Bab 10

Sarah mulai mengantarkan Edwin ke kamarnya, " Ya sudah Nak Edwin, biar ibu antarkan ke kamar tamu."

"Baik tante. "

Mereka berjalan, dimana suasan rumah tampak sepi, dari tadi Edwin tak melihat seorang lelaki.

"Oh ya, kemana suami tante?"

Sarah terlihat bersedih saat Edwin bertanya tentang sang suami, dimana ia langsung menjawab, " Suami tante meninggal dunia, karena jatuh dari pohon asem. "

"Pohom asem, kan pendek tante. Kok bisa langsung mati gitu?" tanya Edwin terdengar lancang.

"Kan dia punya penyakit jatung, karena liat tante jalan sama berondong!" jawab Sarah berterus terang, seakan rasa malunya hilang.

Edwin menggelangkan kepala, bisa bisanya ada model ibu seperti Sarah.

"Ya sudah, nih, tante tunjukin kamar tamunya."

Kamar yang Edwin lihat cukup lumayan besar dan terlihat nyaman." Gimana kamu suka nggak. "

"Suka tante, nyaman, bersih dan wangi, " balas Edwin. Sarah tiba tiba menggeliat seperti ular yang siap di buru oleh sang jantan.

"Tente kenapa, menggeliat kaya begitu?" tanya Edwin, terlihat bergidik ngeri.

"Owh, biasa kalau tante di puji selalu begini!" jawab Sarah, menghentikan badannya untuk tidak genit pada calon menantunya.

"Semoga kamu betah. " ucap Sarah, dimana ia langsung berpamitan dari hadapan Edwin.

Anak muda itu, segera mungkin mengunci pintu kamarnya, ia merasakan hawa panas karena melihat tingkah wanita yang menjadi ibu Natasha itu.

"Bisa bisanya ada tante tante begitu menggoda, kok aku jadi ngeri ya liatnya, apalagi anaknya. Udah kaya preman pasar yang mau malak para pedagang. " ucap Edwin, dimana ia langsung merebahkan tubuhnya.

Jam sudah menunjukkan pukul satu malam, Edwin merasakan rasa haus pada tenggorokannya, ia melihat ke arah meja di kamarnya tidak ada air. Apalagi makanan, perutnya terasa keroncongan.

Dengan terpaksa, Edwin beranjak bangkit dari tempat tidurnya untuk segera mengambil air minum.

"Lemas sekali, badanku. "

Berjalan gontai, membuka pintu kamar. Edwin melangkah mencari ruangan dapur.

"Dimana dapurnya. "

Semua ruangan sedikit gelap, hanya ada penerang kecil, Edwin terkejut melihat Sarah ibunda Natasha tengah memakai pakaian dalam saja, sembari berjoget ria.

"Astaga, pemandangan apa itu." Terburu buru pergi, mencari ruangan dapur.

Brukk ....

Edwin menabrak seseorang, yang dimana itu adalah Natasha.

"Aduhh, lu. Kalau jalan pakai mata dong. " Hardik Natasha, berusaha bangkit, namun susu yang ia bawa berserakan keatas lantai, membuat Natasha kesusahan untuk berdiri.

Natasha jatuh dan terjatuh lagi, dimana Edwin menawarkan diri, "Mau aku bantu berdiri tidak. "

Natasha yang keras kepala, menjawab. " Tidak usah. "

"Baiklah kalau begitu. " Edwin melangkahkan kakinya lagi untuk pergi dari hadapan Natasha yang berusaha berdiri.

"Ahk, licin sekali ini lantai, heh. Lu. "

Langkah kaki Edwin kini terhenti, dimana ia membalikkan badan. " Seperti ada yang bicara siapa ya. " Edwin seakan sengaja, membuat Natasha murka.

"Heh, gue butuh bantuan lu, cepat bantu gue. "

ucap Natasha meminta bantuan pada Edwin, mamun Edwin malah diam, mengabaikan perkataan Natasha.

"Jadi kamu mau aku bantu?" tanya Edwin, dimana Natasha memperlihatkan wajah juteknya.

"Ya ia lu, siapa lagi, di sini cuman ada gue dan lu, mama gue udah tidur!" jawab Natasha, sedikit malu meminta bantuan pada Edwin.

Edwin mulai berdiri dari hadapan Natasha, dengan berkata, " tadi aja, nggak usah. Eh sekarang ingin dibantu. "

"Sialan si k*mpret ini, bisa bisanya bikin gue malu sendiri, awas aja ya. " Gerutu hati Natasha.

Edwin tersenyum tipis, melihat Natasha memajukan kedua bibirnya, perlahan Edwin menyodorkan tangannya. "Ayo."

Natasha mulai meraih tangan Edwin, dimana ia sengaja menarik tangan itu, dan Brukk ....

Keduanya saling bertatapan. Antara kubangan susu di atas lantai.

"Apa lu liat liat, " ucap Natasha, mempelihatkan bibir tebalnya, membuat Edwin menelan ludah. Ia lalu memalingkan wajah.

"Aku tidak melihat apapun," balas Edwin, berusaha bangkit, namun ia malah terjatuh dan menimpa tubuh Natasha, hingga keduanya berdempet.

"Ahkkk."

Natasha menjerit, karena tumpukan gunungnya tertekan oleh Edwin.

Sang mama yang tengah bernyanyi dan menari, bergegas melilitkan handuk pada tubuhnya, melihat kenapa Natasha anaknya menjerit.

