malah terjatuh ke atas kasur.
"Hhahahahha." Tawa menggelegar dilayangkan Natasha, sembari menunjuk wajah suaminya. Kaki jenjangnya mulai naik pada tubuh Edwin, dimana Natasha sengaja menindih perut suaminya.
"Tekan, tekan, dan …."
"Ahkkk," Teriak Edwin, dimana kedua orang tua yang mendengarnya terkejut.
"kok teriak cowoknya ya, biasanya malam pertama itu cewek yang teriak. Ini Aneh," ucap Wanita tua berpakaian glamor itu, menatap ke arah suaminya.
"Mungkin, terlalu menikmati, atau liang belutnya terlalu sempit jadi menjeripit."
Plakk. Tamparan pelan dilayangkan ibu Edwin pada sang suami.
"Kok, dipukul. "
"kalau ngomong jangan asal ceplos."
"Loh, emang kenyataanya, kalau ular sawah gede masuk ke liang belut yang sempit susahkan masuknya."
"Ahk, kalau ngomong sama bapak ngawur."
Sarah mulai meninggalkan suaminya, bernama Rudi.
"Bu, kemana?"
Lelaki tua berumur enam puluh tahun itu, kini menyusul sang istri yang berjalan begitu cepat.
******
Pertarungan antara pengantin baru itu belum selesai, keduanya saling cekcok, dimana Natasha memukul wajah Edwin dengan bantal beberapa kali.
"Rasakan ini."
"Heh, perempuan gila, apa kamu mau buat aku mati?"
"Ya elah, kalau dipukul bantal ke gini, nggak bakal mati kali, benyok yang ada!"
Edwin serasa sedang konser pertarungan melawan musuh, dimana orang yang menang baru bisa merasakan tidur nyenyak.
Keduanya dipertemukan lagi tanpa sengaja di sebuah gedung mewah bertingkah, dimana gedung itu dikunjungi oleh para CEO dan orang orang ternama.
Natasha yang dipaksa kedua orang tua angkatnya untuk hadir, membuat ia merasa tak bersemangat, apalagi dalam acara itu.
Banyak orang orang yang membosankan baginya, ia tak suka dengan bisnis, begitupun orang orang yang bergelar sebagai CEO dan mempunyai wibawa tinggi.
Bagi Natasha berkumpul dengan orang orang seperti itu hanya membuat dirinya menjadi orang bodoh, karena hobby gadis berusia dua puluh lima tahun itu, hanyalah penyanyi rok en roll. Nongkrong bersama kawan laki lakinya, bagi dirinya tak ada hari yang ia lewatkan dengan bernyanyi dan bergaya metal.
"Natasha, ubah gaya rambutmu, kenapa kamu seperti laki laki nak, mama lebih suka anak gadis mama ini feminin bukan bergaya ke cewek setengah laki begini. "
Setiap kali nasehat terlontar dari sang mama, tak membuat Natasha berubah, ia tetap pada pendiriannya, menikmati hidup dan lebih menonjolkan kepercayaan dirinya.
"Mama kenapa sih nggak pernah dukung Natasha sama sekali, Natasha kan ingin jadi diri Natasha sendiri, bukan menjadi orang lain yang mama inginkan."
Setiap kali gadis berumur dua puluh lima tahun itu, diberi nasehat baik selalu membantah.
"Please, menurut_lah pada mama, sayang. Semua demi kebaikan kamu, oke. Mam, ingin melihat kamu menikah dan memilik seorang anak laki laki. "
Mendengar hal yang dilontarkan sang mama, membuat Natasha membantah kembali.
"What, secepat itu. No, no, no. Natasha tidak mau."
Natasha berusaha menghindar dari perkataan Sarah, namun wanita yang menjadi ibu bagi Natasha, terus menekan agar anaknya berubah, tapi bujukan dan tekanan itu tak menyadarkan Natasha, ia terus menolak.
Karena kesal dengan sang mama, Natasha pergi, dimana sang papa menahan tubuh anak satu satunya itu.
"Dengarkan apa kata mamamu, Natasha."
Lelaki berbadan tegap dengan rambut yang sudah memutih, kini berdiri dihadapan Natasha, dimana wanita berpakaian seperti laki laki itu melipatkan kedua tangannya.
"Mulai lagi deh. "
Wanita yang menjadi mama angkat Natasha bernama Sarah, ia wanita mandul yang tak pernah bisa memiliki anak seumur hidupnya.
Memeluk Natasha dari arah belakang dengan begitu erat.
"Dengarkan apa kata mama ya sayang, sekali ini saja, Please, apa kamu tidak kasihan dengan mamamu ini?"
Seorang anak mana yang tak akan luluh jika merasakan dekapan dan kasih sayang kedua orang tuanya, hingga dimana Natasha luluh dan kini menurut.
"Baiklah."
Sarah tampak senang dengan keputusan anak angkatnya itu, ia mendekat dan kini berkata," Sekarang kita pergi ke salon, gimana?"
"Untuk apa? Bukannya rambut Natasha sudah bagus, metal ke begini!"
"Kamu ini gimana sayang masa ia, menghadiri pesta para sahabat papah kamu berdandan seperti ini, tak sopan."
"Mm, baiklah, Natasha hanya menurut saja."
Sarah mulai menyiapkan mobil, untuk membawa anaknya itu pergi ke salon.
"Ayo sayang?"
"Ya."
Menaiki mobil, hanya butuh dua puluh menit saja, mereka sampai di salon kesayangan sang mama. " Kita sudah sampai."
Kedua mata Natasha membulat, ia menelan ludah beberapa kali, melihat poster wanita pada kaca salon, yang bertuliskan kusus bagi wanita ala ala model.
Mengaruk rambutnya yang berwarna warni seperti pelangi, kini sang mama menarik tangan Natasha.
"Mam, sayanglah, rambutku kemarin baru di cat tembok, masa ia harus di hapus."
"Natasha, kamu harus menjadi wanita seutuhnya karena itu adalah kodrat kamu, jadi ayo. "
"Tapi, mam. "
"Bukannya tadi kamu sudah janji sama mama, sekarang kenapa bohong? DOSA TAHU, kualat nanti kamu."
Menepuk jidat, Natasha menyunggingkan bibir bawahnya, ia masuk, telihat para pegawai salon saling menatapnya satu sama lain.
Dimana Natasha menunjukkan, lidahnya yang ditindik, begitupun jari tengahnya pada para pegawai salon," METAL."
Semua pelayan itu mentertawakan Natasha, seperti melihat sesuatu yang lucu.
"Apa? Liat liat. "
Sang mama, sedikit memukul kepala anaknya dan berkata," Jaga sikapmu, kamu itu wanita?"
Natasha kini menundukkan wajahnya. Setelah sang mama memarahinya, "ya maaf, mam."
Sosok seorang wanita cantik datang, menghampiri Sarah, dimana wanita itu seperti model dengan tampilan yang begitu menarik dan mempesona, Natasha yang melihat penampilan wanita itu hanya mendelik kesal, tak ada rasa kagum sedikitpun pada dia.
Karena jiwa metalnya, tak terpengaruh akan hal hal feminin di sekitarnya.
"Hey, Jeng Sarah, mau perawatan?"
"Ya, kebetulan saya membawa anak saya, Natasha. Apa kamu bisa mengubah penampilannya yang urak urakan ini."
Wanita bernama Lalita itu menatap kearah Natasha dari ujung kepala hingga ujung kaki, dimana tampilan dan bajunya_pun tak berbobot, dengan celana bolong pada lutut, kaos metal yang telihat sudah kumuh dan beberapa anting pada telinganya. Apa lagi rambut panjang dengan gaya cepak." Mm, bisa bisa." Memegang dagu, masih fokus memikirkan gaya rambut Natasha.
Sedangkan Natasha tak suka cara Lalita menatapnya, membuat ia tak nyaman.
Ia berbisik pada telinga mamanya," Ngapain coba dia menatap Natasha sampai sebegitunya."
"Hus, dia itu lagi memikirkan gaya rambut kamu itu, biar bagus nantinya."
Natasha kini duduk di atas kursi, dimana ia menatap dirinya pada cermin," Ini rambut apa sarang tawon."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Kunuk Spdd
seru ya baca bab pertama
2023-03-07
0