"Natasha ada apa dengan anak itu, ganggu saja. "

Sarah datang menuju ke suara jeritan anaknya, ia melihat hal tak terduga dimana, anaknya dan juga seorang lelaki tengah berdempetan.

Menarik Edwin, hingga mereka tidak saling berdempet lagi.

"Berhenti berteriak Natasha. "

Natasha kini terdiam, dimana tatapan sang mama mengisyaratkan kemarahan.

"Sedang apa kalian di dapur malam malam begini?" tegas sang mama. Berkacak pinggang dihadapan keduanya.

"Mama tanya sama kalian berdua, sedang apa?" tanya kembali Sarah, mereka saling menantap satu sama lain.

"Mama, tadi Natasha jatuh. Meminta tolong kepada Edwin untuk membantu Natasha berdiri." balas Natasha menjelaskan kejadian yang sebenarnya.

"Apa kamu bilang. Kamu menyuruh burung Edwin berdiri. " Hardik Sarah, pendengarannya seperti terganggu.

"Ya ampun mama, mama ini budek apa cogean sih. Tadi Natasha bilang, minta bantuan," Teriak Natasha pada telinga sang mama.

Sarah tak terima dengan teriakan anaknya, ia kini menjewer telinga Natasha. " Bisa lembut tidak kalau berbicara. "

"Aduhh, mah. Padahal tadi Natasha sudah jelasakan tapi mamanya aja yang tuli, " Ketus Natasha, jeweran tangan Sarah semakin keras, membuat ia semakin kesakitan.

"Aduhh, ma, aduhh. Sakit sekali, " teriak Natasha.

Edwin hanya terdiam, ia menatap kearah Sarah yang memarahi habis habisan anaknya, " kamu harus diberi pelajaran ayo ikut mama. "

"Aduh, ma, jangan ditarik gini sakit. "

"Siapa suruh kamu nakal. "

Edwin ingin membela, namun ia tak bisa karena kemarahan Sarah tak terkontrol membuat ia tak berani melawan ataupun memberi penjelasan.

Edwin segera mungkin melangkah, menuju ke arah dapur, untuk segera minum air yang ia inginkan dari tadi.

*******

Natasha ternyata dibawa oleh sang mama ke kamarnya, " cepat duduk. "

"Aduh ma. Lepaskan dulu jewerannya. "

Natasha mulai duduk atas dasar perintah sang mama. Terlihat ia menggosok gosok telinganya yang terlihat memerah.

Sarah duduk disamping anaknya, lalu bertanya. "

Kenapa kamu melakukan hal tidak pantas di dapur. "

Sarah melihat ke arah baju dan celana anaknya yang sudah basah. Terkena susu yang berserakan di atas lantai.

"Ma, semua tidak seperti apa yang mama pikirkan. Natasha hanya terjatuh dan di bantu oleh Edwin berdiri. Namun saat Edwin mulai membantu Natasha ia malah ikut jatuh, hingga badan kami terhempit dan membuat kedua gunung Natasha tertekan hingga Natasha kesakitan. "

Sang mama memegang kedua tumpukan gunung milik anaknya, lalu menatap dengan detail. Masih kenyal. " Apa sih mah, pake acara di pegang begitu, sakit tahu."

"Tapi kamu tidak berniat main kuda kudaankan?" tanya sang mama membuat Natasha bosan menjelaskan semuanya, sampai sampai ia memukul jida lalu berkata, " haduh mama. Harus dijelaskan bagaimana lagi sih. "

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21 Salah
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75 Main bola
76 Bab 76 Teriakan Edwin
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 87
87 Bab 88
88 Bab 89
89 Bab 90
90 Bab 100
91 Bab 101
92 Bab 102
93 Bab 103
94 Bab 104
95 Bab 105
96 Bab 106
97 Bab 107
98 Bab 108
99 Bab 109
100 Keraguan hati.
101 Bab Rasa penasaran Perwira
102 Operasi di mulai
103 kejutan
104 Tak percaya.
105 Tangisan Perwira
106 Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107 Tersenyum
108 Terkejut
109 Menabrak.
110 Obrolan Perwira dan Edwin.
111 Lorenza kenapa?
112 Seperti mimpi.
113 Debat lagi.
114 Sarah benci suster
115 Ketakutan Suster Gina.
116 116
117 117
118 118
119 Merenungnya Edwin.
120 120
121 Bunga untuk sang istri.
122 Pulang ke rumah.
123 Natasha melahirkan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21 Salah
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75 Main bola
76
Bab 76 Teriakan Edwin
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 87
87
Bab 88
88
Bab 89
89
Bab 90
90
Bab 100
91
Bab 101
92
Bab 102
93
Bab 103
94
Bab 104
95
Bab 105
96
Bab 106
97
Bab 107
98
Bab 108
99
Bab 109
100
Keraguan hati.
101
Bab Rasa penasaran Perwira
102
Operasi di mulai
103
kejutan
104
Tak percaya.
105
Tangisan Perwira
106
Ingin mendengar Natasha berkata jujur.
107
Tersenyum
108
Terkejut
109
Menabrak.
110
Obrolan Perwira dan Edwin.
111
Lorenza kenapa?
112
Seperti mimpi.
113
Debat lagi.
114
Sarah benci suster
115
Ketakutan Suster Gina.
116
116
117
117
118
118
119
Merenungnya Edwin.
120
120
121
Bunga untuk sang istri.
122
Pulang ke rumah.
123
Natasha melahirkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!